"Ganteng lah.. buktinya sudah laku"
"Laku karena terpaksa..!!" jawab Asya masih lantang lalu menubruk Bang Rico dengan keras menuju toilet.
"Aaaahh.."
Asya menoleh melihat apa yang terjadi pada Bang Rico.
"Abang tertabrak cintamu" kata Bang Rico menggoda Asya.
"Iisshh garing" Asya pun berlalu meninggalkan Bang Rico tapi sembari masuk ke dalam toilet, senyum kecil mengembang dari bibir bersemu pink muda milik Asya.
~
"Ora gelem yo wes. Nanti kalau sudah tiba saatnya juga pasti mepet sendiri, sambil bilang 'ai lup yu pul Bang' " gumam Bang Rico dengan santai sembari menirukan gaya bahasa remaja masa kini.
"Umur ku sudah bapak-bapak, masih pantaskah mengucap I love you Asya" Bang Rico menggeleng dengan tingkahnya sendiri.
:
"Nggak perlu berterima kasih pak. Mikha senang sekali bisa bantu bapak" kata Mikha.
"Kamu baik sekali Mikha"
"Ehmm.. bukannya bapak mau kasih kita tugas untuk latihan ujian ya. Kenapa bapak berduaan dengan Mikha disini??" tegur Asya lumayan mengagetkan Bang Rico.
"Asya.. kenapa nggak masuk kelas?" tanya Bang Rico.
"Bapak sendiri kenapa disini? Bukannya mengajar. Apa begitu kelakuan guru yang sudah beristri??"
"Huusshh.. tidak boleh membawa profesi kalau sedang tidak sependapat dengan orang tersebut. Opinimu bisa menimbulkan dampak bagi yang lain..!!" Bang Rico pun menegur Asya yang terlihat sedang kesal.
"Ya sudah.. Asya dan Mikha segera masuk ke dalam kelas..!!" perintah Bang Rico.
...
Siang sudah semakin terik, jam pulang pun tiba dan kisi-kisi pembelajaran ujian telah di berikan, kini tinggal beberapa kali saja Bang Rico mengajar di sekolah itu karena Asya juga akan lulus di tahun ini.
"Ayo naik...!! Sudah sepi" ajak Bang Rico menggandeng tangan Asya.
"Abang pulang saja, ajak si Mikha itu"
"Yaa.. Mikha sudah pulang" jawab Bang Rico memasang wajah penyesalan.
"Abang mau selingkuh???????" mata Asya sampai melotot mendengar ucapan Bang Rico yang menurutnya sangat menyebalkan.
"Lho.. piye to iki?? Kamu sendiri yang nawarin khan?" kata Bang Rico.
"Abaaaaang..!!!" Asya melayangkan tangannya bersiap menghantam Bang Rico tapi Bang Rico mencegahnya.
Bang Rico mendekap pinggang Asya.
"Kenapa sih marah-marah? Cemburu mu itu nggak jelas sayang" Bang Rico semakin menggoda Asya.
"Cemburu???? Asya ini nggak suka om-om"
"Abang juga nggak suka gadis di bawah umur, sayangnya sudah 'terlanjur'.. mau bagaimana lagi" ucap Bang Rico dengan berbagai makna.
Tiba-tiba saja hati Asya terasa sakit karena menganggap Bang Rico tidak tulus padanya. "Lepaskan Asya kalau memang terlanjur. Masih banyak laki-laki yang mencintai Asya." jawab Asya.
"Selama kata terkutuk itu masih Abang telan, tidak akan ada pria yang bisa mendekati mu. Menikah dengan Abang berarti kontrak mati seumur hidupmu"
"Abang mau mengekang Asya tanpa cinta??" tanya Asya mulai tak bisa menahan rasa sedihnya.
"Apa pernah ucap ijab qobul menjadi pengekang? Itu untuk menyelamatkan kita dari fitnah dan menghalalkan yang haram untuk menjadi halal, membuat keturunan yang akan terlahir nanti menjadi jelas siapa orang tuanya dan membawa kita memperoleh Rahmat Allah yang sesungguhnya. Darimana kamu bisa bilang Abang tidak cinta?" jawab Bang Rico membuat Asya terdiam.
"Mungkin hatimu dan hati Abang belum menyatu karena kita mengawalinya dengan hal yang salah, tapi apapun yang di dasarkan karena sadar akan kewajiban dan tanggung jawab serta ingat adanya Tuhan.. semua tidak akan pernah sulit untuk di lalui"
Mata Asya hanya menatap dengan seribu tanya dalam dada. Bang Rico tau masih ada keraguan dalam hati gadis kesayangannya itu.
"Belajarlah menerima takdir Tuhan.. Terimalah Abang menjadi imam mu, jadilah istri sholehah.. Mungkin Abang bukan pria yang terbaik.. tapi Abang akan berusaha menjadikan mu satu-satunya ratu dalam hidup Abang"
"Kata-kata itu terdengar bagus. Abang kasih Asya kisi-kisi bahasa Indonesia?" tanya Asya berkedip-kedip.
"Terserah apa katamu.. itu kata-kata yang hanya Abang perdengarkan untuk istri Abang" Bang Rico mengecup kening Asya lalu meninggalkan Asya sendirian.
Terbersit senyum kecil di wajah Asya.
"Asya ikut Abang..!!" ucapnya malu-malu.
"Ayo" jawab Bang Rico tanpa menoleh.
"Terpaksa"
...
Bang Rico melewati pos depan, terlihat Asya tertidur di dalam mobil. Mungkin istrinya itu begitu lelah.
"Ada info apa hari ini? Ponsel saya mati.. belum monitor" tanya Bang Rico pada piketan pos depan tangan Bang Rico masih sempat sedikit merapikan kancing baju Asya hampir terlepas.
"Siap.. tidak ada Dan" Jawab seorang anggota pos depan.
"Oke.. terima kasih"
"Siap..!!"
Mobil Bang Rico melaju menuju rumahnya dengan kecepatan sedang. Bang Rico melirik Asya mulai dari rambut hingga ke batas dada sampai melupakan kalau jalan menuju rumahnya ada polisi tidur yang cukup tinggi. Tanpa rem.. Bang Rico menerjang polisi tidur itu dengan kencang.
"Astagfirullah hal adzim" sadar mobilnya sedikit terpental, Bang Rico mendadak mengerem mobilnya.
Asya terkejut di tengah kesadarannya yang belum pulih, duduk tanpa seat belt membuatnya menghantam dashboard kemudian kembali lagi menghantam jok.
"Ya Tuhan.. Asya..!!!" Bang Rico secepatnya memeluk Asya.
Asya memercing merasakan sakit dan berusaha memulihkan kesadarannya. Kepalanya sakit, dadanya sesak, nafasnya tak beraturan.
Bang Rico panik saat Asya tiba-tiba bersandar lemas kesulitan bernafas.
"Aduuhh dek.. lihat Abang..!! Tarik nafas pelan-pelan..!!" Bang Rico mencoba untuk terus menyadarkan Asya.
Asya belum sanggup menjawabnya, ia hanya mengejang tak sanggup berbicara.
"Astaga.. kenapa otak ku ini jadi buntu nggak bisa mikir apa-apa" ucapnya frustasi.
tok..tok..tok..
Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu mobilnya. Dua kali Bang Rico terkejut dalam kepanikan.
"Ada masalah apa Bang?" Handoyo adik litting Bang Rico menempelkan wajahnya, mengintip di kaca samping mobil Bang Rico. Ia melihat mobil berhenti di tengah jalan dan ternyata itu adalah mobil seniornya.
"Jambuuuu.. opo sih kowe Han?????" pekik Bang Rico mengumpati wajah aneh Handoko sembari mengusap dadanya.
"Naahh.. Abang pacaran ya?"
"Pacaran gundhulmu, cepat panggil bagian kesehatan..!!" perintah Bang Rico.
"Saya nggak apa-apa Bang." jawab Om Han.
"Buat Nyonya Rico.. bukan buat kamu begeng..!!!!!!!!!" ucap Bang Rico mulai naik darah dalam kepanikan.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Susana Sari Sari
Asoge.........Thor....ngakak aku🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭😀😀🤗
2024-05-03
0
IUCelebes
astagaaa... ternyata ad juga toh tentara telmi, lalod, lelet apalah dan kawan2 nya😂😂😂
2022-03-04
0
Priatin Ningsih
ini yang aku suka dari cerita Kak Nara meskipun di situasi sulit mesti ada kocaknya,,,,
2022-02-12
1