( C&N) Penjelasan

"Heh, kalau kau tidak ingin aku memanggil dia bajingan, maka ajari anakmu itu siap santun!"

"Apa maksudmu, memang apa yang di lakukan Naoki. Dia tidak mungkin melakukan hal yang buruk!" Tama memicingkan matanya.

Dua hot papa itu saling bersitegang. Dengan raut wajah yang sama sama merahnya. Siska yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan minum pun hanya bisa menghela nafasnya.

"Kalian berdua tenang dulu, duduk dan minumlah," titah Siska.

Tak mengindahkan Nyonya rumah , Alex segera menoleh kebelakang saat mendengar suara derap langkah.

"Selamat siang Om," sapa Naoki yang baru saja pulang dari kuliah.

Brugh.

Sebuah pukulan mendarat di wajah Naoki. Membuatnya sedikit terhuyung mundur.

"Naoki!" pekik Siska, wanita itu lalu melangkah menghampiri anaknya.

"Kamu nggak apa-apa Nak?"

"Naoki nggak apa-apa kok, Ma." Naoki mengusap sudut bibir yang berdarah.

Merasa tidak terima, Tama menarik baju Alex dari belakang lalu menghantamnya dengan bogem mentah. Alex yang sedang di kuasai emosi pun membalas pukulan Tama. Baku hantam kedua tidak terelakkan.

Tama yang belum tahu masalahnya merasa emosi karena Alex menghina dan memukuli anaknya tanpa sebab. Sedangkan Alex merasa Tama melindungi anaknya yang terbukti melakukan hal yang salah.

Siska panik, ia berusaha memisahkan kedua pria dewasa itu. Tapi Siska malah tanpa sengaja terdorong tubuh Alex dan terjatuh di lantai. Melihat itu Tama semakin geram. Naoki bukannya tidak perduli, dia hanya membiarkan keduanya kehabisan tenaga. Nanti juga capek sendiri dan akan berhenti, begitulah kira-kira pikirannya.

"STOP!"

Teriak Arie yang baru saja datang. kedua kepalan tangan itu terhenti di udara, Alex menoleh ke arah istrinya yang sudah berdiri dengan berkacak pinggang dan melotot padanya. Alex melepaskan tangannya yang mencengkram kerah baju Tama, menghempaskannya dengan kasar.

"Tante," sapa Cleo dengan canggung.

Siska tersenyum. Naoki melihat sekilas kearah Cleo tanpa berniat menyapa. Cleo melihat sudut bibir Naoki yang berdarah merasa sedikit khawatir. Sedikit lho ya nggak banyak. Hanya sebatas tenggang rasa aja sesama manusia.

"Duduk!" titah Arie pada kedua pria yang berdiri di hadapannya.

Seperti anak TK yang di marahin ibunya. Keduanya menurut walaupun masih terdengar mereka saling berbisik menyalahkan sambil menyenggol lengan masing-masing.

Mereka berdua duduk di sofa yang sama berhadapan dengan Arie. Arie menghela nafasnya sambil memijit pelipisnya.

"Cleo, Naoki kalian kemari. Duduk di sana. Mbak Siska tolong ambil kotak P3K." Semua orang mengerjakan apa yang di tugaskan oleh Arie.

Tak berapa lama Siska kembali dengan membawa kotak P3K. Ia meletakkan kotak itu di atas meja ruang tamu.

"Duduk sini Mbak," ucap Arie sambil menepuk sofa di sebelahnya. Siska pun mengangguk lalu duduk di sebelah Arie.

Tama dan Alex masih menunduk sambil saling menyenggol lengan.

"Ini semua gara-gara anak kamu," lirih Alex geram.

"Enak aja anakku, salah apa dia. Kamu aja yang nggak dewasa, naik pukul. Kalau ada apa-apa ngomong pake mulut jangan pake tangan," jawab Tama dengan tak kalah lirih.

"Kelamaan, emosi aku lihat anak kamu."

"Heh, dasar sipit aneh."

"Dokter gila!"

"Kau."

"Apa?"

"Diam!" tegas Arie lagi. Keduanya langsung merapatkan mulutnya dan kembali menunduk.

Kedua anak mereka yang duduk di sofa yang ada di sebelah kedua papa mereka, hanya bisa menutup muka dengan kedua tangan sambil menggelengkan kepalanya.

"Mbak Siska dan Mas Tama Sebelumnya saya minta maaf atas kekacauan yang di timbulkan oleh Alex."

"Sayang, kenapa kau minta maaf. Ini semua ka-

Alex tidak melanjutkan ucapannya saat Arie menatapnya dengan tajam dan mengarah telunjuk ke mulutnya sendiri. Alex pun kembali mengatupkan bibirnya.

"Naoki, apa kamu sudah tahu berita yang menyebar di internet?" tanya Arie.

"Sudah Tante, saya juga di panggil pihak kampus karena masalah ini," Naoki menjawabnya dengan santai dan tanpa beban karena ia tidak merasa melakukan hal seperti yang di beritakan.

Satu kerutan muncul di kening Siska, ia menatap Arie dan anaknya secara bergantian. Begitu pula Tama. Arie yang menyadari hal itupun menghela nafasnya.

"Naoki, orang tua kamu pasti belum tahu tentang hal ini. Tunjukkan beritanya pada mereka,"titah Arie

"Baik, Tante." Naoki pun mengeluarkan ponsel miliknya dan memutar video yang sedang hangat di bicarakan. Dengan caption yang memojokkan ia dan Cleo.

Naoki menyerahkan ponselnya kepada sang Mama, mata siska membulat melihat berita itu. Ia lalu menyerahkan ponsel itu pada Tama. Rahang Tama mengeras, tangannya mengepal erat.

"Berita apa sih, Ki. Aku keppo deh," ujar Cleo.

"Jadi kamu belum tahu?" Naoki melihat Cleo dengan heran. Tidak mungkin dia tidak melihat berita yang lagi viral dan itupun mengenai dirinya sendiri.

Cleo menggelengkan kepalanya.

"Aku ada ujian dadakan tadi, jadi ya gitu ponsel harus di matikan dan aku lupa nyalain lagi hehehe." Cleo menunjuk ponselnya yang dalam keadaan off. Naoki hanya bisa menepuk jidatnya, orang lagi rame sampai baku hantam. Cleo malah tidak tahu apa-apa.

Tama dan Siska pun sama, mereka sengaja tidak memegang ponsel karena ingin menghabiskan waktu bersama tanpa gangguan.

Setelah Cleo menyelesaikan ujiannya ia langsung pulang. Niatnya akan mengajak sang Mama belanja berhubungan ini weekend. Cleo dan Arie memang selalu menghabiskan weekend bersama. Hubungan mereka sangat baik, Cleo menganggap mamanya seperti sahabatnya. Namun, tidak menghilangkan rasa hormatnya sebagai anak pada orang tua.

"Saya harap Mbak Siska dan Mas Tama tidak emosi dulu. Kita dengarkan dulu penjelasan dari anak-anak kita. Aku yakin kok, Naoki sama Cleo anak yang baik. Mereka tidak mungkin sampai keluar batas," ucap Arie sambil menatap dalam pada kedua remaja di hadapannya.

Begitu pula Alex dan kedua orang tua Naoki. Mereka sangat menantikan penjelasan dari anak-anak mereka. Naoki mengambil nafas dalam sebelum memulai penjelasannya. Sementara Cleo hanya menatap bingung pada para orang tua yang melihat kearahnya.

"Itu semua tidak benar, saya dan Cleo hanya berciuman saja. Saya tidak melakukan hal lebih dari itu pada Cleo. Jadi dia tidak mungkin hamil," Naoki menjelaskan dengan tenang.

"Apa hamil!"

"Benar-benar, siapa yang bilang aku hamil, dasar kurang kerjaan. Tukang fitnah, aku sumpahin yang nyebarin berita ini nggak bisa kentut tujuh hari tujuh malam, Bisulan Segede bola pingpong di pantat!" umpat Cleo kesal ia berdiri sambil berkacak pinggang.

"Ehem," Arie berdehem keras.

"Siapa sih Ma, yang bilang aku hamil? di cium aja baru sekali masa iya bisa hamil. Kali main gigit gigitan kaya Mama, baru deh tuh bilang aku hamil," lanjut Cleo tanpa filter.

"Cleo duduk." Naoki menarik lengan Cleo agar gadis itu duduk kembali. Cleo pun terpaksa duduk dengan memanyunkan bibirnya.

Arie terlihat gugup sambil sedikit menarik leher dasternya agak ke atas. Berharap bisa menutupi bekas percintaannya dengan sang suami. Arie begitu panik tadi sampai lupa kalau ia punya bekas gigitan drakula cinta di lehernya. Siska dan Tama pun menhan tawa melihat kegugupan di wajah Arie. Sementara Alex ia terlihat biasa saj, malah cenderung bangga.

"Ehem," Arie berdehem lagi untuk menutupi ke gugupnya.

"Jadi bagaimana? Apa Mba Siska sama Mas Tama percaya dengan penjelasan anak-anak?" tanya Arie.

"Kami percaya," ucap kedua suami istri itu serempak.

"Naoki tidak akan melakukan sesuatu yang melewati batas iya kan, Nak."

"Iya Ma, terima kasih sudah percaya sama Naoki," ucap Naoki dengan menatap wajah mamanya dengan senyum.

"Papa udah jelas kan masalahnya sekarang, jadi ayo Papa baikkan sama Mas Tama," titah Arie.

"Maaf." Alex menyodorkan tangannya tanpa melihat kearah Tama.

"Iya." Tama menjabat tangan itu singkat.

"Pelukan dong," pinta Arie. Alex menghela nafasnya.

Ia memalingkan wajahnya menatap Tama.

Grepp.

Alex memeluk Tama dan menepuk punggung Tama dengan keras. Kemudian segera melerainya.

"Jadi, Naoki sama Cleo pacaran?" tanya Siska.

"Enggak!" Jawab kedua serempak.

"Terus kenapa ciuman?"

"Itu tidak sengaja," kilah Naoki. Di tambah anggukan dari Cleo.

"Oh ... nggak jadi besanan dong," bisik Siska pada wanita di sebelahnya.

"Pasti bisa, lihat saja nanti,"bisik Arie lagi. Keduanya pun tersenyum penuh arti.

"Karena semuanya sudah jelas, saya dan keluarga pamit undur diri. Sekali lagi maaf untuk hari ini." Arie bangkit dari duduknya.

"Iya Mbak, atas nama Naoki saya juga minta maaf atas kesalahan pahaman ini."

"Itu harus," sahut Alex.

Alex dan Cleo pun ikut bangkit. Cleo menyalami Tama dan Siska, berpamitan pada calon mertuanya. Eh ...

.

.

.

.

. Hay Mak 🤓

Cerita ini sengaja di campur karena akan bertemu di tengahnya. Maaf ya kalau sedikit membingungkan. Tapi tetep Karina sama Eldric yang jadi tokoh utama ya Mak 😅

Terima kasih sudah mampir, semoga tidak bisa sampai akhir cerita.🥰🥰🥰

Vote

.

like

.

komen

.

Happy reading

Terpopuler

Comments

Torabika Torabika

Torabika Torabika

gk pacaran tp ciuman dikit gk sengaja udah kyk kesetrum, bentar lg jg bucin tuh anak2, pasti jd besanan deh percaya lah

2024-04-17

0

Torabika Torabika

Torabika Torabika

tambah lg Cleo sumpahnya, udah gk bs kentut di tambah sembelit, bibir bengkak membleh kecipok tawon biar tau rasa yg fitnahnya 🤣🤣

2024-04-17

0

Torabika Torabika

Torabika Torabika

jujurly banget Naoki cm ciuman ya gk mungkkn hamil, masa kecebong bisa keluar dr mulut atas trs ke mulut bawah kan gk mungkin..mknya Naoki santai

2024-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Malam pertama
2 Tidak ada reaksi
3 Fitnah
4 Orang aneh
5 Cleo ( C&N)
6 ( C&N) Senjata makan tuan.
7 Pupus
8 Pertanyaan sulit
9 Bingung
10 (C&N) Baju lucu
11 ( C&N) Penjelasan
12 Keputusan El
13 Perdebatan
14 Penculikan
15 Mansion
16 Vas
17 Rindu
18 Lancang
19 Menikah?
20 (C&N) Pesta
21 ( C&N) Tanggung jawab
22 Cemburu?
23 Cacing?
24 Canggung
25 Vas kedua
26 Siapa kamu
27 Kecurigaan Berto
28 Pertanyaan jebakan.
29 Ukuran
30 Mencoba
31 Tersepona
32 Kontrak baru
33 Wedding
34 Tahan nafas
35 Cari gaya
36 Lubang cacing
37 Pinguin
38 Hari yang cerah
39 Makan siang
40 Malu
41 Istri yang baik
42 Perhatian kecil
43 Rencana Karina
44 Kecewa
45 Menggoda
46 Menyesal
47 Primadona baru
48 Seperti sugar baby
49 Nyinyir
50 Jeritan tengah malam
51 Scandal
52 Sidang
53 Keputusan
54 Nakal
55 Cemas
56 Cucu?
57 Dia Suamiku.
58 Stay with me
59 Jahat!
60 Sabun
61 Lapar
62 Memilih
63 Kenapa aku?
64 Panggilan baru
65 Ada aku
66 Drama Helena
67 Menyenangkan suami
68 Kunjungan mertua
69 Kostum
70 Janji
71 Masa lalu Karina
72 Monyet
73 Jus
74 Merajuk
75 Es campur
76 Berat
77 Rencana Helena 1
78 Sakit
79 Koma
80 Menghukum
81 Firasat
82 Ke rumah sakit
83 Kita lalui bersama
84 Kita bersaudara
85 Bertemu
86 Masa lalu
87 Menjenguk Berto
88 Mertua
89 Kepergok Mertua
90 Garis takdir
91 Gelisah.
92 Ke Jakarta.
93 I need you
94 I love you
95 With you
96 Bertahan
97 Saatnya
98 Bucin
99 Pembalasan Mirah
100 Operasi
101 Janji
102 Selamat malam Zack
103 Pandangan yang manis
104 Menjadi biksu
105 Curhatan Naoki
106 Bertemu zoe
107 Pulang
108 Daddy siaga
109 Bayi besar
110 Merasa aneh
111 Tangisan memilukan
112 Karina
113 Memulai
114 Aku juga mau
115 Curhatan ipar
116 Bertanya
117 Rencana
118 Rencana 2
119 Perjuangan Eldric
120 Kebun stroberi
121 Mengunjungi zack
122 Negosiasi
123 Kisah cinta Joe
124 Datang
125 Pengorbanan cinta 1
126 Pengorbanan cinta 2
127 Joe & Levina
128 Ending
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Malam pertama
2
Tidak ada reaksi
3
Fitnah
4
Orang aneh
5
Cleo ( C&N)
6
( C&N) Senjata makan tuan.
7
Pupus
8
Pertanyaan sulit
9
Bingung
10
(C&N) Baju lucu
11
( C&N) Penjelasan
12
Keputusan El
13
Perdebatan
14
Penculikan
15
Mansion
16
Vas
17
Rindu
18
Lancang
19
Menikah?
20
(C&N) Pesta
21
( C&N) Tanggung jawab
22
Cemburu?
23
Cacing?
24
Canggung
25
Vas kedua
26
Siapa kamu
27
Kecurigaan Berto
28
Pertanyaan jebakan.
29
Ukuran
30
Mencoba
31
Tersepona
32
Kontrak baru
33
Wedding
34
Tahan nafas
35
Cari gaya
36
Lubang cacing
37
Pinguin
38
Hari yang cerah
39
Makan siang
40
Malu
41
Istri yang baik
42
Perhatian kecil
43
Rencana Karina
44
Kecewa
45
Menggoda
46
Menyesal
47
Primadona baru
48
Seperti sugar baby
49
Nyinyir
50
Jeritan tengah malam
51
Scandal
52
Sidang
53
Keputusan
54
Nakal
55
Cemas
56
Cucu?
57
Dia Suamiku.
58
Stay with me
59
Jahat!
60
Sabun
61
Lapar
62
Memilih
63
Kenapa aku?
64
Panggilan baru
65
Ada aku
66
Drama Helena
67
Menyenangkan suami
68
Kunjungan mertua
69
Kostum
70
Janji
71
Masa lalu Karina
72
Monyet
73
Jus
74
Merajuk
75
Es campur
76
Berat
77
Rencana Helena 1
78
Sakit
79
Koma
80
Menghukum
81
Firasat
82
Ke rumah sakit
83
Kita lalui bersama
84
Kita bersaudara
85
Bertemu
86
Masa lalu
87
Menjenguk Berto
88
Mertua
89
Kepergok Mertua
90
Garis takdir
91
Gelisah.
92
Ke Jakarta.
93
I need you
94
I love you
95
With you
96
Bertahan
97
Saatnya
98
Bucin
99
Pembalasan Mirah
100
Operasi
101
Janji
102
Selamat malam Zack
103
Pandangan yang manis
104
Menjadi biksu
105
Curhatan Naoki
106
Bertemu zoe
107
Pulang
108
Daddy siaga
109
Bayi besar
110
Merasa aneh
111
Tangisan memilukan
112
Karina
113
Memulai
114
Aku juga mau
115
Curhatan ipar
116
Bertanya
117
Rencana
118
Rencana 2
119
Perjuangan Eldric
120
Kebun stroberi
121
Mengunjungi zack
122
Negosiasi
123
Kisah cinta Joe
124
Datang
125
Pengorbanan cinta 1
126
Pengorbanan cinta 2
127
Joe & Levina
128
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!