Tugas Tambahan

Bella datang ke tempat pemotretan yang sudah siap sedari dari, semua kru menanti-nanti kedatangan Bella yang tak kunjung datang.

Sudah setengah jam Bella terlambat, wanita itu berjalan tertatih-tatih, tetesan keringat bercucuran membasahi wajah cantik Bella.

Ia menghampiri semua rekan-rekannya disana.

"Selamat pagi semua, maaf aku terlambat hari ini" Bella merasa tak enak hati, sebab baru pertama kali ia telat menuju lokasi pemotretan, padahal Bella sangatlah profesional dalam urusan bekerja.

"Aduhhh...... Bellaaaa.......

Lihat jam berapa sekarang?! Hampir kami memberesi semua ini karena terlalu lama menunggumu" Tegur kepala tim pada bella.

"Maafkan aku, aku benar-benar menyesal. Maaf ya.... Aku akan segera ganti baju agar kita tidak berlama-lama lagi" Bella berlalu didampingi oleh kru pakaian, hari ini ia akan menjadi model pakaian dalam dengan tema 'Dream Girl '.

Bella keluar dengan balutan pakaian seksi tersebut, ia mulai berpose di depan kamera.

Tubuh sempurna Bella memancarkan aura mahal ketika memakai pakaian tersebut, bisa dibilang semua produk pakaian yang Bella gunakan meningkatkan harga jual.

Hampir semua perusahaan fashion ingin merekrut Bella sebagai modelnya, akan tetapi kesetiaannya pada Sofia membuat Bella tak ingin berpaling pada siapapun.

Meski begitu, ketenaran Bella tak luput sampai disana. Bahkan Bella memiliki followers instagram hingga puluhan juta pengikut, bayaran endorse sekali saja bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Tak ayal jika semua pembisnis rela mengeluarkan kocek untuk memakai jasa Bella.

Crekkk...

"Fantastis.....!!"

Sang fotografer memberikan dua jempol untuk Bella, ia paling suka memfoto Bella dari pada model yang lain, hasil yang didapat selalu bagus bahkan bisa dikatakan selalu sempurna. Kevin merasa menjadi fotografer dunia jika memotret sang mega bintang.

***

Sedangkan di perusahaan Fernando'z Group terlihat seorang pria yang tengah berjalan mengendap-endap, orang tersebut tak lain adalah pemilik perusahaan itu sendiri.

Sean melangkah sembari melirik kesana-kemari, mewaspadai adanya gerak-gerik sang asisten, Sean tak ingin Damian melihatnya. Lelaki itu pasti akan melapor pada sang papi.

Tap.

Suara langkah kaki yang hampir tak terdengar membuat Sean sebentar lagi berhasil masuk ke ruangannya.

Namun, suara seseorang membuat Sean terhenti di depan pintu ruangan.

"Kakak!"

Sean mengedikkan bahunya mendengar suara Verrel, sang adik. Perlahan Sean berbalik sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya, menyuruh Verrel untuk diam.

"Syutttt...... Jangan berisik, aku mau masuk" Titah Sean berbisik.

Verrel memandang aneh kelakuan saudara laki-laki nya tersebut, kenapa juga Sean harus menyuruhnya diam, apalagi tingkah Sean seperti tengah bersembunyi dari seseorang.

Sean berbalik kembali hendak masuk.

Tetapi suara bariton dari arah belakang membekukan pergerakan Sean.

"Darimana saja Anda?"

Suara yang sedari tadi Sean hindari akhirnya muncul juga, Sean mengutuk Verrel yang menggagalkan aksinya. Kalau saja bocah tersebut tidak memanggilnya pasti ia tidak akan ketahuan oleh Damian.

Kini, mau tidak mau Sean harus menghadap dulu Damian sebelum masuk ke dalam ruangannya sendiri.

"Hehehe...... A-aku ada urusan dari semalam, kau tau aku banyak kegiatan. Bahkan aku harus bergadang hingga pagi menjelang dan sekarang aku terlambat karena kelelahan. Tidak baik jika terlalu memaksa untuk bangun pagi, bisa-bisa tubuhku drop dan nantinya aku sakit.

Kau bisa memakluminya kan...... Damian?" Serbu Sean dengan seribu alasan.

Hening.

Damian hanya menatap datar Sean tanpa menyahuti perkataan lelaki itu, hal itu membuat Sean meneguk saliva berkali-kali.

"Damian??"

"Hari ini akan saya beri anda tugas tambahan, bersiaplah kemungkinan Anda pulang larut malam" Damian pergi begitu saja setelah membuat Sean kelabakan akan ucapan Damian

"Tapi.... Tapi.... A-aku...... H-hanya...... TIDAKKKKKKKKKK............... "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Dibiarkan Lolos

Episode berikutnya

Nasib Punya Adik



Terpopuler