Bella menggerutu sepanjang jalan, tak disangka ia bisa bertemu dengan lelaki mesum yang ia sendiri tidak tau siapa dia.
Walaupun Bella sering mendapat godaan dari para lelaki, tetapi pria satu ini sudah sangat keterlaluan! Tanpa rasa malu dia meremass bok*ngnya, sungguh menjijikkan!
Didalam mobil ia tak henti-hentinya memaki pria brengsekk tersebut seakan tak ada rasa puas sedikitpun.
"Dasar pria gila....!! Tidak tau malu...!! Tidak sopan...! Aarrhhhhh......... !!!!!!"
Bella memukul-mukul stir mobil guna melampiaskan amarahnya, wajahnya memerah bak kepiting rebus yang baru matang. Giginya pun ikut menggertak kesal!
"Aku Do'akan dia mati sekarang juga.....!! Aarrrhhhhhhhhh...... Hah... Hah... Hah.... " Nafas Bella bergemuruh seiring teriakannya yang menggema di seluruh isi mobil.
"Tenang Bella, rileks.......
Tarik nafas......
Keluarkan...... Hahhhhhhhh...... "
Hembusan nafas panjang cukup membuatnya tenang, tak baik jika ia emosi dalam keadaan berkendara, Bella harus bisa mengontrol dirinya.
"Siapa lelaki gila itu sebenarnya?? Kenapa dia ada di perusahaan Sofia?? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya" Gumam Bella berpikir.
Ia mencoba mengingat-ingat tapi tetap saja ia tak tau siapa lelaki tersebut, mungkin memang baru kali inilah ia bertemu dengan pria itu.
"Sudahlah.... Lupakan saja! Tidak baik mengingat-ingat pria mesum seperti dia, bisa-bisa aku penyakitan jika memikirkannya terus"
Bella pun berusaha untuk melupakan kejadian barusan, meski rasa kesal di dalam hatinya belum reda namun yang terpenting sekarang adalah ia harus hati-hati jika bertemu pria semacam tadi.
***
"Bagaimana bisa seperti ini, Tuan? Siapa yang melakukannya?" Tanya Damian ketika ia melihat hidung Sean yang berdarah.
Damian membersikan luka goresan di hidung bosnya, ia tak tahu kenapa bisa begini. Ketika ia menyusul Sean ke dalam mobil pria itu sudah berlumuran darah di area penciumannya.
"Tadi aku bertemu dengan seorang wanita di lift, dia memukul ku dengan tasnya" Jawab Sean jujur.
Sean menatap ke arah cermin kecil yang ia pegang, ternyata hidungnya terdapat goresan luka yang cukup besar.
"Wanita??" Ujar Damian terkejut.
"Hmm... "
"Kenapa dia bisa memukul little boss hingga seperti ini? Apa yang telah terjadi?" Tanya Damian penasaran.
"Hanya masalah kecil, aku memegang bok*ongnya lalu tiba-tiba dia marah dan memukul ku"
"WHATTT?!!!!" Damian sampai berteriak mendengar alasan dari Sean, ia terperangah melihat lawan bicaranya.
"Kenapa kau terkejut seperti itu??" Ucap Sean heran.
Damian tertawa sinis, dan membuang tissu yang dipegangnya. Rasa kasihan pada Sean seketika hilang ditelan bumi.
"Kenapa? Apa ada yang salah?"
"Little boss, kau salah besar! Wajar jika wanita itu marah padamu, kau sendiri sudah melakukan tindakan pelecehan padanya. Ku rasa luka mu ini bagian dari karma" Tutur Damian yang mendadak kesal terhadap bos nya ini.
"Apa kau bilang?!! Karma?!!
Hei dengar ya, selama ini tidak ada yang menolak sentuhan ku selain wanita di lift tadi. Wajar jika aku langsung melakukannya, hanya wanita bodoh yang menolak sentuhan ku. Lihat saja, besok akan ku buat dia berlutut" Sean berkata panjang lebar, sementara Damian hanya memutar bola mata malas, sifat Sean benar-benar tidak berubah, jiwa Casanova nya tidak pernah hilang seiring bertambahnya usia.
"Terserah kau saja lah, Tuan. Sekarang lebih baik kita pergi ke dokter, luka mu perlu diobati" Damian melajukan mobilnya ke arah rumah sakit terdekat, sebelum kembali ke kantor ia harus memeriksa kondisi Sean terlebih dahulu sebelum lukanya bertambah parah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Eka Bundanedinar
eh tuan sean yg trhormat jngan samain wanita ya huhhhh pntes dpt gaplok tas
2024-08-10
2
Benazier Jasmine
bos kurang ajar, pegang2 bokong kena tuh karma😂😂
2022-09-21
0
ㅤ 📴💃Ⴎl𐌀Ⴖ👏ႽჄ𐌀Ⴖ𐌕ik💃📴
dasar little boss 😂😂😂
2022-02-05
1