Rasa yang Salah

Malam kian larut, Aku dan Nayla hanya saling diam dalam pemikiran masing masing. Kutatap wajahnya yang mulai terlihat sayu. Kepalanya disangga oleh tangannya yang lentik.

"Nay kamu ngantuk" tanyaku.

"Eh enggak mas, aku hanya cape saja" jawabnya cepat.

Kutarik nafas dalam dalam untuk mereda getaran dihati yang kian tak beraturan. Bibirnya yang merah dan pipinya yang putih, terlihat sangat pas dengan parasnya yang cantik. Kini Nayla mulai terkantuk kantuk menahan rasa ingin pergi kealam mimpinya. Kulihat dirinya mulai memejamkan mata, hingga detik kemudian pertahanannya melawan kantuk pun runtuh sudah. Dia tertidur pulas dengan posisi kepala berada disandaran sofa.

Lelah pasti dia rasakan. Selain fisiknya yang harus sehat, hatinya juga harus kuat menghadapi ujian yang Allah berikan pada pernikahannya.

Kuambil bantal disamping sofa dan mulai membaringkan tubuhnya agar bisa tidur lebih nyenyak. Selimbut Algi yang ada didalam tas, kuambil dan mulai menutupi tubuh Nayla yang sedang meringkuk.

Andai saja Bian tak menikahi wanita sampah itu, mungkin saja Nayla akan tetap tersenyum menjalani hidupnya. Wajahnya yang polos saat ia tertidur, menambah kecantikan yang ia miliki.

Kuusap lembut pucuk kepalanya dan membelai pipinya yang sangat halus. Nayla yang dulu sudah berubah.

Kutatap wajahnya yang meneduhkan, dan mulai bergumam dengan pikiranku sendiri.

"Nay, kamu itu wanita yang baik. Kau hampir sama dengan Arumi. Aku berjanji akan selalu menjagamu dan membuatmu tersenyum walaupun cara yang kulakukan selalu membuatmu kesal juga emosi. Akhir akhir ini, aku selalu memikirkanmu. Entah kenapa hatiku selalu saja berdetak lebih cepat jika sedang bersama denganmu. Ku tahu ini salah, tapi mencintai mu adalah anugrah terindah dihidupku saat ini. Kau adalah adik iparku, dan mungkin akan tetap seperti itu"

Kulihat matanya sedikit mengerjap. Hingga akhirnya ia terbangun dan menatapku dengan tatapan yang sedikit aneh.

"Kenapa aku bisa tidur seperti ini ? apakah mas sudah ?" terlihat Nayla mulai panik dan dengan cepat ia menarik selimbut untuk menutup bagian tubuhnya yang jelas jelas masih menggunakan gamis kemarin.

"Apa hah?! kau pikir aku akan macam macam padamu? aku hanya membantumu berbaring sebab tadi kau tertidur dengan mulut yang menggangga. Air liurmu terus saja jatuh dan membasahi sandaran sofa. Harusnya kau berterimakasih padaku, sebab jika aku tak membaringkanmu mungkin saja sofa yang kau pakai akan berubah menjadi bau" jawabku.

"Mas yakin tak melakukan apapun? " yakinnya lagi padaku.

Aku yang tak tahan melihatnya yang sangat menggemaskan, kini mulai berjalan kearahnya dengan tatapan mata sedikit menelisik.

"Nay, kau itu bertanya atau ingin aku melakukan hal yang kau pikirkan?"

Tanpa menunggu aba aba, kini dia memukul kepalaku dengan bantal yang ada disampingnya. Terlihat juga kini ia tengah melepaskan sepatu yang dia pakai dan mengarahkannya kepadaku.

Tawa lepas tak dapat kutahan. Setakut itukah Nayla padaku.

"Kau itu bodoh atau apa? jika aku melakukan hal yang tidak tidak, mungkin saat kau bangun kerudungmu akan terlepas dan gamismu pun akan terlihat kusut. Lagi pula jika aku menyentuhmu, kau juga pasti akan terbangun dan mulai menelanku bulat bulat"

Terlihat jelas wajah Nayla kini berubah semu merah. Malu yang ia rasa, terpancar dari gerakan tubuhnya yang salah tingkah.

"Aku hanya bertanya saja mas. Lagi pula kau sudah tua dan belum menikah. Jadi aku takut kau memiliki hasrat terselubung yang belum kau salurkan." Jawab Nayla dengan kepala menunduk.

"Nay, aku ingin pria waras. Jangan kau samakan aku dengan pria jahat diluaran sana yang menhancurkan kehormatan wanita dengan seenaknya. Akupun tak sama seperti Bian yang tak dapat menahan nafsu dimana saja"

Hening seketika. Hingga dia tertunduk dan mulai memainkan jarinya yang lentik.

"Maaf mas" ucapnya pelan.

Aku tersenyum kearahnya dan mengelus pucuk kepalanya.

"Tak apa Nay, aku tahu kekhawatiranmu terhadap pria yang bukan mukhrim mu"

Senyum kembali mengembang diwajah cantiknya. Kini kami mengobrol dengan santai, membicarakan semua rencana selanjutnya.

"Nay ngomong ngomong jika nanti kita sudah menemukan bukti yang kuat untuk mengugat Bian, apa yang akan kau lakukan selanjutnya? apakah kau akan tetap menceraikannya?" tanyaku.

Entah apa yang akan aku lakukan jika nanti harus berpisah dengan Nayla. Walaupun kami hanya sebatas ipar, bahkan aku dan Bian pun bukan saudara kandung, tapi rasanya begitu berat bila harus berpisah dengan wanita menyebalkan ini.

"Aku sudah memikirkannya matang matang mas. Aku akan tetap berpisah dengan Mas Bian. Seribu kesalahan yang dia lakukan aku akan tetap memaafkannya. Namun untuk kesalahan mengenai menduakan pernikahanku, aku menyerah mas. Aku bukan kalah, dan aku tidak lemah. Aku hanya wanita biasa yang tak ingin berbagi seorang pria dengan wanita lain. Membayangkan mereka bercinta saja membuat hatiku sakit. Bahkan setiap sentuhan yang dilakukan Mas Bian padaku, kini aku pun merasa jijik" Suara Nayla sedikit bergetar, mungkin saat ini dia tengah menahan air matanya agar tak mengalir.

"Nay, aku paham bagai mana perasaanmu saat ini. Kau wanita yang kuat dan hebat. Tak ada siapapun yang pantas menyakiti seorang wanita berstatuskan istri dengan cara membagi jiwa dan raganya tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari istri pertamanya. Pria yang berselingkuh adalah pria pecundang yang tak mampu berkata jujur pada wanita yang menjadi penopang pondasi rumahnya. Aku sebagai saudara Bian meminta maaf padamu Nay. Karna dengan Bian melakukan poligami tanpa sepengetahuanmu itu berarti kesalahanku juga, karna aku tak mampu menjadi seorang kakak yang baik."

Tak ada tangis yang keluar dari mata Nayla. Dia sudah kuat dengan semua penderitaan yang kini ia miliki. Tawanya hilang bersamaan dengan hilangnya rasa percaya dihati kecilnya.

"Mas, jika nanti pembunuh Arumi sudah tertangkap, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan membuatnya mengatakan motif sebenarnya atas kejahatan yang ia perbuat. Sekarang aku masih memikirkan hukuman apa yang pantas untuk pria beja*d sepertinya. Kau tahu Nay, hatiku juga hancur sampai sekarang. Luka lama masih tersimpan rapih disini. Aku tak peduli dengan biaya gedung yang sudah kusewa dan makanan yang sudah kubayar saat itu. Aku hanya perduli dengan jasad Arumi yang harus segera dikebumikan waktu itu. Aku terlalu lemah untuk menghadapi masalah pembunuhan Arumi. Hatiku hancur bersamaan dengan hancurnya kehormatan yang ia pertahankan. Dan hatiku mati rasa bersamaan dengan nafas Arumi yang diambil paksa dari tubuhnya."

Aku yang sedari dulu tak pernah tersenyum hanya dapat menangis pilu dikegelapan malam dan kesunyian ruangan. Tak ada siapapun yang mampu menghilangkan trauma yang kualami saat kehilangnya. Hingga kini aku masih terus saja berencana untuk membalaskan dendamku terhadap pembunuh Arumi. Aku sadar, aku harus memaafkan kesalahan pelaku pembunuhan itu, tapi pikiran dan hatiku saling bersitegang mengenai apa yang akan kulakukan jika nanti pelaku pembunuhan Arumi terungkap.

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

tu dendam pembunuh Arumi jg pembunuh orgtuamu Zidan JD ada 2 dendam yg harus kuo slsekan

2024-04-22

0

Wien Narti

Wien Narti

potong manuk nya j.gwmwsh ak

2022-03-19

0

Azka Zaina

Azka Zaina

bian n ayahnya sm2 biadab..,

2022-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Rahasia Suamiku
2 Tawaran Kerja Sama
3 Kesepakatan
4 Haruskah Aku Berbagi
5 Berbagi Suami
6 Panik
7 Titik Terang
8 Awal pertemuan
9 Semakin Dekat
10 Senyum Terakhir
11 Penyesalanku
12 Luka
13 Janggal
14 Nayla Berubah
15 Rekaman Cctv
16 Tertawa Bersama
17 Nayla yang Kuat
18 Rasa yang Salah
19 Rahasia Besar Mulai Terbongkar
20 Drama kolosal
21 Pertarungan Hebat
22 Menjadi Aneh
23 Bukti perselingkuhan Ayah
24 Tertangkap Basah
25 Perpisahan
26 Nyaman
27 Ikhlas
28 Pergi
29 Kejutan
30 Skandal Ayah
31 Bukti baru
32 Masalah
33 Terungkap
34 Pembalasan Baru dimulai
35 Kecewa
36 Mahluk halus
37 Keputusan yang sulit
38 Masa Lalu Dan Akan Tetap Seperti Itu
39 Terbukti Bersalah
40 Alasan
41 Hamil?
42 Pulang
43 Berteman
44 Cantik
45 Sidang
46 Bersalah
47 Sadar
48 Perasaan
49 Diusir
50 Kehidupan yang baru
51 Cemburu
52 Persaingan
53 Jodoh
54 Lamaran?
55 Ulang Tahun
56 Ditolak
57 Dijebak
58 Selamat
59 Ikhlas
60 Gugup
61 Kabar bahagia
62 Respon tak baik
63 Acara Lamaram
64 Status lajang
65 Sah
66 Menganggu
67 Bersemangat
68 Selamat atau Tidak
69 Makin memburuk
70 Belum sadar
71 Tamak
72 Siuman
73 Kembali
74 Misi
75 Keputusan
76 Masuk perangkap
77 Berangkat
78 Khawatir
79 Berkenalan
80 Akan Sulit
81 Berangkat
82 Sampai
83 Lancang
84 Dimulai
85 Dapat
86 Bicara
87 Pria misterius
88 Geram
89 Bertanya
90 Terdiam
91 Rinci
92 Rencana apalagi
93 Bimbang
94 Ingin menjadi lebih baik
95 Mengejutkan
96 Tak ada
97 Takut
98 Berontak
99 Tegang
100 Nikita
101 Hitam
102 Kenyataan
103 Syok
104 Mulai Mencari Tahu
105 Petunjuk
106 Kabar Bahagia
107 Bahagia didalam Duka
108 Tahu
109 Datang
110 Kesal
111 Penasaran
112 Misterius
113 Ternyata
114 Mencoba
115 Berhasil
116 Cinta Dalam Diam
117 Panik
118 Tak aman
119 Sampai
120 Ikhlas
121 Tulus
122 Dimakamkan
123 Lemah
124 Sakit?
125 Panik
126 Sadar
127 Meyakinkan
128 Lamaran
129 Mengunjungi
130 Kembali
131 Penasaran
132 Diserang
133 Curiga
134 Dijebak
135 Terkejut
136 Ciri ciri
137 Ragu
138 Tak percaya
139 Arogan
140 Iba
141 Jebakan
142 Permaianan
143 Geram
144 Berubah
145 Menyesal
146 Berpisah
147 Siapa dia
148 Naura
149 Melupakan
150 Setuju
151 Agresif
152 Dekat
153 Marah
154 Bullying
155 Ancaman
156 Undangan ?
157 Egois
158 Mimpi yang harus pupus ?
159 Mencoba menaklukan Hamdi
160 Licik
161 Siapa?
162 Tak menyangka
163 Terluka
164 Langka
165 Tak direstui
166 Rahasia Naura
167 Rekaman
168 mencuri?
169 Membalas
170 Ketar ketir
171 Keguguran?
172 Heran
173 Kembali?
174 Benci
175 Terbongkar
176 Kejutan yang membuat bungkam
177 Tak menyangka
178 Bersiap untuk perceraian
179 Jaminan
180 Basa basi
181 Sesakit ini?
182 Pembalasan
183 Dimulai
184 sisi baik telah pergi
185 Lamaran
186 Pilihan?
187 tamat
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rahasia Suamiku
2
Tawaran Kerja Sama
3
Kesepakatan
4
Haruskah Aku Berbagi
5
Berbagi Suami
6
Panik
7
Titik Terang
8
Awal pertemuan
9
Semakin Dekat
10
Senyum Terakhir
11
Penyesalanku
12
Luka
13
Janggal
14
Nayla Berubah
15
Rekaman Cctv
16
Tertawa Bersama
17
Nayla yang Kuat
18
Rasa yang Salah
19
Rahasia Besar Mulai Terbongkar
20
Drama kolosal
21
Pertarungan Hebat
22
Menjadi Aneh
23
Bukti perselingkuhan Ayah
24
Tertangkap Basah
25
Perpisahan
26
Nyaman
27
Ikhlas
28
Pergi
29
Kejutan
30
Skandal Ayah
31
Bukti baru
32
Masalah
33
Terungkap
34
Pembalasan Baru dimulai
35
Kecewa
36
Mahluk halus
37
Keputusan yang sulit
38
Masa Lalu Dan Akan Tetap Seperti Itu
39
Terbukti Bersalah
40
Alasan
41
Hamil?
42
Pulang
43
Berteman
44
Cantik
45
Sidang
46
Bersalah
47
Sadar
48
Perasaan
49
Diusir
50
Kehidupan yang baru
51
Cemburu
52
Persaingan
53
Jodoh
54
Lamaran?
55
Ulang Tahun
56
Ditolak
57
Dijebak
58
Selamat
59
Ikhlas
60
Gugup
61
Kabar bahagia
62
Respon tak baik
63
Acara Lamaram
64
Status lajang
65
Sah
66
Menganggu
67
Bersemangat
68
Selamat atau Tidak
69
Makin memburuk
70
Belum sadar
71
Tamak
72
Siuman
73
Kembali
74
Misi
75
Keputusan
76
Masuk perangkap
77
Berangkat
78
Khawatir
79
Berkenalan
80
Akan Sulit
81
Berangkat
82
Sampai
83
Lancang
84
Dimulai
85
Dapat
86
Bicara
87
Pria misterius
88
Geram
89
Bertanya
90
Terdiam
91
Rinci
92
Rencana apalagi
93
Bimbang
94
Ingin menjadi lebih baik
95
Mengejutkan
96
Tak ada
97
Takut
98
Berontak
99
Tegang
100
Nikita
101
Hitam
102
Kenyataan
103
Syok
104
Mulai Mencari Tahu
105
Petunjuk
106
Kabar Bahagia
107
Bahagia didalam Duka
108
Tahu
109
Datang
110
Kesal
111
Penasaran
112
Misterius
113
Ternyata
114
Mencoba
115
Berhasil
116
Cinta Dalam Diam
117
Panik
118
Tak aman
119
Sampai
120
Ikhlas
121
Tulus
122
Dimakamkan
123
Lemah
124
Sakit?
125
Panik
126
Sadar
127
Meyakinkan
128
Lamaran
129
Mengunjungi
130
Kembali
131
Penasaran
132
Diserang
133
Curiga
134
Dijebak
135
Terkejut
136
Ciri ciri
137
Ragu
138
Tak percaya
139
Arogan
140
Iba
141
Jebakan
142
Permaianan
143
Geram
144
Berubah
145
Menyesal
146
Berpisah
147
Siapa dia
148
Naura
149
Melupakan
150
Setuju
151
Agresif
152
Dekat
153
Marah
154
Bullying
155
Ancaman
156
Undangan ?
157
Egois
158
Mimpi yang harus pupus ?
159
Mencoba menaklukan Hamdi
160
Licik
161
Siapa?
162
Tak menyangka
163
Terluka
164
Langka
165
Tak direstui
166
Rahasia Naura
167
Rekaman
168
mencuri?
169
Membalas
170
Ketar ketir
171
Keguguran?
172
Heran
173
Kembali?
174
Benci
175
Terbongkar
176
Kejutan yang membuat bungkam
177
Tak menyangka
178
Bersiap untuk perceraian
179
Jaminan
180
Basa basi
181
Sesakit ini?
182
Pembalasan
183
Dimulai
184
sisi baik telah pergi
185
Lamaran
186
Pilihan?
187
tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!