...****************...
Pria itu adalah Malik Alesso Safir, seorang anak dari keturunan keluarga pengusaha Safir, Shyla bertemu di saat awal kuliah di mulai.
Perkenalan yang unik, saat tak sengaja Malik melupakan kunci mobilnya terjatuh di taman kampus saat menuju kantin.
Kemudian Shyla menemukannya saat ia sedang berjalan keluar kantin melewati taman hendak masuk kelas perkuliahan, bahkan kunci mobil tersebut sempat jatuh ke dalam lubang saluran air.
Shyla merasa bertanggung jawab karna menginjak kunci mobil tersebut dan menyebabkan jatuh kedalam sela besi di atas saluran air, Shyla berniat meminta maaf ke pemiliknya langsung saat mengembalikan kuncinya.
Tertera di stnk pemilik kunci mobil ini, pemilik bernama Malik Alesso Safir, beralamat di Jalan Pinang Boulevard Raya Blok A8/88, Shyla berniat mampir ke sana sepulang kuliah.
Sementara Malik merasa lupa di mana ia bisa meninggalkan kunci mobilnya. Di cari di tas bahkan di susuri kearah mana saja tadi dia berjalan di kampus tetap tak menemukannya.
Akhirnya ia menelfon seseorang di rumah untuk mengantarkan kunci serepnya.
Shyla sudah sampai di depan gerbang rumah berlantai tiga, dengan pintu keluar dan pintu masuk yang berlainan pintu gerbang, berpagar hitam kombinasi emas, didepan tembok dekat pagar tertera tulisan emas Blok A8/88.
Mencocokan dengan alamat yang tertulis distnk, Shyla melepas seat beltnya dan bergegas keluar mobil.
Ada seorang security keluar dari pos dalam rumahnya.
Lalu bertanya kepada Shyla.
"Maaf Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya security tersebut.
"Oh, saya Shyla, apa benar ini rumah Malik Alesso Safir?" eja Shyla mengikuti tulisan yang tertera distnk.
Secara seksama security itu mendengar kalimat yang diucapkan Shyla.
"Ya betul ini kediamannya, ada keperluan apa Nona dengan Tuan Malik?" tanyanya lagi.
"Begini pak, saya mau mengembalikan kunci mobil, sepertinya tadi jatuh di kampus."
"Ooh, begitu, sebentar ya Non, saya hubungi pegawai di dalam dulu. Apa benar Tuan Malik kehilangan kunci mobil." sahut security tersebut.
Ya ampun, udah jelas-jelas di stnk ini namanya Malik Alesso Safir masa masih mau ditanya lagi kehilangan kunci mobil apa enggak!
Emangnya aku penipu apa! batinku dalam hati berdecak tak percaya.
Aku menunggu selama beberapa menit di depan pagar, pikirku kalo security ini tak keluar-keluar juga dalam satu menit lagi, lebih baik aku tinggalkan saja kunci mobil dan stnknya di depan pagar.
Hampir saja aku melaksanakan niatku, saat membungkuk di depan pagar untuk meletakkan kunci, seketika pagar itu terbuka, tentunya pagar otomatis ini tidak mengagetkan ku, karna aku sudah tahu bukan orang sembarangan yang bisa tinggal di kawasan ini karna papaku sempat bercerita dulu ingin mengambil lahan properti ini namun di batalkannya karna dulu status tanahnya yang masih sengketa.
Silahkan masuk Non, Tuan Malik sudah menunggu anda di dalam. Silahkan parkir di garis parkir khusus tamu.
"Emm, pak saya titip kunci dibapak aja ya, saya buru-buru soalnya."
"Maaf Non, tapi Tuan sudah menunggu di dalam nanti kalau Non enggak masuk malah saya yang kena sanksi!" jawab security itu.
Lho kok kena sanksi! Duh, harusnya jangan aku yang menemukan kunci mobilnya tadi di kampus. Feeling aku kok enggak enak ya.
"Hufft."
"Yauda pak, mobil saya biar parkir di luar aja."
"Mari Non saya antar kedalam."
"Mmm, enggak usah pak saya tunggu di sini aja."
Aku memasuki teras depan berkarpet hitam list pinggiran emas yang terbentang sampai ke ruang tamu utama di atas marmer hitam bercorak marble, tercium aroma ruangan yang membuat orang yang melintasi ruangan ini menjadi relax, apakah di ruangan ini sengaja di pasang aromatheraphy, batinku.
Lampu kristal besar menggantung di atas plafon yang tingginya hampir 2,5 meter, bangunan rumahnya tipe semi classic dengan perpaduan hitam dan emas, aku terus berjalan masuk mengikuti security itu, lalu ia mempertemukan aku pada salah satu pegawai lain di rumahnya, aku tak bisa menebak siapa karna aku melihatnya tidak seperti asisten rumah tangga seperti biasanya yang memakai seragam, melainkan setelan wanita itu memakai blazer hitam dengan memakai kemeja di dalamnya dan rok mini ketat selutut.
"Mari saya antar ke ruang atas," ajak wanita tersebut.
Sesampainya di lantai 2, aku kembali di pertemukan dengan seorang pria yang berdiri di depan sebuah pintu besar. Wajahnya menatap dingin ke arahku, dan melihat dari postur badannya perkiraanku tingginya mecapai 180cm.
Apa-apaan sih ini, buang-buang waktu aja, mau ketemu pemilik kunci ini saja sampai berapa lapis orang yang nganter.
"Silahkan masuk Nona."
Pria itu lalu mengajakku masuk kedalam ruangan kerja pemiliknya.
Tuan, Nona ini yang menemukan kunci mobil anda.
Pria itu berbalik menghadapku, dan menangkap kedua mataku bertemu.
"Deg!"
"Terimakasih, ini imbalanmu." sahutnya lalu menyodorkan amplop coklat dari tangannya kepadaku.
"Oh, maaf aku tidak menginginkan uangmu, aku cuma merasa kasihan kalau kamu sampai tak bisa menemukan kunci mobilmu."
Aku berjalan keluar meninggalkan pria itu.
Melihat pemberiannya di tolak Malik merasa tersinggung dengan sikap wanita itu, lalu melempar amplop coklat itu keatas meja dan menarik lengan wanita itu dengan kasar.
"Hey, apa kamu bilang? Kamu yakin tak membutuhkan uangku? Munafik!" ucap Malik sengaja memanasi wanita itu.
"Apa-apaan kamu ini?" sahut Shyla pada pria itu.
Harusnya aku mengikuti feelingku tadi untuk tak mengiyakan masuk ke dalam neraka ini.
"Wanita munafik!" Malik lalu menarik bahu wanita itu dan seketika mencium bibirnya.
Bibirnya sangat ranum dan lembut, wanita itu diam saja saat aku cium.
Shyla sendiri merasakan sensasi ciuman di bibir untuk pertama kalinya, ia juga belum pernah berpacarannbaginya masa-masa di sekolah sangat sibuk, dan tidak sempat memikirkan hubungan dengan lawan jenis seperti temannya yang lain sebatas saling mengagumi.
"Wah...apakah dia tak pernah dicium?
Atau kaget karna aku memaksa menciumnya?" batin Malik dalam hati lalu merasakan tubuhnya di dorong kuat oleh wanita itu.
"Hey apa-apaan kamu ini? Dasar pria mesum!" umpat Shyla lalu mendorong kuat tubuh pria itu, dan menampar wajahnya.
"Oh, rupanya kamu menginginkan ciumanku sebagai imbalannya."
"Hahaa...hahaa..." pria itu tertawa melihat wajahku memerah.
Pria itu betul-betul kurang ajar, terbuat dari apa otaknya!
Shyla berlari keluar, menuju lantai bawah dan bergegas menghampiri mobilnya yang terparkir didepan teras.
Lalu Malik mengamati wanita itu dari jendela ruangan kantornya, melihat wanita itu masuk kedalam mobil Mercedes-Benz G200 berwarna grey dengan wajah yang sangat marah berjalan pergi.
"Hahaha.. " kembali Malik menertawakan kejadian barusan.
Harry yang melihat sikap Tuannya hanya dapat membatin dalam hati.
"Bagaimana bisa ia tertawa setelah mencium seorang wanita yang tidak di kenalnya, tampaknya Tuan Malik malah menikmatinya."
"Harry, apa kamu tanya siapa namanya?" tanya Malik sembari membuka laptopnya.
"Namanya Shyla Tuan." jawab Harry, karna sebelumnya security di depan memberitahunya nama wanita itu.
"Shyla..."
Jarinya mengetik pada keyboard laptop, matanya bergerak mencari tahu sesuatu yang di incarnya kemudian "Tap ! Dapat !"
Dia satu jurusan denganku di kampus.
Begitulah awal mula Shyla bertemu dengan Malik, pertemuan yang menyatukan mereka sebagai sepasang kekasih hingga berjalan 9 tahun, lalu kandas karna kesalah pahaman yang menyebabkan cerita cinta mereka berakhir.
Kecelakaan pada hari itulah yang membuat kenyataan sebenarnya menjadi sulit untuk diungkapkan.
Siapa salah dan siapa yang benar.
.
.
.
.
.
✅ I JUST WANNA SAY, THANKYOU GUYS 🥰
UP RATE, KASIH VOTE, DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YAA 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Anita Jenius
Hadir kak..
10 like buatmu.
Mari kita saling dukung.
Semangat up terus ya..
2021-03-07
0
😜
lanjutkan dian
2021-03-01
2
☬ஜ༒🆄🅻🅸🅻༻ɴᵍᵃⁿᵘ,ғᵃᵐ's☬
mantan:v
2020-07-21
1