Rion terlihat sangat kesal dan terus menggerutu tentang kelakuan anak semata wayangnya itu.
"Punya anak satu aja sukanya ganggu mulu," gerutunya sambil membuka pintu kamarnya.
Ceklek
"Lama amat sih bukanya," ucap kesal anaknya dan langsung berlari ke arah mamahnya.
"Echa tidur sama mamah ya, Echa kangen mamah," kata Echa manja sambil memeluk erat mamahnya.
"Kamu tuh punya kamar sendiri dek, tidurlah di kamar kamu," pinta kesal Rion yang masih menahan pelepasan yang tertunda.
"Iya, kamu boleh tidur sama Mamah tapi disini ya soalnya kalo tidur di kamar kamu Mamahnya masih lemas buat jalannya," jawab lembut Ayanda sambil mengusap rambut Echa.
"Gak muatlah yank kalo kita tidur bertiga," jawab Rion sewot.
"Ya emang, siapa yang nyuruh Ayah tidur disini? Malam ini ayah tidur di kamar Echa aja atau tidur di ruang tamu, Echa pengen sama mamah berdua," ucap putrinya dengan mempererat pelukannya.
"Yank," rengek Rion memelas sambil melihat ke arah bawah yang minta pelepasan.
Ayanda hanya tersenyum dan lalu menggelengkan kepalanya.
Badan Rion seketika lemas dan langsung memasang muka melas.
"Ya elah Yah, muka melas Ayah tuh jelek banget tau," ejek Echa. Ia turun dari tempat tidur dan langsung mendorong tubuh ayahnya keluar kamar.
"Gak usah lebay Yah, udah kayak anak alay tau," timpalnya ketika melihat wajah sendu Rion dan langsung pintu kamar ditutupnya.
"Kalo bukan anak udah gua lelepin lu, mana anak bontot gua gak mau tidur lagi, masa iya gua kudu main single," gumam Rion kesel dan masuk ke kamar Echa.
******
"Pagi Pak Boss, lemes amat kayaknya," sapa Arya pada Bossnya.
"Kurang vitamin gua," jawab ngasalnya.
"Kagak di kasih jatah ya sama ibu boss," timpal Arya dan langsung berlari menjauhi sang Boss yang pasti akan murka.
"Sial lu!" teriak Rion.
Di Ruangannya, sang Boss sedang sibuk memeriksa laporan-laporan dari Toko Cabang, dan ,ia melupakan bahwa hari ini adalah hari interview untuk calon pegawai di toko pusat yang akan ditempatkan menjadi asisten pribadinya.
Arya membuka pintu ruangan sang Boss Dan menyerahkan map cokelat yang berisi data diri calon asistennya.
"Dia udah ada di depan Pak boss," ucap Arya.
"Suruh tunggu, masih banyak yang harus gua cek," jawab Rion yang tetap fokus pada laptopnya.
"Buatin gua kopi," pinta Rion.
Arya pun langsung meninggalkan ruangan Rion.
"Kamu tunggu dulu disitu, Pak Boss Masih sibuk." Ucap Arya pada Sita. Sita adalah calon pegawai di Toko Pusat, tubuhnya seksi, tinggi dan semua pria pasti akan tertarik padanya.
"Iya pak, makasih," jawabnya sopan sambil menunjukkan senyum indahnya,
Ya Allah sempurna banget nih cewek, gumam Arya di dalam hati.
Arya pun berlalu meninggalkan Sita dan menuju pantry. Di tengah perjalanan,,
"Bu bosa," sapa Arya Sambil tersenyum.
"Boss diruangannya?" tanya Ayanda.
"Iya Bu boss, Bu boss langsung ke atas aja. Pak Boss pasti senang karna tadi Pak boss bilang kurang vitamin," jawab Arya sambil tertawa.
Ayanda pun tersenyum mendengar ucapan Arya.
Senyumnya Bu Boss, bikin hati meleleh. Beruntung banget lu Pak boss, gumam Arya dalam hati ketika melihat senyuman Ayanda.
Ayanda meninggalkan Arya menuju lantai dua. Langkah kakinya terhenti ketika melihat ada seorang wanita seksi yang sedang duduk menyilangkan kakinya di sofa depan ruangan Boss.
Siapa dia? Gumam Ayanda.
******
Jam Istirahat Sekolah.
"Hobi banget sih cha nyemilin kuaci, udah kayak si hamtaro aja," ucap Mima sambil meletakkan cemilannya di atas meja kantin.
"Suka suka gualah," sahuytnya, dan gak berhentinya nyomotin kuaci.
"Kok si Riza tumben ya gak nyamperin lu, biasanya kan sekarang jadwalnya dia ngerecehin lu."
"Mungkin dia insaf kali recehannya gua cuekin terus," jawab santai.
"Sorry lama," ucap Sasa pada Echa dan Mima sambil duduk di meja mereka.
Test. ( Suara Radio Sekolah )
Sambil menikmati waktu istirahat kalian semua kita dengerin lagu yang akan bikin baper, ucap seseorang di dalam ruangan Radio.
"Itukan suara Riza Cha," ucap Sasa.
Echa acuh dengan ucapan Sasa yang dianggapnya gak penting.
Petikan suara gitar pun terdengar.
Waktu pertama kali,
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak ku sangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini slalu untukmu
Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang ku punya hanyalah
Hati yang setia
Tulus padamu
"Lagu ini gua persembahkan buat Elthasya Afani yang doyan nyemilin kuaci yang lagi duduk di meja Mang Aki,"
Semua murid pun mencari sosok yang disebut penyanyi itu dan berciye berjamaah.
Muka Echa seketika langsung merah melebihi kepiting rebus.
"Ciye, yang blushing," ejek Mima.
"Bukan blushing, gua malu Mimot," sahutnya sambil menundukkan kepalanya.
"Riza udah memproklamirkan perasaannya tuh ke lu," ledek Sasa.
"Udahlah norak tau," seru Echa. langsung berdiri dan pergi meninggalkan kantin yang dipenuhi suara ledekan+ledekan dari murid lainnya.
********
Setelah terhenti langkahnya akhirnya Ayanda meneruskan langkahnya menuju ruangan suaminya. Langkahnya terhenti ketika suara perempuan memanggilnya.
"Mbak, mbak OB ya disini," tanyanya pada Ayanda.
Jir gua dikatain OB mentang mentang gua pake baju santai begini.
"Iya mbak, ada perlu apa ya mbak di depan ruangan Pak boss?" Akting Ayanda.
"Saya lagi nunggu Pak boss, perkenalkan saya asistennya Pak Boss," jawab Sita sombong.
Asisten? Sejak kapan Rion punya asisten? terus kenapa juga dia gak bilang ke gua?
"Mbak, Pak Boss udah punya istri belum?"
Hah?
"Belum kok mbak, Pak Boss masih single,kayanya tipe cewek Pak Boss kayak mbak deh."
Uwek, pengen muntah gua ngomongnya.
"Serius mbak? Udah ganteng, kaya, single lagi, gua suka gua harus dapetin dia nih,"
Cihh,,
Zaman sekarang gak ada yang tulus, semuanya diukur dari materi padahal belum tentu materi bisa buat kita bahagia.
"Ya udah saya mau lanjutin kerja dulu mbak," ujarnya dan mengurungkan niat untuk ke ruangan Rion.
Di pantry.
"Bu Boss, mau bikin kopi juga? Biar saya bikinin," ucap Arya.
"Kopi Pak Boss Mana?"
"Ini Bu boss," jawab Arya sambil menunjukkan kopinya.
"Biar saya yang bawa."
"Eh, iya Bu Boss makasih saya juga udah kebelet."
Ayanda membawa kopi menuju ruangan suaminya, di ruangan tunggu wanita itu sudah tidak ada. Ayanda melanjutkan langkahnya dan dengan pelan membuka pintu.
Alangkah terkejutnya Ayanda melihat sang suami mengecup bibir wanita itu, wanita yang menunjukkan belahan dadanya di depan suaminya.
"Ehemm, maaf ganggu bermesraan kalian."
Dengan cepat Rion menoleh ke asal suara.
"Yank," ucapnya kaget.
Ayanda menghampiri Rion dengan nampan ditangannya.
"Ini kopinya Pak boss," dengan ucapan datar dan terasa dingin di telinga Rion.
*****
Happy reading,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Yus Nita
si Rion mah maen nyosor aja
2024-10-02
0
Fatimah Zahra
dasar lu Rion
2021-07-28
0
ani nurhaeni
hadeehh
2021-06-21
0