Di ruang tengah tampak Sefi dan keluarganya sedang berkumpul dimana Sefi akan mengatakan keinginannya.Dengan meremas ke dua tangan nya sampai memerah dan menggesek kan ke dua kalinya di kaki kursi.Sefi tampak gugup karena kedua orang tuanya menatapnya dengan ragu.
"Ma,aku cuma mau kuliah di sana.Kampus itu adalah pilihan kedua ku setelah mama tidak mengijinkan Sefi untuk kuliah di luar negri"ucap Sefi menatap kedua orang tuanya dengan sendu.
"Kamu mau ninggalin mama sendiri di rumah ini!Disini masih banyak kampus yang bagus sayang"ucap Lina kekeh melarang anak perempuan satu-satunya jauh dari nya.
"Mama hanya tidak ingin sendiri,papa kamu sudah jauh berubah sayang!"batin Lina.
"Makanya Ma,suruh kak Reno cepat nikah biar ada menantu mama untuk menemani mama di rumah"ucap Sefi kesal sembari menatap papanya.
"Pa,bagaimana ? Apa papa mengijinkan Sefi kuliah di sana"tanya Lina pada suaminya.
"Papa mengijinkan asalkan Sefi tinggal sama Reno atau Brian,karena dia harus ada yang jaga di sana"Jodi tersenyum melihat putrinya yang merenggek padanya.
"Papa memang yang terbaik"Sefi memeluk papanya dengan erat.
"Semoga saja,anak-anak ku tidak mengetahui sifat asli papanya,jika sampai mereka tahu,entahlah ! Aku tidak bisa membayangkannya"
"Kamu harus bisa menjaga diri di sana.Papa akan suruh Roni mengawas mu,jadi bersiaplah besok kamu harus berangkat di antar sama supir saja karena mama sama papa besok ada rapat penting di kantor"ucap Jodi sambil mengusap rambut putrinya dengan lembut.
"Terima kasih Pa!"ucap Sefi beranjak untuk memeluk mamanya yang sudah mewek.
"Mama akan sedih?"
"Mama..Sefi janji akan mengabari mama setelah sampai di sana,mama jangan khawatir Sefi bisa menjaga diri dengan baik.Sefi akan selalu nelpon mama dua jam sekali"ucap Sefi sambil memeluk mamanya.
"Anak nakal !Bagaimana Mama nanti di sini!Kamu putri Mama satu-satunya!Kamu gak kasihan sama Mama"Lina masih merasa berat untuk melepas putrinya walau hanya keluar kota.
"Hanya ke luar kota saja Ma,Sefi tidak pergi jauh!"
"Pa,tangani mama.Bujuk mama dengan cara papa"ucap Sefi melepas pelukannya dan beranjak dari duduknya meninggalkan orang tuanya di ruang tengah.Sefi masuk ke kamarnya untuk merapikan pakaian nya di dalam koper sembari menelpon seseorang.
"Pa,mengapa kamu ijinkan Sefi pergi?
"Dia hanya melanjutkan sekolahnya saja!
"Tapi,di kota ini masih ada kampus yang bagus,Pa!"
"Biarkan dia berkembang dengan sendirinya!"
"Maksud kamu?"
"Dia sudah dewasa,biarkan dia mengenal dunia"
"Mama tetap tidak mengijinkannya untuk pergi"
"Anak jika di larang akan semakin membangkang"
"Kamu mau dia tumbuh menjadi anak yang pembangkang?"ujar Jodi lagi.
"Terserah Papa"Lina beranjak meninggalkan suaminya karena percuma tidak ada jalan keluarnya.
"Besok kita jadi berangkat yah,sopir yang antar aku besok, jadi bersiaplah,bawa motormu "ucap Sefi pada sahabatnya Gio.Gio adalah sahabat kecil Sefi dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.Besok rencana mereka akan keluar kota dengan membawa motor milik Gio.Dengan senang hati Gio pun mengikuti rencana Sefi dimana akan bertemu di persimpangan jalan.
Gio pria yang baik,walaupun penampilannya sedikit urakan.Namun,karena itulah Sefi senang berteman dengannya.Gio anak keluarga yang terpandang,namun ia lebih memilih tinggal bersama kakeknya dari pada bersama kedua orang tuanya.
"Sefi...."Panggil Lina sambil mengetuk pintu kamar putrinya itu.Setelah berpikir panjang dan merenungkan segalanya.Lina lebih memilih mengutamakan kepentingan masa depan putrinya dari pada egonya saat ini.
"Masuk saja Ma...Pintunya tidak di kunci"teriak Sefi dari dalam.Sefi enggan melihat Mamanya karena dirasa akan menghalangi niatnya lagi.
"Sayang...Mama bantu yah"ucap Lina sambil duduk di samping Sefi yang sedang menyusun bajunya.Melirik putrinya itu yang sedang cemberut.Kesalnya mungkin belum surut.
"Tidak perlu Ma,Sefi bisa berkemas sendiri"ujar Sefi masih dalam mode cemberut.
"Kenapa bawa baju nya sedikit?Apa di sini muat untuk pakaian mu!Tempat buku mu di mana?Tempat make up mu dimana,aksesoris juga perlengkapan mandi dimana"tanya Lina tanpa menatap putri nya yang sudah menangis.
"Mama...Sefi bakalan rindu sama mama! Sama perhatian mama,juga cerewetnya mama"ucap Sefi sambil mengelap ingusnya yang sudah ikut meler di baju mamanya.
"Kamu jorok banget sih!Baju Mama jadi kotor dong"ucap Lina sambil tersenyum.Lina semakin merasa bersalah terhadap putrinya itu.Lina berusaha untuk tersenyum.
"Apa semuanya sudah kamu masukkan ke dalam koper?ujar Lina.
"Jadi Mama ngijinkan Sefi kuliah di luar kota?"tanya Sefi sembari melihat raut wajah Lina yang semakin teduh.
"Iya,Mama ijinkan Sefi kuliah di luar kota.Asalkan ada syaratnya"ujar Lina.
"Syarat apa itu Ma,kenapa harus ada syarat segala si !"ujar Sefi.
"Kamu mau di ijinkan atau tidak?"Lina menatap putrinya itu.
"Baiklah,apa syaratnya"ujar Sefi.
"Pertama,kamu harus pulang kalau ada waktu libur"
"Kedua,harus tinggal di rumah sepupumu atau rumah kak Reno"
"Ketiga,jangan keluar malam"
"Banyak banget Ma?"ujar Sefi.
"Masih ada lagi"ujar Lina.
"Ke empat, kamu harus dalam pengawasan Roni."
"What? Itu ngak perlu Ma!"tolak Sefi.
"Kalau kamu menolaknya,maka kamu tidak boleh pergi"ujar Lina lagi.
"Baiklah,Sefi mau!"ucap Sefi.
"Mau apa?"tanya Lina.
"Iih,Mama?! Ya,mau nurutin semua syarat dari Mama"ujar Sefi.
"Tapi,Sefi punya satu permintaan"Sefi tidak mau kalah.
"Permintaan apa itu?"tanya Lina.
"Bolehkan Sefi--bolehkah Sefi?"ucap Sefi sedikit tersenyum penuh arti.
"Jangan macam-macam kamu Sefi!"ujar Lina penasaran.
"Permintaan Sefi cuma satu macam,Mama!"ujar Sefi.
"Janji dulu,Mama tidak akan marah!"lanjut Sefi.
"Hem,Mama janji ! Sekarang katakan,apa permintaanmu !"ujar Lina.
"Bolehkah Sefi pacaran?"ujar Sefi sembari sedikit menjauh dari mamanya.Mengambil ancang-ancang untuk berlari,jika sang mama akan melemparnya pakai sendalnya.
Lina tampak berpikir sesaat namun sedetik kemudian menganggukkan kepalanya.
"Baiklah,Mama ijinkan"ujar Lina.
"Benarkah? Mama ijinkan Sefi pacaran !Mama baik banget!"Sefi kembali memeluk mamanya.
"Tapi,kamu harus pacarannya sama Roni.Titik tidak ada koma"ujar Lina.
"Mamaaa..?!"
"Tidak apa putriku pacaran,asalkan sama pria yang bisa menjaga kehormatannya.Kamu benar pa ! Putri kita sudah dewasa,dia akan membangkang jika di kekang"batin Lina.
"Ma,Sefi sayang Mama!Tapi Sefi mau minta duit buat pegangan Sefi kalau ada perlu"ucap Sefi sambil tertawa pelan.
"Kalau masalah duit saja kamu selalu cepat"Lina merogoh kantong celananya dan memberikan sebuah kartu ATM untuk Sefi.
"Terima kasih Ma"ucap Sefi dan dijawab anggukan oleh mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Sari imuetandbeauty
Bacanya jadi maraton,aku suka.,. aku suka.
2023-03-15
0
Anggraini Sari
Sefi yang manja💜💜💜
2022-05-25
1
Helen Apriyanti
sefi sefi...
2022-03-06
1