Sean kembali ke perusahaan miliknya, ia langsung melangkah ke arah ruangan. Hatinya menjadi berbunga-bunga tatkala mengingat kejadian beberapa waktu lalu, ingatan sean terhadap Bella membuatnya ingin tertawa ketika melihat ekspresi wanita itu, sungguh menggemaskan!
Tak pernah Sean melihat wanita secantik dan seunik Bella, biasanya wanita lain akan langsung luluh hanya dengan kedipan mata saja, tetapi Bella justru berbeda. Padahal wanita kelas atas seperti Bella kebanyakan suka dengan lelaki kaya seperti Sean.
Aneh, namun nyata!
Sean tak sabar bertemu Bella nanti malam, ia sudah menyiapkan hukuman yang pas untuk model cantik itu.
"Huwaaaaa............ Mamiiiiiiiiiii............ Verrel ingin pulangggggggggg............ "
Tangisan dari meja sekertaris membuyarkan lamunan Sean, lelaki tampan itu memandang ke arah sang adik yang tengah menangis sendirian, Sean mempercepat langkahnya ke arah Verrel berada.
"Mamiiiiiiii................. Hiks..... Hiks...... "
"Hei berisik!! Ada apa denganmu???" Tanya Sean menatap aneh.
"Kakak...... Verrel ingin pulang..... Verrel lelah bekerja...... Hiks..... Verrel rindu mami...... " Tangisan Verrel semakin kencang, Sean menutup kedua telinganya sampai jeritan lelaki gemulai itu mereda.
"Ck, baru satu hari kau bekerja tapi sudah mengeluh. Sampai kapan kau akan menjadi anak manja seperti ini? Usia mu sudah dua puluh tahun, apa kau tidak malu hah??"
"Kakak jahat sekali padaku.... Apa kakak tidak punya hati?? Ucapan kakak ini pedas sekali" Verrel bersungut-sungut pada saudaranya, sedari dulu Sean selalu mengejek dan menertawakan Verrel, mereka seperti Tom and Jerry jika disatukan.Tak pernah akur walau sesaat.
"Sudahlah, menangis tidak akan merubah keinginan papi. Kau akan tetap bekerja disini seumur hidupmu, terima saja takdir yang sudah ada. Mulailah mengubah dirimu, kau ini seorang lelaki! Apa kau tidak pernah mau merasakan nikmatnya percintaan dengan seorang wanita?? Lihatlah aku, banyak wanita yang ingin merasakan tidur denganku meski hanya semalam. Jika kau bersikap seperti seorang perempuan terus, aku yakin tidak akan ada wanita yang mau bersamamu" Sean menasihati sang adik layaknya motivator handal, meskipun ujung-ujungnya Sean hanya membahas masalah ranjang.
"Ishh kakak...! Kenapa pikiranmu selalu mengarah kesana?? Apa di dalam otakmu hanya wanita dan wanita?? Huh... Kakak sama saja!" Cebiknya sebal.
"Memangnya kau tidak mau? Aku mulai curiga kau ini adalah seorang.... "
"KAKAK!! Aku masih normal ya, jangan melihat dari penampilan ku saja! Aku ini memang berbeda tapi aku tidak gila!" Verrel menyanggah ucapan kakaknya, ia tak mau Sean berpikir yang aneh-aneh tentang dirinya.
"Baguslah kalau begitu, lanjutkan pekerjaanmu... Jika sampai sore belum selesai maka kau tidak akan bisa pulang" Sean pun masuk ke dalam ruangannya tanpa mempedulikan Verrel yang memaki penuh kekesalan.
***
Crekkk..... Crekkk.... Crekkk..... !
"Nice.... "
"Ganti gaya.... "
Crekkk.... Crekkk.....!
"Good.... "
Crekkk..... !
"Amazing....!!"
Seorang fotografer memberi jempol pada sang model setelah acara pemotretan mereka berakhir sore itu.
"You are very talented, Bella I like it.... " Pujinya yang merasa puas dengan hasil kerja Bella.
"Thank you... Kevin.
Bye the way, apa masih ada lagi?"
"Sepertinya untuk hari cukup sampai disini dulu, kau bisa langsung pulang. Besok jangan lupa untuk datang jam tujuh pagi, Oke"
"Oke... Thank you untuk hari ini"
"You are welcome, babe... "
Bella pun masuk ke ruang ganti guna mengganti lingerie yang baru saja dipakai nya saat pemotretan tadi.
Ketika Bella mengambil pakaian di dalam tasnya, secarik kertas ikut terbawa dan jatuh ke atas lantai.
Bella pun mengambil benda tersebut, saat melihat isi kertas tersebut kedua mata lentiknya membulat sempurna.
"Ya ampun, aku lupa dengan pertemuan malam ini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rivana84
dasar cassanova ecuummmm 🤭🤣
2025-04-17
1
ㅤ 📴💃Ⴎl𐌀Ⴖ👏ႽჄ𐌀Ⴖ𐌕ik💃📴
wah bela semoga kamu baik2 saja 🙃🙃
2022-02-08
0
moominRJ
😍
2022-02-06
0