Hai readers kasih dukungannya yah like sama komennya karena Sefia Gadis Matreku author ikutin lomba kali ini semoga saja banyak yang suka yah..💝
Happy reading❤❤❤
Pagi-pagi sekali bahkan mungkin ayampun masih enggan untuk keluar dari kandangnya namun seorang wanita cantik itu tampak sudah bersiap-siap untuk menyantap sarapannya.Yah walaupun hanya sekeping roti tawar yang di oles selai coklat dan di taburi meses ceres di atasnya.Sarapan sederhana yang mampu mengganjal perutnya untuk dua jam kedepan sebelum ia di antar ke bandara oleh kakaknya Reno.
"Kak,air mineralnya jangan lupa di masukkan juga yah,sekalian sama camilannya juga"ujar Sefi dengan santai sembari menggigit rotinya saat melihat dengan telatennya Reno menyiapkan segala keperluannya di pesawat nanti.
"Di pesawat nanti juga akan di beri makanan dan minuman,jadi buat apa bawa makanan dari rumah"gerutu Reno namun ia juga senang bisa membantu adiknya itu untuk mempersiapkan perlengkapannya.
"Untuk persediaan kak,di luar negri walaupun ada yang jual tempe tapi susah mendapatkannya bahkan mungkin harganya lebih mahal"ucap Sefi menyakinkan Reno.Sefi tidak mau menghabiskan waktunya bahkan uangnya hanya untuk mencari makanan kesukaannya itu.
"Terserah kamu lah,yang penting kamu di sana harus bisa jaga diri.Kamu pasti tahu sendiri apa yang terbaik buat kamu"ucap Reno tanpa melihat Sefi.
"Pasti kak,kakak jangan khawatirkan hal itu"ucap Sefi."Kak,aku bakal merindukanmu"timpalnya lagi.
"Kakak juga,pasti akan selalu merindukanmu"ucap Reno sembari menghampiri adiknya itu kemudian memeluknya.
"Apa sarapanmu sudah selesai?"ucap Reno.
"Sudah kak,setelah ini aku akan mengganti pakaianku"ucap Sefi.
"Hubungi tante Widia dan pamitlah padanya karena kita tidak sempat mampir ke rumahnya"ujar Reno kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk mandi sebelum mengantar adiknya itu.
"Kenapa kamu perginya mendadak begitu sayang! Kamu kenapa gak cerita sama tante kalau mau pergi kuliah keluar negri"ujar Widya saat Sefi menghubunginya.
"Mendadak tante,soalnya Sefi dapat bea siswa di sana dan hari ini harus berangkat,Sefi akan selalu merindukan tante yang baik dan cantik seperti bidadari kalau di lihat dari kejauhan"ujar Sefi.
"Apaan sih kamu gombal nya garing! Sefi,Roni lusa akan menikah,kamu ngak ada niat apa mau menggagalkan pernikahan mereka?"ucap Widya.
"Heh"Masih menyimak apa maksud tantenya itu."Jadi lusa dia akan menikah,aku gak salah mengambil keputusan untuk pergi jauh darinya"batin Sefi.
"Sefi,kamu masih dengar tante?"suara Widya sedikit ngegas.
"Ah,iya tahte.Sefi dengar kok"jawab Sefi gugup.
"Salam buat kak Roni yah tante,semoga pernikahannya berjalan dengan lancar"ucap Sefi.
"Sampaikan saja sendiri,tante gak mau! Kamu ngeselin,pergi mendadak begini"ucap Widya.
"Tante ngambek?Tante merajuk? jangan gitu dong tante,Sefi akan balik lagi kok kalau kuliahnya sudah selesai"ujar Sefi.
"Ya sudah,kamu sehat-sehat di sana yah,kamu harus bisa jaga diri.Maaf tante gak bisa antar kamu ke bandara"ucap Widya.
"Iyah gak apa tante!Terima kasih"ucap Sefi.Sefi mengakhiri panggilannya setelah itu ia pun mengganti pakaiannya.
"Kak,cepatlah nanti Sefi ketinggalan! Dena sudah menungguku di bandara,kasihan dia nanti nunggu nya lama"teriak Sefi saat melintasi kamar kakaknya itu.
"Iya,ini juga sudah selesai"ucap Reno sembari mengambil ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya dan sekali lagi melirik penampilannya di cermin."Sempurna"gumamnya pelan.
Reno sedikit berlari menghampiri adiknya itu yang sudah menyusun barangnya ke dalam mobil.
"Sudah beres,ayo kita berangkat kak"ujar Sefi kemudian naik ke dalam mobil bersama kakaknya itu.
"Sepertinya kamu semangat sekali,apa kamu gak sedih ninggalin kakakmu ini!"ucap Reno karena melihat antusiasnya Sefi.Reno gak tahu saja kalau hati adiknya itu sedang di landa gelisah.
"Kak Reno harusnya cepat nikah biar gak kesepian di tinggal Sefi"ucap Sefi membuat Reno langsung terdiam ia langsung teringat kejadian waktu itu dimana dia sudah merenggut kesucian seseorang.
Mobil mereka melaju dengan cepat karena jalanan belum terlalu macet hingga mereka sampai tepat waktu di bandara.Di bandara sudah di tunggu oleh Dena sahabatnya Sefi,mereka saling berpelukan kemudian berpamitan pada Reno.
Siapa Dena?Bagi yang sudah membaca cerita Tia Rania dan Brian pasti sudah tahu yah!☺.
Setelah melihat kepergian adiknya itu,Reno kemudian pergi ke kantor nya.Melajukan mobilnya dengan santai.'Sepi 'itulah yang di rasakannya saat ini.Dimana tidak lagi mendengar suara berisik adiknya itu untuk beberapa tahun kedepan.Reno menghela napas panjang saat tiba-tiba ponselnya berdering.
"Hallo Brian"yah yang menghubunginya adalah Brian sepupunya.
"Datanglah ke kantorku sekarang juga,ada kabar baik untukmu"ucap Brian mengabarinya.
"Benarkah? kalau begitu aku akan datang segera!"ucap Reno.Setelah selesai berbicara dengan sepupunya itu,Reno pun semakin menambah kecepatan laju mobilnya agar segera sampai ke kantor Brian.
Setelah sampai di depan gedung Alexander Grup itu,Reno pun berjalan dengan tergesa-gesa menuju dimana ruangan Brian hingga napasnya berpacu dengan cepat.
"Lihatlah!""ucap Brian sembari menyodorkan sebuah undangan ke depan Reno.
"Astaga,hanya untuk undangan ini kau menyuruhku datang dengan cepat"ucap Reno tak percaya mengapa sepupunya itu mengerjainya.
"Baca dan lihatlah baik-baik"ucap Brian.
"Ini undangan Roni dan Lidya,terus apa yang salah dengan mereka?"tanya Reno belum mengerti.
"Undangan itu baru saja selesai di cetak dan nanti siang akan di sebar.Lihatlah baik -baik apa ada sesuatu yang membuatmu penasaran?"ucap Brian.Namun dengan santainya Reno menggeleng.
"Astaga kau ini"Brian beranjak dari duduknya sembari merebut undangan itu dari tangan Reno dan menyempatkan tangannya memukul kepala Reno dengan undangan itu.
"Aw,mengapa kau memukulku?"tanya Reno sembari mengusap kepalanya.
"Biar mata dan kepalamu terbuka lebar"ucap Brian."Lihat dan perhatikan benda yang di pakai Lidya di rambutnya,apakah sama persis dengan yang kau punya?"ucap Brian menunjukkan foto prewed Roni dan Lidya yang sudah di edit oleh editor walaupun mereka tidak melakukan pemotretan itu.
Reno memandang dengan serius sembari sesekali melihat benda di tangannya yang baru saja di ambil dari saku celananya.Sama persis namun ia masih ragu.
"Bagaimana?apakah sama?"tanya Brian.
"Benar,benda itu sama persis dengan yang ku pegang saat ini.Tapi bagaiman mungkin Lidya memilikinya?"ucap Reno.
"Bisa saja,mungkin benda itu di buat sepasang "ucap Brian.
"Aku akan menayakan secara langsung padanya"ucap Reno lansung beranjak dari duduknya meninggalkan Brian tanpa pamit.
Jangan lupa kasih like sama komennya yah❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
lnjutttg smngttt up lg yh kk
2022-05-27
0
Helen Apriyanti
horee akhirnya dh trlihat ttik terang .. smoga gk jd nikh roni dn lidya .my thorr..
roni kn cnt mati sm sefi bgitupun sbliknya hee..
lidya sm reno pss udh
lnjutttt smngttt up kk
2022-05-27
1
Anggraini Sari
Authornya selalu terdepan komen nya😁😁😁
kasihan babang Roni,dia gak tahu kalau Sefi udah pergi jauh✈✈
2022-05-27
0