Dalam waktu kurang dari lima menit, tak sulit bagi seorang intel memantau ponsel Asya. Apalagi sandi tersebut hanya berbentuk ringan saja.
"Manan.. Siapa Manan ini. Setiap saat menghubungi Asya dan meneror meminta uang untuk bahan tutup mulut" Bang Rico melirik Asya yang masih saja ketakutan.
"Asya nggak mau di laporin ke kantor polisi..!!"
"Dek.. Asya.. Buka matanya dek..!! Ini Bang Rico..!!"
Perlahan Asya membuka matanya, nafasnya masih memburu ketakutan. Tapi ia masih berusaha bersikap biasa saja di hadapan Bang Rico.
"Kamu kenapa? Cerita sama Abang..!!"
"Abang hanya tunangan saja. Belum jadi apa-apa, kenapa mau tau saja urusan orang dewasa..!!" Jawab Asya ketus.
"Heehh.. kamu pikir kamu saja yang sudah dewasa???? Kamu sama Abang masih tua Abang.. Jauh..!! Abang ujian SD saja kamu masih baru lahir." ucap kesal Bang Rico.
"Pokoknya jangan ikut campur urusan Asya..!!" Asya bangkit dari tidurnya, tapi kepalanya terasa pening.. ia pun ambruk dan duduk di pangkuan Bang Rico.
"Masih belaga kuat??" tanya Bang Rico.
"Lahir batin kamu sudah jadi tanggung jawab Abang. Kamu mau cerita atau tidak, itu terserah kamu.. tapi tanpa kamu cerita pun, Abang pasti akan tau"
Asya terdiam sejenak memperhatikan wajah Bang Rico.
"Apa paha ini nyaman?" tanya Bang Rico.
Asya terhenyak lalu beralih duduk di samping Bang Rico.
Bang Rico menyambar ponselnya sendiri dan menghubungi seseorang.
"Selamat pagi.. Ijin Bang Yud. Saya ijin tidak ikut apel pagi. Nyonya nggak enak badan"
Asya melirik sekilas tak ambil pusing dengan ucapan Bang Rico barusan.
"Siap.. Terima kasih Abang" Bang Rico memutus panggilan telepon kemudian berjalan keluar kamar tanpa bicara sepatah katapun.
"Huuuww.. bisa kah tidak mengajak ku ribut sehari saja?" gerutu Asya.
"Dan lebih baik kamu tidak memancing perkara..!!!!" sambar Bang Rico yang ternyata mendengar kata Asya barusan.
"Iisshh.. telinganya tajam sekali...!!"
...
Bang Rico terus mengawasi ponselnya dan memantau apapun yang ada di ponsel Asya. Terpaksa ia menyadap segala pergerakan berita di ponsel Asya.
Sambil menghisap rokoknya, Bang Rico menandai segala hal yang menurut nya penting.
"Manan.. kecoa kacangan. Coba saja kalau kau berani mengganggu istri orang" gumam Bang Rico.
Beberapa saat kemudian Bang Rico melihat Asya sudah siap dengan seragamnya.
"Mau kemana?" tanya Bang Rico.
"Sekolah Bang.. sebentar lagi sudah mau ujian akhir. Jadi siswa kelas dua belas harus selalu masuk dan mengikuti pembelajaran" jawab Asya memberikan alasan logisnya.
"Tetap di rumah..!! Kalau kamu pingsan di sekolah pasti merepotkan semua orang" kata Bang Rico.
"Asya sudah baikan, nggak apa-apa kalau masuk" jawab Asya.
"Tetap tinggal di rumah dan jangan kemana-mana..!!!" nada Bang Rico sedikit lebih keras.
"Masuk kamarmu sekarang..!!!!!!!"
Asya langsung terdiam dan langsung masuk ke dalam kamar. Seumur hidupnya ia belum pernah di bentak sekalipun tapi kali ini dirinya begitu sedih mendapat bentakan dari pria yang baru saja di kenalnya.
"Astagfirullah hal adzim.." Bang Rico mengusap dadanya karena tak sengaja membentak gadis kecilnya.
"Dek.. Adek..!!!"
jdeeeerr.. braakk..
Pintu kamar tertutup dengan kencang. Bang Rico pasrah menerima kemarahan Asya.. tapi semua ini demi kebaikan Asya sendiri.
...
"Bagaimana??"
"Dia ini memang penjahat Dan..!! Data sudah kami temukan dengan jelas" kata seorang anak buah Bang Rico.
"Hmm.. oke.. Terima kasih. Nanti malam operasi dengan saya..!!"
"Siap..!!".
-_-_-_-_-
Bang Rico tau Asya akan mengendap kabur diam-diam dari rumah tanpa seijinnya, perlahan ia pun mengikuti langkah Asya bersama Prada Acep dan Serda Sobri.
"Ijin Dan.. sebenarnya ada apa dengan ibu?" tanya Serda Sobri.
"Istri saya masih labil, masih belasan tahun dan masih masa peralihan mengenal jati diri. Tolong jaga rahasia ini sampai tiba waktunya nanti...!!" pinta Bang Rico.
"Dia sedang di perdaya orang karena keluguannya. Pria yang seharusnya menjadi tunangannya malah menipunya"
"Tapi kenapa Komandan mau mengganti kan posisi pria itu?" tanya Om Sobri.
"Selain hutang budi karena Dan Wira yang mendukung hidup saya selama ini, Dan Wira pula yang mendorong saya hingga saya bisa memakai pangkat Letda saya saat ini. Tapi.. sejak pertama saya melihat Asya.. saya akui memang saya yang menaruh hati pada putri Dan Wira." jawab jujur Bang Rico.
"Cieeeeee.. Komandan jatuh cinta..!!" ledek Om Acep yang langsung mendapat lirikan tajam dari Bang Rico.
"Siap salah Dan"
"Kamu ini tidak akan tau bagaimana nikmat dan sakitnya jatuh cinta. Cepat cari pacar.. biar tau rasanya di panggil sayang" kata Bang Rico meskipun saat ini dirinya juga sedang merindukan panggilan sayang itu dari gadis yang saat ini perlahan mulai mengisi hatinya.
"Saya nggak mau pacaran lah Dan. Kalau sudah cocok ya langsung sikat saja. Banyak pengenalan itu terlalu basa basi" sambar Om Sobri.
Bang Rico terdiam, ia mengembangkan senyum tampannya. Agaknya saat ini, dirinya merasakan hal yang sama. Ya.. kalau cinta sudah menyentuh hati, mau bilang apa.
...
Bang Rico masuk ke dalam cafe. Ia melihat Asya dengan mudah bisa melewati penjagaan hanya dengan menyelipkan beberapa lembar uang di saku penjaga keamanan.
Disana Asya langsung menemui seorang pria. Bang Rico pun menyelinap mendekatinya.
"Mana uangnya?" tanya pria tersebut sembari menyentuh dagu Asya.
"Ini uang terakhir.. hanya ada lima juta" jawab Asya.
"Uang tidak lengkap, jangan harap inginmu kuberikan..!!"
"Aku butuh itu Bang Manan..!!"
"Abang juga butuh uang..!!" kata Bang Manan.
"Dasar penipu..!!"
Bang Manan tersenyum licik.
"Kau bisa dapat barangmu, tapi tambahi dengan tubuhmu..!!" ucap Bang Manan.
Hati Bang Rico terasa sakit sekali mendengarnya. Tak rela wanitanya mendapat perlakuan buruk dari pria lain.
"Cuuuiihhh.." Asya meludahi wajah Bang Manan hingga akhirnya pria tersebut marah besar.
plaaaaakkk.. buugghhh..
Manan menghantam Asya hingga tak berkutik setengah sadar.
"Asya..!!" Bang Rico dengan cepat mengikutinya tapi langkahnya terhalang seorang wanita yang datang menggodanya.
"Seret dia..!!" Manan meminta rekannya menyeret Asya dan membawanya ke gudang belakang cafe tak tau ada mata yang mengikutinya.
"Maaf, saya baru saja selesai..!!" kata Bang Rico menolak dengan sopan lalu kembali mencari keberadaan Asya.
"Sialaan..!! Kemana si kunyuk itu membawa Asya??" gerutu Bang Rico.
Langkahnya cepat mencari Asya ke seluruh ruangan.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mira Lusia
cari masalah nih si manan..gak tau apa ya dia si asya ni anak siapa..bisa2 sebatalyon maju semua nih
2024-05-07
0
Qaisaa Nazarudin
Waaahh Manan berani sekali dia,Apa dia gak tau kalo Asya itu anak perwira?? Bodoh, gali lubang kubur sendiri si Manan mah..
2023-07-13
0
Bembi Arkana
sampe disini... bagus...
emmmsss... bikin penasarn
2022-02-18
1