Di sinilah sekarang Ayanda berada di taman terbuka, di tempat inilah Ayanda selalu menghabiskan kesedihannya yang selama ini ia pendam sendiri, tempat inilah yang menjadi saksi akan kerapuhan seorang Ayanda.
Ayanda duduk seorang diri di sebuah kursi taman dengan menundukkan kepalanya sangat dalam, dari belakang terlihat jika punggungnya bergetar karena isak tangisnya. Tak terasa sudah setengah jam ia berada di taman menghabiskan kesedihannya sendiri. Tiba tiba ponsel Ayanda berdering tanda ada chat yang masuk.
Suamiku : Yank, kamu dimana? Aku udah di rumah tapi kami gak ada.
Me : Aku lagi di taman.
Suamiku : Ada apa yank?
Suamiku : Kamu kenapa yank?
Tidak ada jawaban dari Ayanda.
Rion sangat tau sekarang Ayanda sedang dalam kondisi tidak baik, karena Rion hafal taman adalah tempat Ayanda menumpahkan segala kesedihannya dalam kesendirian. Tidak berfikir panjang lagi Rion langsung melajukan motornya ke taman terbuka .
Sesampainya di taman, Rion tampak mencari Ayanda. Karena keadaan tidak terlalu ramai dan bukan weekend jadi Rion tidak terlalu kesulitan untuk mencari Ayanda.
Rion menyusuri jalan di taman, ia berhenti ketika melihat seorang wanita sedang duduk di kursi taman dalam keadaan menunduk dalam dan terlihat punggungnya bergetar. Rion sangat merasakan kesedihan yang ada pada wanita yang sangat ia cintai itu. Walaupun ia tidak tau apa masalahnya.
Rion menghampiri Ayanda duduk disampingnya dan langsung memeluknya. Membaringkan kepala Ayanda di dadanya, dada Rion mulai terasa basah karena air mata istrinya. Rion membiarkannya larut dalam kesedihan yang ia rasakan dalam dekapannya. Ayanda membalas pelukan Rion dengan sangat erat dan Rion pun tau Ayanda sedang mencoba menyalurkan kesedihannya.
Selang 15 menit, Ayanda pun mulai mengendorkan pelukannya dan berarti ia sudah mulai sedikit tenang. Rion menatap Ayanda dalam dan menghapus air matanya yang jatuh di pipi chubbynya.
"Ada apa yank?" tanyanya lembut.
Seketika Ayanda menundukkan kepalanya lagi, dan Rion pun langsung memegang erat tangan istrinya.
"Cerita sama aku yank, aku tau kamu lagi gak baik baik aja," ucap Rion kembali.
Ayanda hanya terdiam, dan bulir air matanya jatuh lagi. Dengan cepat Rion langsung memeluknya dan mengecup ujung kepala Ayanda.
"Ibu yank," ucapnya dalam tangisnya.
"Kenapa dengan Ibu?" tanya Rion tanpa melepaskan Ayanda dipelukannya.
Ayanda pun akhirnya menceritakan semuanya kepada Rion dengan masih terisak. Ia hanya mengambil nafas panjang dan mengelus punggung dan juga mengecup ujung kepala Ayanda.
Ia pun perlahan lahan melepaskan pelukan Ayanda lalu mencium kening Ayanda sangat dalam.
"Yank, kamu cukup temenin aku untuk meraih mimpi kita. Ketika mimpi kita terwujud aku janji aku akan bawa kamu pergi jauh dari sini," ijarnya dan menatap wajah Ayanda dan mengecup kening sang istri.
"Aku akan temenin kamu sampai sukses nanti," sambil memeluk erat suaminya. Mulai saat ini Ayanda sadar bahwa tidak ada lagi tempat untuknya bersandar dan mengadu kecuali kepada dirinya sendiri dan juga suaminya.
Mereka pun terus berpelukan sambil menikmati suasana hening dan damainya taman terbuka.
Waktu menunjukkan pukul 23.00 wib, akhirnya Rion dan Ayanda pun memutuskan untuk pulang. Udara malam tidak baik untuk kesehatan mereka.
Sesampainya di rumah, Rion membaringkan tubuh Ayanda di tempat tidur karena tubuhnya yang sudah terlihat lelah karena menangis.
"Jangan pernah menangis lagi ya yank, aku sangat sedih melihat kamu menangis kayak tadi," kata Rion
Lalu ia mencium lembut kening istrinya. Ayanda hanya mengangguk pelan.
#flashback off
*****
Ketika anak dan suaminya pergi sekolah dan kerja disinilah Ayanda berada. Di kamar atas tempat ia menyelesaikan pekerjaannya.
Walaupun di rumah, Ayanda bisa menghasilkan uang dari hasil jualan online dan juga ia mengurus beberapa usaha yang diserahkan Rion kepadanya. Hanya dengan mengecek secara online, tidak perlu repot-repot datang ke tempat usahanya karena Rion ingin ketika pergi dan pulang kerja istrinya menyambutnya.
Tok tok tok
"Iya mbak, ada apa? Masuk aja," jawab Ayanda dari dalam kamar atas.
Mbak Ina pun masuk ke dalam ruangan majikannya.
"Ibu mau dibuatin kopi?" tanya Mbak Ina.
"Boleh mbak, langsung bawa sini aja ya soalnya banyak yang harus saya urus," sahutnya.
"Baik bu," Mbak Ina pun langsung turun menuju dapur untuk membuatkan kopi majikannya.
Ayanda sedang sibuk dengan segala urusan usahanya tiba tiba hp pribadinya berdering. Dilihat Id nya Maya.
Ayanda : Ada apa May?
Maya : Kangen lu nyongg.
Ayanda : Ya udah sih lu kesini aja.
Maya : Boleh nih gua ke rumah lu.
Ayanda : Ya bolehlah , kapan juga sih gua ngelarang, tapi ntar ya agak sorean lu kesini ya soalnya gua masih beresin kerjaan gua dulu nih.
Maya : Yaelah udah jadi ibu boss juga masih aja lu kerja, jadi ibu boss mah kerjaannya ngabisin duit nyong jangan kerja mulu, lama lama bulukan lu di rumah mulu.
Ayanda : Ngomong lagi, pala lu ntar gua seleding nih, lu kira nyari duit gampang apa? Nyarinya setengah mati ngabisinnya setengah sadar. Apalagi kalo belanja sama temen modelan kayak lu, pulang-pulang dompet gua tinggal laler doank isinya.
Maya : Hahahaaa, lu kagak berubah ya Ay, tetep aja galak.
Ayanda : Gimana gua gak galak coba punya temen sengklek kayak lu, udahan dulu ya gua masih banyak kerjaan yang belum kelar nih.
Maya : Iya iya ibu boss garang, ya udah gua tutup ya ntar sorean gua ke rumah lu, bye.
Panggilan pun berakhir.
Ayanda dan Maya itu berteman dari anak anak mereka SD, dari pertemanan wali murid sampe sekarang ini udah hampir 7 tahun.
Maya adalah sosok wanita yang rapuh, ketika dia terjatuh dirinya diselamatkan oleh Ayanda. Hingga Maya sukses seperti sekarang ini karena ada sedikit jasa licik Ayanda. Makanya, Maya akan selalu jadi orang pertama yang akan menolong Ayanda di situasi sulit. Ayanda pun sama, Ayanda merasa nyaman berada di dekat Maya meskipun umur mereka cukup jauh, tapi Ayanda yang selalu menempatkan diri untuk menjadi teman seumuran. Mungkin bagi sebagian orang itu gam sopan bilang gua-lu ke orang yang lebih tua, tapi itulah pertemanan Ayanda dan Maya seperti film kartun negeri sebrang Upin dan Ipin. Dimana ada si Ayanda pasti ada si Maya.
Waktu seakan cepat berputar, jam sudah menunjukkan pukul 15.25 wib. Ayanda tak sadar akan hal itu. Karena jika sudah menyangkut pekerjaan Ayanda lupa segalanya. Inilah yang membuat Rion kadang marah kepadanya karena selalu melupakan dan melewatkan jam makan siang. Seperti sekarang ini.
Hp bergetar.
Suamiku : Yank, udah makan blm?
Me : Belum sempet aku yank, masih banyak yang diurus.
Suamiku : Kan aku udah bilang sesibuk apapun kamu kerja jangan lupa marah. (sedikit emosi)
Me : Iya sayang, nanti aku makan ya.
Suamiku : Klo kamu begitu terus semuanya aku handle, kamu gak usah ngurusin usaha kita. Cukup jadi istri dan ibu yang baik aja buat aku dan Echa.
Me : Iya sayang iya, maaf ya, love you.
"Ngomel Mulu tiap hari, bawel banget sih jadi laki," gumamnya.
*****
Happy reading,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Emmisa Lamichhane
waktu echa kecil lagi kan di usir tuh
2021-07-09
0
Emmisa Lamichhane
ermmmmmm.......di cerita bang duda ayanda di telantarkan waktu ayanda hamil sampai si echa lahir,,,,gsk di urusin tuh anak sama mak nya,bpk nya gila sama dinda!!!!gimana ini thorrrr,,,,nah sekarang si echa dah sekolah kelas berapa tuh
2021-07-09
0
ani nurhaeni
masih nyimak mom..
soal nya aku baca cerita bang duda dulu jadii rada rada teu ngarti mom
😂😂
2021-06-21
1