...****************...
...PT Interiksa Sinergi Group...
...Lantai 7...
3 Bulan kemudian.
Aku telah kembali masuk kerja, menjalankan rutinitas dan kehidupan normalku.
Setelah aku cuti lebih dari satu bulan lamanya, teman-temanku sesama Office Boy menyangka kalau aku sudah resign.
Pak Seno juga sepertinya sudah banyak berubah. Saat aku masuk di hari pertama kembali bekerja aku merasa ia jadi tidak sebawel dulu dan lebih sering bercanda di sela-sela waktu istirahat kami, karna biasanya orang itu selalu saja mencari-cari kesalahan anak buahnya.
Aku bersyukur dengan semua yang sudah ku lalui, aku masih di terima bekerja di tempat ini, mengingat di tempat lain cuti sorang Office Boy itu tidak akan mungkin selama itu.
Jam di tanganku menunjukkan pukul 17.38 aku bersiap untuk pulang, kostanku letaknya tak jauh dari tempat ku bekerja berjalan kaki sekitar 20 menit sudah sampai.
Sesaat aku menekan tombol lift, untuk menuju lantai bawah.
"Ting"
Aku melihat dua orang pria di dalam lift dengan setelan jas berwarna hitam berdiri dengan kedua tangannya di saku celana, sementara di sebelahnya tampak seorang wanita merangkul mesra lengan kanan salah satu pria tersebut.
Aku membungkukkan badan, "Maaf."
Wanita itu melihatku dengan risih.
Dan aku berfikir mereka adalah karyawan yang bekerja di lantai atas, dan aku tak mengenalnya.
Lift terbuka, aku bergegas keluar dan meninggalkan gedung.
...****************...
...Kostan Brawijaya...
Setelah berjalan kaki selama 20 menit akhirnya aku sampai di Kostan Brawijaya, bangunan 2 lantai berwarna putih abu-abu yang mendominasi.
Aku sudah tinggal di sini 3 tahun lebih, dan kamarku berada di ujung dekat tangga kostan.
"Hufft!"
Hari yang melelahkan, besok adalah weekend waktunya aku off bekerja.
Aku berencana pulang ke rumah Ibu di Bandung.
Biasanya di hari Sabtu pagi aku ke sana, menginap selama 1 malam, lalu pulang ke Jakarta di hari Senin paginya sekalian aku berangkat kerja.
...****************...
...Senorita Cafe and Pub...
Source : matalelaki
Senja di hamparan langit berubah perlahan menjadi gelap bersinarkan bulan menyambut malam penuh bintang.
Di dalam Senorita Cafe and Pub, beberapa lampu berkilauan menyorot para penari di atas podium.
Source : matalelaki
Semua table terisi penuh, beberapa orang melantai sambil menikmati alunan musik DJ, dan di baris kanan seorang Bartender meracik berbagai minuman beralkohol yang di pesan oleh pengunjung untuk menghangatkan tubuh, dan menemani malam yang panjang.
Hanya pemilik VIP Platinum yang memiliki akses masuk ke Pub ini. Karna keistimewaannya yang lain dari Pub lainnya, di sini mereka menawarkan private lounge, karaoke lounge, resto lounge, dan rooftop party all night long dan itu semua selalu full booked setiap malamnya.
...Rooftop Indoor...
Source : Lucy In The Sky
Toilet
Di depan cermin terlihat seorang wanita sedang menebalkan lipstik warna merah menyala.
"Apakah kamu masih bisa menolakku? Aku yakin malam ini akan menjadi malam kita..." ucap wanita itu melebarkan senyum.
"Hahaha..."
...Rooftop Outdoor...
Source : Google
Di sudut Rooftop, terlihat Hasta dan Tawa melempar tawa di sela obrolan mereka, sementara Malik tengah duduk di sofa berwarna hitam yang terlihat menyala karna sorotan lampu led berwarna pink campur kemerahan.
Suasana di sini lebih tenang di banding di Pub podium lantai bawah.
Ia menikmati segelas alkohol dan menikmati pemandangan langit seraya menikmati alunan lagu tempo sedang yang di mainkan DJ.
Harry adalah asisten pribadi Tuan Malik, ia memantau dari kejauhan gerak-gerik Tuannya.
Walaupun berbeda meja dengan Tuannya tugasnya adalah memastikan Tuan Malik tetap aman, sekalipun ia sedang mengobrol dengan sahabat-sahabatnya.
"Sepertinya Klara bukan seleramu." Ujar Hasta bersuara sedikit kencang, menengguk segelas alkohol yang di genggamnya.
"Semakin cuek, wanita itu justru semakin terlihat ingin melahapmu, Hahaha..."
Malik tak menjawabnya. Bahkan tak menunjukkan ekspresi apapun.
Pandangannya kini menatap kearah dancer yang melakukan tarian sensual pada sebuah tiang, Malik sungguh tak berminat membahas apapun, ia hanya ingin bersenang-senang.
"Kalau kamu tak mau, aku siap
menampungnya," Ujar Razi tersenyum nakal.
Malik tak bergeming, di liriknya Razi kemudian kembali menengguk alkohol dinginnya.
"Bisa habis Klara di terkam Razi, kamu tahu kan Lik wataknya kalau sudah on fire." Timpal Hasta menertawakan.
Razi seketika teringat saat beberapa hari lalu tak sengaja melihat sosok wanita terpenting dalam hidup Malik.
"Hey, apa kamu tahu dia sudah kembali?" ujar Razi sedikit mengeraskan suaranya, karna suaranya kalah denga musik DJ yang berbarengan dengan suara angin berhembus.
"Dia? Siapa?" Tanya Malik.
"Aku melihat mobil Shyla kemarin di depan kantornya!" jawab Razi.
"Enggak mungkinlah!" jawab Malik melirik sinis.
"Denger dulu, seminggu lalu aku lewat depan kantornya, aku ngelihat Range Rover Sport Hitam berplat B 5 SHY terparkir manis di depan gedung kantornya."
Malik tak langsung percaya dengan apa yang di katakan Razi, karna Shyla memang sudah 5 bulan pergi tanpa kabar dan ia tak menemukan alasan mengapa Shyla menghilang.
Ia telah mencari ke seluruh tempat di mana biasa Shyla tinggal dan datangi, bahkan menunggu di depan apartemennya setiap malam, dan menyuruh anak buah Harry menunggu di depan Mansion orang tuanya. Malik juga menyewa detektif untuk mencari keberadaan Shyla di luar negri, semua hasilnya nihil, ia benar-benar sangat merasa kehilangan Shyla.
"Lik, kamu kan tahu mana ada orang lain yang pakai mobil itu selain Shyla." Jawab Razi.
Seketika wajah Malik berubah serius, dan menggigit bagian bawah bibirnya.
"Besok aku coba cek ke kantornya." Malik menghabiskan sisa alkohol dingin yang sedari tadi di genggamnya.
Pikirannya kini berkecamuk dalam hatinya.
"Ah! Benarkah itu Shyla?"
Tak lama seorang wanita datang menghampiri Malik, namanya Klara ia saat ini bekerja sebagai Sekretaris di kantor Malik.
...Visual Klara...
Source : google/ hazal kaya
"Malik sayang, maaf ya aku lama ke toiletnya..." Klara datang dan langsung melewati Razi yang duduk berada tepat di sebelah kanan Malik, lalu membungkuk mencium pipi kanannya otomatis kini Razi menggeser posisi duduknya.
Malik sedikitpun tak melirik dan tak juga mengelak saat pipinya di cium, ia sedang menikmati alunan musik yang di mainkan Dj, dan Klara memang selalu begitu, mencium seseorang dengan semaunya
Dia tidak perduli akan terlihat memuakkan di depan orang yg di sukainya walaupun Klara tahu mencuri hati Malik bukanlah perkara mudah, walaupun jika harus menjatuhkan harga dirinya.
"Sayang, besok malam kita jalan ya." Tanya Klara berbisik di telinga Malik.
"Aku ingin istirahat!" Jawab Malik ketus sambil melihat beberapa pengunjung yang baru saja sampai di rooftop, karna semakin malam tempat ini akan semakin memuncak euphorianya.
Klara semakin mendekatkan tubuhnya ke dada Malik dan merangkul lehernya dengan manja. "Ayolah, sayang..."
Pandangan kedua sahabatnya tentu menjadi panas lantaran malam ini mereka tak sempat memesan para wanita penghibur untuk menemani, karna Malik mengajak bertemu secara tiba-tiba.
"Aku hanya akan pergi kalau aku mau." Jawab Malik tanpa mempedulikan Klara yang terus menerus bersikap manja padanya.
Tak sabar Klara akhirnya mengecup bibir Malik dengan paksa, semakin Malik meninggikan keangkuhannya semakin menguat Klara terus memagutkan bibirnya.
Klara menahan tengkuk leher Malik dan mensenyapkan bibirnya penuh kedalam bibir Malik berharap Malik akan membalas ciumannya.
...Visual Hasta...
Source : google/ tul pakorn
Razi dan Hasta membulatkan kedua matanya.
Menengguk alkohol sampai habis, melihat kelakuan wanita di depannya yang sama sekali tak menghentikan aktifitasnya mencium Malik membuat urat syaraf mereka mendidih.
Apa Malik betul-betul takkan tergoda dengan Klara? batin mereka dalam hati.
Sosok Klara di mata Hasta & Razi, adalah wanita yang ideal dari segi postur tubuh dan wajahnya yang tirus.
Wanita itu juga kerap mengenakan riasan make up yang mencolok dan terlihat menyembulkan bagian dadanya agar para lelaki melihatnya tanpa berkedip, tapi itu tak akan terjadi pada Malik.
Bagaimanapun wanita itu menggodanya ia takkan membagi hasrat dan cintanya untuk wanita lain.
"Ahh..." sangat lembut sekali bibir pria ini, tapi sepertinya hanya aku yang ingin bermain, setelah itu Klara semakin menguatkan ciumannya, biasanya pria yang ia cium sebelumnya takkan pernah pernah menolak dan tidak akan tahan jika Klara sudah mengeluarkan kemampuan nya mengolah bibir.
Tapi kali ini tidak, Malik yang ia akui sebagai kekasih menurut versinya kenyataannya menganggap Klara hanya sebagai teman jalan biasa.
Bukan hanya sifatnya yang angkuh bahasa tubuhnya pun tak kalah angkuh, batin Klara.
...****************...
...Kostan Brawijaya...
Jam menunjukkan pukul 23.40 Daren bersiap untuk tidur.
Setelah pulang kerja tadi ia menyempatkan untuk mencuci baju dan menjemurnya karna besok ia akan pulang ke Bandung
Daren merasa kangen dengan Ibunya, sudah hampir 3 bulan lamanya ia tak pulang, di sisi lain Ibunya juga pasti sudah menyiapkan banyak pertanyaan mengapa aku jarang pulang ke Bandung.
Ya, tapi tetaplah itu menjadi hal menyenangkan yang paling ku indukan. Ibunya selalu mensupport apapun yang di lakukannya dan menjadi pendengar setia tempatnya berbagi cerita.
Perlahan Daren terlelap jauh ke alam bawah sadarnya, dan tertidur.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Bintun Arief
shyla pacarny malik dong, kok bisa gak ketemu
2020-11-19
1
HIATUS
crezi up thor
2020-07-01
1