Penculikan

Mendengar gaji besar mata Karina langsung berubah hijau. Maklum saja, kehidupan Karina memang bisa dibilang susah, jaman dia masih kecil dan dirawat sama orang tua angkatnya juga susah. Makan aja harus berbagi tempe sama saudara. Maklum anak kandung dari orang tua angkatnya juga ada dua, jadi Karina harus mengalah. Ia hanya anak angkat yang numpang makan, numpang hidup.

"Apa perkerjaannya?" tanya Karina dengan antusias.

"Nanti aku jelaskan di rumah, sekarang kau ikut aku dulu," jawab Joe singkat.

"Maaf saya tidak bisa ikut, kalau Anda tidak menjelaskan apa pekerjaan yang akan saya lakukan!" tegas Karina.

Karina belajar dari masa lalunya. Ia tidak mau lagi tertipu oleh sesuatu yang belum jelas. Karina sudah kapok.

"Kemari." Joe mengerakkan tangannya menyuruh Karina mendekat.

"Apa?" Karina mengerakkan dagunya.

"Apa kau tidak ingin tahu apa pekerjaannya. Cepat mendekatlah, aku tidak bisa mengatakannya dengan keras. Ini rahasia," ujar Joe menjelaskan.

Dengan enggan Karina pun melangkah mendekat, ia juga sangat penasaran dengan jenis perkejaan yang bisa di gaji sepuluh juta. Karina juga sedang dalam mode Rizky, jadi tidak mungkin kan kalau pekerjaan itu sesuatu yang iya iya.

Joe menahan nafasnya saat Karina mendekat, bau keringat dan asap pembakaran plastik yang melekat pada tubuh Karina sungguh membuatnya mual. Joe tidak tahu saja Karina lembur semalam dan belum sempat membersihkan dirinya. Apalagi gosok gigi.

Saat jarak mereka cukup dekat, jarak yang memungkinkan untuk Joe berbisik pada Karina.

"Apa? cepat katakan," desak Karina tidak sabar.

"Kau harus menjadi pengasuh Tuan," bisik Joe pelan sambil menahan nafasnya.

"O ...Apa!?" pekiknya.

"Tidak terima kasih!" tolak Karina dengan tegas. Ia menarik dirinya menjauh.

Aku masih waras untuk tidak menerima pekerjaan gila seperti itu. Apa Tuan muda itu punya kelainan sampai menyuruh seorang pria untuk menjadi pengasuhnya? kenapa tidak nikah saja, kan enak ada istri yang bisa mengurusnya. Karina menggerutu dalam hatinya.

"Tapi kau harus menerimanya!"

"Apa Anda gila? suruh saja tuannmu itu mencari orang lain, saya tidak berminat. Berapapun gaji yang Anda tawarkan! " tegasnya lagi pada Joe.

"Kau-

"Riz, kau mau terus ngobrol atau kerja!" Teriak seorang laki-laki dari dalam pabrik.

"Iya Bang, dah kelar kok!" sahut Karina dengan berteriak pula.

"Maaf saya harus kembali berkerja." Karina langsung berlari masuk dan menutup gerbang pagar dengan keras.

Joe menendang salah satu anak buahnya untuk melampiaskan kekesalannya. Anak buahnya tak berani mengelak, dan anak buahnya hanya menerima dengan ikhlas.

Joe mengacak acak rambutnya. Memutar otak untuk berpikir lebih keras, ia tidak boleh pulang dengan tangan kosong hari ini. Sudut bibirnya terangkat, sebuah senyum licik terbit di bibirnya.

Joe membisikkan sesuatu pada anak buahnya. Pria yang menerima bisikan Joe pun mengangguk mengerti. Mereka semua pun pergi meninggalkan pabrik itu.

\_\_\_\_\_\_🌛🌚🌜\_\_\_\_\_\_\_

Sinar bulan menerobos celah celah daun. Malam itu terasa dingin dan senyap. Mungkin karena ini malam Jum'at kliwon dan ini juga sudah tengah malam. Sangat hening bahkan suara jangkrik pun tak terdengar.

Beberapa orang memakai penutup kepala dan baju hitam dari ujung kaki sampai ujung kepala. Berjalan mengendap-endap mendekati sebuah bangunan pabrik. Mereka ada lebih dua orang, salah satu dari mereka tampak membuka pintu pagar memotong rantai dengan gunting besi yang ia bawa.

Setelah pintu pagar berhasil dibuka, mereka pun segera masuk. Tak lama setelah itu mereka keluar dengan membawa seseorang, membawanya di bahu seperti sekarung beras dan seorang lagi menenteng tas yang cukup besar. Malam itu sungguh sepi, tak ada seorangpun yang menyadari apa yang orang-orang itu lakukan.

Mereka berjalan cepat, menuju sebuah mobil van hitam pekat yang telah menunggu mereka di bawah pohon pepaya.

"Bos," ujar seorang dari mereka setelah masuk kedalam mobil.

"Bagus." Joe menoleh kearah pria berperawakan kurus yang terlelap.

"Semuanya rapi?" imbuh Joe lagi.

"Rapi Bos," jawab anak buahnya.

"Bos sebenarnya mau di apakan pria ini, dia sangat kurus, dekil dan bau," seloroh anak buahnya yang tadi membawa Karina di bahunya. Ia melihat Karina dengan jijik.

Tubuh kurus itu masih terbalut baju yang sama seperti tadi pagi saat mereka bertemu, sepertinya dia tidak membersihkan dirinya sama sekali.

"Diam itu bukan urusanmu!" hardik Joe. Ia bingung harus bagaimana menjelaskannya.

"Maaf Bos."

"Cepat jalankan mobilnya," titah Joe.

"Baik," jawab anak buahnya yang berperan sebagai sopir.

Mobil van itupun mulai melaju dengan kecepatan tinggi. Membelah heningnya malam. Kaca jendela di mobil itu sengaja di buka, untuk mengurangi bau yang menguar dari tubuh Karina.

Setelah cukup lama berkendara akhirnya mereka pun sampai di mansion saat hampir subuh. Tak ada tanda-tanda dari pria kecil itu membuka matanya, entah terlalu nyaman atau memang dia ngebo kalau tidur, mungkin juga karena efek obat bius yang di berikan anak buah Joe cukup kuat.

Setelah mobil terparkir sempurna, Joe dan anak buahnya segera turun. Mereka pun segera membawa Karina yang masih merem ke dalam sebuah kamar yang ada di belakang mansion. Tentu saja, karena dia belum di sterilisasi jadi ia tidak akan di bawa ke mansion utama. Itu sudah peraturan mutlak dan berlaku bagi siapapun.

Joe meninggalkan Karina dengan pintu yang ia kunci dari luar, ia sengaja agar Karina tidak kabur. Setelah itu Joe pun segera membersihkan dirinya agar bisa masuk ke dalam mansion.

Setelah ritual mandi di tempat yang disediakan di belakang mansion. Joe masuk ke mansion dengan melewati pintu sterilisasi yang di sediakan. Joe melangkahkan kakinya lebar kearah dapur untuk menemui pamannya. Ia yakin Berto sudah bersiap di dapur untuk menyiapkan makanan Eldric.

Benar saja, Joe menemukan Berto sedang berkutat di dapur. Menyiapkan semua bahan terbaik untuk menu sarapan pagi Eldric. Semuanya harus di seleksi dengan baik juga di hitung tiap kalorinya.

"Selamat pagi Paman," sapa Joe sambil menarik kursi untuk ia duduki.

"Oh ... Joe akhirnya kau datang." Berto meletakkan wortel yang sedang di pilihnya kedalam keranjang.

Berto segera melangkah mendekat, lalu menarik kursi yang ada di sebelah keponakannya itu. Joe dengan santai menuangkan kopi kedalam cangkirnya, sementara Berto menatapnya dengan raut wajah cemas.

"Bagaimana apa kau sudah membawanya?" desak Berto.

Joe menyesap perlahan kopi miliknya. Membiarkan Berto menanti dirinya untuk membuka mulutnya menjawab pertanyaan Berto.

"Joe!" sentak Berto.

"Maaf Paman, aku sedang menikmati wajah Paman yang terlihat kepo. Sangat lucu, hahaha ...," canda Joe.

Berto melotot kesal pada keponakan laknatnya itu.

"Aku bertanya dengan sungguh-sungguh Joe. Kau tidak tahu betapa kacaunya mansion ini. Sudah ada dua pengawal yang harus masuk rumah sakit karena El dan lima lagi harus istirahat total," ucap Berto menjelaskan panjang lebar.

Joe menelan ludahnya, ia bersyukur telah berhasil menculik Karina dari pabrik tempat ia berkerja. Kalau tidak entah bagaimana nasibnya.

"Apa yang di lakukan tuan, Paman?" Joe bukan tidak tahu bagaimana cara El menghukum para pengawalnya. Namun, Joe ingin tahu, kali ini cara gila apa yang digunakan El untuk menyiksa mereka.

Berto menghela nafasnya panjang.

"Dua orang yang masuk rumah sakit, mereka saling mencambuk satu sama lain, karena tanpa sengaja menjatuhkan tas kerja El."

"Yang lima lagi?"

"Mereka di suruh menguras kolam renang, tengah malam karena El tidak bisa tidur," imbuh Berto.

Joe menggelengkan kepalanya, sungguh kejam temannya itu, ia bisa menyiksa orang lain meskipun tanpa menyentuhnya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, dimana laki-laki itu?" tanya Berto lagi.

"Dia tidur di kamar belakang Paman, dia belum mandi. Tubuhnya masih sangat bau," keluh Joe.

"Aku penasaran, bagaimana rupa orang yang bisa membuat Eldric gelisah seperti itu?" Berto melipat satu tangannya, dan satunya lagi mengelus ujung dagunya dengan jempol.

"Jangan terlalu penasaran Paman, lebih baik Paman cepat siapkan makanan. Aku sangat lapar."

"Kau berani menyuruhku, masak saja sendiri sana!"

"Apa Paman mau dapur ini meledak?"

Terpopuler

Comments

Torabika Torabika

Torabika Torabika

kyknya jalan satu2nya menculik Rizky alias karina dgn sopan deh . emang ada nyulik pake sopan santun? ya mksdnya gk di apa2in cm di bawa paksa tp gk pake acara aneh2 gitulah... ah terserah Joe aja akalin yg penting Karina kebawa kedepan eldric

2024-04-27

0

Torabika Torabika

Torabika Torabika

ah??? pengasuh?? lha bahasanya kyk gitu si Karina pasti kaget dong Joe..masa tuan mu udah gede mlh dh lbh dr dewasa kali ya cm jomblo doang msh butuh pengasuh...blng kek asisten gitu ah... dasar si joe

2024-04-27

0

Anita♥️♥️

Anita♥️♥️

beruntunglah kamu Joe berhasil bawa si Rizky alias Karina itu,,kalo sampai gagal tamat sudah riwayatmu

2024-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Malam pertama
2 Tidak ada reaksi
3 Fitnah
4 Orang aneh
5 Cleo ( C&N)
6 ( C&N) Senjata makan tuan.
7 Pupus
8 Pertanyaan sulit
9 Bingung
10 (C&N) Baju lucu
11 ( C&N) Penjelasan
12 Keputusan El
13 Perdebatan
14 Penculikan
15 Mansion
16 Vas
17 Rindu
18 Lancang
19 Menikah?
20 (C&N) Pesta
21 ( C&N) Tanggung jawab
22 Cemburu?
23 Cacing?
24 Canggung
25 Vas kedua
26 Siapa kamu
27 Kecurigaan Berto
28 Pertanyaan jebakan.
29 Ukuran
30 Mencoba
31 Tersepona
32 Kontrak baru
33 Wedding
34 Tahan nafas
35 Cari gaya
36 Lubang cacing
37 Pinguin
38 Hari yang cerah
39 Makan siang
40 Malu
41 Istri yang baik
42 Perhatian kecil
43 Rencana Karina
44 Kecewa
45 Menggoda
46 Menyesal
47 Primadona baru
48 Seperti sugar baby
49 Nyinyir
50 Jeritan tengah malam
51 Scandal
52 Sidang
53 Keputusan
54 Nakal
55 Cemas
56 Cucu?
57 Dia Suamiku.
58 Stay with me
59 Jahat!
60 Sabun
61 Lapar
62 Memilih
63 Kenapa aku?
64 Panggilan baru
65 Ada aku
66 Drama Helena
67 Menyenangkan suami
68 Kunjungan mertua
69 Kostum
70 Janji
71 Masa lalu Karina
72 Monyet
73 Jus
74 Merajuk
75 Es campur
76 Berat
77 Rencana Helena 1
78 Sakit
79 Koma
80 Menghukum
81 Firasat
82 Ke rumah sakit
83 Kita lalui bersama
84 Kita bersaudara
85 Bertemu
86 Masa lalu
87 Menjenguk Berto
88 Mertua
89 Kepergok Mertua
90 Garis takdir
91 Gelisah.
92 Ke Jakarta.
93 I need you
94 I love you
95 With you
96 Bertahan
97 Saatnya
98 Bucin
99 Pembalasan Mirah
100 Operasi
101 Janji
102 Selamat malam Zack
103 Pandangan yang manis
104 Menjadi biksu
105 Curhatan Naoki
106 Bertemu zoe
107 Pulang
108 Daddy siaga
109 Bayi besar
110 Merasa aneh
111 Tangisan memilukan
112 Karina
113 Memulai
114 Aku juga mau
115 Curhatan ipar
116 Bertanya
117 Rencana
118 Rencana 2
119 Perjuangan Eldric
120 Kebun stroberi
121 Mengunjungi zack
122 Negosiasi
123 Kisah cinta Joe
124 Datang
125 Pengorbanan cinta 1
126 Pengorbanan cinta 2
127 Joe & Levina
128 Ending
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Malam pertama
2
Tidak ada reaksi
3
Fitnah
4
Orang aneh
5
Cleo ( C&N)
6
( C&N) Senjata makan tuan.
7
Pupus
8
Pertanyaan sulit
9
Bingung
10
(C&N) Baju lucu
11
( C&N) Penjelasan
12
Keputusan El
13
Perdebatan
14
Penculikan
15
Mansion
16
Vas
17
Rindu
18
Lancang
19
Menikah?
20
(C&N) Pesta
21
( C&N) Tanggung jawab
22
Cemburu?
23
Cacing?
24
Canggung
25
Vas kedua
26
Siapa kamu
27
Kecurigaan Berto
28
Pertanyaan jebakan.
29
Ukuran
30
Mencoba
31
Tersepona
32
Kontrak baru
33
Wedding
34
Tahan nafas
35
Cari gaya
36
Lubang cacing
37
Pinguin
38
Hari yang cerah
39
Makan siang
40
Malu
41
Istri yang baik
42
Perhatian kecil
43
Rencana Karina
44
Kecewa
45
Menggoda
46
Menyesal
47
Primadona baru
48
Seperti sugar baby
49
Nyinyir
50
Jeritan tengah malam
51
Scandal
52
Sidang
53
Keputusan
54
Nakal
55
Cemas
56
Cucu?
57
Dia Suamiku.
58
Stay with me
59
Jahat!
60
Sabun
61
Lapar
62
Memilih
63
Kenapa aku?
64
Panggilan baru
65
Ada aku
66
Drama Helena
67
Menyenangkan suami
68
Kunjungan mertua
69
Kostum
70
Janji
71
Masa lalu Karina
72
Monyet
73
Jus
74
Merajuk
75
Es campur
76
Berat
77
Rencana Helena 1
78
Sakit
79
Koma
80
Menghukum
81
Firasat
82
Ke rumah sakit
83
Kita lalui bersama
84
Kita bersaudara
85
Bertemu
86
Masa lalu
87
Menjenguk Berto
88
Mertua
89
Kepergok Mertua
90
Garis takdir
91
Gelisah.
92
Ke Jakarta.
93
I need you
94
I love you
95
With you
96
Bertahan
97
Saatnya
98
Bucin
99
Pembalasan Mirah
100
Operasi
101
Janji
102
Selamat malam Zack
103
Pandangan yang manis
104
Menjadi biksu
105
Curhatan Naoki
106
Bertemu zoe
107
Pulang
108
Daddy siaga
109
Bayi besar
110
Merasa aneh
111
Tangisan memilukan
112
Karina
113
Memulai
114
Aku juga mau
115
Curhatan ipar
116
Bertanya
117
Rencana
118
Rencana 2
119
Perjuangan Eldric
120
Kebun stroberi
121
Mengunjungi zack
122
Negosiasi
123
Kisah cinta Joe
124
Datang
125
Pengorbanan cinta 1
126
Pengorbanan cinta 2
127
Joe & Levina
128
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!