Bab 2. Pria sombong yang baik

...🍂🍂🍂...

Tadinya pak Harun tidak mau berkata jujur tentang kejadian yang menimpa dirinya. Namun Amayra mengancam ayahnya bahwa dia akan marah pada pak Harun kalau pak Harun tetap tutup mulut.

Akhirnya pak Harun menceritakan semua yang terjadi padanya dan kenapa kaki nya bisa terluka. Bahwa ada mobil yang menyerempet nya saat dia sedang mengangkut sampah, makanya dia pulang lebih awal dari biasanya.

"Astagfirullah! Siapa yang nyerempet Ayah? Ayah ingat nomor plat mobilnya?" tanya Amayra dengan tatapan cemas pada sang ayah.

"Ayah gak ingat, tapi Ayah tau kalau mobil itu warna nya hitam," jawab pak Harun sambil mengingat ingat mobil yang menyerempet nya.

"Ya ampun yah, mobil berwarna hitam kan banyak. Ya udah itu gak terlalu penting, yang penting gimana keadaan ayah sekarang?" tanya Amayra yang lebih mementingkan keadaan ayah nya daripada si penabrak yang tidak mau bertanggungjawab itu.

"Gak ada yang serius kok, Ayah sepertinya cuma luka luar aja," jawab Pak Harun sambil duduk dengan benar di kursi itu.

"Serius? Yang benar cuma luka luar aja? Coba Ayah jalan dulu deh," ucap Amayra pada ayah nya itu, dia ingin memastikan pak Harun baik-baik saja.

"Benar kok, cuma luka luar aja," jawab pak Harun yakin bahwa dia baik-baik saja.

Pak Harun berdiri tegap, akan tetapi ketika dia mulai melangkah.

"Aduh!!"

"Tuh kan? Ayah gak baik-baik saja, aku panggil kan mas Jajang dulu ya untuk memijat kaki Ayah" kata Amayra perhatian pada bapaknya

"Gak usah nak.."

"Udah deh bapak diam aja dulu ya" Amayra tersenyum, dia kembali mendudukkan ayahnya di kursi kayu itu.

Dengan sigap, Amayra meletakkan tas gendongnya di meja. Dia yang masih memakai seragam putih abu itu, pergi keluar dari rumah nya dan berniat memangil pak Jajang seorang tukang pijit dan ahli urut yang rumahnya tak jauh dari sana.

Hanya butuh waktu 2 menit, Amayra datang dan membawa pak Jajang ke rumahnya yang sederhana itu. Pak Jajang tersenyum ramah, kemudian dia melaksanakan tugasnya sebagai tukang urut untuk memijat kaki pak Harun yang keseleo.

"Pak Jajang, gimana keadaan kaki ayah saya? ayah saya gak apa-apa?" tanya Amayra cemas

"Jangan khawatir neng, udah saya urut dan di kasih minyak urut juga. Seharusnya udah gak apa-apa, tapi lebih amannya sih jangan dulu banyak gerak" jelas pak Jajang pada Amayra

"May, jangan cemas.. ayah udah gak apa-apa" Pak Harun meyakinkan Amayra kalau dirinya baik-baik saja.

"Lebih baik pak Harun diam saja di rumah ya untuk sehari ini, takutnya nanti kaki pak Harun keseleo lagi" saran pak Jajang

"Aduh, gimana ya pak Jajang. Sore ini saya ada jadwal narik sampah ke komplek mawar" gumam Pak Harun yang bingung dengan pekerjaan nya dan siapa yang akan mengerjakan tugasnya kalau dia sakit. Teman-teman nya sesama tukang pengangkut sampah juga punya tugas masing-masing.

"Ayah gak usah cemas, kan ada aku. Aku yang gantiin papa ngangkut sampah!" kata Amayra tanpa ragu sedikitpun.

Pak Harun dan pak Jajang menatap Amayra dengan terpana. Seorang gadis cantik ingin menggantikan sang ayah mengangkut sampah? apa dia tidak malu malu ketahuan teman-teman nya di sekolah? begitulah pikir kedua pria itu begitu mendengar ucapan Amayra.

"Jangan nak, nanti kamu malu" kata Pak Harun merasa tidak enak.

"Ayah, kenapa aku harus malu? mengangkut sampah kan bukan pekerjaan yang haram, malah pekerjaan yang mulia. Udah, ayah diam saja dulu hari ini.. biar Mayra yang mengerjakan tugas ayah. Nah, pertama-tama Mayra mau masak makan siang dulu buat ayah" Amayra tersenyum ceria, dia sama sekali tidak mengeluh ataupun malu dengan pekerjaan ayahnya. Dia selalu tulus dan ikhlas dalam setiap keadaan.

Itu karena dia percaya bahwa semua nasib dan takdir manusia sudah di tentukan oleh yang kuasa. Manusia tinggal berusaha ingin menjadi lebih baik atau cukup dengan hanya disitu saja.

Amayra pergi ke dapur dan bersiap untuk memasak. Pak Jajang hanya tersenyum menyaksikan semua itu, dia menggeleng geleng seolah tak percaya bahwa di zaman yang seperti ini masih ada gadis sebaik Amayra.

"Subhanallah sekali ya pak Harun, neng Mayra itu sudah cantik, sholehah, baik lagi" kata Pak Jajang sambil meminum secangkir kopi yang sudah dibuatkan oleh Amayra.

"Alhamdulillah pak, hanya Amayra satu satu nya intan berlian di dalam kehidupan saya dan kebanggaan saya" Pak Harun bangga pada anaknya yang tidak pernah berulah seperti anak-anak remaja kebanyakan pada umumnya. Amayra mampu menjaga dirinya dari perkembangan zaman dan dari pria.

Anakku memang membanggakan, semoga dia tetap berada di jalan Allah dan tidak melanggar norma. batin Pak Harun berdoa agar putri nya itu tetap Sholehah dan baik hati tidak terbawa pergaulan.

"Saya jadi pengen deh punya anak perempuan kaya neng Mayra, sayangnya anak saya laki-laki semua. Ah, pak Harun... saya ada ide, gimana kalau kita jodohkan anak-anak kita" Pak Jajang tersenyum memandang ke arah pak Harun

"Ahh.. si bapak bisa saja, anak saya lebih tua 10 tahun dari anak-anak bapa haha" pak Harun tertawa mendengar candaan tetangga nya itu

"Sayang sekali ya pak, kalau saja anak saya lebih tua hehe" Pak Jajang menyeruput kopinya pelan-pelan.

Setelah menghabiskan kopi nya, pak Jajang kembali ke rumahnya tanpa menerima bayaran dari pak Harun dan juga Amayra. Dia menolak bayaran itu karena dia ikhlas membantu pak Harun. Pak Harun juga pernah membantunya di saat kesusahan.

Di lingkungan kumuh itu, tidak ada yang tidak mengenal Amayra dan Pak Harun. Walaupun mereka terbilang sebagai orang miskin, namun ayah dan anak itu selalu membantu orang yang kesusahan, juga dermawan.

Sore itu, Amayra benar-benar menggantikan pekerja ayahnya untuk mengangkut sampah. Meskipun sang ayah sudah melarang untuk melakukan nya. Amayra sudah memakai baju oranye, baju yang biasa dipakai tukang sampah saat bertugas. Dia memakai kerudung segitiga berwarna putih, tangannya memakai sarung tangan, dan dia atas kerudung nya terpasang topi berwarna oranye.

"Otw deh sekarang! bismillah..!!" Amayra mengangkut truk sampah yang lumayan berat itu dengan susah payah. "Berat juga.. ya, apa ayah gak pegel seperti ini setiap hari?" gumam Amayra yang selalu memikirkan perasaan dan keadaan ayahnya.

Gadis itu mulai berjalan sambil mendorong gerobak sampai ke sebuah kompleks perumahan mewah yang jaraknya ternyata sangat jauh dari rumahnya.

Tubuhnya sudah berkeringat bahkan sebelum dia mengangkut sampah. Ingin pekerjaannya segera selesai karena dia ada pengajian di mesjid, gadis itu dengan cepat-cepat membereskan sampah sampah yang ada di depan rumah-rumah kompleks dengan melempar cepat sampah-sampah itu ke dalam gerobak sampah.

"Nah begini aja kan biar cepat" kata Amayra dengan senyuman polosnya. Amayra melempar lagi sampah-sampah itu ke dalam gerobak sampah. Tak sengaja sebuah benda seperti botol terlempar jauh melebihi gerobak sampah itu.

"Yah! yah! kok malah kesana!" Amayra terkejut dan dia berlari mengejar botol yang dia lempar, karena botol itu pun terlempar ke sebuah spion kaca mobil sedan putih yang sedang melaju.

PRANG!!!

"Astagfirullah hal adzim..!!!" Amayra terkejut dan deg degan melihat spion kaca mobil itu pecah akibat botol yang tak sengaja dia lempar.

CKITTT.....!!!

Mobil itu berhenti tepat di depan Amayra. Amayra terlihat ketakutan, tapi dia salah jadi dia harus menghadapinya.

Hal yang dia takutkan terjadi, pengemudi mobil itu turun dari mobilnya. Dia adalah seorang pria dengan tubuh tinggi, memakai setelan jas hitam dengan dasi garis-garis. Tak lupa dengan memakai kacamata hitam.

"Subhanallah...apa dia aktor ya? Tinggi banget, kayanya dia ganteng.. eh apa yang aku pikirkan?" gumam Amayra yang hampir saja tergoda oleh sosok pria itu.

Amayra, bukan saatnya terpesona! pasti om itu mau minta ganti rugi. Gimana ini? uang darimana?. batin Amayra mulai panik

"Kemari, kamu!" seru pria itu sambil melambaikan tangannya pada Amayra dengan gaya arogan nya.

Amayra mempersiapkan mentalnya untuk dimarahi oleh pria yang baru saja keluar dari mobil itu. Amayra melangkah ke arah pria bertubuh tinggi itu.

"Om, maafkan saya om.. saya tidak sengaja merusak spion kaca mobil punya om" Amayra berbicara dengan suara merendah.

"Om? Kamu panggil aku om? Emang nya aku terlihat seperti om om?" tanya pria itu sambil membuka kaca mata hitamnya. Dia adalah Bramastya Zein Calabria, Presdir dari sebuah perusahaan besar bernama Calabria grup.

Subhanallah, gantengnya. Kayanya dia model deh. Eh, sadarlah Amayra!. Amayra terpana melihat sosok pria bak model itu.

"Sayang! cepetan masuk!" suara seorang wanita terdengar berteriak dari dalam mobil Bram.

"Bentar sayang!" kata Bram pada wanita itu.

Gadis ini terlihat masih muda, kayanya dia tukang sampah. Bram menatap Amayra dari atas sampai ke bawah, dia memperhatikan wajah gadis itu yang kotor dan kumal.

"Maafkan saya om, saya akan ganti kerugian nya. Tapi dicicil boleh gak om? Soalnya saya gak punya uang sekarang" bujuk Amayra pada pria itu dengan wajah polosnya.

"Kamu kira saya tukang kredit? Kenapa juga kamu panggil saya om?! Hah.. mana?" Bram mengulurkan tangannya seperti meminta sesuatu pada Amayra.

"Mana apanya om? Saya benar-benar tidak punya uang"jawab gadis itu

"KTP, mana?"tanya Bram dengan suaranya yang arogan.

"Saya gak punya KTP" jawabnya polos.

"Bohong! masa WNI gak punya KTP?" tanya Bram tidak percaya.

"Maaf om, tapi saya tidak punya KTP karena saya belum berusia tujuh belas tahun.. tapi bulan depan usia saya 17 tahun. Kalau om lagi buru-buru, om bisa ambil kartu pelajar saya dulu.. kebetulan saya bawa" kata Amayra sambil tersenyum, di merogoh sesuatu di saku bajunya.

Din...Din...Din..

"Sayang! Cepetan!!" teriak wanita yang ada di dalam mobil sambil menekan klakson. Suaranya terdengar marah.

"Gak usah, kita lupakan saja hari ini" kata Bram kesal sambil melangkah pergi masuk ke dalam mobilnya.

"Tapi om, saya harus mengganti rugi. Bagaimana dengan kaca spion nya?" tanya Amayra

"Gak apa-apa, bukan salah kamu kok. Lagian kaca spion nya aja yang kurang kuat" kata Bram sambil masuk ke dalam mobilnya lalu mulai tancap gas.

Amayra sangat berterimakasih pada pria itu, namun dia berjanji jika dia bertemu lagi dengan Bram, dia akan mengganti rugi spion mobil yang rusak olehnya.

"Benar-benar pria yang sombong tapi baik" gumam Amayra sambil tersenyum.

Setelah pekerjaannya selesai, magrib itu Amayra pulang ke rumahnya. Dia segera mandi dan mengambil air wudhu, dia segera melaksanakan shalat magrib lalu pergi mengaji ke mushala terdekat.

Malam itu Amayra dan ayahnya makan malam bersama setelah melaksanakan shalat isya. Mereka makan malam dengan lauk pauk seadanya, tahu, tempe, kecap, sambal sudah menjadi makanan sehari-hari.

"Yah.."

"Ya nak? ada apa?"tanya Pak Harun yang baru saja menyelesaikan makan malamnya.

"Mayra mau minta izin sama ayah" ucap gadis itu lembut

"Minta izin apa nak?" tanya Pak Harun

"Temen ku ngajak liburan yah, katanya nginap dua hari di villa keluarganya" Amayra tersenyum.

"Nginep? gak! kamu gak boleh nginep nginep!" Pak Harun langsung tidak setuju, matanya menatap tajam ke arah anaknya.

Amayra cemberut mendengar ketidaksetujuan ayahnya tentang liburan bersama teman-teman nya.

...---***---...

Terpopuler

Comments

Mariana Frutty

Mariana Frutty

✅✔️

2023-01-27

0

Vita Zhao

Vita Zhao

Kak ir, aku kenalan dulu ya sama Bram dan tante Amayra🤭🤣🤣🤣

2022-10-23

2

kusya

kusya

nyimak dl baru baca 1 bab udh seru alur nya lanjut ah ,😍

2022-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog /Murid teladan
2 Bab 2. Pria sombong yang baik
3 Bab 3. Villa
4 Bab 4. Aku sudah ternoda
5 Bab 5. Tolong jaga rahasia ini
6 Bab 6. Anna kecewa
7 Bab 7. Ada yang aneh pada tubuhku
8 Bab 8. Tespack
9 Bab 9. Garis dua
10 Bab 10. Dia benar-benar hamil
11 Bab 11. Hanya satu kesalahan
12 Bab 12. Curhat pada Satria
13 Bab 13. D.O
14 Bab 14. Siapa ayahnya?
15 Bab 15. Bukan aku yang menghamili
16 Bab 16. Menikah
17 Bab 17. Aku seorang istri
18 Bab 18. Malam pertama mereka
19 Bab 19. Rumah mertua
20 Bab 20. Banyak istighfar
21 Bab 21. Diam dulu saja
22 Bab 22. Mulai perhatian
23 Bab 23. Cinta itu buta
24 Bab 24. Jantungku berdetak kencang
25 Bab 25. Bram kembali
26 Bab 26. Kemarahan Amayra
27 Bab 27. Kesempatan
28 Bab 28. Aku hanya kasihan
29 Bab 29. Apa kamu yang menghamili?
30 Bab 30. Pengakuan cinta
31 Bab 31. Pulang ke rumah ayah
32 Bab 32. Menjemput istri
33 Bab 33. Aku minta maaf
34 Bab 34. Lo bapak nya,Bram!
35 Bab 35. Aku suaminya
36 Bab 36. Membuktikan perasaan
37 Bab 37. Mulai perhatian
38 Bab 38. Iqbal
39 Bab 39. Masih banyak waktu
40 Bab 40. Imam baik, Makmum baik
41 Bab 41. Masya Allah
42 Bab 42. Tempat kerja
43 Bab 43. Ada apa dengan Bram?
44 Bab 44. Kebenaran pahit
45 Bab 45. Kesedihan Satria
46 Bab 46. Ibu kandung Satria
47 Bab 47. Bram mabuk
48 Bab 48. Terluka
49 Bab 49. Akar kebencian
50 Bab 50. Tempat tinggal baru
51 Bab 51. Surat Iqbal
52 Bab 52. Bunga matahari
53 Bab 53. Tipu daya
54 Bab 54. Hari kelulusan
55 Bab 55. Rasa bersalah Anna
56 Bab 56. Tante Amayra
57 Bab 57. Karma datang
58 Bab 58. Rumah sakit
59 Bab 59. Cemburu
60 Bab 60. Maaf yang terlambat
61 Bab 61. Cucuku
62 Bab 62. Bram mau nya apa?
63 Bab 63. Kebenaran
64 Bab 64. Menjauhlah
65 Bab 65. Berdua denganmu
66 Bab 66. Celaka
67 Bab 67. Pilihan sulit
68 Kak Ririn
69 Bab 68. Keputusan sulit
70 Bab 69. Kekuatan doa
71 Bab 70. Muntah darah
72 Bab 71. Baby R
73 Bab 72. Permintaan Bram
74 Bab 73. Pindah sementara
75 Bab 74. Aku bersama kakak
76 Bab 75. Masih belum menyerah
77 Bab 76. Gantian jaga bayi
78 Promo kak Novi Rahajeng
79 Bab 77. Maaf aku belum sempurna
80 Bab 78. Air mata
81 Bab 79. Pergi ke masjid
82 Bab 80. Sayang
83 Kak Erma ~~
84 Bab 81. Lidah tak bertulang
85 Bab 82. Acara Aqiqah Rey
86 Bab 83. Jadi dia orangnya
87 Bab 84. Kesal tak jelas
88 Bab 85. Doa anak sholeh
89 Bab 86. Dua pria bicara
90 Bab 87. Waspada Bram
91 Permisi sebentar - Promo kak Ratna Dini
92 Bab 88. Rumah sakit
93 Bab 89. Suami siaga, ayah idaman.
94 Bab 90. Tentang Azab
95 Bab 91. Kembali ke rumah lama
96 Bab 92. Jadi milikku seutuhnya
97 Bab 93. Terimakasih kak
98 Bab 94. Jangan marah May
99 Promo kak Liana Aksara
100 Bab 95. Dokter jutek
101 Bab 96. Satria galau
102 Bab 97. Mabuk
103 Bab 98. Pertengkaran pertama
104 Promo kak Je~
105 Bab 99. Perang dingin
106 Bab 100. Kunjungan Harun
107 Bab 101. Kunjungan Harun (2)
108 Bab 102. Baikan
109 Bab 103. Harun sakit
110 Bab 104. Takdir Allah
111 Bab 105. Menjenguk Bram
112 Bab 106. Keputusan Satria
113 Bab 107. Jangan marah
114 Bab 108. Dua couple
115 Bab 109. Tabligh Akbar
116 Bab 110. Datangnya mantan suami
117 Bab 111. Kami akan menikah
118 Bab 112. Kesempatan untuk Diana
119 Bab 113. Keberangkatan Satria
120 Bab 114. Sudah rindu saja
121 Bab 115. Semangat Amayra!
122 Bab 116. Mahasiswa baru
123 Bab 117. Anak nakal
124 Bab 118. Jahil
125 Bab 119. LDR
126 Bab 120. Jangan sok suci loh!
127 Bab 121. Izin pulang
128 Bab 122. I Don't care
129 Bab 123. Tidak ada kabar
130 Bab 124. Ternyata dia udah nikah
131 Bab 125. Ken baperan
132 Bab 126. Sampaikan rindu untuknya
133 Bab 127. Fitnah
134 Bab 128. Allah maha melihat
135 Bab 129. Tunggu aku pulang
136 Bab 130. Berita Satria kembali pulang
137 Bab 131. Ada yang pulang, ada yang pergi
138 Bab 132. Selamat jalan ayah
139 Bab 133. Aku bersamamu
140 Bab 134. Ingin dipanggil Mas
141 Bab 135. Kampus dan Rumah sakit
142 Bab 136. Ngegosip
143 Bab 137. Berantem
144 Bab 138. Curhatnya Amayra
145 Bab 139. Malam pertama lagi
146 Bab 140. Tanggal 15? Ada apa?
147 Bab 141. Anggap saja impas
148 Bab 142. Janji damai
149 Bab 143. Istriku imut
150 Bab 144. Cinta sepihak
151 Bab 145. Kecurigaan Satria
152 Bab 146. Menginap
153 Bab 147. Gue jomblo
154 Bab 148. Dasar tukang palak!
155 Bab 149. Anna berubah?
156 Bab 150. Terbawa pergaulan
157 Bab 151. Astagfirullah Anna
158 Bab 152. Polisi di rumah sakit?
159 Bab 153. Aku kecewa, Mas
160 Bab 154. Kamu gak boleh kenapa-napa!
161 Bab 155. Ini gak lucu!
162 Bab 156. Hari Anniversary
163 Bab 157. Honeymoon sehari
164 Bab 158. Aku sayang kamu
165 Bab 159. Menyatakan perasaan
166 Bab 160. Kemana ya?
167 Bab 161. Amayra melamun?
168 Bab 162. Gimana? Udah ketemu?
169 Bab 163. Kita baikan ya?
170 Bab 164. Pilihan hati
171 Bab 165. Resepsi
172 Bab 166. Nanggung
173 Bab 167. Kamu masih perawan?
174 Bab 168. Maafkan aku Mas
175 Bab 169. Gemasnya Rey
176 Bab 170. Ada yang mau buka hati?
177 Bab 172. Ada apa dengan Rey?
178 Bab 173. Jangan lagi..
179 Bab 174. Banjir air mata
180 Bab 175. Selamat jalan Sholehnya Mama..
181 Bab 176. Bahagia dibalik duka?
182 Bab 177.Bangkit
183 Bab 178. Gara-gara rujak
184 Bab 179. Hamil lagi
185 Bab 180. Protektifnya Satria
186 Bab 181. Tumpahan minyak
187 Bab 182. Hadirnya couple baru
188 Bab 183. Studio musik
189 Bab 184. Karena cinta
190 Bab 185. Orang gila
191 Bab 186. Jangan lengah Satria!
192 Bab 187. Amanah masih terjaga
193 Bab 188. Nilam oh Nilam
194 Bab 189. Bodyguard
195 Bab 190. Jambu ngidam
196 Bab 191. Kemesraan
197 Bab 192. Insecure
198 Bab 193. Siapa Bima?
199 Bab 194. Mayra bertemu Bima
200 Bab 195. Matamu sama seperti dia
201 Bab 196. Ingin kemping
202 Bab 197. Maafin papa
203 Bab 198. Kapan kamu hamil?
204 Bab 199. Peringatan kecil
205 Bab 200. Ada dua
206 Bab 201. Maaf aku terlambat
207 Bab 202. Drama baru
208 Bab 203. Pura-pura
209 Bab 204. Amnesia
210 Bab 205. Amayra itu kuat
211 Bab 206. Dalam penyamaran
212 Bab 207. Luluh
213 Bab 208. Institusi Bram
214 Bab 209. Demi kebaikan?
215 Bab 210. Mendadak action
216 Bab 211. Dimana suamiku?
217 Bab 212. Saudara kembar
218 Bab 213. Ketahuan!
219 Bab 214. Amayra siuman
220 Bab 215. Sandiwara Cinta
221 Bab 216. Cepat siuman
222 Bab 217. Kepergok?
223 Bab 218. Cakra murka
224 Bab 219. langsung ke penghulu?
225 Bab 220. Luka lama Anna
226 Bab 221. Lamaran dadakan
227 Bab 222. Bima minta maaf
228 Bab 223. Gimana aktingku?
229 Bab 224. Nikmatnya ibu hamil
230 Bab 225. Kakiku mati rasa
231 Bab 226. Bibirmu manis
232 Bab 227. Perkenalan Bima
233 Bab 228. Nilam bikin kesal
234 Bab 229. Clara masuk jebakan
235 Bab 230. Tamat riwayatnya Clara!
236 Bab 231. Akan bahagia
237 Bab 232. Aku yang mandul
238 Bab 233. Luka Bram
239 Bab 234. Jalan bersama
240 Bab 235. Panggil saya mama
241 Bab 236. Nilam minta maaf
242 Bab 237. Menuju wedding
243 Bab 238. Sah tapi ditilang
244 Bab 239. Lahiran?
245 Bab 240. Bayi kedua
246 Bab 241. Tak sadarkan diri
247 Bab 242. Alhamdulillah
248 Bab 243. Otw first time
249 Bab 244. Make Love
250 Bab 245. Video Call
251 Bab 246. Nama si kembar
252 Bab 247. Cemberut terus
253 Bab 248. Anak Sholeh
254 Bab 249. Syukuran Zahwa Zayn
255 Bab 250. Kita jodohkan saja
256 Bab 251. Namanya Reyndra
257 Bab 252. Adopsi Reyndra
258 Bab 253. Darah di pisau
259 Bab 254. Ini bukan salahmu
260 Bab 255. Rey pergi
261 Bab 256. Kebesaran hati si kecil
262 Bab 257. Nilam Taubat
263 Bab 256. Om bucin
264 Bab 257. Hilal jodoh
265 Bab 258. Waktu berlalu
266 Bab 259. Rey kakak yang baik
267 Bab 260. Setelah 6 tahun menunggu
268 Bab 261. Hadiah terindah
269 Bab 262. Ustadz Iqbal datang
270 Bab 263. Namanya Rayhan
271 Bab 264. Kecil sudah bucin
272 Bab 265. Gara-gara Zahwa
273 Bab 266. Sesal Zayn
274 Bab 267. Aku mau pulang
275 Bab 268. Ikatan batin
276 Bab 269. Doa Zahwa
277 Bab 270. Sayang keluarga (End)
278 Percayalah, Aku masih suci
279 Promo novel, spesial Ramadhan
280 When Bad Boy Meet Sholehah, novel baru!
281 Membawa Benih Suami Kontrak!
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Bab 1. Prolog /Murid teladan
2
Bab 2. Pria sombong yang baik
3
Bab 3. Villa
4
Bab 4. Aku sudah ternoda
5
Bab 5. Tolong jaga rahasia ini
6
Bab 6. Anna kecewa
7
Bab 7. Ada yang aneh pada tubuhku
8
Bab 8. Tespack
9
Bab 9. Garis dua
10
Bab 10. Dia benar-benar hamil
11
Bab 11. Hanya satu kesalahan
12
Bab 12. Curhat pada Satria
13
Bab 13. D.O
14
Bab 14. Siapa ayahnya?
15
Bab 15. Bukan aku yang menghamili
16
Bab 16. Menikah
17
Bab 17. Aku seorang istri
18
Bab 18. Malam pertama mereka
19
Bab 19. Rumah mertua
20
Bab 20. Banyak istighfar
21
Bab 21. Diam dulu saja
22
Bab 22. Mulai perhatian
23
Bab 23. Cinta itu buta
24
Bab 24. Jantungku berdetak kencang
25
Bab 25. Bram kembali
26
Bab 26. Kemarahan Amayra
27
Bab 27. Kesempatan
28
Bab 28. Aku hanya kasihan
29
Bab 29. Apa kamu yang menghamili?
30
Bab 30. Pengakuan cinta
31
Bab 31. Pulang ke rumah ayah
32
Bab 32. Menjemput istri
33
Bab 33. Aku minta maaf
34
Bab 34. Lo bapak nya,Bram!
35
Bab 35. Aku suaminya
36
Bab 36. Membuktikan perasaan
37
Bab 37. Mulai perhatian
38
Bab 38. Iqbal
39
Bab 39. Masih banyak waktu
40
Bab 40. Imam baik, Makmum baik
41
Bab 41. Masya Allah
42
Bab 42. Tempat kerja
43
Bab 43. Ada apa dengan Bram?
44
Bab 44. Kebenaran pahit
45
Bab 45. Kesedihan Satria
46
Bab 46. Ibu kandung Satria
47
Bab 47. Bram mabuk
48
Bab 48. Terluka
49
Bab 49. Akar kebencian
50
Bab 50. Tempat tinggal baru
51
Bab 51. Surat Iqbal
52
Bab 52. Bunga matahari
53
Bab 53. Tipu daya
54
Bab 54. Hari kelulusan
55
Bab 55. Rasa bersalah Anna
56
Bab 56. Tante Amayra
57
Bab 57. Karma datang
58
Bab 58. Rumah sakit
59
Bab 59. Cemburu
60
Bab 60. Maaf yang terlambat
61
Bab 61. Cucuku
62
Bab 62. Bram mau nya apa?
63
Bab 63. Kebenaran
64
Bab 64. Menjauhlah
65
Bab 65. Berdua denganmu
66
Bab 66. Celaka
67
Bab 67. Pilihan sulit
68
Kak Ririn
69
Bab 68. Keputusan sulit
70
Bab 69. Kekuatan doa
71
Bab 70. Muntah darah
72
Bab 71. Baby R
73
Bab 72. Permintaan Bram
74
Bab 73. Pindah sementara
75
Bab 74. Aku bersama kakak
76
Bab 75. Masih belum menyerah
77
Bab 76. Gantian jaga bayi
78
Promo kak Novi Rahajeng
79
Bab 77. Maaf aku belum sempurna
80
Bab 78. Air mata
81
Bab 79. Pergi ke masjid
82
Bab 80. Sayang
83
Kak Erma ~~
84
Bab 81. Lidah tak bertulang
85
Bab 82. Acara Aqiqah Rey
86
Bab 83. Jadi dia orangnya
87
Bab 84. Kesal tak jelas
88
Bab 85. Doa anak sholeh
89
Bab 86. Dua pria bicara
90
Bab 87. Waspada Bram
91
Permisi sebentar - Promo kak Ratna Dini
92
Bab 88. Rumah sakit
93
Bab 89. Suami siaga, ayah idaman.
94
Bab 90. Tentang Azab
95
Bab 91. Kembali ke rumah lama
96
Bab 92. Jadi milikku seutuhnya
97
Bab 93. Terimakasih kak
98
Bab 94. Jangan marah May
99
Promo kak Liana Aksara
100
Bab 95. Dokter jutek
101
Bab 96. Satria galau
102
Bab 97. Mabuk
103
Bab 98. Pertengkaran pertama
104
Promo kak Je~
105
Bab 99. Perang dingin
106
Bab 100. Kunjungan Harun
107
Bab 101. Kunjungan Harun (2)
108
Bab 102. Baikan
109
Bab 103. Harun sakit
110
Bab 104. Takdir Allah
111
Bab 105. Menjenguk Bram
112
Bab 106. Keputusan Satria
113
Bab 107. Jangan marah
114
Bab 108. Dua couple
115
Bab 109. Tabligh Akbar
116
Bab 110. Datangnya mantan suami
117
Bab 111. Kami akan menikah
118
Bab 112. Kesempatan untuk Diana
119
Bab 113. Keberangkatan Satria
120
Bab 114. Sudah rindu saja
121
Bab 115. Semangat Amayra!
122
Bab 116. Mahasiswa baru
123
Bab 117. Anak nakal
124
Bab 118. Jahil
125
Bab 119. LDR
126
Bab 120. Jangan sok suci loh!
127
Bab 121. Izin pulang
128
Bab 122. I Don't care
129
Bab 123. Tidak ada kabar
130
Bab 124. Ternyata dia udah nikah
131
Bab 125. Ken baperan
132
Bab 126. Sampaikan rindu untuknya
133
Bab 127. Fitnah
134
Bab 128. Allah maha melihat
135
Bab 129. Tunggu aku pulang
136
Bab 130. Berita Satria kembali pulang
137
Bab 131. Ada yang pulang, ada yang pergi
138
Bab 132. Selamat jalan ayah
139
Bab 133. Aku bersamamu
140
Bab 134. Ingin dipanggil Mas
141
Bab 135. Kampus dan Rumah sakit
142
Bab 136. Ngegosip
143
Bab 137. Berantem
144
Bab 138. Curhatnya Amayra
145
Bab 139. Malam pertama lagi
146
Bab 140. Tanggal 15? Ada apa?
147
Bab 141. Anggap saja impas
148
Bab 142. Janji damai
149
Bab 143. Istriku imut
150
Bab 144. Cinta sepihak
151
Bab 145. Kecurigaan Satria
152
Bab 146. Menginap
153
Bab 147. Gue jomblo
154
Bab 148. Dasar tukang palak!
155
Bab 149. Anna berubah?
156
Bab 150. Terbawa pergaulan
157
Bab 151. Astagfirullah Anna
158
Bab 152. Polisi di rumah sakit?
159
Bab 153. Aku kecewa, Mas
160
Bab 154. Kamu gak boleh kenapa-napa!
161
Bab 155. Ini gak lucu!
162
Bab 156. Hari Anniversary
163
Bab 157. Honeymoon sehari
164
Bab 158. Aku sayang kamu
165
Bab 159. Menyatakan perasaan
166
Bab 160. Kemana ya?
167
Bab 161. Amayra melamun?
168
Bab 162. Gimana? Udah ketemu?
169
Bab 163. Kita baikan ya?
170
Bab 164. Pilihan hati
171
Bab 165. Resepsi
172
Bab 166. Nanggung
173
Bab 167. Kamu masih perawan?
174
Bab 168. Maafkan aku Mas
175
Bab 169. Gemasnya Rey
176
Bab 170. Ada yang mau buka hati?
177
Bab 172. Ada apa dengan Rey?
178
Bab 173. Jangan lagi..
179
Bab 174. Banjir air mata
180
Bab 175. Selamat jalan Sholehnya Mama..
181
Bab 176. Bahagia dibalik duka?
182
Bab 177.Bangkit
183
Bab 178. Gara-gara rujak
184
Bab 179. Hamil lagi
185
Bab 180. Protektifnya Satria
186
Bab 181. Tumpahan minyak
187
Bab 182. Hadirnya couple baru
188
Bab 183. Studio musik
189
Bab 184. Karena cinta
190
Bab 185. Orang gila
191
Bab 186. Jangan lengah Satria!
192
Bab 187. Amanah masih terjaga
193
Bab 188. Nilam oh Nilam
194
Bab 189. Bodyguard
195
Bab 190. Jambu ngidam
196
Bab 191. Kemesraan
197
Bab 192. Insecure
198
Bab 193. Siapa Bima?
199
Bab 194. Mayra bertemu Bima
200
Bab 195. Matamu sama seperti dia
201
Bab 196. Ingin kemping
202
Bab 197. Maafin papa
203
Bab 198. Kapan kamu hamil?
204
Bab 199. Peringatan kecil
205
Bab 200. Ada dua
206
Bab 201. Maaf aku terlambat
207
Bab 202. Drama baru
208
Bab 203. Pura-pura
209
Bab 204. Amnesia
210
Bab 205. Amayra itu kuat
211
Bab 206. Dalam penyamaran
212
Bab 207. Luluh
213
Bab 208. Institusi Bram
214
Bab 209. Demi kebaikan?
215
Bab 210. Mendadak action
216
Bab 211. Dimana suamiku?
217
Bab 212. Saudara kembar
218
Bab 213. Ketahuan!
219
Bab 214. Amayra siuman
220
Bab 215. Sandiwara Cinta
221
Bab 216. Cepat siuman
222
Bab 217. Kepergok?
223
Bab 218. Cakra murka
224
Bab 219. langsung ke penghulu?
225
Bab 220. Luka lama Anna
226
Bab 221. Lamaran dadakan
227
Bab 222. Bima minta maaf
228
Bab 223. Gimana aktingku?
229
Bab 224. Nikmatnya ibu hamil
230
Bab 225. Kakiku mati rasa
231
Bab 226. Bibirmu manis
232
Bab 227. Perkenalan Bima
233
Bab 228. Nilam bikin kesal
234
Bab 229. Clara masuk jebakan
235
Bab 230. Tamat riwayatnya Clara!
236
Bab 231. Akan bahagia
237
Bab 232. Aku yang mandul
238
Bab 233. Luka Bram
239
Bab 234. Jalan bersama
240
Bab 235. Panggil saya mama
241
Bab 236. Nilam minta maaf
242
Bab 237. Menuju wedding
243
Bab 238. Sah tapi ditilang
244
Bab 239. Lahiran?
245
Bab 240. Bayi kedua
246
Bab 241. Tak sadarkan diri
247
Bab 242. Alhamdulillah
248
Bab 243. Otw first time
249
Bab 244. Make Love
250
Bab 245. Video Call
251
Bab 246. Nama si kembar
252
Bab 247. Cemberut terus
253
Bab 248. Anak Sholeh
254
Bab 249. Syukuran Zahwa Zayn
255
Bab 250. Kita jodohkan saja
256
Bab 251. Namanya Reyndra
257
Bab 252. Adopsi Reyndra
258
Bab 253. Darah di pisau
259
Bab 254. Ini bukan salahmu
260
Bab 255. Rey pergi
261
Bab 256. Kebesaran hati si kecil
262
Bab 257. Nilam Taubat
263
Bab 256. Om bucin
264
Bab 257. Hilal jodoh
265
Bab 258. Waktu berlalu
266
Bab 259. Rey kakak yang baik
267
Bab 260. Setelah 6 tahun menunggu
268
Bab 261. Hadiah terindah
269
Bab 262. Ustadz Iqbal datang
270
Bab 263. Namanya Rayhan
271
Bab 264. Kecil sudah bucin
272
Bab 265. Gara-gara Zahwa
273
Bab 266. Sesal Zayn
274
Bab 267. Aku mau pulang
275
Bab 268. Ikatan batin
276
Bab 269. Doa Zahwa
277
Bab 270. Sayang keluarga (End)
278
Percayalah, Aku masih suci
279
Promo novel, spesial Ramadhan
280
When Bad Boy Meet Sholehah, novel baru!
281
Membawa Benih Suami Kontrak!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!