...Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk....
...Q.S. Al isra ayat 32...
...🍀🍀🍀...
Amayra gugup di depan ayahnya, rasa takut bersemayam di pikiran dan hatinya ketika dia melihat raut wajah sang ayah yang menunjukkan amarah. Belum lagi para tetangga disana melihat ke arah nya dan sang ayah.
Ayah pasti sudah tau!
Teriak nya di dalam hati.
"Amayra Alifya Husna! Masuk ke dalam rumah, sekarang!!" teriak sang ayah membentak putrinya itu.
Pak Harun, pria penyabar dan selalu lembut pada anaknya itu. Kini membentak putrinya dengan penuh emosi. Wajahnya memerah, jari telunjuk nya mengarah pada sebuah pintu kayu, tempat tinggal nya dan sang anak.
"A-ayah..,"
Dengan kasar pak Harun menyeret anaknya masuk ke dalam rumah. Dia seperti sedang menahan emosinya. Amayra terpukul, ketika pak Harun menatap dirinya dengan tajam dan dingin.
"Ayah.. Ayah..Mayra bisa jelaskan semuanya, yah," ucap Amayra memohon kepada pak Harun untuk mendengarkan penjelasannya.
BRUGH!
Pak Harun membuat anaknya jatuh ke lantai. Amayra berlutut dan memegang kaki ayahnya.
"Ayah...ayah maafkan May, ayah maaf..," Amayra menangis dan meminta maaf pada ayahnya.
"Diam! Ayah dulu yang bicara disini! Kamu hanya perlu menjawab pertanyaan Ayah. May, apa kamu benar-benar seperti yang dituduhkan di berita itu? Kamu hamil??!" tanya Pak Harun langsung pada intinya. Suaranya meninggi menunjukkan amarah nya.
Deg!
Pertanyaan ini membuat jantung Amayra berdegup sangat kencang. Di dalam hati dia mengucapkan istighfar dan bismillah bergantian. Bismillah semoga dia bisa mengatakan kebenaran ini pada ayahnya, dan Allah mempermudah mulutnya untuk berbicara.
Berat hatinya, berat juga untuk nya berbicara hal yang akan mengecewakan sang ayah. Selain dosa yang telah dia perbuat, dia juga membuat semua orang membencinya juga sang ayah.
"A-ayah...," ucap gadis itu terbata-bata, dia masih berlutut di bawah kaki ayahnya.
"May, kamu gak akan mengecewakan ayah kan? Kamu tau dosa zina, kan? Kamu tau benar kan status anak yang hamil di luar nikah?" tanya Pak Harun dengan mata yang berkaca-kaca, suaranya mulai melemah.
Gadis itu menengadah melihat ke arah sang ayah, yang pipinya sudah basah oleh air mata. "Ayah, maaf yah.. tapi itu benar, aku..a-aku hamil, yah...hiks"
Pak Harun tersentak kaget mendengar pengakuan anaknya. Dia tidak menyangka kalau ucapan orang-orang tentang berita Amayra itu benar. Pak Harun jatuh terduduk, kakinya tiba-tiba lemas. Putrinya yang baru saja mendapat KTP itu, ternyata hamil di luar nikah?
Perasaannya tercabik-cabik, dia sakit hati dengan ucapan orang. Tapi dia lebih sakit hati karena tidak bisa mendidik putrinya dengan baik.
"Ayah, ayah maafkan May.. yah, maafkan May.. maafkan aku membuat ayah kecewa," Amayra menangis dibawah kaki ayahnya.
"Lepaskan! Aku tidak punya anak seperti mu, lepaskan tanganmu dari kakiku!!" teriak Pak Harun murka pada putrinya. Pria itu mendorong tubuh anaknya, saking marah dan kecewa nya dia kepada Amayra.
"Ayah..ayah jangan begitu, ayah.. aku mohon,maafkan aku ayah..huu...huu," Amayra menangis terisak-isak.
Ayah bahkan tidak mau melihat ke arahku. Amayra sangat sedih melihat ayahnya tidak mau menatapnya.
"Minta ampunan pada Allah, bukan padaku! Aku hanya seorang ayah yang gagal mendidik putrinya, sehingga putrinya bisa berbuat dosa besar seperti ini!" Pak Harun berteriak, menumpahkan semua kekecewaan dan kemarahannya pada Amayra.
Hal yang tidak mungkin terjadi pada anak gadisnya, ternyata terjadi padanya. Pak Harun tidak mempercayai nya, tapi ini faktanya!
"Ayah..ayah maafkan aku yah, aku minta maaf.., maaf..," Amayra terus meminta maaf pada ayahnya, dia belum berdiri dari lantai itu dan memegang kedua kaki ayahnya.
"Ya Allah, sebenarnya aku dosa apa sampai harus menanggung semua ini!" seru Pak Harun sambil memukul meja dengan keras.
BRUK
Air mata terus mengalir jatuh dari kedua kelopak matanya. Dia menyesal karena sudah membuat ayahnya kecewa, seandainya saja dia tidak pergi ke villa itu maka kejadian naas ini tidak akan terjadi.
"Ayah..ayah..,hiks.."
"Kapan ini terjadi? Kapan kamu berzina?!" tanya Pak Harun sedih, suaranya membentak tegas pada anaknya.
"Apa?" Amayra melihat ke arah sang ayah.
"Ayah tidak akan bertanya dua kali, Amayra!" Pak Harun menatap tajam pada Amayra. Tidak pernah pak Harun memanggil anaknya dengan nama lengkap seperti ini, sudah jelas dia sangat marah pada Amayra.
"Itu...saat di villa," jawab nya takut.
"Jadi, kamu punya pacar lalu kamu membawanya ke villa itu, kemudian kamu berzina dengannya?" tanya pak Harun.
"Tidak Ayah! Bukan begitu, aku tidak punya pacar..aku juga tidak berzina," jawab Amayra polos, menyangkal bahwa dirinya telah berzina.
Pak Harun beranjak dari tempat duduknya, dia memegang tangan putrinya dan membantunya berdiri, "Kalau kamu tidak berzina, mana mungkin anak itu ada di rahim mu?! Amayra, sekarang katakan pada Ayah! Siapa ayah dari bayi itu?!"
"Ayah, aku tidak berzina! Aku diperkosa...aku diperkosa dan ayahnya...dia...,"Amayra kebingungan mengatakan siapa ayahnya.
Ya Allah bagaimana aku bisa mengatakan siapa ayahnya? Sedangkan dia tidak mau bertanggungjawab dan ingin menggugurkan kandungan ku.
"Amayra! Jawab Ayah!" teriak Pak Harun.
"Dia...dia..,"
"Kamu gak mau bilang? Baik, ayah akan cari tau sendiri!" Pak Harun melangkah pergi meninggalkan rumah itu. Entah kemana dia akan akan pergi.
Amayra menyusul ayahnya. Pak Harun pergi menaiki ojeg dengan membawa sebuah alamat ditangannya. Alamat itu adalah rumah Anna.
"Ayah! Ayah! Ayah!" teriak Amayra memanggil ayahnya yang sudah pergi dengan tukang ojeg meninggalkannya sendiri.
Amayra juga mencari tukang ojeg untuk menyusul ayahnya, dia terlihat panik.
"Ayah pasti ke rumah Anna," ucap Amayra, sambil memegang perutnya. Gadis itu terlihat lelah.
Saat Amayra kebingungan mencari tukang ojeg dipinggir jalan. Sebuah mobil sedan berwarna putih berhenti di depannya. Kaca mobil itu turun, dan disana ada Satria juga Anna.
Anna turun dari mobilnya dan menghampiri Amayra. "May!"
"An, tolong aku An! Ayah ku pergi ke rumah kamu, ayah sudah tau semuanya," ucap Amayra sambil memegang perutnya.
"Iya ayo, tapi kamu gak apa-apa?" tanya Anna cemas melihat temannya memegang perut.
"Aku gak apa-apa, aku cuma capek habis lari-lari," jelasnya singkat.
"Ya udah masuk mobil yuk!" ajak Anna buru-buru.
Anna, Satria dan Amayra mengendarai mobil. Mereka kembali ke rumah Anna untuk menyusul pak Harun.
Pak Harun sampai hampir bersamaan dengan Anna, Satria dan Amayra. Pak Harun masuk ke dalam rumah itu. Dia memencet bel, kemudian ada seorang wanita paruh baya dengan wajah juteknya membuka pintu rumah.
"Assalamualaikum," ucap Pak Harun.
"Waalaikumsalam," jawab Bu Nilam sambil melihat ke arah Pak Harun seperti mengejek pria berseragam oranye itu, "Maaf, tapi sampah sudah diangkut tadi pagi,"
...---***---...
Mau lanjut? Komen 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Ari Peny
seharusnya jujur dr awal itu lbh baik krn byk daksi klo gini d kira bohong
2022-09-25
1
meE😊😊
ya allah smpe kek gini mslah y ...bner2 otor y jahatt ihhh😭😭😭😭
2022-08-08
1
Rd Kurniasari
racun aja tu nilampir
2022-03-18
1