Semudah itu kah

Beberapa minggu sudah setelah kejadian di mobil itu dan kini Sefi dan Roni sudah jarang bertemu,hingga suatu hari di mana Roni memjemput Tika di club malam.Tika sahabat Tia pada saat itu sedang mabuk berat dan Tia menyuruh Roni menjemput dan membawanya ke kediaman Alexander.

Sefi terpaksa ikut bersama Roni karena tidak ingin sesuatu terjadi padanya.Dan malam itu juga terjadi lagi di mana Sefi dan Roni kembali tidur bersama di dalam satu ranjang karena Sefi yang merasa di abaikan oleh Roni langsung pergi dan menginap di rumah kakaknya Reno namun Roni menyusulnya.

Hubungan yang seperti apakah yang mereka jalani saat ini?

Kepala Roni bahkan mau meledak saat ini dimana ia baru mengetahui jika Sefi tidak ada di rumah dan ia baru tahu kalau Sefi pergi mendaki gunung lagi.Malam dimana Roni di kenalkan dengan keluarga Lidya di situ juga lah Sefi pamit pada Widia keluar dengan alasan pergi kerumah temannya.Roni mendengar Widia berbicara dengan Sefi dan tanpa ragu Roni langsung bertanya pada mama Widia.Namun Widia tidak tahu dimana Sefi berada saat ini yang dia tahu jika Sefi pergi mendaki gunung bersama teman-temannya.

Sefi wanita manja dan bebas juga matre pasti tidak bisa hidup jika tanpa ada uang di sakunya,dari situlah Roni mengetahui jika Sefi sekarang berada di sebuah desa jauh dari keramaian.Roni mengecek dimana Sefi terakhir mengambil uangnya dari ATM terdekat.

"Deka,apa kau sudah menemukan posisinya di gunung saat ini"tanya Roni pada salah satu bawahannya namun sudah di anggap sebagai temannya sendiri karena mereka sama-sama satu perjuangan.

"Sepertinya mereka akan bermalam di sini dan mereka sudah mendirikan tenda saat ini"lapor Deka yang memang memiliki teman satu kampus dengan Sefi dan dialah yang sudah memberitahu pada Deka jika mereka saat ini sedang berada di puncak gunung untuk bermalam.

"Posisimu dimana sekarang,aku akan menyusulmu"tanya Roni dimana ia sudah gusar saat ini sambil menyetir mobilnya sendiri,Roni sudah dapat ijin dari Brian untuk satu hari saja.

"Baik,aku akan sharelock sekarang"sahut Deka.

Mobil Roni melaju dengan kencang agar cepat sampai di lokasi tujuan.

"Semudah itukah kau menghindar dariku!Tidak.Seorang Roni Abdullah tidak akan mudah menyerah."gumam Roni.Dan seperti itulah ia jika sudah merasa seseorang itu tepat untuknya maka ia akan berjuang semampunya.

Dan dua jam berlalu sampailah ia di bandara.Roni dengan gaya kasual saat ini terlihat tampan walaupun jauh dari gaya pakaian biasanya yang ia kenakan saat memakai jas kantoran.Namun saat ini ia memakai kaus yang berwarna biru tua di padukan dengan celana jeans senada dan sepatu ala anak muda jika naik gunung.Roni terlihat masuk ke bandara sambil menggendong tas ranselnya tak lupa juga ia memakai kaca mata hitamnya berserta topi di kepalanya.

Sempurna satu kata untuk penampilannya saat ini,ia jauh terlihat lebih muda dari usianya.

Apakah Sefi akan terpesona melihat penampilannya?

Yuuhuuu!Sefi..Babang Roni datang nih!

Setelah beberapa jam di dalam pesawat akhirnya pesawat itupun mendarat sempurna di tempat tujuannya.

Para penumpang kemudian keluar termasuk Roni juga.

"Siapkan mobil,kita akan berangkat!"Roni menelpon anak buahnya yang sudah standbay di luar bandara.

Roni berjalan keluar dan sudah melihat jika beberapa anak buahnya sudah siap menunggunya.

Roni masuk ke dalam dan duduk di kursi belakang kemudi,karena ia ingin istirahat sebentar sebelum sampai di tempat Deka berada saat ini.

"Apa semua sudah beres,bagaimana dengan pendakian ke sana apa tidak terlalu terjal"tanya Roni pada anak buahnya yang sudah terlebih dulu mengecek lokasi pendakian.Sebenarnya Roni seorang yang tidak ingin pergi mendaki gunung karena sejak dulu ia sama sekali belum pernah mendaki gunung sama sekali.

Babang Roni hanya suka mendaki gunung kembar saja😆karena tidak terlalu merepotkan atau menguras tenaga.

"Tuan,kita bisa naik mobil ke atas namun hanya sampai setengah perjalanan,selebihnya kita harus berjalan kaki"ucap seorang anak buah dari Roni.Terdengar Roni berdecak karena ia tidak ingin capek namun apa boleh buat mana mungkinkan mereka membawa mobil sampai ke puncak gunung.

Mana ada bang,pendaki gunung naik mobil😁.

Beberapa saat kemudian.

"Roni,hei ! bangunlah,ayo kita berangkat sekarang"Deka membangunkan Roni saat sudah berada di tempat tujuan.Anak buah Roni tdak ada yang berani membangunkannya kecuali Deka.

"Apa kita sudah sampai"ucapnya sambil memakai kembali kaca matanya.

"Belum.Dan sekarang bangunlah kita akan naik mobil yang lain"ucap Deka mengajak Roni naik ke dalam mobil yang sudah di persiapkan sebelumnya.

"Woow ini sangat keren.Tapi apa nyaman dan tidak berbahaya"tanya Roni setelah masuk ke dalam mobil yang di yakini memiliki gerdang dua.

"Jalan ke atas sedikit licin,karena tadi sempat di guyur hujan.Oleh karena itu kita harus naik mobil ini"sahut Deka.Dan Roni terlihat mengangguk tampak di wajahnya mulai cemas,karena Deka mengatakan jalan yang akan mereka lalui licin.

"Ayo berangkat tuan"ucap anak buah Roni setelah mereka naik dan sudah membereskan perlengkapan ke dalam mobil.Deka pun menyalakan mobilnya dan mereka pun berangkat.

Awal perjalanan sedikit lancar dan beberapa menit kemudian terlihat mobil sudah memasuki area jalan yang penuh tantangan.Jalanan yang sudah mulai licin karena tanah liat sudah mulai menempel di ban mobil.Namun bukan Deka namanya jika tidak mampu melewatinya.

"Sefi kau akan membayar semua ini,begitu aku sampai dan menemukanmu!"umpat Roni sambil berpegangan erat pada kursi tempat ia duduk.

Padahal babang Roni cuma di dalam mobil doang yah,duduk tenang gak harus ambil pusing mengendalikan mobil yang sedikit oleng ke kanan dan ke kiri.😀 jika dia mampu menikmati perjalana ini pasti bagaikan seperti bergoyang santai apa lagi jika ada lagu dangdut dari mbak Vita.😃

Deka terlihat tersenyum mengejek saat melihat Roni ketakutan saat ini jauh dari kata keren yang tersemat selama ini dalam dirinya.

Belum tahu saja Deka,jika babang Roni juga takut jika masuk ke dalam rumah sakit,apa lagi kalau malam hari😀.

Akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan,Roni terlihat turun dari mobil dengan tergesa-gesa.Kemudian ia berjongkok dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.

"Huueekk..huuekk!"terdengar Deka berdecih saat mendengar suara anah Roni.

"Masih segitu saja sudah mau tepar kamu"seru Deka sambil memberi air mineral di dalam botol dan sebuah tisu.

"Gila banget,gak nyangka aku separah itu.Tahu begini lebih baik aku tidak menyusulnya"ucap Roni setelah membersihkan mulutnya.

"Tenang saja,aku yakin sampai di sana,kamu akan mendapat servis yang baik nantinya dari dia"seru Deka sambil menepuk bahu Roni.Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di ikuti oleh beberapa anak buah Roni.

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Anggraini Sari

Anggraini Sari

Butuh perjuangan yah bang😂😂😂

2022-05-25

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

ksian roni demi cntanya pd sefi mbyusul mndaki gunung...smpai hoek hoek muntah hihihii..

2022-03-20

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

lnjuttty ... smngttt up kk

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan.
2 Keinginan Sefi
3 Naik motor
4 Di jemput Roni
5 Tidur di mobil.
6 Kedinginan
7 Ke rumah sakit
8 Sandaran hati.
9 Semudah itu kah
10 Selembut kapas.
11 Gelapnya malam
12 Kasmaran
13 Kecewa
14 Berusaha tenang.
15 Perhatian
16 Pertunangan Roni.
17 Hatiku tak berdaya
18 Haruskah aku mengejarnya?
19 Sefi pergi
20 Titik terang.
21 Kejujuran
22 Kejutan besar.
23 Tidak sesuai harapan.
24 Bab baru kehidupan.
25 Menjodohkan nyà kembali.
26 Diam-diam memantau.
27 Masih ada harapan kah?
28 Sisi kehidupan.
29 Pulang ke rumah.
30 Seseorang bisa berubah.
31 Ketemu nenek Salma.
32 Pertemuan.
33 Bahagia
34 Vani berharap lebih.
35 Campur aduk.
36 Terkejut.
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 4O
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 BAb 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Ban 94
95 #95
96 #96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan.
2
Keinginan Sefi
3
Naik motor
4
Di jemput Roni
5
Tidur di mobil.
6
Kedinginan
7
Ke rumah sakit
8
Sandaran hati.
9
Semudah itu kah
10
Selembut kapas.
11
Gelapnya malam
12
Kasmaran
13
Kecewa
14
Berusaha tenang.
15
Perhatian
16
Pertunangan Roni.
17
Hatiku tak berdaya
18
Haruskah aku mengejarnya?
19
Sefi pergi
20
Titik terang.
21
Kejujuran
22
Kejutan besar.
23
Tidak sesuai harapan.
24
Bab baru kehidupan.
25
Menjodohkan nyà kembali.
26
Diam-diam memantau.
27
Masih ada harapan kah?
28
Sisi kehidupan.
29
Pulang ke rumah.
30
Seseorang bisa berubah.
31
Ketemu nenek Salma.
32
Pertemuan.
33
Bahagia
34
Vani berharap lebih.
35
Campur aduk.
36
Terkejut.
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 4O
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
BAb 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Ban 94
95
#95
96
#96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!