Di Rumah
"Emak bapak lu kapan balik?" tanya Sasa.
"Kalo gak sore ya malam," jawab Echa santai sambil asyik nyemil kuaci.
"Enak ya jadi lu Cha," kata Mima.
"Enak gimana?"
"Lu hidup serba ada, orang tua lu kaya. Lu anak tunggal pasti apa aja yang lu pengen langsung dikasih sama emak bapak lu. Ditambah emak bapak lu romantis banget dan sayang banget sama lu," ungkap Mima. Mima adalah anak broken home yang kedua orangtuanya bercerai karena perselingkuhan.
"Lu ngeliat hanya dari satu sisi, tapi lu gak ngeliat dari sisi lainnya. Apa yang lu anggap enak dan bahagia belum tentu seperti itu kenyataannya," jawab serius Echa dan kenangan masa lalunya yang tiba-tiba muncul di kepalanya.
#flashback on
Sembilan tahun yang lalu
Besok adalah hari ayah, semua murid harus membawa ayahnya ke sekolah.
"Echa tidak ada ayah, Echa halus bawa siapa?" Ucap Echa kecil.
Di rumah pun Echa hanya diam memikirkan tugas untuk esok di sekolah. Sang mamah menyadari keanehan Echa.
"Kamu kenapa, Dek?" tanya Ayanda.
"Nggak kok Mah," jawab Echa kecil sambil tersenyum.
Walaupun masih kecil, Echa mengerti dengan keadaannya. Hidup hanya berdua dengan sang mamah yang membuat Echa kecil tidak ingin menambah beban sang mamah. Mengubur dalam dalam semua keinginannya, Karna ia tau sang mamah sudah bekerja keras untuknya jadi ia tidak boleh menyusahkan sang mamah.
Keesokan harinya di sekolah.
Semua murid membawa ayahnya ke sekolah, hanya Echalah yang tidak di dampingi siapapun. Sang mamah harus bekerja dan sang ayah entah dimana. Banyaku bully-an, ejekan dari teman-temannya tapi Echa tetap diam.
Hingga ada satu orangtua murid yang bertanya.
"Echa, mana ayahmu? Udah gak diantar ibumu, ayahmu juga gak ada. Apa janga-jangan kamu anak haram?" ujar si ibu.
Echa kecil tidak menjawab namun hatinya merasa teriris. Dengan langkah gontai ia pergi meninggalkan kelas dan hendak keluar sekolah. Ia menabrak seorang pria.
"Maaf," menunduk sambil menangis.
Pria itu beejongkok.
"Kamu kenapa dek?" tanya pria itu.
"Aku tidak apa-apa Om, aku hanya sedih kalena tidak bisa mengajak ayahku," jawabnya sambil masih menunduk dan menangis.
Pria itu pun mencoba menegakkan kepala Echa kecil yang menunduk, dan ia pun terkejut,
"Echa!!" panggilnya dan langsung memeluk tubuh kecilnya.
Echa yang kaget karena tiba-tiba dipeluk pun hanya bisa terdiam.
Pria itupun melepaskan pelukannya.
"Ini ayah nak," ucapnya.
"A-ayah?" tanya Echa kecil
"Iya sayang ini Ayah."
Ketika melihat wajah sang ayah memory Echa kecil langsung menuju foto yang selalu ditunjukkan sang mamah kepadanya. Wajah yang selalu mamahnya tunjukkan padanya dan mengenalkan wajah di foto itu sebagai ayahnya. Dan Sekarang ia melihat secara langsung wajah sang ayah di depan matanya. Echa kecil pun langsung memeluknya sambil menangis.
"Echa punya ayah," ucap polosnya di dalam pelukan sang ayah.
"Iya sayang, Echa punya aya. Ini ayah."
Echa pun menangis bahagia di dalam pelukan hangat ayahnya.
Dan disitulah Echa merasa sang ayah adalah pahlawan hidupnya. Menyelamatkannya dari bully-an teman-teman sekolah dan orang tua murid lainnya.
Meskipun Echa kecil dibenci oleh sang ayah, tapi sang mamah selalu menyebut sang ayah adalah orang baik. Selalu membicarakan kebaikan-kebaikan ayahnya agar Echa bisa menyayanginya dan tidak membencinya. Karna sejahat apapun seorang ayah, jika anak perempuan akan menikah pasti akan mencari ayah kandungnya untuk menjadi walinya.
#flashback off
"Kenapa lu bengong?" tanya Sasa.
"Eh, nggak apa-apa," jawabnha dan mencoba tersenyum kepada kedua sahabatnya.
"Kok lu keliatan sedih sih pas gua nanya itu?" kata Mima.
"Siapa yang sedih, baperan lu mah. Nih ya gua ingetin Iroh, apa yang lu liat enak dan bahagia itu belum tentu juga begitu. Jadi syukuri apa yang lu miliki sekarang. Jangan pernah iri sama kehidupan orang lain. Masih banyak di luaran sana yang hidupnya jauh dari kata layak dan bahagia. Dan banyak juga orang yang pengen kaya lu. Banyak banyaklah bersyukur itu yang membuat kita bahagia," Nasihat Echa.
"Kok gua berasa di ceramahin Mamah Dedeh ya," jawab Mima dan ditanggapi dengan tertawaan Sasa.
"Sialan lu! Dikasih ilmu malah ngeledek."
"Curhat donk mah," jawab Mima dan Sasa kompak sambil tertawa.
******
Echa sedang berada di taman belakang dan memegang gitar kesayangannya. Tatapannya kosong menerawang ke depan, ucapan Mima masih terngiang-ngiang di pikirannya
Lu enak anak tunggal, punya orang tua utuh yang sayang sama lu ditambah orang tua lu romantis banget.
Echa hanya menghela nafas panjang,
Apa yang kalian pikirkan tentang enaknya menjadi aku itu salah. Sebelum aku seperti ini banyak air mata yang aku keluarkan, banyak rasa yang aku pendam dalam-dalam, aku hanya bisa diam dengan permainan takdir Tuhan. Masa kecilku tidak seperti yang kalian kira hidup bahagia di tengah kedua orang tua yang lengkap. Tidak,
Masa kecilku penuh dengan kesulitan. Mamahku sekuat tenaganya memperjuangkanku, meskipun nyawa harus jadi taruhannya. Hidup di masa kecil tanpa seorang ayah itu menyakitkan, dikucilkan, dijauhi dan di bully. Aku merasakan semuanya, aku belajar kuat dan tak mengeluh karena aku tidak ingin membuat mamahku menangis. Hingga Tuhan berbaik padaku mendatangkan ayah kandungku di hadapanku. Di saat situasiku terhimpit , ayahku datang seperti super hero yang menyelamatkanku dari kejaran musuh. Disitulah aku mulai mencintai ayahku dan ingin hidup bersama menjadi satu keluarga bersama mamahku. Tapi semua itu tidak semudah yang aku bayangkan, menyatukan ayah dan mamahku adalah hal yang sangat sulit seperti menyatukan air dan minyak. Tapi aku bersyukur sekarang hidupku lengkap di dampingi malaikat dan pahlawanku.
Batinnya dan tak terasa buliran kristal jatuh membasahi pipi putihnya.
*****
Suara deru mobil terdengar di depan rumah. Rion dan Ayanda Baru saja tiba dan disambut hangat oleh asisten rumah tangganya.
"Ibu sudah pulang?" tanya Mbak Ina.
"Iya Mbak, Echa dimana?"
"Di taman belakang Bu."
"Ya udah, saya nanti kesana saya ganti baju dulu."
"Baik Bu."
Setelah Rion memasukkan mobilnya ke dalam garasi ia bergegas masuk ke dalam.
"Echa dimana mbak?"
"Di taman belakang Pak."
Rion pun bergegas pergi ke taman belakang dan samar samar terdengar suara petikan gitar. Dan tak lama ia mendengar suara merdu putrinya.
Dimana aku mencari
Aku menangis
Seorang diri
Hatiku,,
Slalu ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi,,
Dengan langkah pelan Rion berjalan menghampiri Echa.
Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Tak terasa air mata Echa jatuh dan dia tidak menyadari ayahnya ada di belakangnya.
"Ayah disini dek," ucap Rion.
Echa kaget dan menoleh ke arah suara dan langsung memeluk Rion sambil terus menangis.
"Sekarang Ayah disini bersama kamu, bersama mamah, Ayah janji akan selalu bersama kalian."
"Echa sayang Ayah, Echa gak mau ayah pergi lagi ninggalin Echa dan mamah," pintanys dengan suara gemetar dan mengeratkan pelukannya.
Ayanda mematung menyaksikan semuanya dengan jelas dari kejauhan. Ia tak kuasa menahan haru dan air mata menyaksikan ketulusan cinta anaknya untuk ayahnya.
Inilah alasanku menerimamu kembali bersamaku dan Echa. Cinta Echa sangat besar untukmu jadi jangan pernah buat Echa kecewa, batinnya.
Ayanda menghapus air matanya dan menghampiri anak dan suaminya.
"Kenapa ini? Ada yang Mamah lewatkan sepertinya." Pura pura tidak tahu dan mengulas kan senyumnya.
Echa melepaskan pelukannya dari sang ayah dan menarik tangan sang mamah menyuruhnya duduk di kursi. Echa bersimpuh di hadapan sang mamah dan memandang sang mamah. Ia pun bersenandung,,
Kaulah ibuku
Cinta kasihku
Pengorbananmu
Tak kan pernah terganti
Kau bagai matahari
Yang slalu bersinar
Sinari hidupku
Dengan kehangatanmu
Air mata Ayanda pun mengalir deras membasahi pipinya karena perlakuan anak semata wayangnya yang membuat ia terharu.
"Terimakasih Mamah untuk semuanya, pengorbanan Mamah, perjuangan Mamah dalam masa-masa sulit kita, Echa sayang Mamah." ungkapnya dengan air mata yang membasahi pipinya, dan memeluk tubuh sang mamah yang juga ikut menangis haru.
Rion pun memeluk dua malaikat hatinya dan menciumnya bergantian.
"Terimakasih kalian telah menerima Ayah kembali bersama kalian, terimakasih," ucapnya. Ia pun tak kuasa membendung tangisnya.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Jeni Safitri
Sedih banget 😭😭
2021-04-17
0
wike maliya
like
2020-07-31
0
🏕️𝕽ᵗᵐLing𝕽𝖍'𝖘😎 𝕽z
bawang nya kbnykan ihh
2020-07-19
0