Happy reading.
Author Pov
Hani bertemu Rere teman satu sekolahnya jaman SMA. Mereka sebenarnya tidak terlalu dekat. Bahkan semenjak lulus SMA mereka tidak pernah bertemu atau bertukar kabar baik lewat sosmed atau telepon. Bahkan kalau reuni pun mereka tidak pernah mengobrol cuma senyum sapa saja.
Tapi tiba-tiba Rere menelepon Hani dan mengajak bertemu di kafe. Bukan cuma Rere ternyata yang ikut pertemuan ini. Rere mengajak pria yang dikenalkannya sebagai abangnya. Fatih Adinata nama pria itu.
Hani Pov.
" Maaf ya Han, gue tiba-tiba ngajak lo ketemuan di sini. Lo gak sibuk kan ?" Tanya Rere padaku.
Aku tersenyum mendengar pertanyaan Rere. Gak sibuk apanya emangnya aku pengangguran.
" Gak kok.. aku gak sibuk , cuma ngurusin berkas sama jadwal, santai aja ." Ucapku pada mereka.
" Oh..bagus deh. Begini Han, gue ngajak lo ketemuan, buat ngenalin lo sama abang gue. Kenalin ini abang gue. Ayo Bang kenalan dulu !"
" Fatih Adinata." Ucapnya singkat dan jelas , sambil menyodorkan tangannya padaku.
Aku tidak menjabat tangannya bukan tidak sopan tapi karena bukan muhrim. Aku menangkupkan kedua tangan di depan dada sebagai tanda salam.
Fatih menaruh kembali tangannya di atas meja. Sekilas aku melihatnya tersenyum miring. Oh..i know that smile. Senyum merendahkan orang lain.
Rere terlihat canggung.
" Nah jadi Bang Fatih ini sedang mencari istri tapi dia gak mau pacaran, dia mau ta'arufan . Dia minta di kenalin ama cewek yang soleh. Gue inget lo. Jadi ya..di sini kita sekarang ." Gue bingung mau bilang apa? Ini terlalu lucu buat ku.
Ta'aruf ! Apa tidak salah ? Cewek soleh? Aku? Kok kayaknya ada yang janggal ya. Bagaimana dia tahu aku soleh? Ketemu aja gak pernah. Aku aja gak merasa aku soleh. Aku sadar diri dosaku masih banyak. Dia cuma menilai aku soleh dari pakaianku.
Tadi aja aku gak mau salaman dia tersenyum meremehkan, gak salah dia mau ta'arufan. Astagfirullah..aku gak boleh gitu menilai orang lain dan memandang buruk orang lain. Maaf Ya Allah.
" Kenapa gue?" Tanyaku penasaran.
"Ya karena gue kenal lo, lo itu dari dulu sampai sekarang sudah berhijab dan hijab lo gak pernah lepas. Lo juga gak pernah pacaran. Lo gak pernah nyontek. Lo pokoknya gak pernah masuk ruang bk. " Ucap Rere padaku.
" Cuma itu ? come on itu 8 tahun yang lalu zaman SMA. People can change, even me ." Aku membalas ucapan Rere.
" Ya kelihatannya begitu, lo berubah tambah tinggi dan cantik dari yang terakhir gue liat." Aduh Re kamu pake basa basi segala .
" Perkataan lo ambigu mengandung dua arti, memuji dan menyindir tapi gue anggap aja itu pujian, makasih. " Kataku pada mereka.
" Hem, interesting ." Ucap Fatih lalu menyender pada kursi dengan melipat kedua tangnnya di dada.
Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan interesting oleh Fatih, tapi ku rasa bukan aku .
" Jadi gimana apa lo mau ? " Tanya Rere.
" Apa begini kalau orang mau ta'arufan, aku pikir harusnya kalian bertemu dengan kedua orang tuaku membawa profil tentang Bapak Fatih. Bukan begini. " Jawabku.
" Hem... lo benar Tapi gue gak mau lo kaget. Makanya kita ngomong dulu sama lo. Kita juga gak mau nanti sudah datang ke rumah lo kita malah di tolak . Kalu lo mau kita lanjut dan kerumah lo. Gimana ? "
Aku terkekeh..lucu sekali mereka. Mereka seperti sedang mencari korban bukan istri.
" Maaf tapi gue saat ini gak tertarik, gue harus pergi. Senang ketemu lo lagi Re, after a long time ...bye. Assalamu'alaikum."
Aku pergi tanpa melihat ke belakang. Tapi seseorang menarikku.
" Sorry Han, gue bukan mau lancang sama lo ngenalin abang gue. Gue gak tahu kenapa langsung inget lo waktu itu. Ayo gue anter lo ke kantor lo."
Aku tidak menolak dan masuk ke mobil Rere.
" Gimana Han.. ganteng gak ?" Tanya Rere padaku. Dia tidak ngotot seperti tadi
" Apa sih Re..!" Aku terkekeh.
" Iya itu abang gue ganteng kan?"
" Iya sih ganteng, tapi kok gak mirip ya sama lo ."
" Kata siapa gak mirip. Hidungnya sama ada dua lubang matanya dua. Mulutnya satu, kulit putih, alis tebal. Sama kan ?"
" Yeh semua orang juga gitu kali !"
" Hehe..Abang gue itu lagi nyari calon istri. Tapi dia mau yang proses ta'aruf dia gak mau pacaran. Takut zina katanya. Kalau lo jomblo, boleh lah dipertimbangin abang gue buat jadi calon suami. Nanti gue kirim profilnya dia ya." Gaya bicaranya berubah tidak seperti tadi mungkin dia ingin membujukku.
" Gak tahu Re..lo kok tiba -tiba gini ?"
" Abang gue yang baru nanya. Minta dikenalin ama cewek soleh yang mau di ajak ta'aruf."
" Terus lo kenapa kenalin gue? Kan temen lo bukan gue doang !"
" Iya, tapi kan lo tahu, temen gue itu kebanyakan kaya apa modelnya ! Cuma lo yang cocok ama kriteria abang gue. Begitu gue kasih liat foto lo, abang gue langsung suka. Lagian juga, gue pilih-pilih kali nyari calon kakak ipar !"
Aku tidak menjawab aku hanya tersenyum sekilas dan fokus menatap ke depan di mana jalanan sedang macet.
Pov End.
Setelah pertemuan itu beberapa kali Hani bertemu Rere yang selalu membujuk Hani agar mau menerima ta'aruf atau setidaknya pengenalan dulu satu sama lain.
Rere bertanya keputusan Hani apakah menerima atau tidak. Hani juga sedang galau karena dia sudah jatuh cinta pada orang lain, namun sayang orang itu sudah menikah.
Hani berpikir apa dia terima saja ya biar dia bisa move on.
Di rumah pun dia di tekan orang tuanya terutama ibunya. Untuk segera menikah karena umurnya yang sebentar lagi menginjak 26 tahun.
Hasbi pria yang dicintainya memberi nasehat untuk sholat istikharah. Bundanya juga sama menasehatinya untuk sholat. Hani terpaksa cerita pada Bunda karena malam itu dia kelepasan berbicara pada Bundanya tentang Abang Rere yang mengajaknya ta'aruf . Bundanya mengatakan agar menyuruh Fatih datang untuk minta izin secara resmi pada orang tua Hani.
Hani bilang nanti minggu depan dia akan mengundang Fatih dan Rere bersama keluarga besar Fatih Adinata. Ibu setuju dan tampak senang.
Hani masih ragu dia merasa ada yang sesuatu yang disembunyikan Rere dan Fatih. Tapi orang tuanya terlihat senang. Ia tidak bisa mengecewakan Mereka. Hani sholat istikharah dan mendapat jawabannya. Entah bagaimana nanti masa depannya ia pasrahkan pada Allah . Pemilik hidupnya , semoga keputusannya ini mendapat ridhoNya dan membawa kebaikan untuk dirinya dan kedua orang tuanya.
Hani lalu menelepon Rere dan menyampaikan pesan ibunya. Agar Fatih meminta ijin ta'aruf pada keluarga Hani. Rere menyetujuinya dan akan datang minggu depan bersama kedua orang tua Fatih .
...----------------...
I know that Smile \=> Aku tahu senyum itu
Come on \=> Ayolah
People can change \=> Manusia bisa berubah.
even me .\=> Bahkan aku.
interesting \=> Menarik
After a long time \=> Setelah sekian lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2023-02-13
0
Anisnikmah
Rere itu bukan adiknya to
2022-03-20
0
Pa'tam
maaf Thor, kalau Sholeh bukan nya untuk laki laki ya. kalau untuk perempuan setahu aku Sholehah.
2022-03-16
0