Perhatian

Happy reading..💗💗💗💗

Jangan lupa tinggalkan like dan komen yah..

Sefi terlihat mengangkat satu tangannya ,mengetuk pintu kamar Roni dengan ragu berharap jika Roni tidak ada di dalam agar ia bisa masuk dengan tenang.

"Sefi,kenapa belum juga masuk.Buka saja pintunya mungkin Roni sudah tertidur"ucap Widia seraya menggelengkan kepalanya saat ia melihat Sefi masih berdiri di depan pintu kamar Roni.

"Anak itu kenapa,biasanya juga main nyelonong saja tidak pernah mengetuk pintu,kenapa aku merasa ada perubahan pada mereka berdua.Apa karena Roni akan bertunangan hingga membuat Sefi merasa canggung"ucap Widia pelan seraya masuk ke dalam kamarnya.

Sefi masuk ke dalam kamar Roni dengan hati yang berdebar."Ayolah Sefi,jangan ragu dia tidak ada di kamar ini"batin Sefi saat membuka pintu kamar Roni.

Sefi berjalan menuju lemari Roni dan membukanya kemudian menyusun pakaian itu di dalam lemari.Sesaat kemudian ia menutupnya kembali namun sebelum Sefi berbalik arah ingin kembali keluar dari kamar itu,tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang.

"Biarkan seperti ini,sebentar saja!"ucap Roni dengan pelan.Mereka sama -sama bisa merasakan degup jantung mereka masing-masing.Hembusan napas Roni di leher Sefi mampu membuat hati Sefi bergetar.

"Sefi,aku sangat mencintaimu.Katakan juga Sefi kalau kau juga mencintaiku!"gumam Roni pelan namun masih bisa di dengar oleh Sefi.

"Kak,"Sefi berbalik arah namun Roni langsung memeluknya.

"Kak,apa kakak sakit?"ucap Sefi saat merasakan tubuh Roni yang hangat.

"Tidak,aku baik-baik saja"ucap Roni pelan.

"Kakak sakit,lihatlah suhu tubuh kakak sangat panas.Ayo berbaring dulu"Sefi memapah Roni untuk berbaring di tempat tidurnya namun ia tidak mau berbaring Roni memilih duduk di sisi tempat tidurnya.

"Sebentar,aku akan mengambilkan air untuk mengompres!"ucap Sefi.

"Tidak usah,tetaplah disini"cegah Roni.

"Hanya sebentar saja,aku tidak akan lama"Sefi melepas tangan Roni kemudian berjalan cepat menuju dapur.

"Ck,sudah sakit begini baru perhatian!"ucap Roni pelan sebab ia mulai tidak mampu lagi menahan sakit di tubuhnya,tubuh nya merungkuk sembari memeluk kedua kakinya.

Dengan cepat Sefi berjalan masuk lagi ke dalam kamar Roni sambil membawa sebuah mangkuk berisi air hangat beserta handuk kecil juga obat penurun panas.Roni bisa melihat rasa khawatir Sefi padanya namun ia tidak bisa memahami sikap Sefi yang sesungguhnya.

"Minum dulu obatnya kak,setelah itu kakak bisa berbaring"ucap Sefi setelah meletakkana apa yang ia bawa.Roni menurut,ia merebahkan tubuhnya kemudian Sefi mengompresnya.

"Apa sudah terasa nyaman?tanya Sefi seraya menatap mata Roni.Roni tersenyum simpul saat mata mereka beradu.

"Istirahatlah,aku akan menemani kakak disini sampai panasnya turun"ucap Sefi.

"Jika kamu lelah,berbaringlah di sampingku hanya malam ini saja,aku mohon!pinta Roni dengan suara pelan.

Sefi diam tidak menjawab perkataan Roni.Roni memejamkan matanya berharap ia bisa terlelap.Beberapa menit kemudian Sefi masih sibuk mengganti air hangat itu yang sudah mulai dingin.

"Panas sekali,ingin rasanya aku pergi berendam di dalam bathub saat ini juga"batin Roni,matanya tidak bisa tertidur sebab panas di seluruh tubuhnya belum juga menurun.

"Sefi,pergilah ke kamarmu dan istirahatlah.Aku sudah merasa membaik"ucap Roni pelan.

"Kak,panasmu masih tinggi,bagaimana mungkin aku meninggalkan kakak dalam keadaan demam begini.Biar aku panggilkan tante Widia saja "Sefi merasa orang rumah harus tahu keadaan Roni saat ini.

"Tidak perlu,aku tidak apa-apa"padahal Roni hanya takut di suntik😁 gagal mau berendam dia.

"Kakak yakin tidak usah manggil tante Widia?"tanya Sefi.

"Iyah"jawab Roni pelan.

"Kalau begitu kakak istirahat saja,pejamkan matanya perlahan dan hitunglah sampai seratus hingga berulang kali.Sefi yakin setelah itu kakak pasti akan tertidur"intruksi Sefi di turuti oleh Roni namun beberapa saat kemudian ia kembali membuka matanya.

"Ada apa kak?apa tidak berhasil?"tanya Sefi saat melihat Roni kembali membuka matanya.

"Masih ada yang kurang"ucap Roni.

"Maksud kakak?"Sefi tidak mengerti atau memang pura-pura tidak tahu yah🙏

"Cium dulu di sini,di sini lalu di sini"tunjuk Roni pada bagian kening,pipi dan bibirnya sambil tersenyum.

"Tidak mau"ucap Sefi ketus."Apa-apaan ini,bisa gagal lagi nanti rencana ku untuk melupakannya"batin Sefi.

"Sefi,aku sedang sakit dan sekarang sedang membutuhkan asupan energi"

"Kak Roni lapar?kalau lapar biar Sefi ambilkan makanan!"Sefi semangat ingin beranjak namun dengan cepat Roni menarik tangannya.

"Ck,kau ini! Bukan itu maksudku"

"Ciuman dari bibirmu ini,itulah energiku!Bagaimana pun sakit yang ku rasakan akan terasa hilang saat bibir ini menciumku"ucap Roni setelah ia ******* sebentar bibir Sefi.

"Aku mencintaimu kak"batin Sefi namun ia terdiam menatap manik hitam Roni yang tersenyum memandangnya.

Kembali lagi Roni melu matnya dengan lembut,mengabsen seluruh yang ada di dalam sana.Suara decapan terdengar jelas di ruang kamar itu bersahutan satu sama lain.Roni tampak tersenyum saat ia melihat Sefi menutup matanya menikmati sentuhan yang di berikan Roni.

"Aku tahu kau mencintaiku,bahkan tubuhmu saja tidak menolakku"batin Roni.

Sefi membuka matanya saat di rasakan sentuhan Roni berhenti.Mata mereka kembali beradu."Sial,dia tersenyum!Apa kak Roni ingin mengejekku?Bodohnya aku selalu terbuai dengan sentuhannya"batin Sefi seraya menelan salivanya dengan susah payah.

"Untuk malam ini jangan tinggalkan aku.Tidurlah di sampingku"Roni merangkup wajah Sefi kemudian mengecupnya sebentar.Sefi mengangguk saja ia merasa hatinya cukup kacau saat ini.

Sefi ikut berbaring di samping Roni tanpa kata sedikitpun begitu juga Roni diam sembari memejamkan matanya.

"Seandainya aku mampu untuk menentukan nasibku sendiri,mungkin aku sudah membawamu kabur dan kita akan hidup bersama"batin Roni.Emangnya gampang bawa anak gadis orang terus kawin lari🙆Jadi pria harus berani menghadapi apapun rintangan nya,jangan jadi pengecut gitu!

Roni tersenyum memandangi wajah Sefi yang sudah terlelap.Jemari tangannya menyingkirkan anak rambut yang menyentuh kening dan mata Sefi yang terlelap.

"Aku mohon tetaplah di sisiku,walaupun aku akan bertunangan besok!Aku hanya butuh waktu dan keberanian untuk mengungkapkan segalanya pada kedua keluarga ini supaya tidak ada saling kecewa"gumam Roni.Setelah di rasa cukup puas memandangi wajah Sefi pujaan hatinya itu,Roni kemudian ikut tertidur seraya memeluk tubuh mungil Sefi.Mereka berdua terlelap di kamar itu saling berpelukan.

Terima kasih💜💜💜

Terpopuler

Comments

Anggraini Sari

Anggraini Sari

Author suka episode yang satu ini.

2022-05-25

0

Anggraini Sari

Anggraini Sari

Baca dari ulang lagi😮

2022-05-25

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

smngttt brjuang roni prjuangkn cnt moe ..krn km sudh tau kn jwbn ny bhwa sefi sbnrnya juga mncintaimoe .... lnjuttt smngttt up lg yh kk

2022-04-09

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan.
2 Keinginan Sefi
3 Naik motor
4 Di jemput Roni
5 Tidur di mobil.
6 Kedinginan
7 Ke rumah sakit
8 Sandaran hati.
9 Semudah itu kah
10 Selembut kapas.
11 Gelapnya malam
12 Kasmaran
13 Kecewa
14 Berusaha tenang.
15 Perhatian
16 Pertunangan Roni.
17 Hatiku tak berdaya
18 Haruskah aku mengejarnya?
19 Sefi pergi
20 Titik terang.
21 Kejujuran
22 Kejutan besar.
23 Tidak sesuai harapan.
24 Bab baru kehidupan.
25 Menjodohkan nyà kembali.
26 Diam-diam memantau.
27 Masih ada harapan kah?
28 Sisi kehidupan.
29 Pulang ke rumah.
30 Seseorang bisa berubah.
31 Ketemu nenek Salma.
32 Pertemuan.
33 Bahagia
34 Vani berharap lebih.
35 Campur aduk.
36 Terkejut.
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 4O
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 BAb 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Ban 94
95 #95
96 #96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan.
2
Keinginan Sefi
3
Naik motor
4
Di jemput Roni
5
Tidur di mobil.
6
Kedinginan
7
Ke rumah sakit
8
Sandaran hati.
9
Semudah itu kah
10
Selembut kapas.
11
Gelapnya malam
12
Kasmaran
13
Kecewa
14
Berusaha tenang.
15
Perhatian
16
Pertunangan Roni.
17
Hatiku tak berdaya
18
Haruskah aku mengejarnya?
19
Sefi pergi
20
Titik terang.
21
Kejujuran
22
Kejutan besar.
23
Tidak sesuai harapan.
24
Bab baru kehidupan.
25
Menjodohkan nyà kembali.
26
Diam-diam memantau.
27
Masih ada harapan kah?
28
Sisi kehidupan.
29
Pulang ke rumah.
30
Seseorang bisa berubah.
31
Ketemu nenek Salma.
32
Pertemuan.
33
Bahagia
34
Vani berharap lebih.
35
Campur aduk.
36
Terkejut.
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 4O
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
BAb 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Ban 94
95
#95
96
#96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!