Sebenarnya Ayanda pergi meninggalkan Rion dan Echa di ruang tamu karena ia merasakan sakit pada perutnya.
#flashback on
Ketika jam makan siang tiba Ayanda merasakan sakit yang luar biasa dibagian perutnya. Ia terus menahan dan merintih kesakitan, tak sengaja mbak Ina melewati kamar majikannya dan mendengar suara rintihan kesakitan dari dalam. Karena pintu terbuka sedikit mbak Ina mengintip dan ternyata Ayanda sedang menangis, meringis menahan sakitnya.
Mbak Ina pun segera berlari menghampiri majikannya.
"Bu, Ibu kenapa?" Tanya Mbak Ina.
"To-tolong am-ambilkan obat di laci meja kamar atas Bi," jawab Ayanda pelan sambil menahan sakit.
"Iya Bu, saya ambilkan," Mbak Ina pun bergegas berlari ke kamar atas untuk obat yang di maksud.
Dan betapa kagetnya mbak Ina melihat banyaknya obat dalam laci meja majikannya itu.
Sebenarnya Ibu sakit apa? banyak banget obatnya. Ah mudah-mudahan hanya salah satu saja yang akan ibu minum, batin Mbak Ina.
Mbak Ina pun bergegas turun ke bawah ke kamar majikannya dan meyerahkan semua obat yang berada di laci kamar atas.
"Bu, ini obatnya dan ini airnya," seru asistennya. Mbak Ina membantu majikannya bangun lalu menyerahkan obat dan air minum ke majikannya.
Alangkah terkejutnya Mbak Ina ketika melihat semua obat yang Mbak Ina bawa diminum semua sama majikannya.
Ibu, Ibu sebenarnya sakit apa sih? Tanya Mbak Ina dalam hati.
Mbak Ina hendak meninggalkan majikannya, tapi langkahnya terhenti ketika Ayanda memanggilnya.
"Mbak," panggil Ayanda.
"Iya Bu, perut Ibu masih sakit?" tanya Mbak Ina.
Ayanda hanya menggelengkan kepalanya.
"Jangan bilang kepada bapak sama Echa ya mbak tentang ini, saya gak mau mereka kepikiran tentang saya," jawab Ayanda lirih.
Mbak Ina pun mendekat kepada majikannya, dan ia pun memberanikan diri menanyakan apa penyakit yang di derita Ayanda selama ini.
"Maaf Bu kalo saya lancang, kalo boleh tau emang Ibu sakit apa?" Tanya Mbak Ina hati-hati.
Ayanda hanya tersenyum, menandakan bahwa dia baik baik saja.
"Hanya sakit perut biasa mbak," jawab Ayanda.
"Kalo sakit perut biasa kenapa Ibu meminum semua obat itu? Setau saya kalo mengkonsumsi obat banyak berarti penyakitnya banyak," balas mbak Ina dengan sok taunya.
Ayanda hanya tertawa.
"Saya akan kasih tau mbak, tapi saya mohon jangan bilang semua ini kepada bapak dan Echa ya," jawab Ayanda memelas.
"Iya Bu saya gak akan bilang ke bapak dan non Echa, tapi apa sebenarnya penyakit ibu?" jawab mbak Ina sambil melontarkan pertanyaan lagi pada majikannya.
"Besok mbak ikut saya ke rumah sakit, mbak akan tau apa penyakit saya," jawab Ayanda.
"Rumah sakit?" jawab mbak Ina terkejut.
"Iya mbak, saya sudah membuat janji dengan dokternya dan besok kita berangkat setelah bapak dan Echa pergi," balas Ayanda.
"Iya Bu, kalo begitu saya permisi," pamit Mbak Ina.
Mbak Ina pun keluar dari kamar majikannya dan terus memikirkan penyakit apa yang di derita majikannya. Dan kenapa majikannya itu tidak mau menceritakan tentang penyakitnya kepada suami dan anaknya? Padahal kan setaunya Pak Rion itu sayang sekali sama Bu Ayanda, Mbak Ina larut dengan pikirannya sendiri. Tiba tiba,,
Treng!
Terdengar Suara wajan yang di pukul dengan spatula membuyarkan semua pikirannya.
"Astaghfirullah, Pak Mat!" teriak mbak Ina.
*****
Dunia Echa
Sambil menunggu ayahnya mandi dan ganti baju Echa sibuk main game di handphonenya. Tiba tiba suara notif chat berbunyi.
Riza : Assalamualaikum bidadariku.
Ck mau ngapain lagi sih ni anak, gumam Echa dalam hati dan tidak menghiraukan chat dari Riza.
Suara notif chat lagi.
Riza : Kok di read dong sih gak di bales.
Riza : Ibarat lagi semangat ngantri sesuatu terus kehabisan, kamu tau kan segimana kecewanya.
"Dih ni anak ampun banget dah gua," gerutunya dengan kesel.
Sedangkan di kamar utama.
"Yank, Kamu gak apa apa kan? Kok muka kamu pucet banget?" tanya Rion dengan nada khawatir.
"Mungkin aku kecapean kali yank, palingan aku cuma butuh istirahat aja," jawab Ayanda dengan suara lemahnya.
"Beneran kamu gak apa apa, kita ke dokter yuk yank takut kamu drop," ajak Rion kepada Ayanda.
"Aku gak apa-apa yank, tadi aku udah minum obat dan sekarang aku mau istirahat dulu sebentar, kan kamu udah janji sama Echa mau beli jajanan," ucap Ayanda sambil memegang tangan Rion, menyalurkan rasa bahwa ia baik-baik saja.
Rion menghela nafas panjang,
"Aku akan minta Pak Mat aja nemenin Echa buat jajan, aku mau jagain kamu," jawab Rion dan hendak meninggalkan Ayanda.
"Yank, aku gak mau kamu bikin Echa kecewa," ujar Ayanda. Dengan otomatis Rion menghentikan langkahnya keluar.
"Echa pengen pergi sama kamu, karena kamu jarang ada waktu buat Echa. Mungkin Echa kangen sama kamu," seru Ayanda dengan suara lembutnya.
"Aku mohon yank, buat Echa tersenyum malam ini, aku kan disini ada yang jagain ada mbak Ina dan Pak Mat jadi kamu gak perlu khawatir," pinta Ayanda sambil tersenyum.
"Ya udah aku akan temenin Echa jajan, aku janji gak akan lama ya yank," tutur Rion menghampiri Ayanda yang sedang berbaring di tempat tidur, dan langsung memeluknya.
"Aku khawatir ngeliat kamu kayak gini yank," ungkap Rion sedih dan Ayanda pun hanya tersenyum bahagia dalam pelukan Rion karena selalu diperlakukan spesial oleh suaminya.
"Kamu cepetan berangkat sebelum ... " ucapan Ayanda menggantung.
"Ayah!" teriak Echa sampai membuat gendang telinga seakan pecah.
"Tuh kan tarzan kecil mu udah teriak," ucap Ayanda sambil tertawa dalam pelukan Rion.
"Tuh anak gak boleh banget ayah dan mamahnya berduaan, ganggu mulu," Gerutu Rion. Ayanda hanya tertawa dan melepaskan pelukan Rion.
"Ya udah aku berangkat dulu ya, aku janji gak akan lama," kata Rion. Sambil mencium kening Ayanda. Dan Ayanda pun hanya menganggukkan kepalanya. Akhirnya Rion dan Echa pergi ke tempat jajanan.
Di dalam kamar Ayanda tersenyum bahagia dan bersyukur sekali karena memiliki suami yang sayang dan pengertian seperti Rion. Tapi Ayanda juga sadar jangan terlalu berbunga dulu karena ke depannya ia tak tahu ujian apa yang akan menimpa keluarga kecilnya.
Di tempat jajanan.
"Dek, jangan lama-lama ya," ucap Rion kepada Echa
"Baru juga nyampe Ayah, gimana sih?" jawab Echa kecewa.
"Bukan begitu ... "
"Rion!!" panggil seorang wanita cantik kepadanya.
"Kamu?" sahut Rion dengan wajah terkejut
Tiba tiba ponsel Rion berdering
Mbak Ina : Pak Ibu Pak. Dengan suara yang ketakutan.
Rion : Kenapa dengan Ibu mbak? Paniknya.
Seketika Echapun mendekat ke arah ayahnya ketika mendengar tentang kepanikan ayahnya.
"Ada apa Yah? Mamah kenapa?" cecar Echa.
*****
Happy reading,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Sofia NF
Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduaku In Your 30's, ditunggu ya!
2020-09-03
0
wike maliya
semangaaat thor,, hai readers yuuk baca juga it's hard to love you,, makasih
2020-07-23
0
Bibit Iriati
😭😭
2020-07-12
0