Mansion

Karina mengerjapkan matanya, mulutnya terbuka lebar mengeluarkan udara dengan suara yang khas. Ranjang yang empuk dan nyaman, ingin rasanya Karina melanjutkan tidurnya ia memejamkan matanya lagi. Tubuh Karina terasa sangat lelah. Apa lagi semalam ia harus menyelesaikan pesanan baskom yang akan di kirim ke luar Jawa. Untung saja Karina tidur di mess pabrik, jadi ia tidak usah keluar. Langsung tepar setelah semua pekerja lainnya pulang.

Tunggu, apa tadi empuk? bukankah dia hanya tidur dengan alas tumpukan kardus dan selimut yang ia lebarkan. Karina langsung membuka matanya lebar, ia menegakkan tubuhnya duduk di atas ranjang lalu mengedarkan pandangannya. Ruangan itu putih bersih tanpa ada perabot. Hanya ada dua pintu, sepertinya satu pintu keluar dan satu lagi pintu kamar mandi. Karina juga ada di atas ranjang yang sangat empuk. la segara melompat turun dari ranjangnya, lalu melangkah mendekati ke arah pintu kayu besar, Karina berusaha memutar knop pintu yang terkunci rapat.

Brakk

Brakk

"Hoi ... siapa saja, buka pintunya!"teriaknya sambil menggedor-gedor pintu kamar dengan panik.

"Tolong ... Siapa saja Tolong!"

"Ya Tuhan sebenarnya ada dimana aku? kenapa aku tiba-tiba ada di tempat seperti ini? atau jangan-jangan ... tidak pasti bukan, aku sudah lama menghilang, mereka tidak akan menemukan aku, lagi pula aku sudah mengubah identitasku," gumam Karina, rasa takut mulai menyergapnya. Urusan masa lalu yang belum terselesaikan membuatnya terkadang merasakan takut yang berlebih.

"Tolong ... lepaskan aku, Tolong siapa saja buka pintunya. Aku tidak punya uang, aku jelek, kalian tidak akan mendapatkan apa-apa jika mengurungku seperti ini. Aku hanya akan menyusahkan kalian, makanku banyak!"

"Tolong lepaskan, aku tidak berguna sama sekali. Aku hanya akan merugikan kalian, lepaskan saja aku. Aku tidak akan laku di jual, aku penyakitan, ususku buntu, hatiku cacingan, darahku pahit. Ginjalku sakit, jantungku tidak normal, mataku juling. Tidak ada yang bagus dariku, lepaskan saja aku agar kalian tidak rugi."

"Aku ... aku punya punya penyakit kelamin, panu, kadas kurap, kutu air. Rambutku juga ada kutunya!"

Karina terus meracau, berteriak menyakinkan siapapun yang mengurungnya untuk melepaskan dirinya. Eldric yang baru saja sampai di depan kamar itu mengerutkan keningnya, apa memang Rizky seburuk itu? Pria kaku itupun menoleh pada Joe yang berdiri di belakangnya. Joe mengedikan bahunya, pria kerempeng itu memang dekil dan bau tapi Joe juta tidak tahu kalau dia rusak rusak sampai ke semua organ dalamnya.

Eldric menyemprotkan desinfektan pada knop pintu sebelum membukanya. Karina mundur beberapa langkah saat melihat bunyi knop pintu itu bergerak. Kedua alis Eldric langsung menyatu, matanya melotot dan hampir jatuh dari tempatnya. Ia sungguh terkejut dengan penampakan mahluk yang ada dihadapan.

Begitu pula Karina, Ia membeku melihat seorang yang membuka pintu kamar untuknya. Hidung mancung dengan rahang tegas membingkai wajahnya. Dengan matanya yang setajam elang, ia menatap Karina dengan tajam. Karina menyusutkan air matanya, ia masih sesenggukan tapi tidak lagi menangis.

Bau yang sungguh menyengat hidung El. Baju yang begitu kotor, mukanya seperti pantat panci yang tidak pernah di cuci. Di tambah aliran cairan yang keluar dari kedua mata dan hidungnya, tampak bekas ingus yang diusap ke samping dengan lengan bajunya yang kotor. Eldric memijit pelipisnya, seketika ia ragu dengan keputusannya. Kepalanya sangat pening, apa dia akan benar-benar menjadikan jalangkung ini pasangannya.

Eldric mengusap wajahnya kasar. Sungguh ia ingin menendang keluar orang yang ada di hadapannya. El sampai merinding melihat betapa semua kotoran dan debu yang menempel di tubuhnya. Berapa juta bakteri dan virus yang sudah ia bawa, mencemari mansion miliknya. Seketika tubuh El meremang, bergidik memikirkan semua makhluk kecil tak kasat mata itu, dan kemungkinan penyakit yang akan menjangkit karena mereka.

El langsung langsung membalikkan badannya, mukanya sudah terlihat pucat. El menatap Joe dengan matanya yang memerah.

"Cepat bersihkan dia! Bersihkan seluruh mansion!" perintah El, kemungkinan pria itu mengambil langkah lebar masuk ke dalam mansion.

Joe mengambil nafas dalam, ia hanya bisa menatap nanar punggung El yang semakin jauh berlalu. Joe bisa melihat betapa pucatnya wajah El, di tambah lagi keringat dingin yang membasahi keningnya. Dapat di pastikan ia merasa sangat jijik melihat pria di hadapannya tadi.

"Pak kenapa saya ada di sini? apa Bapak yang membawaku ke sini?" tanya karina, yang langsung di hadiahi pelototan oleh Joe

"Berarti benar, Anda yang membawa saya kemari?"

"Iya," jawab Joe singkat sambil menutup hidungnya.

"Kenapa Pak, saya sudah bilang. Saya tidak mau Pak!" sentak Karina dengan matanya yang mulai memerah.

"Bersihkan dulu dirimu, kita bicarakan lagi nanti!" titah Joe, pria itupun membalikkan badannya dan berlalu melangkah dengan cepat meninggalkannya.

Karina mengendus tubuhnya sendiri. Dia memang sangat bau, ia pun memutuskan untuk membersihkan dirinya. Karina menutup pintunya kembali, ia melihat tas miliknya teronggok di sebelah ranjang. Karina segera melangkah mendekat tasnya,

menarik kelapa resleting untuk membukanya. Karina bernafas lega, sepertinya mereka tidak membuka tas miliknya. Semua masih tertata rapi dengan pakaian dalam miliknya yang tersembunyi di bawah tumpukan baju.

Karina pun segera pergi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia cukup heran melihat perlengkapan mandi yang lengkap dan susun sangat rapi.

Setelah selesai membersihkan diri dan mengeringkan rambut aslinya, Karina pun keluar dari kamar setelah berdandan rapi ala Rizky. Bangunan yang saat besar ada disebelah tempat ia berdiri sekarang, sangat megah dan mewah. Beberapa orang bertubuh besar, berpakaian rapi ala bodyguard tampak berlalu lalang menyemprotkan cairan yang berbau seperti cairan desinfektan. Salah satu dari mereka melangkah menghampiri dirinya.

"Ikut saya, Tuan sudah menunggumu didalam," ucap pria itu. Karina pun mengangguk mengerti.

Dengan langkah kecilnya karena mengekor di belakang pria besar itu. Sebelum mereka masuk ke mansion, keduanya melewati sebuah kotak besar yang terbuat dari kaca. Karina terkejut saat cairan desinfektan menyembur lembut dari empat sisi kita.

Sebenarnya tempat apa ini? apa ini rumah sakit? gumam Karina dalam hatinya.

Pengawal itu kemudian mengarahkan Karina kW sebuah pintu besar, kemudian menyuruhnya untuk masuk sendiri. Awalnya Karina menolak. Namun, pria itu pergi begitu saja meninggalkan dirinya terpaku di depan pintu belakang mansion ini.

Karina mengambil nafas dalam, mengumpulkan semua keberaniannya. Dengan perlahan membuka pintu dan mendorongnya perlahan. Dengan langkah yang amat pelan Karina masuk kedalam mansion. Karina meneguk ludahnya melihat seorang pria yang tadi melayangkan tatapan elang kepadanya.

Ia sedang duduk di sebuah kursi rotan, menikmati secangkir minuman yang Karina tidak tahu apa.

Mendengar suara pintu terbuka, Eldric pun menoleh kearahnya. Karina begitu gugup saat mata elang itu beradu dengan miliknya. Ia segera menunduk untuk menghindar.

"Apa kau sudah bersih?" tanya Eldric.

Karina mengangkat kepalanya lalu mengangguk. Sebenarnya ia cukup heran dengan pertanyaan yang di lontarkan kepadanya.

"Kemari."

Tak menjawab, Karina hanya perlahan melangkah mendekat.

"Stop!" seru El, saat karina sudah berjarak dua meter dari tempat ia duduk. Karina pun seketika menghentikan langkahnya.

Eldric mengamati pria yang berdiri di hadapannya, dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Tidak ada yang istimewa dari manusia ini. Bibirnya tipis dengan dagu lancip, kulit wajahnya kusam. Warna kulit yang tidak rata, membuatnya terkesan kotor. Perawakannya kecil dan kerempeng, rambut kusut. Astaga, tidak ada yang bisa di katakan bagus dari segi fisiknya.

Karina menatap aneh pada Pria yang duduk di hadapannya dan terus memperhatikannya. Merasa risih akhirnya Karina melayangkan protesnya.

"Kenapa Anda menatap saya seperti itu?"

Eldric mengambil nafas dalam.

"Apa kau benar-benar orang yang masuk kedalam kamarku malam itu?"

"Iya, tapi say tidak masuk dengan sengaja. Anda yang menarik tangan saya!" tegas Karina.Ia tidak ingin terus disalahkan, malam itu dia yang rugi.

"Kemari!" titah Eldric.

Karina mengerutkan keningnya heran. Tadi dia sendiri yang menyuruh Karina berhenti, sekarang dia memintakannya mendekat lagi. Dasar aneh, raksasa aneh.

"Apa kau tuli ya! cepat kemari!" Hardik Eldric.

Dengan bibirnya yang sudah di manyunkan lima centi, Karina mulai melangkah mendekati Eldric. Sementara itu El berusaha mengatur nafasnya, mencoba mengendalikan dirinya. El merasa sangat cemas saat jarak antara mereka semakin dekat, El masih berusaha menguatkan dirinya. Ini adalah pertama kalinya bagi El sedekat ini dengan orang lain.

Bayangan makhluk makhluk kecil dengan bentuk abstrak mulai memenuhi pikirannya, menjijikkan sangat tidak sehat. Itu mereka semua membawa penyakit dan akan membunuhnya. El memejamkan matanya yang mulai terasa pening.

Sial, umpatnya dalam hati.

Tanpa sadar El mencengangkan kuat pinggiran kursi,dan.

Greep.

"Anda tidak apa-apa Tuan?" tanya karina.

Gadis bercangkang perjaka itu merasa cemas saat melihat keringat dingin yang membasahi kening El. Wajah pria itu terlihat sangat pucat. El sontak membuka matanya, saat merasakan tangan lembut Karina menyentuh punggung tangannya.

Mata Eldric yang terbuka, refleks. Ia mengibaskan tangannya dengan kasar. Karina merasa terkejut dengan perlakuan El. Seolah ia adalah hal terkotor di dunia ini. Karena El langsung mengusap punggung tangannya dengan tisu basah.

Karina berdecih kesal, lalu membuang mukanya kesamping.

Sementara Eldric masih fokus membersihkan bekas sentuhan tangan Karina. Ia menatap tidak suka pada El yang duduk di hadapannya.

"Jangan melihat aku seperti itu, kau sendiri yang mengatakan kalau seluruh tubuhmu penyakitan," kilah El menutupi rasa jijiknya.

Glek.

Terpopuler

Comments

Torabika Torabika

Torabika Torabika

Phobia sm kuman2 yg di bayangin, aku phobia sm mie yg di lilit ke badan trs sm tikus.
tp Eldric ini pny sakit yg menyiksa diri klo kyk gini, pantesan dia gk bersentuhan dgn siapapun. nah skrg sm Karina di sentuh, apa El akan jatuh sakit?

2024-04-27

0

Torabika Torabika

Torabika Torabika

hahaha serba salah udah ada rizky malah pd takut kena virus, lagian itu Karina blm mandi dr kmrn pas di culik Joe ya otomatis dekil binti kucel

2024-04-27

0

Anita♥️♥️

Anita♥️♥️

wkwkwk g kebayang juga kalau q ketemu cowok model El ini,,bukankah itu terlalu anu🤣🤣🤣

2024-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Malam pertama
2 Tidak ada reaksi
3 Fitnah
4 Orang aneh
5 Cleo ( C&N)
6 ( C&N) Senjata makan tuan.
7 Pupus
8 Pertanyaan sulit
9 Bingung
10 (C&N) Baju lucu
11 ( C&N) Penjelasan
12 Keputusan El
13 Perdebatan
14 Penculikan
15 Mansion
16 Vas
17 Rindu
18 Lancang
19 Menikah?
20 (C&N) Pesta
21 ( C&N) Tanggung jawab
22 Cemburu?
23 Cacing?
24 Canggung
25 Vas kedua
26 Siapa kamu
27 Kecurigaan Berto
28 Pertanyaan jebakan.
29 Ukuran
30 Mencoba
31 Tersepona
32 Kontrak baru
33 Wedding
34 Tahan nafas
35 Cari gaya
36 Lubang cacing
37 Pinguin
38 Hari yang cerah
39 Makan siang
40 Malu
41 Istri yang baik
42 Perhatian kecil
43 Rencana Karina
44 Kecewa
45 Menggoda
46 Menyesal
47 Primadona baru
48 Seperti sugar baby
49 Nyinyir
50 Jeritan tengah malam
51 Scandal
52 Sidang
53 Keputusan
54 Nakal
55 Cemas
56 Cucu?
57 Dia Suamiku.
58 Stay with me
59 Jahat!
60 Sabun
61 Lapar
62 Memilih
63 Kenapa aku?
64 Panggilan baru
65 Ada aku
66 Drama Helena
67 Menyenangkan suami
68 Kunjungan mertua
69 Kostum
70 Janji
71 Masa lalu Karina
72 Monyet
73 Jus
74 Merajuk
75 Es campur
76 Berat
77 Rencana Helena 1
78 Sakit
79 Koma
80 Menghukum
81 Firasat
82 Ke rumah sakit
83 Kita lalui bersama
84 Kita bersaudara
85 Bertemu
86 Masa lalu
87 Menjenguk Berto
88 Mertua
89 Kepergok Mertua
90 Garis takdir
91 Gelisah.
92 Ke Jakarta.
93 I need you
94 I love you
95 With you
96 Bertahan
97 Saatnya
98 Bucin
99 Pembalasan Mirah
100 Operasi
101 Janji
102 Selamat malam Zack
103 Pandangan yang manis
104 Menjadi biksu
105 Curhatan Naoki
106 Bertemu zoe
107 Pulang
108 Daddy siaga
109 Bayi besar
110 Merasa aneh
111 Tangisan memilukan
112 Karina
113 Memulai
114 Aku juga mau
115 Curhatan ipar
116 Bertanya
117 Rencana
118 Rencana 2
119 Perjuangan Eldric
120 Kebun stroberi
121 Mengunjungi zack
122 Negosiasi
123 Kisah cinta Joe
124 Datang
125 Pengorbanan cinta 1
126 Pengorbanan cinta 2
127 Joe & Levina
128 Ending
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Malam pertama
2
Tidak ada reaksi
3
Fitnah
4
Orang aneh
5
Cleo ( C&N)
6
( C&N) Senjata makan tuan.
7
Pupus
8
Pertanyaan sulit
9
Bingung
10
(C&N) Baju lucu
11
( C&N) Penjelasan
12
Keputusan El
13
Perdebatan
14
Penculikan
15
Mansion
16
Vas
17
Rindu
18
Lancang
19
Menikah?
20
(C&N) Pesta
21
( C&N) Tanggung jawab
22
Cemburu?
23
Cacing?
24
Canggung
25
Vas kedua
26
Siapa kamu
27
Kecurigaan Berto
28
Pertanyaan jebakan.
29
Ukuran
30
Mencoba
31
Tersepona
32
Kontrak baru
33
Wedding
34
Tahan nafas
35
Cari gaya
36
Lubang cacing
37
Pinguin
38
Hari yang cerah
39
Makan siang
40
Malu
41
Istri yang baik
42
Perhatian kecil
43
Rencana Karina
44
Kecewa
45
Menggoda
46
Menyesal
47
Primadona baru
48
Seperti sugar baby
49
Nyinyir
50
Jeritan tengah malam
51
Scandal
52
Sidang
53
Keputusan
54
Nakal
55
Cemas
56
Cucu?
57
Dia Suamiku.
58
Stay with me
59
Jahat!
60
Sabun
61
Lapar
62
Memilih
63
Kenapa aku?
64
Panggilan baru
65
Ada aku
66
Drama Helena
67
Menyenangkan suami
68
Kunjungan mertua
69
Kostum
70
Janji
71
Masa lalu Karina
72
Monyet
73
Jus
74
Merajuk
75
Es campur
76
Berat
77
Rencana Helena 1
78
Sakit
79
Koma
80
Menghukum
81
Firasat
82
Ke rumah sakit
83
Kita lalui bersama
84
Kita bersaudara
85
Bertemu
86
Masa lalu
87
Menjenguk Berto
88
Mertua
89
Kepergok Mertua
90
Garis takdir
91
Gelisah.
92
Ke Jakarta.
93
I need you
94
I love you
95
With you
96
Bertahan
97
Saatnya
98
Bucin
99
Pembalasan Mirah
100
Operasi
101
Janji
102
Selamat malam Zack
103
Pandangan yang manis
104
Menjadi biksu
105
Curhatan Naoki
106
Bertemu zoe
107
Pulang
108
Daddy siaga
109
Bayi besar
110
Merasa aneh
111
Tangisan memilukan
112
Karina
113
Memulai
114
Aku juga mau
115
Curhatan ipar
116
Bertanya
117
Rencana
118
Rencana 2
119
Perjuangan Eldric
120
Kebun stroberi
121
Mengunjungi zack
122
Negosiasi
123
Kisah cinta Joe
124
Datang
125
Pengorbanan cinta 1
126
Pengorbanan cinta 2
127
Joe & Levina
128
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!