Eps 17 "Jebakan"

...****************...

Setan apa yang merasuki kepalanya hingga kembali untuk menemuiku. Bukankah sudah jelas dia yang meninggalkan aku, bahkan aku yang terakhir memohon padanya agar berjuang di sampingku.

Sebelum kejadian itu, ada beberapa email yang masuk di handphone ku mengirimkan beberapa foto Malik sedang tidur di dalam kamar bersama Klara sekretaris kantornya, yang Shyla tahu memang Klara menyukai Malik karna pernah beberapa kali tertangkap basah mencari perhatian didepan Malik.

Shyla menerima email itu lalu membalasnya, ia mengirimkan kembali email tersebut ke alamat email Malik.

Lalu menambahkan pesan di atas gambar tersebut.

"Apa betul kamu tidur dengan wanita ini? Apa bisa kamu jelaskan?"

Tulis kalimat diemail itu.

Saat ia menanyakan hal tersebut, Malik segera menelfonnya pria itu menjelaskan dengan serius. Menurutnya tak ada yang perlu di ributkan, toh Shyla sudah tahu bagaimana Malik.

"Sayang, aku dijebak! Kau tahu malam itu aku meeting seharian, dan aku bahkan tak sempat makan malam karna proyek itu harus di presentasikan keesokan harinya."

Shyla sangat tahu Malik tidak mudah di goda apalagi Harry selalu mencegah Malik di kelilingi wanita penjilat karna ia termasuk eksekutif muda yang sangat sukses.

Tapi beberapa bulan terakhir, Malik memang berubah seperti menyerah dengan perjuangannya mendapatkan restu dari orangtua Shyla.

Ia sendiri juga semakin sibuk dengan bisnisnya dan semakin tak bisa menyadari bahwa ada umpan lain yang bersiap di pancing kekasihnya, kesempatan ini di manfaatkan oleh Klara yang melihat Bosnya sudah jarang bertemu dengan Shyla karna sibuk dengan pekerjaan di kantornya.

Tidak ada kendala lain dalam hubungannya selama 9 tahun itu kecuali soal restu dari orangtua Shyla, dan Malik sangat mengerti dan tak sekalipun menginginkan Shyla tersakiti karna hubungannya.

Hingga akhirnya sebulan kemudian, Shyla berlibur dengan Malik untuk perayaan anniversary yang ke 9 tahun di Bali.

...****************...

Kami berlibur selama 1 minggu, menginap di sebuah Villa Nusa Indah Bali dengan fasilitas premium, terdapat main room yang langsung menghadap ke pantai di lengkapi dengan swirl pool dan jacuzzi.

Sambil memandangi sunset dari atas balkon villa, Malik terus memeluk erat Shyla dari belakang baginya Shyla wanita yang sempurna untuknya, bukan hanya hatinya yang menyatu tapi ia merasa Shyla juga memiliki setengah jiwanya.

Di ujung sana Harry tetap memperhatikan setiap gerak gerik Tuan Malik dan Nona Shyla, tanpa berucap sedikitpun.

Apa yang Tuan Malik lakukan adalah privasinya, dan Harry bertanggung jawab atas semua kelancaran aktifitas Tuan Malik setiap harinya dari ia membuka mata hingga Tuan Malik tertidur setiap malam.

Shyla lalu menolehkan kepalanya kearah Malik, momen itu di manfaatkan Malik untuk ******* bibir candunya, ciuman yang tak pernah bosan ia lakukan dengan wanita yang amat dicintainya sejak 9 tahun lalu, Shyla membalasnya dengan menarik lidah Malik di dalam mulutnya, Malik semakin terpancing dan seketika membalikkan tubuh Shyla didepannya.

Shyla merangkulkan kedua lengannya ke leher Malik, dan sebelah tangan Malik meremas bokong seksi milik kekasihnya, dan salah satu tangannya menekan tengkuk leher Shyla.

Kini Malik tak memberi kesempatan Shyla untuk menyudahinya, saat Shyla sudah mulai mengatur nafas, Malik melepaskan ciuman panasnya dan mengatakan sesuatu ketelinga Shyla.

"Happy Anniversary My Soulmate, till death do us part, i love you Mrs Malik, soon!"

"I love you to Baby, you're such a joy, because you're my other half too!" balas Shyla mengatakan di telinga Malik dengan mesra.

Lalu Malik mencium lagi bibir Shyla dan menggendong Shyla ke dalam kamar mereka, di situ Shyla memanfaatkan momen itu untuk memaksa Malik menyetujui idenya yang sudah ia pikirkan matang-matang jauh sebelumnya.

Selama ini Malik tidak pernah sampai melakukan hal intim pada Shyla, ia selalu khawatir jika Shyla akan merasa tersakiti jika harus melakukan itu.

Malik tetap akan menunggu saatnya tiba jika Shyla sudah menjadi Mrs Malik. Karna hubungannya sampai saat ini selalu di bayangi restu dari orangtua Shyla yang belum juga mereka dapatkan.

Sampai saat ini Shyla masih memakai cincin purity yang Malik pernah sematkan di jarinya.

Ia tentu sangat amat tergoda untuk melakukan hubungan itu pada Shyla, bahkan saat menciumnya walau dengan penuh hasrat dan naluri kelakiannya memuncak Malik tetap hanya membiarkan Shyla berada di atas tubuhnya tanpa melakukan hubungan yang lebih dalam, terkadang Malik tak tahan dan secara tak sadar sudah sampai meremas dada kekasihnya, lalu reflek menyentuh bagian inti dibawah hanya di luar pakaian yang di kenakan Shyla.

Saat ini mereka terbaring di atas ranjang, ia masih tak melepaskan pelukannya ditubuh Shyla sambil memagutkan bibirnya, Shyla perlahan menaikkan bagian bawah gaun mini satin miliknya hingga kebagian pangkal paha, Malik rupanya menyadari apa yang Shyla lakukan, lalu buru-buru ia mengambil posisi duduk di atas tubuh Malik.

"Ahh...Sayang??" Matanya menatap Shyla kaget.

Dengan cepat Shyla berusaha melepaskan celana yang masih di pakai Malik, seketika ia menjatuhkan tubuh Shyla di tempat tidur dengan tangannya yang masih menopang tubuh Shyla.

"Apa yang kau lakukan sayang? Aku masih bisa menahan keinginanku, jangan lakukan itu sekarang!" Malik menatap tajam ke arahku dan memegang erat kedua lenganku.

"Sayang...tolong hamili aku!" jawab Shyla lalu air matanya jatuh menetes.

"Apa? Aku tidak bisa melakukannya!!" jawab Malik merenggangkan tanganku dan seketika perlahan turun dari atas tubuhku dan duduk membelakangiku.

Lalu Shyla bangun dan berdiri di depan Malik.

"Ini cara terakhir agar orangtuaku merestui hubungan kita, aku mohon sayang!" pinta Shyla bertekuk lutut di depan Malik.

Lalu Malik, mencium punggung kedua tangan Shyla.

"Shyla, aku mencintaimu dengan separuh jiwaku, tapi maaf aku tak bisa melakukannya!" tak terasa air mata Malik telah jatuh menetes di ujung mata.

Shyla semakin menangis kencang dengan pikiran yang tak karuan, lalu pergi berlari meninggalkan kamar, diluar kamar ada Harry yang sempat melihat kekasih Tuannya keluar dengan isakan tangis yang cukup kencang, dan pergi kearah kolam jacuzzi.

Sempat ingin mengejar namun ia urungkan. Harry berbalik menghampiri pintu kamar yang terbuka dan melihat Tuan Malik berteriak kencang dan memukul tembok kamar dengan keras.

"Apa ada masalah Tuan?" tanya Harry padanya.

"Aku sangat pengecut! Aku telah menyakitinya!!" jawab Tuan Malik berteriak.

Harry sudah menduga hal ini akan terjadi, kini ia melihat kesedihan yang teramat dalam di wajah Tuannya.

.

.

.

.

.

✅ I JUST WANNA SAY, THANKYOU GUYS 🥰

UP RATE, KASIH VOTE, DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YAA 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***