"Jangan Geer ya..!! Asya nggak suka sama Pak Rico"
"Kau pikir aku suka denganmu? Aku kasihan dengan bapakmu.. punya anak merepotkan sepertimu" jawab Bang Rico sembari memakai pakaian batiknya.
"Dengar ya Pak, pertunangan ini hanya untuk menyelamatkan wajah papaku. Selanjutnya.. jangan meminta hal lebih" ucap Asya dengan lantang.
Bang Rico tersenyum licik.
"Boleh saja kalau alam semesta ini mengijinkan. Tapi kalau takdirmu itu hidup sama saya.. bersiaplah kau akan nyengir kuda seumur hidupmu.. bocah ingusan"
"Ha.. ha..ha.." Asya menirukan tawa nakal meskipun tawa itu penuh kejengkelan.
jduuugh...
Asya melompat sampai keningnya menghantam dagu Bang Rico.
"Allahu Akbar.. kamu ini orang apa bukan???????" Bang Rico menyentuh bibirnya yang berdarah karena ulah Asya.
"Rasakan.. ini baru seujung kuku rasanya menjadi tunangan ku" jawab Asya tanpa rasa bersalah.
"Oohh begitu, lihat saja kamu.. kalau saya nggak bisa buat kamu kapok..!! Jangan panggil saya Rico" ancam Bang Rico.
"Okee.. lihat saja nanti"
...
"Alhamdulillah.." Bang Rico menitikan air mata meskipun jalannya harus seperti ini.
Papa Wira menepuk bahu Bang Rico.
"Terima kasih banyak Rico."
"Sama-sama"
"Sekarang kita ke depan. Para tamu undangan taunya ini adalah pesta pertunangan kamu sama Asya" ajak Papa Wira.
~
"Mulai sekarang harus nurut sama Abang, kurangi tingkah pecicilan mu itu Asya" kata Mama Dinda.
"Kenapa harus nurut sama Abang. Apa tidak ada emansipasi wanita?" tanya Asya masih belum bisa menerima kehadiran Bang Rico dalam hidupnya.
"Huusshh.. jangan bicara aneh-aneh begitu." tegur keras Mama Dinda.
"Asya nggak mau seperti Mama yang di duakan papa karena terlalu mencintai Mama Adinda"
"Asyaaaa..!!! Jangan pernah bicara begitu lagi. Papamu bisa drop lagi kalau mendengarnya. Bagaimana pun juga Mama Adinda itu Mama kandungmu" Dinda sampai menangis mendengar ucapan putrinya.
"Asya sangat menghormati Mama Adinda. Tapi Asya juga tidak rela melihat tangis Mama karena Papa tidak bisa membagi perasaan. Asya sayang Mama.. Mama Asya hanya satu.. Mama Dinda."
"Sayang.. mama juga sangat menyayangi mu" Mama Dinda memeluk Asya dengan erat.
"Ayo sekarang kita ke depan. Para tamu sudah menunggu" ajak Mama Dinda.
:
"Maaf ya, pihak percetakan salah cetak nama." alasan Papa Wira menghindari pertanyaan rekannya meskipun itu terdengar tidak mungkin, tapi melihat 'tunangan' Asya adalah perwira muda, maka orang-orang tak lagi mempermasalahkan hal ini lagi.
Bang Rico masih menata perasaannya atas perubahan statusnya hari ini. Ada seulas senyum ringan terlihat dari paras wajah tampannya. Ia menghembuskan nafasnya agar terasa lebih lega.
Beberapa saat kemudian Asya muncul dari balik tirai. Jantung Bang Rico jedag jedug kencang melihat cantiknya sang gadis yang akan melengkapi hidupnya mulai hari ini.
Saking terpesonanya Bang Rico.. dirinya sampai tak melihat Bang Yudha yang memberikan microphone padanya.
"Lamar dulu anak orang, baru bisa di sanding..!!" tegur Bang Yudha menyadarkan Bang Rico.
Bang Rico kelabakan sampai keringat dingin dengan senyum salah tingkah di hadapan tamu undangan. Terus terang dirinya juga bingung karena tak ada persiapan apapun untuk hubungan ini.
"Bismillah..!!" ucapnya memulai percakapan ini.
"Assalamualaikum.. Bapak dan Ibu Wiranegara. Langsung saja.. terus terang kedatangan saya kesini untuk meminang putri Pak Wira............"
"Wa'alaikumsalam.. karena bukan saya yang aka menjalaninya.. ada baiknya Rico tanyakan sendiri pada yang bersangkutan" jawab Papa Wira.
Mendengar itu, Bang Rico menghela nafasnya apalagi si cantik Asya sudah melengos sebal tak ingin melihat wajah Bang Rico.
"Burung camar.. burung kutilang. Ada tupai masuk masuk lubang. Dek Asya cantik di hati Abang.. bolehkan sekarang Abang meminang?"
Suara riuh tawa terdengar. Letda Rico yang terlihat tegas dan serius ternyata bisa juga merayu seorang gadis.
"Buah kecapi.. buah kedondong. Di ambil satu, di tarik ikal. Abang Rico belajar rayu dong.. biar nggak terdengar bualan gombal" jawab Asya tak mau kalah.
Bang Rico tersenyum gemas apalagi dirinya tau Asya menahan betul tingkahnya yang pecicilan.
"Ayo Ric.. hajaaarr..!!!!!" Bang Yudha memberi semangat untuk juniornya itu.
"Rindu untuk kamu"
Hawa dingin menusuk tulang dalam keseharian.
Ada gadis menyapa dalam senyuman
Mengisi hari yang kosong penuh beban.
Mata bulat, bibir mungil, paras menawan..
Ingin ku mendekatinya..
Kutau raganya tak sejujur perasaan
Gadis kecil menangis dalam kepalsuan.
Asya gadis kecilku
Biarkan aku yang memelukmu
Biarkan aku yang melindungimu
Kuikhlas kan apa adanya dirimu..
Seperti ikhlasnya takdir menyatukan diriku dan dirimu.
Asya tertegun mendengar deretan kata yang Bang Rico ucapkan. Sungguh Bang Rico memahami tangis di balik tawanya, tapi ia tidak ingin menjadi lemah di hadapan Bang Rico.
"Bisa di jawab Neng geulis?" tanya Bang Rico tidak sabar dengan prosesi ini.
"Jika semua pada tujuan yang baik, tidak ada alasan Asya menolak pinangan Abang. Asya menerima pinangan Abang dengan hati terbuka." jawab Asya.
:
"Ya Tuhan.. Kemana cincinnya?" Bang Rico merogoh kantong dengan tergesa tapi cincin yang di belinya tadi tak kunjung di temukan.
"Cep.. kamu ada cincin cadangan nggak? saya lupa taruh cincinnya" bisik Bang Rico pada Prada Acep.
"Ijin Dan.. ada. Komandan mau pakai dulu?"
"Iya mana..!!"
Acep segera melepas cincin di tangannya dan menyerahkan pada Bang Rico.
"Ini Dan"
Bang Rico menerimanya, tapi seketika itu juga matanya melotot kesal.
"Kok cincin tengkorak????? Saya mau tunangan, bukan mau jadi dukun santet Cep..!!!!"
"Siap salah"
"Push up kamu..!! Malah nambah beban pikiran saya aja kamu ini cep..!!" gerutu Bang Rico dengan geramnya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mira Lusia
emang semua perwira didikan wiranegara pada gitu semua yaa..🤣🤣
2024-05-07
0
Susana Sari Sari
🤣🤣🤣🤣🤣lucuuu asikkkk ini ......lanjut Thor 🤭🤭🤭👍👍👍👍💜
2024-05-03
0
Al Fatih
asya....,, memang benar mama Dinda adl mama yg merawat mu, yg membesarkan mu,, tp harusnya dirimu juga tau pengorbanan mama adinda mempertahankan dirimu dan sodara kembarmu d dalam kandungan nya,, padahal saat itu mama adinda d culik sama pemberontak,, d siksa smpe harus mengorbankan nyawanya ketika melahirkan mu 😭
2023-11-28
1