Kedinginan

Setelah hampir satu jam keluar dari mobil itu akhirnya Roni menyerah juga ia tidak sanggup menahan dinginnya udara malam.Banyak mobil yang mengantri sejak beberapa jam yang lalu memilih mematikan mesin mobil mereka termasuk mobil Roni.Sembari menunggu arus air di jembatan surut juga pohon yang tumbang di singkirkan mereka memilih untuk istirahat sebelum ada intruksi dari kepolisian untuk berjalan.

Roni masuk ke dalam mobilnya dengan mengatupkan kedua tangannya sambil meniup-niup nya dengan napasnya agar terasa hangat.

"Huuff..bisa-bisa nya dia tertidur begitu"batin Roni sambil menutup pintu mobilnya.

"Kak,darimana saja"tanya Sefi namun dalam keadaan memejamkan matanya.

"Kamu belum tidur"tanya Roni karena mengira jika Sefi sudah tidur.

"Gak bisa tidur kak,Sefi masih nunggu Gio teman Sefi tadi katanya dia ada di belakang kita sekarang mungkin bentar lagi nyampe.Kak Roni keluar lagi yah,perhatikan dia kalau lewat"ucap Sefi dengan pelan.

"Kalau dia bisa lewat ya lewat saja,kenapa harus di perhatikan si"ucap Roni dengan wajah yang sulit di artikan.

"Kak,Sefi haus sama lapar.Tadi Sefi nyuruh Gio untuk belikan makanan di pinggir jalan yang di lewatinya,karena di sini gak ada makanan kak.Apa mau kak Roni ku makan sekarang?"ucap Sefi kesal.

"Heh..?"pikiran Roni langsung melayang mendengar ucapan terakhir Sefi.

"Baiklah aku tunggu di luar lagi"ucap Roni pada akhirnya.

Gio mengendarai motor nya dengan pelan walau sesekali menyalip mobil yang ada di depannya.Gio berharap bisa bertemu dengan mobil yang membawa Sefi tadi,sambil memperhatikan setiap mobil yang di lewatinya.Dari ujung jalan yang memang sudah tidak jauh dari arahnya terlihat lampu sorot dari motor Gio berjalan pelan.Roni berdiri tepat di depan pintu mobilnya seraya memegang payung agar rintik hujan tidak mengenai bajunya.

Gio berhenti begitu mengenali warna mobil Roni dan melihat wajah Roni yang berdiri di situ sambil memutar kunci mobilnya agar berhenti ia berjalan menghampiri Roni.

"Apa Sefi di dalam"tanya Gio sambil melirik ke dalam mobil.

"Mau apa kamu"cegah Roni karena Gio ingin membuka pintu mobil itu.Mana mungkin Roni membiarkan Gio melihat Sefi dalam balutan baju kebesaran yang di pakainya itu.

"Ini makanan yang di pesan Sefi,katanya dia lapar"ucap Gio sambil mengangkat plastik yang di tangannya.

"Gio,kamu sudah sampai.Mana pesananku"tanya Sefi sambil mengulurkan kepalanya keluar dari jendela kaca mobil.Namun dengan cepat Roni menutupi wajah Sefi dengan membelakanginya.

"Iiih..kak,Roni awas dulu"Sefi menarik baju Roni agar tidak menghalangi pemandangannya melihat Gio.

"Biar aku yang berikan"ucap Roni sambil mengambil plastik di tangan Gio tanpa mempedulikan Sefi menarik bajunya.

"Istirahatlah di sana,itu ada warung kamu bisa duduk di sana sambil menunggu hujan ini berhenti dan jalanan kembali lancar"Seru Roni menunjuk warung tempatnya duduk tadi.

Roni membalikkan badannya dan membuka pintu mobil kemudian masuk ke dalam."Terima kasih Gio"teriak Sefi sengaja tepat di telinga Roni membuat telinga Roni seketika mendengung.Gio yang mendengar teriakan Sefi pun ikut teriak juga.

"Ok,tidak masalah.Makan yang banyak yah!Aku istirahat di sana dulu"teriak Gio juga membuat kedua telinga Roni sama-sama berdengung.Sefi dan Gio sama-sama tertawa melihat Roni menutup kedua telinganya dengan tangannya.

"Kak,Roni mau?"tanya Sefi begitu membuka makananya dari plastik itu.Roni menjawab hanya menggeleng.

"Kakak gak haus?kalau haus ini ada juga air minum"tawar Sefi sekali lagi membuat Roni menoleh dan menatapnya namun Roni hanya fokus pada bibir Sefi yang asyik mengunyah sambil berceloteh.

"Kak,ambilkan tisu"pinta Sefi namun Roni masih diam menatapnya.

"Kak"panggil Sefi membuat Roni terkejut.

"I-iya ada apa,kenapa kamu teriak begitu?"seru Roni.

"Kak Roni kenapa bengong gitu.Ambilkan Sefi tisu"ucap Sefi santai.Roni mengambil tisu di belakang kursi kemudinya dan memberikannya pada Sefi.

"Aku sudah kenyang kak"ucap Sefi sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"Kenapa minta tisu tadi kalau hanya mengelap bibirmu,aku sendiri bisa jika hanya membersihkannya"ucap Roni pelan.

"Hah,kakak bilang apa?"tanya Sefi ingin mengulang ucapan Roni yang ia dengar.Sefi membalikkan posisi duduknya menghadap Roni membuat baju kebesaran yang di pakainya terangkat sedikit hingga terlihat paha Sefi nan mulus itu.Mata Roni melebar melihatnya walau sebentar karena ia buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Gak ada,tidurlah kalau perutmu sudah kenyang"ucap Roni mengalihkan arah pandangannya ke depan.

"Kak Roni jangan keluar yah.Sefi gak mau kalau Sefi ketiduran terus ada orang lain yang masuk"ucap Sefi sambil merebahkan tubuhnya namun wajahnya menghadap Roni.

"Hemm"jawab Roni sambil melihat keluar ke arah warung itu namun yang ingin di lihatnya tidak ada lagi di situ,

"Apa dia sudah pergi"gumam Roni.Roni kembali melihat Sefi yang berbaring menghadapnya dan kembali fokus pada bibir Sefi.

"Hah,apa aku sudah gila.Mengapa hanya melihat bibirnya saja juniorku sudah bangun?"batin Roni.

"Sefi"panggil Roni pelan.

"Hmm"jawab Sefi tanpa membuka matanya.

"Apa aku bisa mencium bibirmu?"tanya Roni sambil mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka sudah bersentuhan.Dan Sefi langsung membuka matanya.

"kak"seru Sefi terhenti karena Roni sudah mencium bibirnya.Tidak ada penolakan dari Sefi hingga Roni memberanikan diri mengukung Sefi di bawahnya tangannya perlahan menaikkan sedikit demi sedikit baju yang di pakai Sefi ke atas hingga terhenti di batas perutnya tanpa melepas ciumannya dan luma tannya.Tangan Roni meraba perut itu dengan lembut hingga sampai pada sesuatu yang mengganjal di sana.Sefi ikut terbuai dengan sentuhan-sentuhan yang Roni berikan hingga suara ketukkan dari luar mobil terdengar.

"Kak"seru Sefi mengisaratkan ada seseorang yang mengetuk pintu mobil itu."Sial"umpat Roni dengan kesal menyudahi permainannya kemudian memperbaiki posisi pakaian Sefi seperti semula.Kemudian membuka kaca mobil itu walau hanya sedikit terbuka.

"Ada apa pak"tanya Roni dengan nada kesal.

"Maaf pak,silahkan mobilnya dinyalakan karena sudah bisa berjalan walau hanya pelan-pelan"ucap seorang polisi yang berjaga di tempat itu.Roni hanya mengangguk dan menyalakan mobilnya.

"Sefi,apa kita bisa lanjutkan di rumah"tanya Roni dengan suara serak karena masih menahan sesuatu yang belum tuntas.

"Kak"ucap Sefi dengan wajah yang sudah memerah.

"Begitu sampai di rumah Brian nanti jangan kunci pintu kamarmu "ucap Roni membuat Sefi melebarkan matanya.

"Kak Roni mau melanjutkan yang tadi?"seru Sefi namun Roni hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Mengapa jalannya masih lambat sekali"gumam Roni sudah tidak sabaran.

Terpopuler

Comments

Sari imuetandbeauty

Sari imuetandbeauty

Sama sama mau,sepertinya hubungan tanpA status.

2023-03-15

0

Anggraini Sari

Anggraini Sari

Mau lanjut di rumah katanya?jangan berharap babang Roni yah😈😈😈

2022-05-25

1

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

smngttt kk up ny

2022-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan.
2 Keinginan Sefi
3 Naik motor
4 Di jemput Roni
5 Tidur di mobil.
6 Kedinginan
7 Ke rumah sakit
8 Sandaran hati.
9 Semudah itu kah
10 Selembut kapas.
11 Gelapnya malam
12 Kasmaran
13 Kecewa
14 Berusaha tenang.
15 Perhatian
16 Pertunangan Roni.
17 Hatiku tak berdaya
18 Haruskah aku mengejarnya?
19 Sefi pergi
20 Titik terang.
21 Kejujuran
22 Kejutan besar.
23 Tidak sesuai harapan.
24 Bab baru kehidupan.
25 Menjodohkan nyà kembali.
26 Diam-diam memantau.
27 Masih ada harapan kah?
28 Sisi kehidupan.
29 Pulang ke rumah.
30 Seseorang bisa berubah.
31 Ketemu nenek Salma.
32 Pertemuan.
33 Bahagia
34 Vani berharap lebih.
35 Campur aduk.
36 Terkejut.
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 4O
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 BAb 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Ban 94
95 #95
96 #96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan.
2
Keinginan Sefi
3
Naik motor
4
Di jemput Roni
5
Tidur di mobil.
6
Kedinginan
7
Ke rumah sakit
8
Sandaran hati.
9
Semudah itu kah
10
Selembut kapas.
11
Gelapnya malam
12
Kasmaran
13
Kecewa
14
Berusaha tenang.
15
Perhatian
16
Pertunangan Roni.
17
Hatiku tak berdaya
18
Haruskah aku mengejarnya?
19
Sefi pergi
20
Titik terang.
21
Kejujuran
22
Kejutan besar.
23
Tidak sesuai harapan.
24
Bab baru kehidupan.
25
Menjodohkan nyà kembali.
26
Diam-diam memantau.
27
Masih ada harapan kah?
28
Sisi kehidupan.
29
Pulang ke rumah.
30
Seseorang bisa berubah.
31
Ketemu nenek Salma.
32
Pertemuan.
33
Bahagia
34
Vani berharap lebih.
35
Campur aduk.
36
Terkejut.
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 4O
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
BAb 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Ban 94
95
#95
96
#96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!