Rindu

Karina pun setuju dengan semua yang tertulis di kontrak kerja yang di berikan oleh Eldric. Meskipun sebagian besar isinya sangat menguntungkan pihak pertama. Namun, Karina bisa apa. Kali ini memang dia yang salah.

Gadis itu duduk di tepi ranjang miliknya, dia sudah tidak menempati kamar belakang. Kamar Karina terletak tak jauh dari kamar Eldric. Nyaman dan luas, semua lengkap tersedia di sana. Setelah selesai membereskan barang-barang miliknya ke dalam lemari, ia pun duduk tercenung di tepi ranjang empuk yang sekarang jadi miliknya selama berkerja di sana.

"Apa ini Tuhan? haruskah aku bersyukur dengan semua ini. Tempat yang nyaman, gaji yang besar meskipun semua harus digunakan untuk membayar guci sial itu. Tapi di sini tidak buruk, aku mendapatkan tempat tidur yang nyaman dan makan tiga kali sehari," Karina bergumam sambil menatap merawang jauh keluar jendela.

Gadis itu memejamkan matanya sejenak. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak dalam hatinya. Sepi dan heningnya kamar itu membuatnya hanyut dalam perasaannya sendiri. Kerinduan bertemu dengan orang tua kandungnya. Ia sangat ingat bagaimana ibu yang mengasuhnya mengatakan kali dia hanya anak pungut, anak yang tidak di inginkan siapapun. Bahkan orang tuanya sendiri membuangnya di kolong jembatan.

Sesak dan sakit rasanya, tiap ibu asuhnya itu terus mengatakan hal itu. Meskipun Bapak asuhnya selalu mengatakan hal itu tidaklah benar, ia selalu berkata. Orang tua Karina pasti orang baik. Mereka pasti menyayangi Karina. Hanya saja pak Heri tidak tau alasan Karina ada di kolong jembatan saat itu.

"Ayah, Ibu sebenarnya dimana kalian?" lirih Karina, ia membuka matanya perlahan tanpa terasa air matanya meleleh begitu saja. Rasanya begitu rindu, walaupun ia belum pernah bertemu dengan orang tuanya.

Tok ... tok ...

Bunyi ketukan membuat karina segera mengusap cairan bening yang meleleh di pipinya. Ia pun segera bangkit dari duduknya kemudian melangkah kearah pintu.

"Ada apa?" tanya Karina pada Joe yang sudah berdiri di hadapannya saat ia membuka pintu.

"Sebentar lagi waktunya tuan Eldric untuk makan siang, sebaiknya kau segera ke dapur. Paman Berto sudah menunggumu."

Meskipun Joe masih belum begitu suka dengan keputusan Eldric untuk menjadikan Rizky sebagai pengasuhnya. Meskipun dia sendiri yang mempunyai ide gila itu. Tapi tugas tetaplah tugas, dan Joe harus menjalankannya dengan baik.

"Baiklah."

Joe pun segera membalikkan badannya dan berjalan kearah tangga, dan Karina mengekor di belakangnya. Mereka berjalan menuruni tangga bersama. Setelah melewati beberapa ruangan mereka pun akhirnya sampai di dapur.

"Paman aku sudah membawanya," panggil Joe pada Berto yang sedang sibuk mengolah makanan.

Pria itu pun menoleh, ia tersenyum tipis melihat ke arah Karina. Sebuah senyuman hangat seperti seorang ayah. Karina pun membalas senyuman itu dengan manis.

"Baiklah tinggalkan dia di sini, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu."

Joe mengangguk, tanpa bicara lagi ia pun segera beranjak pergi dari dapur. Berto mencuci tangannya di wastafel sebelum melangkah mendekati Karina yang masih diam terpaku melihat penampakan Berto. Pria itu memakai jaring rambut dan seperti seorang chef yang biasa Karina lihat di tv. Tadi mereka memang sempat bertemu, tapi karina tidak begitu memperhatikan penampilannya. Karena dia sendiri masih shock dengan vas suci itu.

"Duduk, kau hanya perlu duduk di sana dan aku akan menjelaskan semuanya," titah Joe sambil menunjuk ke arah bangku yang ada di sana.

"Baik ... emh."

"Paman, panggil saja aku seperti Joe memanggilku."

"Paman," ulang Karina dengan senyum manisnya.

Gadis yang tersembunyi di balik penyamarannya itu pun duduk di tempat yang telah di tunjukkan okeh Berto. Karina memposisikan dirinya menghadap ke arah Berto yang sudah kembali di hadapan kompor. Pria yang sudah tak muda lagi itu sangat cekatan dalam meracik masakannya. Sangat ahli, Karina menatapnya dengan terkagum kagum. Setelah beberapa saat akhirnya dua masakan tersaji di meja yang ada di hadapan Karina.

Sangat harum membuat cacing pita di dalam perut karina berdendang. Mungkin sekarang lagi berdisko ria.

"Mulai saat ini kau yang akan bertanggung jawab atas segala kebutuhan Tuan muda El. Biasanya aku yang mengurusnya, tapi sekarang kau sudah menjadi pengasuhnya. Aku hanya akan menyiapkan makanan dan selebihnya kau yang harus mengurusnya."

Jadi Tuan itu benar-benar masih di asuh oleh seseorang sampai ia atau itu? gila. Apa dia tidak berniat punya istri? batin Karina sambil menautkan kedua alisnya.

"Kau mendengarkan aku?" tangan Berto.

"Ah ...iya Paman. Maaf," ucap Karina dengan sedikit gelagapan.

"Temui Tuan muda di kamarnya, katakan makan siang sudah siap?" titah Berto.

"Baik Paman." Karina bangkit dari duduknya, dan segera melangkah menjauh.

🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈

Eldric baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia keluar dari kamar mandi menggunakan handuk kimono. Eldric berjalan melangkah lebar ke arah pintu yang sedang di ketuk dari luar. Seperti kebiasaannya dia akan menyemprotkan cairan desinfektan sebelum ia menyentuh sesuatu.

klek

Pintu kamar terbuka. Karina membeku melihat pemandangan yang begitu hot di hadapannya. Eldric pria matang itu berdiri hadapannya, rambutnya masih tampak basah. Kerah kimono yang di pakainya sedikit terbuka, memperlihatkan dada bidang miliknya. Karina menatapnya dengan tidak berkedip.

"Apa yang kau lihat, Hem." suara berat milik Eldric membuyarkan lamunan Karina.

"Ti -tidak Tuan." Karina segera menundukkan kepalanya, pipinya sudah bersemu merah karena malu.

"Apa yang kau lakukan di sini, cepat bawakan bajuku!"

"Baju?" Karina mendongakkan kepalanya, menatap Eldric dengan bingung.

"Iya, apa Berto belum memberi tahumu?"

Karina menggelengkan kepalanya.

"Berto!" teriaknya.

"Tuan tolong jangan berteriak, tolong beri tahu saja apa yang harus saya lakukan. Saya yang harus bertanggung jawab atas kebutuhan Tuan, jadi saya mohon Tuan. Biarkan saya melakukannya," ujar Karina dengan bersungguh-sungguh.

"Kalau begitu cepat kau tanya pada Berto, aku malas menjelaskannya. Waktumu 10 menit!" Eldric menutup pintu kamarnya dengan keras.

Karina pun segera berlari menuruni tangga, untuk menemui Berto di dapur.

"Pam ... man, Tuan Muda memintaku menyiapkan baju," ucap Karina dengan nafas tersengal-sengal. Karina merunduk berpegangan pada kedua lututnya.

"Baju? ah ... maaf aku lupa memberi tahumu. Baju tuan ada di ruangan khusus di sebelah kamar yang kau tempati sekarang. Bawakan saja dia celana santai dan kaos berkerah, sepertinya tuan tidak kan pergi kemana mana," ucap Berto menjelaskan.

"Baik, terima kasih."

Karina pun kembali berlari menaiki tangga dan menuju kamar yang di maksudkan oleh Berto. Dengan cepat Karina membuka pintu kamar itu. Mata Karina Melebar melihat semua pakaian yang bergantung di dalam sana masih rapi dan terbungkus plastik satu persatu. Label pada baju juga belum dilepas, berarti semuanya masih baru.

Sadar dengan waktunya yang semakin menipis. Karina pun segera memilih kaos berkerah berwarna navy dengan sebuah celana santai. Seperti apa yang di katakan Berto.

"Tuan," panggil Karina dari luar kamar.

"Masuk!"

Karina segera membuka pintu, lalu masuk kedalam kamar Eldric. Pria itu masih memakai kimononya.

"Tuan ini baju Anda." Karina mendekat kearah Eldric yang duduk di tepi ranjang miliknya.

"Hem," jawab Eldric datar.

Pria itu menyemprotkan cairan desinfektan pada plastik yang masih membungkus baju sebelum ia menerimanya. Karina terkejut dengan apa yang dilakukan oleh pria karatan ini. Namun, ia hanya diam saja.

"Tuan makanan siang sudah siap," Karina memberanikan dirinya untuk bicara.

"Hem, tunggu aku di meja makan. Aku akan segera turun," jawab Eldric.

"Baik Tuan." Karina bungkuk dengan hormat sebelum melangkah pergi.

"Rizky!"

"Iya tuan!" Karina menghentikan langkahnya yang sudah mendekati pintu.

"Bawa sekalian baju kotor milikku keluar?" titahnya pada Karina.

"Baik Tuan." Karina pun berjalan ke arah keranjang baju kotor yang ada di sebelah kamar mandi.

Setelah itu Karina segera melangkah keluar dengan membawa baju kotor milik tuan mudanya itu. Karena bingung, ia pun memutuskan untuk menanyakan hal ini kepada Berto.

"Paman, dimana aku harus mencuci baju Tuan muda?" tanya Karina saat ia sudah berada di dapur.

"Tuan tidak akan memakai pakaian untuk kedua kalinya, Riz. Buang saja, seperti biasanya."

"Apa? di buang." ucap karina dengan heran.

Berto hanya mengangguk kecil.

Orang gila, umpat Karina dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Torabika Torabika

Torabika Torabika

nah latar belakang karina blm terungkap, knp smp ada di bawah jembatan? mn msh bayi banget. apa dia lahir yg tdk di harapkan oleh keluarganya atau ada yg buang Krn sesuatu hal tanpa sepengetahuan ortunya Karina.

2024-04-27

0

Torabika Torabika

Torabika Torabika

weewww melongo tuh mata Karina ternoda liat yg seksoy abis depan mata. eldric cm pake handuk lg bikin seerrr nuuutt ke sesuatu

2024-04-27

0

Anita♥️♥️

Anita♥️♥️

El gila dia pakaiannya cuma sekali pakai doang,,ahhh tapi sultan mah bebasss

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Malam pertama
2 Tidak ada reaksi
3 Fitnah
4 Orang aneh
5 Cleo ( C&N)
6 ( C&N) Senjata makan tuan.
7 Pupus
8 Pertanyaan sulit
9 Bingung
10 (C&N) Baju lucu
11 ( C&N) Penjelasan
12 Keputusan El
13 Perdebatan
14 Penculikan
15 Mansion
16 Vas
17 Rindu
18 Lancang
19 Menikah?
20 (C&N) Pesta
21 ( C&N) Tanggung jawab
22 Cemburu?
23 Cacing?
24 Canggung
25 Vas kedua
26 Siapa kamu
27 Kecurigaan Berto
28 Pertanyaan jebakan.
29 Ukuran
30 Mencoba
31 Tersepona
32 Kontrak baru
33 Wedding
34 Tahan nafas
35 Cari gaya
36 Lubang cacing
37 Pinguin
38 Hari yang cerah
39 Makan siang
40 Malu
41 Istri yang baik
42 Perhatian kecil
43 Rencana Karina
44 Kecewa
45 Menggoda
46 Menyesal
47 Primadona baru
48 Seperti sugar baby
49 Nyinyir
50 Jeritan tengah malam
51 Scandal
52 Sidang
53 Keputusan
54 Nakal
55 Cemas
56 Cucu?
57 Dia Suamiku.
58 Stay with me
59 Jahat!
60 Sabun
61 Lapar
62 Memilih
63 Kenapa aku?
64 Panggilan baru
65 Ada aku
66 Drama Helena
67 Menyenangkan suami
68 Kunjungan mertua
69 Kostum
70 Janji
71 Masa lalu Karina
72 Monyet
73 Jus
74 Merajuk
75 Es campur
76 Berat
77 Rencana Helena 1
78 Sakit
79 Koma
80 Menghukum
81 Firasat
82 Ke rumah sakit
83 Kita lalui bersama
84 Kita bersaudara
85 Bertemu
86 Masa lalu
87 Menjenguk Berto
88 Mertua
89 Kepergok Mertua
90 Garis takdir
91 Gelisah.
92 Ke Jakarta.
93 I need you
94 I love you
95 With you
96 Bertahan
97 Saatnya
98 Bucin
99 Pembalasan Mirah
100 Operasi
101 Janji
102 Selamat malam Zack
103 Pandangan yang manis
104 Menjadi biksu
105 Curhatan Naoki
106 Bertemu zoe
107 Pulang
108 Daddy siaga
109 Bayi besar
110 Merasa aneh
111 Tangisan memilukan
112 Karina
113 Memulai
114 Aku juga mau
115 Curhatan ipar
116 Bertanya
117 Rencana
118 Rencana 2
119 Perjuangan Eldric
120 Kebun stroberi
121 Mengunjungi zack
122 Negosiasi
123 Kisah cinta Joe
124 Datang
125 Pengorbanan cinta 1
126 Pengorbanan cinta 2
127 Joe & Levina
128 Ending
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Malam pertama
2
Tidak ada reaksi
3
Fitnah
4
Orang aneh
5
Cleo ( C&N)
6
( C&N) Senjata makan tuan.
7
Pupus
8
Pertanyaan sulit
9
Bingung
10
(C&N) Baju lucu
11
( C&N) Penjelasan
12
Keputusan El
13
Perdebatan
14
Penculikan
15
Mansion
16
Vas
17
Rindu
18
Lancang
19
Menikah?
20
(C&N) Pesta
21
( C&N) Tanggung jawab
22
Cemburu?
23
Cacing?
24
Canggung
25
Vas kedua
26
Siapa kamu
27
Kecurigaan Berto
28
Pertanyaan jebakan.
29
Ukuran
30
Mencoba
31
Tersepona
32
Kontrak baru
33
Wedding
34
Tahan nafas
35
Cari gaya
36
Lubang cacing
37
Pinguin
38
Hari yang cerah
39
Makan siang
40
Malu
41
Istri yang baik
42
Perhatian kecil
43
Rencana Karina
44
Kecewa
45
Menggoda
46
Menyesal
47
Primadona baru
48
Seperti sugar baby
49
Nyinyir
50
Jeritan tengah malam
51
Scandal
52
Sidang
53
Keputusan
54
Nakal
55
Cemas
56
Cucu?
57
Dia Suamiku.
58
Stay with me
59
Jahat!
60
Sabun
61
Lapar
62
Memilih
63
Kenapa aku?
64
Panggilan baru
65
Ada aku
66
Drama Helena
67
Menyenangkan suami
68
Kunjungan mertua
69
Kostum
70
Janji
71
Masa lalu Karina
72
Monyet
73
Jus
74
Merajuk
75
Es campur
76
Berat
77
Rencana Helena 1
78
Sakit
79
Koma
80
Menghukum
81
Firasat
82
Ke rumah sakit
83
Kita lalui bersama
84
Kita bersaudara
85
Bertemu
86
Masa lalu
87
Menjenguk Berto
88
Mertua
89
Kepergok Mertua
90
Garis takdir
91
Gelisah.
92
Ke Jakarta.
93
I need you
94
I love you
95
With you
96
Bertahan
97
Saatnya
98
Bucin
99
Pembalasan Mirah
100
Operasi
101
Janji
102
Selamat malam Zack
103
Pandangan yang manis
104
Menjadi biksu
105
Curhatan Naoki
106
Bertemu zoe
107
Pulang
108
Daddy siaga
109
Bayi besar
110
Merasa aneh
111
Tangisan memilukan
112
Karina
113
Memulai
114
Aku juga mau
115
Curhatan ipar
116
Bertanya
117
Rencana
118
Rencana 2
119
Perjuangan Eldric
120
Kebun stroberi
121
Mengunjungi zack
122
Negosiasi
123
Kisah cinta Joe
124
Datang
125
Pengorbanan cinta 1
126
Pengorbanan cinta 2
127
Joe & Levina
128
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!