Pesta

"Pegang tanganku!" perintah Rayhan sambil mengulurkan tangannya ke arah Lisa ketika mereka turun dari mobil. Pria itu tampak tampan dengan setelan jasnya. Rambutnya disisir rapi seolah-olah ia terlahir dengan potongan rambut seperti itu. Wajahnya bebas dari bayangan kumis dan jambang. Pria itu terlihat seperti seorang pangeran, sementara Lisa sebagai putri mahkota.

Mereka terlihat sempurna.

"Aku tidak ingin terlalu lama di sini," ungkap Lisa seraya menyambut uluran tangan Rayhan.

Rayhan tersenyum manis. "Tidak masalah. Setelah setengah jam kita di sini, aku akan membawamu ke suatu tempat. Apa kau ingin menginap di villa-ku yang lainnya?" goda Rayhan. Tangannya meremas lembut tangan Lisa.

"Kau berengsek!" umpat Lisa tanpa takut sedikit pun.

Mendengar itu Rayhan bukan marah, melainkan tertawa. Ia menarik Lisa agar segera memasuki rumah David.

"Terserah apa katamu, yang penting kau milikku. Kau mengerti? Ingat, tersenyumlah saat kita berada di dalam. Kalau tidak, aku tidak segan-segan menciummu."

Lisa telah terbiasa dengan ancaman-ancaman Rayhan. Ia juga terbiasa untuk mematuhinya. Karena pria seperti Rayhan benar-benar memegang ucapannya. Jadi, Lisa tidak punya pilihan lain.

Ia memasang senyum manis saat kaki mereka melangkah memasuki rumah David yang tidak kalah besar dari rumah Rayhan itu.

Rayhan dan Lisa langsung disambut oleh Carissa dan Sekar. Lisa begitu lega ketika Carissa menghampiri mereka. Ia melepaskan genggaman Rayhan tatkala Carissa dan Sekar menyeretnya ke sudut rumah, jauh dari Rayhan dan teman-teman. Sementara itu, beberapa wanita cantik yang berpakaian elegan dan terbuka tidak habis-habisnya melotot ke arah Lisa.

"Sekar, selamat hari jadi pernikahanmu yang pertama," ucap Lisa demi mengalihkan perhatiannya dari tatapan tamu-tamu wanita di sana.

Sekar tersenyum manis. "Terima kasih, Lisa. Aku senang kau datang."

Lisa mengangguk. Sebenarnya gadis itu juga senang menjadi bagian dari pesta ini, hanya saja ia tidak senang dengan partner-nya.

"Gaun yang indah, Lisa," puji Sekar, lalu memberikan gelas wine kepada Lisa.

Lisa menerimanya dengan canggung. Ini sudah yang kedua kalinya ia berada di pesta mewah seperti sekarang. Pertama, saat pernikahan kakaknya.

Namun, atmosfer pesta David dan Sekar baginya lebih menyeramkan, mengingat dirinya dalam pengawasan Rayhan.

"Kau benar-benar sangat cantik. Siapa yang memilihkan gaun ini untukmu?" Kali ini Carissa berkomentar.

"Eh, gaun ini pilihanku sendiri, tetapi ... hem ... Rayhan yang memberinya," jawab Lisa gugup.

"Benarkah?"

Sekar dan Carissa tampak sedikit terkejut. Lisa heran mengapa mereka harus bereaksi seperti itu. Wajar saja Rayhan memberikan gaun dan perhiasan mahal kepada seorang wanita yang menjadi partner di pesta temannya. Pria itu banyak uang.

"Em, ada yang salah?" Lisa tidak tahan untuk tidak bertanya.

Carissa dan Sekar langsung menutupi reaksi mereka dengan tawa. "Bukan begitu, Lisa. Kami hanya terkejut karena kau bilang Rayhan yang memberimu gaun itu," jawab Sekar. Carissa mengiyakan dengan anggukan kepala.

"Memangnya kenapa, Sekar?" Lisa masih belum mengerti.

"Itu karena Rayhan tidak pernah membelikan gaun yang sangat indah kepada pasangannya.

Kebanyakan dari wanita-wanita yang menginginkan Rayhan hanya mendapatkan uang dan perhiasan. Jika Rayhan memberikan gaun, itu artinya dia menganggap wanita itu spesial. Dia sendiri yang mengatakannya padaku," jelas Carissa. Kali ini Carissa benar-benar jujur.

Rayhan memang tidak pernah membelikan gaun indah seperti yang dikenakan Lisa saat ini kepada wanita-wanitanya  terdahulu. Ia hanya memberikan uang dan perhiasan. Jika pria itu memberikan gaun,  terlebih lagi saat menghadiri suatu acara dengannya, itu artinya ia menganggap wanita itu spesial.

Lisa menyesap wine untuk menutupi kegugupannya. Jika memang Rayhan menganggapnya spesial, harusnya pria itu tidak akan pernah menyakitinya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.

"Sekarang waktunya pemotongan kue!" Terdengar seorang MC berbicara melalui microphone. Sekar tersenyum kepada Carissa dan Lisa, lalu bergegas menyusul David yang menunggunya di depan meja kue tar yang paling tinggi yang pernah dilihat Lisa di kehidupan nyata. Lebih tinggi dari kue tar saat pernikahan Rana.

Lisa berdecak kagum. Kini cahaya di ruangan meredup dan sebuah lampu sorot menyorot kepada pasangan mengagumkan, Sekar dan David.

"Carissa?" bisik Lisa kepada Carissa yang masih setia menemaninya.

"Apa?"

"Kenapa saat masuk tadi, mereka semua memandangiku? Maksudku, tamu-tamu wanita. Apa karena aku orang asing?" tanya Lisa pelan.

Carissa tertawa kecil. "Santai saja, Lisa. Mereka hanya iri padamu. Apa kau tahu, 98 persen wanita di sini ingin berpasangan dengan Rayhan Andira, dan dua persen lagi sama sekali tidak tertarik pada posisi itu," ujar Carissa seraya bergurau.

"Dua persen lagi? Siapa?"

"Tentu saja aku dan Sekar, hihihi."

Lisa ikut tertawa. Carissa tidak sepenuhnya benar. Seharusnya kategori yang tidak tertarik menjadi pasangan Rayhan sebanyak tiga persen, termasuk dirinya.

Di sudut lain, Rayhan tidak lepas memandangi Lisa. Gadis itu sangat menonjol di antara puluhan tamu wanita yang datang. Separuh hatinya menggerutu sebab gadis itu bisa tertawa lepas bersama orang lain. Sedangkan jika bersamanya, Lisa layaknya tikus yang ketakutan.

Rayhan menyukai Lisa ketika gadis itu tertawa. Rayhan bahkan menyukai bagaimana bibir itu melengkung cemberut ketika Carissa menggodanya.

Jantung Rayhan berdegup kencang. Pria itu ingin mendengar suara tawa Lisa untuk dirinya sendiri. Ia bahkan tidak mendengarkan pidato kasmaran David di dekat meja kue. Rayhan yakin, saat ini Lisa menertawai lelucon-lelucon yang dilontarkan Carissa. Sesekali mungkin karena pidato David yang menurutnya sangat gombal.

Lisa dan Carissa tertawa bersama tamu-tamu yang lain ketika kini giliran Sekar berpidato. Sekar membalas bualan-bualan David yang membuat tamu wanita tertawa.

Rayhan tanpa sadar ikut tertawa. Bukan karena pidato Sekar---pria itu sama sekali tidak mendengar pidato Sekar---melainkan karena melihat tawa lepas Lisa.

Tiba-tiba Rizal menyenggol Rayhan, membuat pria itu mengumpat pelan.

"Apa, sih?" tanya Rayhan.

"Ya! Apa yang kau tertawakan? Apa kau tidak merasa malu?"

Rayhan mengernyit tajam, benar-benar tidak mengerti. "Apa? Apa maksudmu aku tidak malu? Apakah aku harus malu karena tertawa?"

"Aish, bukan karena tertawa. Apa kau tidak mendengar cerita Sekar? Ia mengatakan mengapa setiap pria, khususnya David senang sekali mencium ketiak pasangannya sehabis bercinta. Para pria juga pihak yang malu-malu untuk turun dari ranjang terlebih dahulu. Aish, istri David itu memang menyebalkan."

Rayhan melotot. Jadi, beberapa saat lalu Lisa ikut menertawakan pidato Sekar? Rayhan segera menutup mulutnya. Akan tetapi, setidaknya ia senang Lisa ikut tertawa karena yang terjadi pada mereka setelah bercinta tidaklah seperti itu.

"Selanjutnya, sekarang kedua insan yang dimabuk cinta ini berdansa!" seru MC dan disambut oleh tepuk tangan para undangan.

Rizal menyesap minumannya, lalu meletakkan gelas kosong tersebut di atas meja. "Sebentar lagi pesta dansa. Aku harus berada di samping princess-ku."

Mendengar itu Rayhan teringat Lisa. Ia mengawasi wanita itu yang kini tersenyum canggung pada Carissa. Pria itu yakin Carissa meminta izinnya untuk kembali pada Rizal. Rayhan tersenyum, sebentar lagi ia akan mengajak Lisa berdansa.

Tanpa Lisa duga, tatapannya dan Rayhan beradu. Lisa hanya bertahan lima detik untuk memandang Rayhan. Ia buru-buru mengalihkan pandangannya pada David dan Sekar yang berdansa di depan para undangan.

Rayhan menyeringai, kemudian menghampiri Lisa.

Ada perasaan aneh ketika Rayhan menghampirinya. Lisa tidak tahu apakah itu rasa takut atau gugup. Sudah dapat ditebak kalau pria itu akan mengajaknya berdansa, dan pilihan Lisa hanya satu, yaitu menerima ajakannya.

"Apakah kau ingin berdansa denganku?" tanya Rayhan. Suaranya tidak romantis sama sekali.

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

Mariya Gustina

Mariya Gustina

gengsi lu gedein ray🙄

2022-01-29

0

Nur Rachmawati

Nur Rachmawati

next thor ...tq

2022-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!