Bang Rico berjalan menuju lapangan apel membawa wajah pucat. Dirinya sukses menghabiskan masakan yang Asya buat. Tapi karena adegan berbahaya yang baru saja ia lakukan, sekarang perutnya terasa terpelintir tak karuan. Masih terbayang tampilan pecel di antara warna hitam dan air banjir bandang dengan tekstur pahit bercampur batu kerikil. Sayur dengan potongan semaunya dan kematangan seikhlasnya cukup menyiksa pandangan mata. Belum lagi tatanan tahu tempe yang masih enggan kokoh karena belum sempurna tapi sudah harus di pisahkan paksa dari penggorengan. Bumbu yang juga menggetarkan jiwa raga karena rasanya tidak ke arah selatan ataupun Utara.
"Ijin Dan.. butuh sesuatu?" tanya Om Acep.
"Tolong belikan saya obat asam lambung, obat pusing, sama obat mata..!! Mulas sekali rasa perut saya..!!" jawab Bang Rico sambil memegangi perutnya yang sixpax.
"Kenapa Ric??" Bang Yudha baru saja memarkir motornya dan menghampiri Bang Rico.
"Hampir mati saya Bang.. Asya masak parahnya melebihi nasi pendidikan yang kita makan" jawab Bang Rico mengundang gelak tawa Bang Yudha. Om Acep ikut terkikik mendengarnya.
"Hahaha.. sampai sekarang.. Istri Abang juga belum terlalu pintar masak. Kadang Abang masih akalin itu makanan biar bisa di makan. Mau di larang juga nggak mungkin khan, minta bom bunuh diri namanya"
Bang Rico menggaruk kepalanya.
"Ternyata daripada medan perang. Hal seperti ini lebih menguji nyali Bang. Nggak mungkin kita adu jantan sama istri. Apalagi kalau sudah nangis.. beeuuhhh.. Habis kita di buat kalang kabut" kata Bang Rico.
"Iyalah.. Abang lebih pilih di gebukin Danyon daripada ribut sampai bini nangis."
Tiba-tiba perut Bang Rico terasa mulas.
"Ijin Bang, saya pamit ke toilet dulu. Nggak tahan nih"
-_-_-_-
"Ibu nggak kelihatan di sekitar sekolah Dan"
"Oke.. ini saya mau ke sekolah. Ada jam mengajar. Nanti kamu bisa kembali ke Batalyon kalau saya sudah sampai sekolah" jawab Bang Rico.
...
Bang Rico memang tidak melihat Asya di sekitar sekolah. Usai menyelesaikan jam mengajar, Bang Rico segera mencari Asya ke seluruh sekolah. Tak lama teringat tempat dimana Asya duduk menyepi. Di samping gedung sekolah. Bang Rico segera melangkahkan kakinya dengan cepat.
~
Benar saja, Bang Rico melihat Asya terdiam merokok dan menghembuskan asap. Bang Rico duduk dan mengambil rokok tersebut.
"Abang sudah bilang, merokok tidak baik. Apalagi untuk perempuan baik-baik" tegur Bang Rico.
"Asya nggak pernah bilang kalau Asya ini perempuan baik-baik. Kalau Abang nggak suka, tinggalkan saja. Asya nggak percaya dengan makhluk bernama laki-laki di dunia ini" jawab Asya.
Kening Bang Rico berkerut tapi Bang Rico tak ingin menanggapi racau semu dari bibir Asya. Batinnya sudah menyangka ada yang tidak beres dengan gadis itu.
Asya merangkul kan kedua tangannya ke belakang leher Bang Rico.
"Kenapa?? Abang menyesal?"
"Aaaahh.. Asya belum melayani Abang. Kata Abang Asya istri Abang khan?"
Asya beralih duduk di atas paha Bang Rico dan membuka kakinya. Ia juga membuka dua buah kancing bajunya hingga menunjukan dada yang begitu menggoda naluri kelelakian Bang Rico.
"Asya.. yang sopan..!! Ini sekolah" tegur Bang Rico.
"Oohh.. Abang maunya kita sembunyi?" tanya Asya.
"Cckk.. gawat ini. Makan apa dia?" gumam Bang Rico kemudian melihat jam tangannya yang sudah tiba di jam pulang sekolah.
Merasakan Asya semakin nakal, Bang Rico memutuskan untuk menunggu keadaan sekolah hingga dalam keadaan sepi kemudian membawa Asya pulang. Hatinya sedikit menyesal karena tak cepat menemukan Asya saat baru saja datang tadi dan lebih menyesal lagi karena ia memilih datang memakai motor daripada mobilnya.
...
"Tangan dek..!!" Bang Rico menyingkirkan tangan yang terus saja menyentuh nya.
Di jalanan yang cukup sepi Bang Rico membalik posisi jaketnya agar bisa menutupi tangan Asya yang tidak bisa diam. Bang Rico sedikit terpancing karena Asya terus saja mengganggunya.
Ingin rasa hatinya mengumpat, dirinya pria yang seratus persen normal. Menerima godaan seperti ini sudah merupakan ujian berat untuknya.
"Uuhh.."
"Kamu bisa diam atau tidak dek..!!" Bang Rico menegur keras ulah Asya karena terus terang dirinya sudah tak tahan dengan ulah si cantik Asya.
"Apa yang Abang takutkan?? Atau jangan-jangan.. Abang nggak bisa melakukannya?" tanya Asya.
Bang Rico menoleh gemas menatap mata Asya.
"Apa katamu???? Beraninya kamu meremehkan Abang. Sekali Abang pecahkan rudal disana.. bisa mabuk nggak ingat kanan kiri.
Asya langsung mengecup bibir Bang Rico.
"Ayo jalan.. Apa Abang mau melakukannya disini?"
Otak Bang Rico rasanya langsung berhenti beroperasi. Akal sehatnya seakan melayang.
"Mau dimana?" tanya Bang Rico terpancing meladeni ucapan Asya.
"Daerah pegunungan" jawab Asya.
Bang Rico melihat jam tangannya.
"Pegang yang kencang..!!" dan secepatnya Bang Rico melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
...
Bang Rico mendekap Asya, rasanya sudah tidak sabar menahan rasa yang bergejolak dalam dada. Bang Rico terus mendekati Asya dan menuntut penyelesaian. Tangannya sudah sibuk penjelajahan.
"Abang mau apa sih? Kenapa Abang bawa Asya kesini?" tanya Asya menolak kesal Bang Rico yang dari tadi menyudutkan dirinya di dinding.
"Lho.. kamu yang minta kesini khan dek?"
"Nggak..!! Abang kegatelan" ucap Asya.
"Kamu atau Abang??? Daritadi kamu yang minta di ajak" kata Bang Rico.
"Sudah.. ayo cepat..!!"
plaaaaakkk..
"Abang nggak sopan. Asya nggak mau disini, Asya mau pulang..!!!!!"
"Apa-apaan ini. Jangan main-main Asya.. Abang rasanya sudah mau mati ini..!!!!!!" bentak Bang Rico tak terima dengan perubahan sikap Asya. Emosinya langsung memuncak di atas ambang batas normal.
Asya mendorong Bang Rico dan menyambar tasnya.
"Kamu sudah memancing Abang.. sekarang kamu mau pergi begitu saja?? Selesaikan dulu apa yang sudah kamu buat..!!" bentak Bang Rico.
"Nggak mau..!!"
"Asyaaaa..!!!!!"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku pasti di dlm rokoknya Asya ada obat,makanya setelah merikok Asya langsung play,Sekarang dia baru tersadar,,
2023-07-13
0
Iis Cah Solo
bang rico kena dikerjain ....😀😀😀😀😀....solo karier daaah dikamar mandi👍👍👍
2022-02-11
1
Alif Septino
sabar bang Rico 😂😂
semangat kak Nara 🥰🥰
2022-02-07
1