Setelah memeriksa kondisi Amayra dan dia dalam keadaan baik-baik saja. Satria mengajaknya untuk segera kembali ke rumah keluarga Calabria.
Dengan hati yang takut dan ragu, Amayra mengikuti suaminya pergi ke tempat yang asing. Dia akan pulang, tapi bukan pulang ke rumahnya, melainkan pulang ke rumah keluarga suaminya. Dimana disana ada anggota keluarga Calabria.
"Kamu udah baikan?" tanya Satria sambil menatap ke arah gadis berkerudung biru itu.
Amayra mengangguk pelan, menyatakan bahwa dirinya sudah tidak apa-apa. "Kak Satria, maaf sebelumnya.."
"Apa?"
"Apa Bu Nilam akan menerima ku disana?" tanya Amayra pada suaminya. Sebelumnya dia melihat bagaimana sikap ibu mertuanya itu padanya.
"Mama ku memang orang yang judes. Tapi percayalah, dia tidak akan berbuat macam-macam padamu. Karena kamu mengandung cucu nya, anak kak Bram. Dan.. jangan panggil dia Bu Nilam, dia sudah menjadi mama mertuamu, dan kamu adalah menantu nya," jelas Satria menerangkan posisi Amayra di rumah Calabria nanti.
"Iya baiklah... aku mengerti kak," jawab Amayra patuh.
Mereka pun berangkat menaiki mobil Satria yang berada di tempat parkir hotel itu. Amayra duduk bersampingan dengan Satria. Dia terlihat canggung karena tidak pernah dekat dengan pria manapun. Terlebih lagi karena trauma nya pada Bram.
Satria mencuri lirik pada istrinya, memperhatikan penampilan Amayra dari atas sampai bawah. Tidak ada hal yang menggoda dari wajah sederhana itu. Lalu kenapa Bram bisa sampai memperkosa nya?
Penampilan Amayra tertutup, kepala juga ditutup rapat oleh hijab nya yang lumayan panjang menjuntai sampai ke dada. Wajahnya tidak dipoles make sedikit pun, bahkan hanya memakai pelembab murahan saja. Satria heran, apa yang membuat kakak nya memperkosa gadis belia yang sudah menjadi istrinya ini? Apa yang membuat Bram tergoda untuk menidurinya?
"Ada apa kak? Kenapa kakak melihatku seperti itu?" tanya Amayra yang menyadari kalau sedari tadi Satria mencuri pandang padanya.
"Ehem! Gr banget ya kamu, siapa juga yang lihatin kamu?" Satria bertanya balik pada istrinya itu. Dia bicara dengan nada ketus.
"Tapi kakak melihatku barusan, bahkan sampai beberapa kali," Amayra mengatakan nya dengan jujur. Dia yakin bahwa Satria melihat dirinya.
"Aku baru tau kalau kamu orangnya kepedean! Siapa juga yang melihat kamu, hah?!" Satria masih melakukan penyangkalan.
"Kakak masih mau menyangkal?" Amayra menatap pria disampingnya itu.
"Gak ada bukti kalau aku melihat mu, kan?" Satria menyunggingkan senyuman tipisnya. Tangannya masih sibuk memegang stir mobil.
"Ada! Allah maha melihat, Allah pasti melihat apa yang kakak lakukan. Dan Allah tau kalau kakak melihatku,"
"Haah! Apa-apaan?!" Satria tercengang, dia tidak percaya kalau Amayra akan mengatakan tentang yang maha kuasa dengan begitu percaya diri.
"Satu kosong ya," Amayra tersenyum tipis.
"Hah!" Satria melihat ke arah lain, diam-diam dia tersenyum.
Dia lucu juga.
****
Di sekolah tempat Amayra bersekolah sebelumnya..
Berita tentang Amayra hamil diluar nikah mulai mereda dan sekarang semua orang sedang membicarakan tentang pernikahan Amayra. Tentu saja pembicaraan itu lebih banyak ke arah negatif. Karena mereka cuma bisa menghujat dan menghakimi, bahkan jilbab pun menjadi masalah yang dibesar-besarkan.
Anna masih diliputi rasa bersalah, karena semua impian Amayra hancur karena dirinya.
"An, udah dong..ini semua udah terjadi," Fania mencoba menghibur Anna yang murung.
"Ini semua karena aku, Mayra harus mengalami semua ini. Om Bram juga, kenapa dia malah melarikan diri? Aku benci om Bram! Aku benci dia dan benci diriku sendiri!" Anna menggerutu kesal pada dirinya sendiri. Anna masih berada dalam penyesalan, tapi nasi sudah menjadi bubur. Semuanya telah terjadi.
"Aku ngerti perasaan kamu.. tapi kamu masih punya kesempatan untuk menebusnya An,"
Anna menoleh ke arah sahabatnya, "Menebusnya? Gimana?"
"Dia kan nanti tinggal serumah sama kamu, jadi kamu bisa menjaganya disana,"
"Kamu benar juga ya Fan. Aku harus menebus kesalahan ku dengan menjaga Amayra!" Anna menghentikan tangisnya, saran sahabatnya memang benar-benar bermanfaat.
"Nah itu dia maksudku!" Fania tersenyum dan memberikan semangat pada Anna untuk jangan bersedih lagi.
"Yo yo, ada dua lagi nih lalat yang harus dibasmi di sekolah ini!" Reina dan kedua temannya lewat disana. Lagi-lagi mereka mencari perkara.
"Apaan sih kalian? Mau cari ribut sama kita lagi?!" Fania menyentak Reina, Angel dan Naya. Sebelumnya Fania dan Anna bertengkar karena Reina juga kedua temannya selalu membicarakan hal buruk tentang Amayra kepada semua orang.
"Karena kalian! Semua orang jadi tau kalau Amayra hamil! Gue belum memperhitungkan hal itu sama kalian!" Anna berdiri tegap, matanya menatap tajam ke arah Reina dan kedua temannya.
"Bukannya kalian harusnya berterimakasih sama gue? Karena gue, kalian bisa tau kalau sahabat kalian si cewek kampungan itu gak lebih dari p*lacur yang pengen kaya dengan cara godain cowok kaya!" Reina kembali nyinyir, mulutnya selalu semangat membicarakan kejelekan temannya.
"Lo benar-benar ghibah! Sumpah, gue gak ngerti orang kaya lo harus digimanain lagi!" Anna tak percaya bahwa ada temannya yang begitu tega menyebarkan aib kejelekan orang lain.
"Terus kalian mau gimana? Emang ini faktanya kan?" Angel membela temanya Reina, mereka bertiga sama saja.
"Mayra bukan p*lacur! Brengsek!" Gadis itu marah dan mendorong Reina hingga dia jatuh ke lantai.
Bugh!
"Hei biasa aja dong Lo!" Reina berdiri dibantu kedua temannya.
Akhirnya Anna, Fania dan Reina and the geng saling jambak dan adu mulut. Hingga mereka di hukum membersihkan taman sepulang sekolah.
****
Sesampainya di rumah keluarga Calabria, Amayra terdiam di depan pintu. Dia merasa bahwa dirinya tidak pantas menginjakkan kaki di rumah itu. Rumah asing yang bukan rumah nya.
"Ayo masuk! Ini adalah rumah mu juga sekarang," ucap Satria pada wanita yang terdiam menatap pintu rumah.
"I-iya kak," jawab nya terbata-bata.
Ya Allah, tolong beri aku kekuatan. Semoga aku bisa menjadi istri dan menantu yang baik di rumah ini..
Amayra mengucapkan salam pada penghuni rumah. Dia dan Satria di sambut oleh salah seorang pelayan di rumah itu.
"Waalaikumsalam, selamat datang tuan muda Satria, nona Mayra," sambut wanita berusia sekitar 50 tahunan itu pada Amayra dan Satria.
"Bi Dewi gak usah repot-repot nyambut kami. Bahkan tuan rumahnya juga gak nyambut kami, jangan buat kami malu bi," Satria melirik ke arah Bu Nilam yang sedari tadi diam saja padahal dia melihat kehadiran anak dan menantunya disana.
Mama kenapa sih sikapnya selalu seperti ini padaku? Mama benar-benar pilih kasih. Satria langsung masuk ke dalam kamarnya sendirian dan membawa barang-barang nya.
Amayra buru-buru menghampiri Bu Nilam, dia hendak mencium tangan wanita yang sudah menjadi ibu mertuanya.
"Assalamualaikum Bu," Amayra tersenyum lebar dan memegang tangan Nilam.
Nilam melirik ke arah Amayra, dia menepis tangan yang memegangnya itu. Dia melihat menantunya dengan jijik. Dalam hatinya dia merasa sangat bersyukur karena Bram tidak menikahi Amayra, putri seorang tukang sampah.
"Apa-apaan sih kamu?! Kotor tau!"
Betapa tidak terluka hati Amayra, dia seperti dianggap semut oleh ibu mertuanya. "Ma-maaf ma, tapi saya udah mandi, jadi saya udah bersih,"
"Hah! Apa kamu bilang mama? Beraninya kamu panggil aku mama? Siapa mama kamu hah?!" Nilam naik pitam begitu mendengar panggilan Amayra.
"Tapi kan mama adalah mama mertuaku, jadi sudah seharusnya saya memanggil mama mertua dengan sebutan mama," Amayra tidak mau kalah begitu saja, karena dia melakukan hal benar.
"Kurang ajar sekali kamu! Aku tidak punya menantu seperti kamu!" Bu Nilam menatap tajam ke arah Amayra. Seorang dia adalah serangga yang harus dibasmi.
Ya Allah, mulai sekarang aku harus tinggal di rumah ini. Aku harus bisa bertahan.. berilah aku kekuatan untuk menghadapi semuanya, gerakan hati semua orang yang ada di rumah ini untuk menerimaku.
...---***---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Echa Fairlysyarma
sbr Mayra... Smg indah pada waktunya 😁💪💪💪
untung dlu mertuaku baik tp anknya yg tak tau diri 😂😜
2023-06-14
0
Opung Boru Caroline
sabar may.buarkan sikap buruk merajai mama satria.jgn kamu balas dgn keburukan
2022-02-27
1
Aska
mertua ke gitu bagusnya di kasih kopi sianida
2022-02-20
2