Adik Bar-bar

"Aduh bagaimana ini... Aku harus segera membujuk kak Bella agar mau membantu ku supaya aku bisa magang di perusahaan kak Sofia" Olivia kini ketar-ketir di depan pintu kakaknya, ia tengah menunggu Bella pulang setelah itu barulah ia akan memohon pada sang kakak agar mau membantunya.

Olivia nampak sangat ingin magang di perusahaan sahabat dari kakaknya itu, ia sudah mengenal Sofia dari dulu, mereka juga sudah seperti kakak-beradik. Namun kini mereka jarang bertemu, Olivia pun merasa sungkan jika harus bertemu langsung dengan pemilik perusahaan Sophie Fashion tersebut. Kini hanya Bella lah yang pas menjadi perantara mereka.

Mengerjakan tugas kuliah saja Olivia tak jarang meminta hasil kerja teman-teman, semua pelajaran yang dipelajarinya tak pernah Olivia pahami, kini ia harus mencari tempat magang sebagai salah satu syarat kelulusan?? Sungguh menyebalkan!

Tetapi bagaimana bisa Olivia mendapat nilai memuaskan jika ia saja tak pernah mengerti tentang hal-hal seperti itu.

Magang di perusahaan Sofia mungkin bisa membantu dirinya agar mendapat nilai yang sempurna dengan bantuan dari pemiliknya langsung.

Memang bukan hal yang baik untuk dilakukan, namun gadis yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan kakaknya itu tak akan peduli untuk memikirkan mana yang pantas dilakukan atau tidak. Yang terpenting ia ingin lulus dengan segera!

Suara heels terdengar dari arah tangga, ternyata bella sudah pulang ke rumah. Wanita blasteran Jerman itu mengernyitkan alisnya kala melihat sang adik berdiri di depan pintu kamar miliknya.

Ia melangkah semakin dekat, menyilangkan tangan di dada sembari menatap heran pada Olivia.

"Sepertinya ada yang ingin meminta sesuatu dariku.

Sedang apa kau berdiri disini?" Tanya Bella.

Olivia tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, ia pun mulai bersikap baik di hadapan Bella.

"Hehehe.... Kakak ini sudah berpikiran buruk saja tentang ku, aku tidak minta yang aneh-aneh kok. Aku hanya ingin minta bantuan kakak, tolong bujuk kak Sofia agar mau menerima mahasiswa magang untukku... Please kak tolong aku.... Ya ya ya... " Olivia menangkup kan kedua tangannya seraya memelas untuk meluluhkan hati Bella.

"Ck, kau ini masih saja bersikeras! Sudah ku bilang Sofia sedang sibuk sekarang, dia tidak mungkin membuat keputusan baru. Lagipula dari zaman orang tuanya memimpin perusahaan memang tidak pernah ada yang namanya lowongan magang. Sudah ah aku mau istirahat...minggir"

Olivia tetap menghadang Bella untuk masuk ke dalam kamar, ia akhirnya merengek sebagai jalan terakhir.

"Huwaaa..... Kakak aku mohon bantu aku, huhuhu..... Ini demi masa depanku juga. Please... Bantu aku kali ini saja.... Kak.... Tolong..... " Olivia menggenggam kedua lengan kakak perempuannya, berharap Bella berubah pikiran.

"Kenapa tidak kau saja yang memintanya langsung? Kau bisa datang ke perusahaannya" Ujar Bella.

"Ish kakak! Tentu saja aku malu, aku sudah lama tidak bertemu kak Sofia. Mana mungkin aku tiba-tiba datang hanya karena ada maunya saja" Ucap Olivia beralasan.

"Kau kan memang seperti itu.. " Sambung Bella.

"Huwaaaa...... Kakak! Masa kau tega tidak mau membantu adikmu ini??? Kau tega sekali padaku"

Melihat sang adik yang baru pertama kali memohon sampai sebegitunya membuat Bella sedikit merasa kasihan, meski Olivia ini bukan orang yang ingin ribet dan tak mau berusaha namun tetap saja sebagai kakak ia pasti mempunyai rasa persaudaraan yang masih melekat.