Anggota pos depan sampai mendatangi mobil Bang Rico karena Om Han melaporkan di pos depan kalau Letda Rico mengalami kecelakaan. Kehebohan pun terjadi apalagi saat Asya setengah sadar dalam pelukan perwira muda itu.
"Kenapa ini Ric??" tanya Bang Winata ikut panik karena banyak orang mengerumuni juniornya itu.
"Astaga Bang. Ini saya nggak injak rem waktu lewat polisi tidur. Asya kaget sampai sesak." jawab Bang Rico tak tau lagi bagaimana menyembunyikan rasa malunya karena dirinya yang terlalu fokus pada Asya sampai melupakan polisi tidur yang ada di hadapannya.
"Halaahh.. laki-laki kalau nggak fokus pasti ada sesuatu" ledek Bang Yudha.
"Kalau nggak ponsel, bukit cinta, ya sarung pistol"
Bang Rico semakin salah tingkah karena dua di antaranya memang benar.
Tak lama petugas medis datang membawa tandu dan alat kesehatan lengkap.
"Mau apa ini??" tanya Bang Rico.
"Ijin.. kata Pak Han ada korban kecelakaan" kata seorang petugas kesehatan.
Bang Rico langsung melirik Om Han dan pria itu seketika memalingkan wajahnya seolah tidak bersalah sama sekali.
"Nggak.. saya hanya mau minta tolong cek kondisi Asya. Tadi saya lupa injak rem sampai Asya kaget" kata Bang Rico mendinginkan situasi.
"Adiknya ya Pak?" tanya seorang perawat wanita disana dan tersenyum manis di hadapan Bang Rico.
Bang Rico membalas senyumnya kemudian menjawabnya.
"Memangnya kenapa? Kamu mau jadi istri saya? jawab Bang Rico membuat mata Bang Yudha dan Winata melotot. Bisa-bisanya junior nya itu berani menggoda wanita lain di hadapan istrinya.
"Bang.. Asya mual" rengek Asya sembari menggoyang lengan Bang Rico yang sedang memeluknya.
"Kenapa dek?" tanya Bang Rico cemas.
"Usap perut Asya..!! Anak Abang minta di sayang ayahnya"
Mata Bang Rico melotot saking kagetnya.
"Wah parah lu Ric. Sudah nyicil lu??" tegur Bang Yudha.
"Weehh.. nggak Bang" Bang Rico mengangkat kedua tangan dengan panik.
Perawat itu menatap mata Bang Rico dengan tatapan mata kesal dan kecewa.
"Baang..!!" tegur Asya.
Refleks Bang Rico mengusap perut Asya. Wajahnya terlihat tegang dan bingung pasalnya kejadian itu baru beberapa hari yang lalu. Ia sedang memastikan untuk menyadarkan dirinya sendiri di antara khayalan dan kenyataan.
"Pacar bapak nggak apa-apa" ucap perawat itu.
"Iya.. terima kasih" jawab Bang Rico.
:
"Yang benar aahh dek. Kamu sudah test??" entah kenapa Bang Rico jadi tidak bisa berpikir jernih mengingat ucapan Asya tadi.
"Makanya jangan mata keranjang kalau lihat perempuan lain. Lihat yang bening sedikit aja sudah bingung mendua" ucap Asya.
"Bukan begitu.. Abang nggak mau kamu kena dampak sosial karena pernikahan kita. Abang bermaksud menaikkan status mu setelah kamu lulus."
"Alah terserah.. pokoknya Asya sudah hamil" jawab Asya tak mau tau lalu meninggalkan Rico dan yang lain.
"Berarti sebelum kejadian kemarin kamu sudah....."
"Nggak Bang.. Ya Allah, kenapa sih nggak ada yang percaya sama saya." pekik Bang Rico stress memikirkan hal ini.
"Buktinya Asya hamil. Terus hamil sama siapa?????"
"Asya nggak mungkin sama orang lain Bang"
"Yo berarti karo kowe to Ric" Bang Yudha ikut gemas berdebat dengan Bang Rico.
"Hyaaaaaaaa.... stress saya Bang. Iya.. iya.. itu anak saya." ucap Bang Rico mengalah daripada suasana menjadi ribut.
~
Asya terkikik di dalam kamar menguping pembicaraan Bang Rico dan rekannya.
"Ma**us khan Abang sekarang, makanya jangan bertingkah. Asya nggak mau di kalahkan, juga nggak mau di duakan" gumam Asya kemudian berbaring di tempat tidur.
Dirinya menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya terbang jauh.
Memang semua laki-laki sama saja. Percuma aku berharap Bang Rico bisa menjaga sikap dan kata-katanya demi aku. Nyata nya baru bertemu wanita seperti itu saja matanya sudah kelayapan.
...
"Abang tanya sekali lagi. Kamu bohong apa nggak soal kehamilanmu tadi???"
"Beneran" jawab Asya.
"Nggak mungkin dek, ini baru hitungan hari dari kejadian itu. Masa si dedek sudah prosotan di sana??" tanya Bang Rico.
"Terserah dia lah mau datang kapan. Sepertinya Abang nggak suka kalau Asya hamil. Jangan-jangan Abang suka sama perawat itu khan?"
"Wes, ono maneh khan bahan sing di nggo geger" tegur Bang Rico.
"Abang duluan yang mulai, coba kalau Asya bilang suka sama laki lain. Pasti Abang sudah kebakaran jenggot" jawab Asya.
"Masalahnya kapan Abang bilang suka sama cewek lain????"
"Kamu mau jadi istri saya??????" Asya mengingatkan kata-kata yang selalu terngiang di telinga nya hingga membuat hatinya panas meradang.
"Ya Allah dek.. itu hanya candaan saja"
"Nggak lucu...!!!!!!!!" ucap Asya sampai wajahnya memerah menahan marah dan tangis tapi Bang Rico masih bisa melihatnya dengan jelas.
"Allahu Akbar..!! Kalau sudah begini, selesailah aku" gumam Bang Rico pelan.
"Dek.. Asya..!! Abang minta maaf dek..!!" Bang Rico mengikuti langkah Asya.
"Nggak mau"
"Abang nggak serius" bujuk Bang Rico.
"Berarti sama Asya pun Abang nggak serius" kata Asya semakin jengkel.
"Ya kalau sama kamu, Abang serius.. Abang sayang sama Asya" jawab Bang Rico spontan.
"Bohong..!!"
"Sumpah..!!" Bang Rico menghadang langkah Asya.
"Apa buktinya?"
Bang Rico menarik Asya dan menyudutkan Asya di dinding. Ia mendekatkan wajahnya pada Asya, tangannya mematikan saklar lampu.
"Mau bukti apa?" tanya Bang Rico lembut tapi terdengar penuh ancaman.
"Mau Abang buktikan kalau bulan depan perutmu itu sudah ada anak Abang?" Bang Rico menyelipkan tangannya di balik pakaian Asya.
"Kamu sudah buat kehebohan satu Batalyon dengan pernyataanmu. Bagaimana caramu menyelesaikan nya?"
Asya berusaha menjauhkan tangan Bang Rico tapi rasanya tenaganya itu tidak ada seperempat tenaga Bang Rico.
"Yang jelas perempuan itu nggak mendekati Abang"
"Lakukan sesuatu itu pakai nalar dan di pikir baik buruknya. Jangan karena kamu tidak suka lantas tidak berpikir dampak akibat yang akan kamu terima. Mau perempuan itu mendekat.. Abang nggak peduli, Abang sudah punya istri" jawab Bang Rico.
"Kalau kamu nggak hamil juga, Abang yang malu Neng"
Asya memainkan jemari kakinya kebingungan menyelesaikan perkara yang sudah ia buat sendiri. Ia semakin cemas saja saat bibir Bang Rico menyentuh bibirnya.
"Bang..!!"
"Hmm.."
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ini nih orang yg idah banyak makan asam garam, Tau aja 🤣🤣🤣😜😜
2023-07-13
0
IUCelebes
astagaaa om Han.... apalagi tingkahmu??? 😂😂😂
2022-03-04
0
Dyah Toktil Hermawaty
babang Roycoooi..marakke melelehhh mbk Naraaaaaa...authorr udolakkku 💕💕
2022-02-13
1