Happy Reading❤❤❤
Reno melajukan mobilnya menuju hotel dimana Lidya bekerja,semenjak di ketahui bahwa Lidya hamil dan dia pun jodohkan oleh papanya,Lidya harus bekerja walaupun di hotel milik papanya sendiri sebab seluruh aset miliknya beserta fasilitas yang di milikinya selama ini telah di sita oleh papanya sendiri dan semua itu akan di kembalikan oleh Mahendra saat Lidya sudah menikah.
Dengan wajah yang pucat Lidya berjalan menghampiri Reno di lobi dengan di ikuti oleh seorang karyawan yang memanggilnya tadi.
"Reno,ada apa? Apa yang membawamu datang kemari! Dan kenapa kamu tidak mau menemuiku di ruanganku"tanya Lidya setelah sampai di lobi dan menghampiri Reno yang tengah berdiri menghadap ke luar.Sebenarnya hati Lidya saat ini sangat senang sebab pria pujaannya datang menemuinya."Mengapa perasaan ini tidak berubah walaupun aku saat ini tengah mengandung benih orang lain. Andaikan saja anak yang ku kandung saat ini adalah anak kita berdua,Aahh..apa yang aku pikirkan"batin Lidya saat matanya masih tertuju pada ketampanan Reno.
"Ikutlah denganku sebentar saja" ucap Reno sontak membuat Lidya menjadi gugup.
"Ikut kemana? Hem--maksudku kita akan pergi kemana?"tanya Lidya dengan gugup.
"Ada yang akan ku bicarakan berdua denganmu"ucap Reno.
"Dengan ku? Hanya berdua dengan mu?Apa aku tidak salah dengar"ucap Lidya.
"Sudahlah Lidya,kamu gak usah kegeeran,kita hanya berbicara saja bukan mau melakukan sesuatu jadi kamu gak usah berpikiran yang bukan-bukan!"ucap Reno.
"Jadi kamu mau ikut denganku atau tidak"ulang Reno.
"Apa yang ku pikirkan"gumam Lidya."Sudah lah Lidya,kenapa kamu jadi lemah begini di depannya,aku Lidya yang angkuh dan sombong tidak akan bisa menjadi lemah hanya karena cinta" batin Lidya lagi menyemangati dirinya sendiri.
Lidya kemudian menyusul Reno ikut masuk ke dalam mobilnya.
"Kemana perginya Lidya,menjaga satu anak ku saja kalian tidak bisa"Mahendra marah pada bawahannya yang sengaja di suruh untuk melaporkan apa saja yang di lakukan putrinya itu padanya.
"Maaf pak,bukannya bapak menyuruh ku hanya untuk mengawasi nona Lidya saja dan bukan untuk melarangnya bertemu siapapun?"terang Dion bawahan Mahendra.
"Dasar bodoh,mau sampai di mana otak kamu itu di pakai? Aku menggajimu melebihi karyawan ku di sini hanya untuk menjaga anak ku Lidya,paham kamu!"ucap Mahendra pada Dion yang memang sedikit lemot.
"Sekarang cari dia sampai dapat,aku kasih waktu tiga puluh menit untukmu"ujar Mahendra sembari menyuruh Dion keluar dari ruangannya.
Sementara itu di sebuah cafe yang tidak jauh dari hotel milik Mahendra.
Lidya dan Reno tampak duduk saling berhadapan.Pandangan Reno tertuju pada perut Lidya yang masih rata."Jika memang benar dia adalah wanita itu,berarti anak yang di kandung Lidya saat ini adalah--?"batin Reno berkecamuk membayangkan apa yang akan terjadi untuk ke depannya nanti.
"Katakan! Apa yang ingin kamu bicarakan"ucap Lidya seraya memberanikan diri menatap mata Reno.
"Aah,kenapa jantung ku ini tidak dapat bekerja sama untuk saat ini"batin Lidya sebab degup jantungnya semakin kencang.
"Apa kamu mengenal benda ini?"Reno menyodorkan sebuah jepit rambut yang masih tampak cantik itu.
"Jepit rambut?"Lidya mengambil benda itu sembari melihat dengan teliti.
"Dapat dari mana kamu? Apa kamu yang mengambilnya? Kau tahu mama membelikan ini untuk ku dari Korea di saat aku ulang tahun yang ke sembilan belas.Mama memesannya khusus untuk ku seorang"ucap Lidya dengan senyum yang mengembang."Akhirnya ketemu juga"ucap Lidya lagi.
Deg.
Jantung Reno berdegup kencang."Jadi benar,dia orangnya?"batin Reno.
"Tapi,kamu dapat dari mana dan kenapa kamu bisa tahu jika benda ini milik ku?"tanya Lidya dengan menyipitkan matanya seolah menunggu jawaban Reno.
'Aku hanya menduganya saja,sebab aku melihat foto freewed mu di undangan pernikahanmu dan kau memakainya satu di sana"ucap Reno.
"Lalu bagaimana bisa benda ini ada padamu?"ulang Lidya lagi.
"Itu ada padaku karena--"ucap Reno terputus karena suara seorang pria menghampiri mereka.
"Nona Lidya,maafkan saya! Pak Mahendra meminta anda untuk segera kembali bekerja"ucap Dion.
Reno mengerutkan kening nya di saat pria itu masih membungkukkan kepala di depannya membuat Reno tidak bisa melihat wajah Dion.
"Dia adalah bawahan papa yang lemot tapi sangat setia"ucap Lidya sembari menyempatkan menyeruput tehnya.Reno mengangguk tanda mengerti.
"Reno,sepertinya aku harus pergi sekarang.Kau berhutang penjelasan padaku namun aku sangat berterima kasih padamu"ucap Lidya kemudian meninggalkan Reno sendiri di tempat itu.
"Apa dia juga tidak ingat kejadian malam itu?"gumam Reno pelan sembari menatap punggung Lidya yang semakin menjauh.
"Àku harus menyelidikinya"ucap Reno kemudian ia juga kembali ke kantornya.
Di kantor Brian.
"Brian,ini berkas untuk presentasi nanti siang dengan kepala perusahaan dari Hongkong"ucap Roni seraya menyusun berkas itu di atas meja Brian.
"Sekalian aku mau permisi untuk menemui seseorang setelah selesai presentasi nanti"ujar Roni lagi.
"Apa kau tidak sabar untuk menemui tunanganmu itu? Besok kalian akan menikah jadi alangkah baiknya untuk tidak usah bertemu untuk hari ini.Lagian seharusnya hari ini juga tidak usah masuk kerja juga"ucap Brian.
"Aku tidak ingin menemui Lidya,hanya saja ada yang harus aku selesaikan"ucap Roni.
"Baiklah kalau begitu"ucap Brian.
Sembari menunggu waktunya presentasi,Roni sibuk berusaha menelpon seseorang namun tidak ada jawaban bahkan beberapa pesan yang ia kirim pun belum ada tanda terbaca satu pun.
"Kenapa tidak di angkat dan pesanku pun tidak di baca?"batin Roni.Bukannya menyerah begitu saja,Roni kembali lagi menghubungi Sefi hingga terdengar seseorang mengangkatnya .
"Hallo"suara seorang wanita paruh baya terdengar menjawabnya.
"Sefinya ada buk"tanya Roni dengan ragu setelah melihat kembali layar ponselnya bahwa ia benar-benar menelpon nomer ponsel Sefi.
"Maaf tuan,Non Sefi meninggalkan ponselnya.Non Sefi juga sudah berangkat sejak pagi tadi"ujar wanita itu.
"Apa dia kuliah pagi"tanya Roni meyakinkan dirinya sendiri juga.
"Tuan ini bercanda yah,Non Sefi kan berangkat ke Luar Negri mau melanjutkan kuliahnya disana"ucap Wanita itu lagi membuat Roni langsung berdiri karena terkejut.
"Dia benar-benar menjauh kali ini"batin Roni.
"Dengan siapa dia pergi? Apa Reno yang mengantarnya?"tanya Roni berusaha menenangkan hatinya yang sudah bergemuruh.
"Tuan Reno hanya mengantarnya sampai bandara saja,Non Sefi pergi sama temannya"jelas wanita itu lagi.
"Baik lah kalau begitu buk,Terima kasih sudah memberitahuku"ucap Roni kemudian mengakhiri panggilannya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang"gumam Roni semakin frustasi.
Terima kasih,tinggalkan like dan komen yah❤❤❤.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Anggraini Sari
Babang roni hampir rapuh nih kayaknya.😢😢
2022-06-01
0
Helen Apriyanti
mungkin kh roni jd nikh dg lidya ...dn knp trpotong sich reno mau bicara sm lidya ... hemm pnsrn dexh kk author up ny jg lma" thorr lnjuttttt smngtttt up lg yh kk
2022-06-01
1
Helen Apriyanti
hadehhhhhh sefi sefi mkinngdeg sm sefi knp sich mlhan mnjauh sling da rsa jg sm roni ... knp gk brjuang brsama ... kadian roni .. roni brjuang matian" mski dtik" mo d kikahkn dg lidya .. tpi mngapa sefi why !?
2022-06-01
1