Author Pov
Hani bertanya pada Dewa tentang kamar misteri.
" Kamar sebelah kamar Nyonya ?" Tanya Dewa.
" Iya." Jawab Hani
" Setahu saya tidak ada siapa-siapa di sana, kamar itu sudah lama kosong." Mata Hani memicing dia tahu kalau Dewa berbohong.
" Apa kau bertahan di sini karena dia ?" Tanya Hani.
" Dia siapa ?" Jawab Dewa.
" Apa kau pikir aku akan percaya padamu. Selagi tidak ada siapa pun di rumah ini. Ayo kita periksa kamar itu, dan buktikan padaku kalau ucapanmu itu benar !"
" Maaf Nyonya tapi saya tidak bisa lancang. Nanti saya di pecat. Walau tidak ada mereka sekarang, mereka tetap akan tahu. Banyak cctv di rumah ini Nyonya. " Hani berpikir dan melihar sekeliling.
" Kau benar, rumah sebesar ini mana mungkin tidak ada cctv . Oleh sebab itu ayolah ceritakan padaku yang sebenarnya. Aku bisa menyimpan rahasia !"
" Nyonya, kenapa anda pikir saya tahu sesuatu tentang kamar itu ?" Dewa mencoba mengalihkan perhatian.
" Karena aku sering memergokimu sedang menatap jendela kamar itu di saat ada seseorang yang berdiri di sana ! Kamu juga melihatnya sama sepertiku, dan kamu tidak terlihat terkejut atau penasaran seperti ku. Itu berarti kamu memang sudah tahu sebelumnya bukan ? Kalau memang ada orang di kamar itu."
" Nyonya saya sama terkejutnya seperti anda, saya juga penasaran. Tapi satu hal yang saya pelajari rasa penasaran bisa membunuhmu."
" Kalau begitu yang kau pelajari masih kurang. Karena rasa penasaran juga bisa menguak kebenaran, mengungkap misteri yang tersembunyi, dan yang paling penting bisa menyelamatkan hidupmu. Hanya pengecut yang bilang penasaran bisa membunuhmu. Atau... itu karena kau tahu sesuatu mengenai misteri ini ?"
" Anda memang wanita yang sulit, Nyonya."
" Ayolah chef ceritakan ya. "
" Baiklah akan saya ceritakan."
" Pada suatu hari ada seorang remaja dia sangat hidup bahagia dengan orang tua yang memanjakannya, walau hidup sederhana. Kemudian datang seorang kakek tua yang mengaku kakeknya dan mengajak dia tinggal bersamanya. Sang anak tentu tidak mau berpisah dengan orang tuanya. Akhirnya sang kakek setuju dan keluarga kecil itu ikut ke rumah si kakek. Dia disekolahkan di tempat yang mahal. Tapi dia tidak bahagia. Dia mempunyai sepupu yang membencinya. Bahkan adik sang ibu juga tidak suka dengan kedatangan mereka. Istrinya selalu memfitnah orang tuanya. Dia dan orang tuanya selalu dapat masalah. Mereka tidak bahagia. Kakeknya benci dengan Ayahnya, rupanya hubungan orang tuanya tidak mendapat restu dari Sang Kakek. Karena mereka berbeda latar belakang. Kakeknya sangat merendahkan ayahnya. Pertengkaran dan cekcok sering terjadi antara ibunya dan kakeknya .Anaknya yang baru berumur 15 tahun itu tidak suka dan sakit hati dengan Kakeknya. Lalu ia mengajak orang tuanya pergi dari rumah kakeknya. Kakeknya marah dan tidak mengizinkannya. Tapi mereka tetap pergi secara diam-diam, menaiki taxi. Dalam pelarian mereka ada mobil yang mengejarnya. Terjadilah kebut-kebutan sampai taxi itu di tabrak oleh truk. Orang tua anak itu dan supir taxi meninggal, hanya anak itu yang selamat walau terluka parah. Kakeknya membawa anak itu ke Rumah sakit setelah sembuh di bawanya anak itu pulang. Anak itu mau tidak mau ikut dengan kakeknya karena dia sadar dia yatim piatu sekarang. Dia melanjutkan sekolahnya sampai lulus sarjana, Tapi dia menjadi pribadi yang pendiam, pemarah, dan tidak suka bergaul. Dia tak punya teman. Sampai suatu hari saat kakeknya akan memberikan perusahaan padanya, seseorang menyiramkan air keras pada wajahnya. Kakeknya panik dan membawanya ke rumah sakit. Akibat dari air keras itu wajahnya menjadi rusak untung tidak mengenai matanya hanya pipi dan leher. Kenyataan itu membuat dia menggila ia mengamuk dan sering bertindak kasar. Kakeknya merasa malu dan mengurung dia di kamar. Bertahun-tahun dia terkunci di kamar itu. Dia pun tak mau keluar karena wajahnya menyeramkan. End of storry.
" Apa itu kisah nyata atau karanganmu saja?"
" Hahaha ..anda percaya kisah saya berarti itu nyata kalau anda tidak percaya berarti itu hanya dongeng semata. "
" Ish ..buat apa kau cerita panjang lebar sampai berbusa kalau hanya dongeng. Kau membuang waktuku saja."
" Ah.. kuenya sudah matang, anda mau mencicipinya ?"
" Wanginya sangat enak. Boleh aku minta sedikit."
" Tentu Nyonya." Dewa mengambilkan kue itu untuk Hani.
" Tapi chef, bila dongeng itu benar aku merasa kasihan dengan anak itu. Juga Kakeknya."
" Bila Anda kasihan dengan anak itu saya mengerti, tapi kenapa Anda kasihan dengan kakeknya?"
" Karena kakeknya yang membuat hidup cucunya menderita. Dia juga menyebabkan anak kandungnya sendiri meninggal. Dia pasti menanggung perasaan bersalah sepanjang hidupnya. Apalagi neneknya. Dia yang paling terluka. " Dewa tersenyum miring.
"Dia tidak akan pernah merasa bersalah." Batin Dewa.
" Entahlah, sudahlah jangan di bahas lagi itu cuma kisah dongeng Nyonya. "
" Hei seperti Beauty and the beast. Apakah nanti si beast ini akan jatuh cinta pada gadis cantik, dan si gadis pun akan mencintainya ?"
" Ya Anda benar Nyonya ! Seperti Beauty and the beast. Mungkin beastnya sudah jatuh cinta pada seorang wanita. Tapi apakah wanita itu mencintainya ? Sayangnya tidak. Permisi Nyonya saya ingin membagikan kue ini untuk yang lain ."
" Oh ya silahkan. Terima kasih Chef kuenya ."
" Iya sama-sama Nyonya. " Dewa pergi meninggalkan Hani yang sedang menikmati kuenya.
Setelah kuenya habis. Hani meninggalkan dapur dan pergi ke kamarnya. Ia akan ke rumah orang tuanya saja. Dia sudah rindu pada mereka.
Sebelum berangkat Hani terlebih dahulu menelepon Fatih untuk meminta izin karena tidak juga di angkat Hani akhirnya hanya menginginkan pesan chat saja pada Fatih. Dia lalu berangkat dengan go car.
Selama dalam perjalanan Hani merenungkan kisah yang diceritakan Chef Dewa. Sepertinya itu kisah nyata.
Kalau demikian apakah berarti Kakek anak itu adalah Opa ? Kalau memang benar, jahat sekali Opanya. Selama ini ia melihat Opanya memang tegas tapi Opa baik padanya. Kalau Fatih dan keluarganya dia sudah tahu mereka jahat.
Dan kalau kisah itu benar adanya, berarti pria itu dikurung di kamar itu selama bertahun - tahun.
Mengenaskan sekali. pria itu pasti kesepian. Apakah siluet yang dia lihat itu adalah pria yang ada dalam kisah yang Dewa ceritakan. Dia akan mencari tahu kebenarannya.
" Maaf Bu, sudah sampai !" Teguran supir, membuatnya tersadar ia mengambil dompetnya dan membayar taxinya. "
" Maaf bu tapi ini kebanyakan. Tidak sesuai argo!"
" Tidak apa-apa Pak. Selebihnya buat Bapak saja. Rezeki dari Allah ." Hani turun. Supir membuka jendela.
" Terimakasih Bu, Semoga Ibu selalu bahagia. Alhamdulillah bisa beli obat istri saya."
" Semoga istri bapak cepat sembuh. "
" Amiin."
Taxi pun kembali melaju. Hani berjalan ke rumahnya dengan senyum lebarnya Ia merindukan kehangatan rumah ini. Ia rindu kejailan adiknya. Ia rindu omelan ibunya. Ia rindu bermanja dengan ayahnya.
Sampai di depan pintu yang terbuka. Hani mengucap salam.
"Assalamu'alaikum" Suara Hani membuat suasana yang semula ramai menjadi hening.
" Wa'alaikumsalam " Jawab mereka.
" Hani !" Mereka bergegas menghampiri Hani di pintu.
Abdil yang memeluknya lebih dulu.
" Dil udah dong, Bunda juga kan mau peluk Hani !" Bunda menarik tubuh Abdil.
" Nanti Bun. Abdil masih kangen Kakak. "
" Udah lepas Abdil ! kamu ini kaya anak kecil peluk-peluk. Haninya kasihan. " Kata Ayah tegas.
Abdil melepaskan pelukannya. Lalu gantian Ayah yang kini memeluk Hani.
" Ye Ayah ngapain peluk-peluk Hani kaya anak kecil aja. Udah Haninya kasihan, awas !" Bunda menarik Ayah hingga pelukan Ayah terlepas.
Sekarang bunda yang memeluknya. Hani membalas pelukan mereka. Inilah yang dia rindukan... Kehangatan.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus cetia
2023-02-13
0
Nurmalia Irma
keluarga yg hangaaatt 😍
2023-01-16
0
Suraya Hani
lanjut nya 😍😍😍
2022-01-22
0