Orang aneh

Karina keluar dari club dengan menggerutu. Sungguh sial baginya malam itu. Sudah pun tuan yang tidak di kenal menidurinya. Tidur lho cuma tidur nggak pake anu anu, tapi tetap saja sebagai wanita ia merasa di rugikan.

"Dasar ulet keket, belatung siluman. Salah apa sih aku sama dia, bisa bisanya dia fitnah kayak gitu," gerutu Karina, sambil terus menunduk mengirimkan pesan pada sahabatnya.

Brugh.

Karina menabrak seseorang. Ponselnya pun terjatuh, sontak ia pun berjongkok untuk memungut benda pipih yang sudah retak pada layarnya. Karina mencoba memencet dan menggeser layar ponselnya.

"Yah ...yah ... mati, nggak hidup, mati." Karina menggenggam erat ponselnya yang sudah rusak sambil menenggelamkan wajahnya di antara keduanya lututnya.

"Hei kalau nabrak orang tuh minta maaf!" sentak Joe kesal.

Karina mendongakkan kepalanya, menatap Joe dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Dengan bibirnya yang sudah melengkung ke bawah, Karina mengangkat tangannya menunjukkan ponselnya yang sudah tak bernyawa.

"Om, ponselku mati," keluh Karina sedih.

Joe menatap Karina dengan rasa jijik dan aneh, sebagai seorang pria tidak sepantasnya dia bersikap seperti itu. Apalagi tampangnya yang dekil dengan tubuhnya yang kerempeng, berbalut baju yang kedodoran seperti itu. Membuat sakit mata Joe.

"Apa? Om, sejak kapan aku nikah sama tantemu. Lagi pula itu salahmu sendiri, jalan pake kaki tapi mata jangan meleng, nabrakkan!"

Karina tambah sedih. Sungguh hari yang sial baginya. Ibarat kata sudah jatuh kecemplung kolam pula. Sudahlah dia difitnah, dipecat, handphone rusak pula. Lengkap sudah mak, kau siksa aku.

"Hua ... Om, maaf Om. aku nggak sengaja nabrak, jangan marahi aku dong Om!" Karina menangis kencang.

"Udah diem, jangan nangis. kamu tuh cowok!"

"Hua...." bukannya diam tangis Karina malah semakin kencang.

"Hais ... orang aneh," gerutu Joe.

Joe pun berjalan melanjutkan langkahnya, meninggalkan Karina yang masih menangis di parkiran mobil yang ada didepan club. Ia harus segera melakukan tugas dari tuannya.

Joe pun langsung menuju ke ruangan Manager. Langkah Joe terhenti di depan pintu, saat ia mendengar suara laknat yang berasal dari dalam ruangan. Merasa tidak punya banyak waktu, Joe memutuskan untuk menganggu mereka.

Brakk

Brakk

"Jimmy cepat buka pintunya!" pekik Joe dari luar, ia sengaja mengebrak pintunya dengan kuat.

Dalam ruangan.

Jimmy tergopoh-gopoh memakai bajunya, begitu pula Eka. Mereka berdua terkejut dengan suara Joe yang meneriaki mereka.

"Cepat pake baju, dan keluar dari ruangan ini Pergi ke kamarku. Kita akan melanjutkannya di sana," titah Jimmy.

Eka mengangguk ia pun segera memunguti bajunya yang berserakan di lantai, lalu memakaikannya dengan asal. Setelah itu Eka pun segera membuka pintu. Eka terkejut saat hampir menabrak Joe yang berdiri di depan pintu. Joe menatap jijik pada Eka, jelas sekali apa yang mereka lakukan di dalam sana.

Wanita murahan, menjijikkan. batin Joe.

Eka pun tersenyum kaku, lalu pergi melewati Joe begitu saja. Joe hanya memasang wajah datar seperti biasanya, ia pun segera masuk. Joe tersenyum sini saat melihat meja kerja Jimmy yang berantakan, pria tua itu berusaha merapikannya dan menghilangkan jejak permainannya.

"Tuan Joe silahkan duduk," ucap Jimmy ramah.

Joe mengangguk lalu dudukkan tubuhnya di kursi.

"Langsung saja, kau pasti tau kenapa aku kemari," ujar Joe tanpa basa-basi. Sebenarnya Joe sangat tidak suka berada di ruangan itu.

Jimmy menelan ludah, ia tahu dengan pasti apa yang dilakukan boleh asisten pribadi Eldric. Pasti ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan insiden tadi malam di kamar 13. Namun, bukankah Jimmy sudah memecat anak sialan itu, seharusnya dia akan aman.

"Iya Tuan, saya mengerti. Saya juga mendapatkan laporan dari karyawan saya bahwa ada seseorang pelayan baru yang masuk ke kamar Tuan El."

"Bagus kalau kau tahu, dimana pelayan itu sekarang?"

"Saya sudah memecatnya Tuan," ucap Jimmy bangga.

"Apa kau memecatnya?!" sentak Joe.

"I-iya Tuan, dia sudah melakukan kesalahan yang fatal dengan menganggu istirahat Tuan El. Jadi saya memecatnya, agar kesalahan yang sama tidak di ulangi lagi oleh karyawan yang lain," kilah Jimmy.

Joe berdecak kesal, alasan Jimmy memang tidak salah. Tapi Joe takut jika Tuan El menyuruhnya untuk membawa anak itu ke hadapannya. Jakarta ini luas, bagaimana dia bisa mencari keberadaan orang itu.

"Bodoh!"

Joe mengebrak meja dengan satu kepalan tangannya. Bagaimana tidak kesal, pekerjaan yang seharusnya mudah kini menjadi sulit karena ulah gentong mesum ini. Joe menatap tajam pada Jimmy dengan kilatan amarah di matanya.

"Cepat berikan data orang itu padaku!" sentak Joe.

"Baik, Tuan," jawab Jimmy dengan terbata, ia sungguh tidak menyangka Joe akan marah seperti ini padanya.

Jimmy seng sedari tadi sudah ketakutan, pun terus mencari data diri karyawan yang selalu ia simpan di laci bawah mejanya. Setelah membuka beberapa map lamaran kerja karyawan. Ia pun menyodorkan sebuah map berwarna biru pada Joe dengan tangannya yang sudah gemetar.

Joe mengambil map itu dengan kasar, ia pun segera membukanya. Mata Joe melebar membaca data yang tertera di dalam map itu, terlebih foto karyawan yang ada di sana seorang laki-laki dekil yang baru saja ia tabrak di parkiran tadi. Dekil, kerempeng dan aneh. Joe memijit keningnya, kepalanya tiba-tiba terasa pusing.

"Apa kau yakin orang ini yang telah masuk ke kamar Tuan?" tanya Joe.

"Saya yakin Tuan."

"Apa kau sudah memeriksa rekaman cctv-nya untuk memastikan ini?"

Joe seakan ingin menolah kebenaran, sebenarnya Joe sangat terkejut dengan kenyataan bahwa orang sedekil itu bisa masuk ke dalam kamar tuannya. Akan lebih baik jika pelakunya seorang wanita atau setidaknya hal yang lebih bersih.

"Sudah Tuan, dan memang dia yang ke sana. Karena itu saya memecatnya."

Joe mengambil nafas dalam,lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Berikan bukti rekaman cctv-nya padaku," titah Joe.

"Baik Tuan, mohon tunggu sebentar." Jimmy segera bangkit dari duduknya. Ia pun melangkah keluar dari ruangan itu untuk mengambil rekaman di ruang monitor.

Sementara Joe masih menatap map di tangannya dengan rasa bimbang yang teramat sangat. Tuan El tidak pernah memberikannya tugas untuk mencari keberadaan orang lain selain partner bisnis yang akan berkerja sama dengan perusahaannya, itu pun bukan mencari orangnya melainkan mencari informasi tentang mereka.

Sedang ini, Joe harus mencari tahu sedetail mungkin tentang seorang yang dekil dan tidak jelas asal usulnya. Sungguh hari yang menyebalkan bagi Joe. Berkali kali Joe menghembuskan nafas kasar, ia tidak menyangka akan mengurusi seorang laki-laki aneh seperti itu.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Jimmy kembali keruang itu dengan membawa flash disk. Dengan wajahnya yang sudah dengan keringat, ia berjalan cepat menuju kursi miliknya. Ia pun segera memasangkan flashdisk pada laptop yang ada di mejanya.

"Ini Tuan." Jimmy mengarahkan layar laptop yang sudah memutar video di mana saat rizky mengetuk pintu kamar 13.

Joe mengamatinya dengan seksama. Joe cukup kaget saat melihat pintu kamar itu terbuka dan tangan laki-laki kerempeng itu di tarik kedalam, ya di tarik bukan pria itu yang sengaja masuk. Joe menghentakkan nafasnya.

"Sudah berikan padaku," titahnya.

Jimmy pun melepaskan flash disk itu dari laptop lalu menyerahkannya pada Joe. Setelah itu Joe pun beranjak dari kursinya lalu bergegas pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Terpopuler

Comments

Anita♥️♥️

Anita♥️♥️

nasibmu Joe pasti bakal kena omel El juga tuh🤣🤣selamat mencari Rizky alias Karina Joe

2024-04-12

0

D'kurnia Sharma

D'kurnia Sharma

Joe nanti kalo kamu ketemu sama orang yg dekil dan kerempeng lagi, ganti hp nya kasihan jadi rusak habis tabrakan sama kamu

2024-04-04

0

D'kurnia Sharma

D'kurnia Sharma

Joe justru orang kau tubruk yg selama ini kau cari atas suruhan tuan El yg badannya kerempeng dan dekil

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Malam pertama
2 Tidak ada reaksi
3 Fitnah
4 Orang aneh
5 Cleo ( C&N)
6 ( C&N) Senjata makan tuan.
7 Pupus
8 Pertanyaan sulit
9 Bingung
10 (C&N) Baju lucu
11 ( C&N) Penjelasan
12 Keputusan El
13 Perdebatan
14 Penculikan
15 Mansion
16 Vas
17 Rindu
18 Lancang
19 Menikah?
20 (C&N) Pesta
21 ( C&N) Tanggung jawab
22 Cemburu?
23 Cacing?
24 Canggung
25 Vas kedua
26 Siapa kamu
27 Kecurigaan Berto
28 Pertanyaan jebakan.
29 Ukuran
30 Mencoba
31 Tersepona
32 Kontrak baru
33 Wedding
34 Tahan nafas
35 Cari gaya
36 Lubang cacing
37 Pinguin
38 Hari yang cerah
39 Makan siang
40 Malu
41 Istri yang baik
42 Perhatian kecil
43 Rencana Karina
44 Kecewa
45 Menggoda
46 Menyesal
47 Primadona baru
48 Seperti sugar baby
49 Nyinyir
50 Jeritan tengah malam
51 Scandal
52 Sidang
53 Keputusan
54 Nakal
55 Cemas
56 Cucu?
57 Dia Suamiku.
58 Stay with me
59 Jahat!
60 Sabun
61 Lapar
62 Memilih
63 Kenapa aku?
64 Panggilan baru
65 Ada aku
66 Drama Helena
67 Menyenangkan suami
68 Kunjungan mertua
69 Kostum
70 Janji
71 Masa lalu Karina
72 Monyet
73 Jus
74 Merajuk
75 Es campur
76 Berat
77 Rencana Helena 1
78 Sakit
79 Koma
80 Menghukum
81 Firasat
82 Ke rumah sakit
83 Kita lalui bersama
84 Kita bersaudara
85 Bertemu
86 Masa lalu
87 Menjenguk Berto
88 Mertua
89 Kepergok Mertua
90 Garis takdir
91 Gelisah.
92 Ke Jakarta.
93 I need you
94 I love you
95 With you
96 Bertahan
97 Saatnya
98 Bucin
99 Pembalasan Mirah
100 Operasi
101 Janji
102 Selamat malam Zack
103 Pandangan yang manis
104 Menjadi biksu
105 Curhatan Naoki
106 Bertemu zoe
107 Pulang
108 Daddy siaga
109 Bayi besar
110 Merasa aneh
111 Tangisan memilukan
112 Karina
113 Memulai
114 Aku juga mau
115 Curhatan ipar
116 Bertanya
117 Rencana
118 Rencana 2
119 Perjuangan Eldric
120 Kebun stroberi
121 Mengunjungi zack
122 Negosiasi
123 Kisah cinta Joe
124 Datang
125 Pengorbanan cinta 1
126 Pengorbanan cinta 2
127 Joe & Levina
128 Ending
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Malam pertama
2
Tidak ada reaksi
3
Fitnah
4
Orang aneh
5
Cleo ( C&N)
6
( C&N) Senjata makan tuan.
7
Pupus
8
Pertanyaan sulit
9
Bingung
10
(C&N) Baju lucu
11
( C&N) Penjelasan
12
Keputusan El
13
Perdebatan
14
Penculikan
15
Mansion
16
Vas
17
Rindu
18
Lancang
19
Menikah?
20
(C&N) Pesta
21
( C&N) Tanggung jawab
22
Cemburu?
23
Cacing?
24
Canggung
25
Vas kedua
26
Siapa kamu
27
Kecurigaan Berto
28
Pertanyaan jebakan.
29
Ukuran
30
Mencoba
31
Tersepona
32
Kontrak baru
33
Wedding
34
Tahan nafas
35
Cari gaya
36
Lubang cacing
37
Pinguin
38
Hari yang cerah
39
Makan siang
40
Malu
41
Istri yang baik
42
Perhatian kecil
43
Rencana Karina
44
Kecewa
45
Menggoda
46
Menyesal
47
Primadona baru
48
Seperti sugar baby
49
Nyinyir
50
Jeritan tengah malam
51
Scandal
52
Sidang
53
Keputusan
54
Nakal
55
Cemas
56
Cucu?
57
Dia Suamiku.
58
Stay with me
59
Jahat!
60
Sabun
61
Lapar
62
Memilih
63
Kenapa aku?
64
Panggilan baru
65
Ada aku
66
Drama Helena
67
Menyenangkan suami
68
Kunjungan mertua
69
Kostum
70
Janji
71
Masa lalu Karina
72
Monyet
73
Jus
74
Merajuk
75
Es campur
76
Berat
77
Rencana Helena 1
78
Sakit
79
Koma
80
Menghukum
81
Firasat
82
Ke rumah sakit
83
Kita lalui bersama
84
Kita bersaudara
85
Bertemu
86
Masa lalu
87
Menjenguk Berto
88
Mertua
89
Kepergok Mertua
90
Garis takdir
91
Gelisah.
92
Ke Jakarta.
93
I need you
94
I love you
95
With you
96
Bertahan
97
Saatnya
98
Bucin
99
Pembalasan Mirah
100
Operasi
101
Janji
102
Selamat malam Zack
103
Pandangan yang manis
104
Menjadi biksu
105
Curhatan Naoki
106
Bertemu zoe
107
Pulang
108
Daddy siaga
109
Bayi besar
110
Merasa aneh
111
Tangisan memilukan
112
Karina
113
Memulai
114
Aku juga mau
115
Curhatan ipar
116
Bertanya
117
Rencana
118
Rencana 2
119
Perjuangan Eldric
120
Kebun stroberi
121
Mengunjungi zack
122
Negosiasi
123
Kisah cinta Joe
124
Datang
125
Pengorbanan cinta 1
126
Pengorbanan cinta 2
127
Joe & Levina
128
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!