Malam hari Sean pulang larut malam, suasana rumah sudah sepi. Semua keluarganya sudah tidur di kamar masing-masing, untunglah karena jika tidak maka ia akan mendapatkan omelan dari sang mami.
Damian benar-benar menghukumnya dengan berbagai pekerjaan yang menumpuk, baru kali ini Sean mendapat pekerjaan yang menggumpal, rasanya kepala Sean seperti dihantam gundukan batu besar.
Sean menyeret kakinya ke kamar, ia ingin mengistirahatkan tubuh lelah itu di atas kasur empuk kesayangannya.
"Eughh...... Lelah sekali, jika begini terus aku kapok datang terlambat" Keluh Sean sembari menggeliatkan tubuhnya yang terasa kaku.
Brukkk
Sean menjatuhkan tubuh besarnya di atas ranjang berukuran king size, tulang-tulangnya berasa patah dan retak, Sean bahkan kesulitan menopang tubuhnya sendiri, matanya pun terasa berat seolah menyuruh Sean untuk tertidur, padahal waktu masih menunjukkan pukul setelah sebelas malam tetapi Sean merasa tak sanggup untuk terus terjaga.
Dulu sebelum bekerja Sean merasa waktu masih sangatlah siang sebelum melewati jam dua belas malam, akan tetapi kini pukul enam sore saja sudah terasa larut baginya yang sudah bekerja mengurus ini-itu seharian penuh.
Di pejamkan nya mata Sean yang sudah terasa kantuk, penglihatannya mulai menghilang dan berubah menghitam.
Namun, pejaman Sean tiba-tiba membuat ia terbayang akan sosok wanita yang beberapa hari ini mengisi separuh otaknya.
Kelopak mata Sean terbuka kembali, wajah cantik Bella muncul begitu saja membuat rasa kantuk Sean menghilang bak angin lalu.
Sean menghela nafas panjang dan menopang kedua tangannya di belakang kepala sebagai bantalan.
Hasratnya masih belum tertuntaskan, membuat tubuhnya menjadi tidak nyaman. Sean ingin merasakan tubuh Bella walau hanya sekali saja, tetapi kenapa sentuhannya tidak bisa berfungsi baik pada Bella? Apa sekarang keahlian Sean sudah mulai berkurang? Tapi mana mungkin, buktinya masih banyak wanita yang berusaha menghubungi Sean untuk sekedar tidur dengannya.
Lantas kenapa Bella tidak mau?
"Hahhh...... Wanita itu, membuatku makin menggila saja membayangkannya" Keluh Sean bergumam.
"Kira-kira apa yang membuat dia menolak tidur denganku ya? Padahal sudah jelas jika dia bukan seorang virgin lagi" Sean berpikir apa hal yang mungkin menjadi alasan Bella menolak bercinta dengan Sean.
"Apa mungkin......
Bella sudah memiliki seorang kekasih? Makanya dia menolak bersentuhan denganku!" Tiba-tiba saja dugaan seperti itu muncul di benak Sean.
Sean langsung mengubah posisi dari baringnya menjadi duduk, entah kenapa Sean tidak suka jika Bella ternyata sudah mempunyai tambatan hati, secuil api muncul di dalam lubuk hatinya. Ia harus mencari tahu kebenaran itu!
"Heh! Jangan-jangan pria yang mengambil kesucian Bella adalah kekasih nya saat ini" Pikir Sean menduga-duga.
"Siapa lelaki itu?!" Ucap Sean penasaran.
"Bella pasti sangat mencintai kekasihnya sampai-sampai dia rela memberi hal yang paling berharga bagi seorang wanita, bahkan aku sendiri pun tidak boleh merasakan tubuh indah Bella!" Umpatnya kesal.
Kini pikiran Sean berkelana tentang Bella, sesaat Sean jadi rindu berciuman dengan Bella, lidah manis yang menggelitik lidah hangat Sean membuatnya candu dan ingin merasakannya lagi.
Senor mendadak bangun tanpa disuruh, Sean menunduk menatap sesuatu yang menonjol di bagian bawah sana.
"Haiss..... Kenapa kau malah bangun, tidak ada wanita disini! Ayo tidur lagi, tidur... tidur... "
Malam-malam begini senor minta dipuaskan, padahal Sean sedang sendirian di rumah. Ia tidak mungkin membawa seorang wanita ke rumah untuk menyalurkan hasratnya.
Karena tidak mau tertidur, akhirnya Sean pun terpaksa masuk ke dalam bathroom ditengah dinginnya malam.
•
•
•
•
Jangan Lupa Vote Karya Ini ❤😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
ㅤ 📴💃Ⴎl𐌀Ⴖ👏ႽჄ𐌀Ⴖ𐌕ik💃📴
wkwkwk ngakak🤣🤣🤣
2022-02-15
0
Taengo
🤣
2022-02-08
0
moominRJ
Senor. Nakal yah haa
2022-02-06
0