Di dalam mobil tampak Sefi sudah terlelap karena bosan menunggu mobil yang tidak kunjung berjalan.Di depan sudah ada ratusan mobil yang berjejer karena jalanan sudah macet total.Roni turun dari mobil dengan membawa payung setelah lebih dulu membuka sepatunya.Setelah bertanya pada salah satu petugas kepolisian yang bertugas saat itu Roni kembali masuk ke dalam mobilnya.Sebelumnya ketika ia lewat menjemput Sefi jalanan begitu lancar namun begitu kembali pulang jalanan yang lancar tadi sudah di padati oleh mobil karena terjadi banjir di jembatan hingga menutupi jalanan di jembatan itu dan juga ada beberapa pohon yang tumbang berjarak lima ratus meter dari mereka.
"Kak,darimana"tanya Sefi,ia terbangun begitu mendengar suara pintu mobil di tutup.
"Dari luar,polisi bilang di depan sana ada banjir dan pohon tumbang"ucap Roni sambil mengambil handuk kecil dari dalam tas di belakang kursinya untuk membersihkan kakinya.
"Apa masih lama mobilnya bisa jalan,aku sudah ngantuk,lapar dan haus kak"ucap Sefi.
"Mau aku belikan roti"tanya Roni menatap Sefi.
"Sefi mau makan nasi,gak mau makan roti"ucap Sefi karena ia tadi sudah mengganjal perutnya dengan camilan namun rasa laparnya hanya menginginkan nasi.
"Lagian kakak mau beli roti di mana,semua toko pada tutup"ucap Sefi melihat beberapa toko di tepi jalan memang pada tutup karena hujan kembali turun dengan derasnya.
"Kalau kamu haus aku bisa menghilangkan hausmu tapi kalau lapar aku tidak bisa membuatmu kenyang"ucap Roni dengan tersenyum pada ide gilanya.
"Apa kakak ada air minum"tanya Sefi dengan polosnya.Tapi Roni menjawab dengan menggelengkan kepalanya.
"Lalu dengan apa kakak bisa menghilangkan hausku,apa kakak mau menyuruhku minum air hujan di luar"ucap Sefi kesal membuatnya hampir saja tercekat dan berusaha menelan salivanya sendiri.Dan tanpa di duga Roni langsung menarik Sefi untuk duduk di pangkuannya."Kak,apa yang kau lakukan"ucap Sefi terhenti saat Roni sudah mendaratkan bibirnya dan menn cium bibir Sefi dengan lembut dan melu matnya dengan dalam menukar salivanya agar hausnya hilang.Tubuh Sefi meronta namun Roni tidak melepasnya dan karena gesekan dari tubuh Sefi yang tidak mau diam membuat juniornya di bawah sana menegang dengan sendirinya.
"Sial,kenapa dia bangun sekarang"umpat Roni namun tidak melepaskan panguta nya.
"Sangat lembut dan manis"batin Roni lagi.
"Astaga kak,bahkan kakak tidak membiarkanku berhapas sedikit pun.Sefi bisa mati di tempat kalau begini"ucap Sefi saat Roni sudah melepas ciumannya.
"Itu balasan untuk waktu itu dan aku masih kesal denganmu karena sudah berani mempermainkan ku di depan teman-temanmu"ucap Roni sambil menetralisir jantungnya yang sudah berdegup kencang.Sefi waktu itu memang tertantang untuk mencium seseorang dan orang itu adalah Roni karena taruhan dengan teman-temannya dan Sefi tidak menduga bahwa Roni mengetahui niatnya itu.Roni sempat melihat seseorang mengambil foto mereka saat Sefi menciumnya setelah itu ia mencari tahu dan mengikuti Sefi ketika bertemu dengan teman-temannya.
"Kak,Sefi sudah jelaskan bukan?Sefi cuma ingin menunjukkan pada teman-teman jika Sefi sudah pernah berciuman dengan lawan jenis.Itu saja kok"ucap Sefi membela diri.
"Tapi kamu harus di hukum karena itu"ucap Roni dengan senyum simpul.
"Sefi bakal traktir kak Roni deh!tapi jangan hukum Sefi yah"rayu Sefi karena dia mengira bahwa Roni akan menghukumnya seperti saat dia membuat kesalahan yang lain.Sefi tidak mau jika seorang Roni akan menghukumnya dengan tidak mengajaknya bicara selama sebulan dan tidak mengijinkan Sefi untuk pergi kemanapun tanpa seijinnya.
"Ok.Kita akan makan malam setelah keluar dari jalanan yang macet ini dan kamu yang harus bayar kebetulan aku juga sangat lapar"ucap Roni sambil memegang perutnya.
"Semoga sampai pagi jalannya tetap macet,gak apa deh tidur di mobil dari pada habis ntar duitku untuk traktir kak Roni"gumam Sefi.
"Kak pasang Ac nya dong.Gerah banget"ucap Sefi sambil mengambil sebuah kertas dari belakang tempat duduknya.
"Ac nya belum di perbaiki dan kembalikan kertas itu di tempat semula"ucap Roni saat melihat Sefi mengibaskan kertas itu tepat di wajahnya.
"Pinjam satu kak,lagian ini cuma kertas biasakan"lagi-lagi Sefi mengibaskan kertas itu.
"Sefi itu kertas penting yang belum di tandatangani Brian,jadi letakkan kembali"Sefi langsung melihat kertas itu dan membacanya.
"Baiklah kak"Sefi mengembalikan kertas itu di tempat semula.
"Kak Roni tolong keluar Sefi mau buka baju"Sefi mulai merasa tidak nyaman dengan bajunya yang setengah basah namun karena di dalam mobil tidak ada Ac nya suhu di dalam mobilpun menjadi gerah.
"Masih hujan"ucap Roni santai tidak mau keluar.
"Kalau begitu tutup mata kakak sebelum ku suruh di buka jangan coba-coba membuka mata"ucap Sefi sambil merangkak ke kursi belakang mencari baju ganti Roni di dalam tasnya karena Sefi sudah tahu jika Roni akan selalu membawa baju ganti di mobilnya kemanapun dia pergi.
"Kak,Sefi pinjam baju kausnya"Sefi menarik satu baju kausnya dari dalam tas Roni.
"Iya tapi jangan lupa besok langsung di cuci yang bersih"ucap Roni menoleh kebelakang.
"Kak,tutup matanya kenapa melihat kebelakang sih!Gerutu Sefi sambil menutup kancing tas Roni.
"Iya bawel,belum di buka saja pun"ucap Roni membalikkan kembali kepalanya ke posisi semula.Sefi mulai membuka bajunya perlahan dan membuka celana panjangnya sambil menunduk dan mengangkat rambutnya ke atas dan menjepitnya dengan asal.Mata Roni membuka lebar begitu melihat Sefi dengan beraninya melucuti pakaiannya di dalam mobil itu tanpa sadar jika Roni melihatnya dari kaca spion mobilnya.Roni tidak menutup matanya sama sekali karena ia penasaran apa yang di lakukan Sefi dibelakang.
Glek
Roni bersusah payah menelan salivanya tanpa mengedipkan matanya napasnya tercekat seolah nalurinya mengatakan harus menyentuhnya.Roni memejamkan matanya sesaat untuk mengatur napasnya yang sudah tidak teratur.
"Kak,sudah boleh buka mata.Sefi sudah selesai ganti baju"ucap Sefi sambil duduk ke tempatnya semula.Namun lagi -lagi Roni memlebarkan matanya karena melihat baju yang di pakai Sefi hanya sebatas menutupi paha mulusnya saja.
"Aku akan keluar sebentar,kamu istirahatlah"ucap Roni kemudian membuka pintu mobilnya dan keluar.Sefi yang melihat Roni keluar sambil menggaruk kepalanya hanya menatapnya tanpa rasa bersalah.
"Dasar aneh tadi di suruh keluar gak mau,lah sekarang malam pergi"Sefi bicara sendiri sambil merebahkan tubuhnya dan tertidur dengan perut keroncongan.
"Astaga bisa hilang kendali aku jika terus berdekatan dengannya apalagi dia memakai baju seperti itu"umpat Roni seraya mengusap wajahnya dengan kasar.Roni berlari ke sebuah warung yang sudah tutup dan duduk di kursi kayu yang memang sudah di sediakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Sari imuetandbeauty
Tahan tahan...tarik napas dalam lalu keluarkan perlahan.
2023-03-15
0
Anggraini Sari
Gerah ya bang?Tuh gak tahan dia😃😃😃
2022-05-25
0
Helen Apriyanti
sefia bnr" bar bar yh tomboy .. tpi matre .. jd lh sefia matre hee
tg sbar roni hlalkn dl sefia nya bru dech hiya" wkwkwkwk ..
lnjutttt thorr smngttt up lg y kk
2022-03-06
0