Like tembus 50, komen tembus 15.. author up lagi
...🍀🍀🍀...
Setelah membujuk ayahnya dengan susah payah dengan bantuan Anna dan Fania. Amayra berhasil membuat sang ayah memberi izin untuk liburan ke villa itu. Tentu saja dengan syarat dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh Amayra.
Pagi itu Amayra sudah bersiap membawa ransel besar nya, dengan memakai kerudung berwarna navy dan setelan sederhana nya. Gadis itu sudah siap untuk berangkat.
"Benaran kan gak ada cowok disana?" tanya Pak Harun pada Anna dan Fania
"Tenang aja pak, gak ada kok. Liburan ini cuma kami bertiga aja" Anna menjawab dengan semangat
"Alhamdulillah.. lalu disana kalian menginap di rumah siapa?"
"Kita menginap di villa punya om nya Anna, pak" jawab Anna
"Alamatnya bisa kirimkan ke bapak?" tanya pak Harun pada Anna
"Boleh pak!" jawab Anna dengan senang hati
Seperti apa kata Amayra, ayahnya memang protektif banget sama dia. Beda banget sama papa aku yang gak tau dimana keberadaan nya.
Anna merasa temannya itu sangat beruntung karena memiliki ayah yang sayang sekali padanya, tidak seperti dirinya. Kedua orang tua tuanya sudah bercerai, papa nya menikah lagi dan tidak tau ada dimana. Sementara mama nya sudah tiada dan dia pun tinggal di rumah kakek neneknya dari pihak ibu.
Setengah jam telah berlalu, pak Harun terus saja menanyai Fania dan Anna seperti mengintrogasi. Keberangkatan mereka jadi tertunda karenanya.
"Ayah.. udh dong tanya-tanya nya, aku sama teman-teman mau berangkat" kata Amayra pada ayahnya
"Ya ampun, tanpa sadar ayah bicara banyak. Ya sudah, kamu segera berangkat. Ingat ya, jaga diri baik-baik.. jauhi cowok yang dekat sama kamu, jangan terlalu ramah sama cowok dan jangan terlalu jutek juga sama cowok"
"Aduh yah.. kenapa bahasanya cowok terus? aku kan udah bilang kalau disana gak akan ada cowok"
"Tetap saja ayah khawatir kalau ada cowok yang masuk menyelinap ke dalam villa itu gimana?" Pak Harun khawatir
"Bapak tenang aja, Amayra aman kok disana. Soalnya villa itu milik om saya dan penjagaan nya juga ketat pak. Bapak bisa percaya sama saya" kata Anna berusaha meyakinkan pak Harun.
"Benar pak, Anna bisa dipercaya" kata Fania yang setuju dengan ucapan Anna.
Pak Harun tersenyum, bagaimana bisa dia tidak percaya pada teman-teman Amayra yang baik dan sangat dekat dengannya. Terutama Fania yang rumahnya tidak jauh dari rumah Amayra, mereka sama-sama berasal dari kalangan bawah.
Ketiga gadis itu berangkat di jemput oleh sebuah mobil mewah, pak Harun juga mengantar keberangkatan anaknya. "Ayah, Mayra berangkat dulu ya" Amayra mencium tangan ayahnya dengan sopan
"Iya nak, hati-hati ya kalian disana. Jangan lupa shalat!" kata Pak Harun tegas
"Insyaallah ayah" Amayra tersenyum lebar.
Anna dan Fania juga berpamitan pada pak Harun dengan sopan. Pak Harun menitipkan anaknya pada pak supir itu, mengingatkan nya agar hati-hati dalam menyetir.
"Pak titip anak saya ya, hati-hati di jalan" kata Pak Harun sambil tersenyum
"Iya pak tenang saja" jawab pak supir yang tidak tahu siapa namanya.
"Assalamualaikum ayah.."
Pak Harun melihat mobil yang membawa putrinya pergi meninggalkan daerah kumuh itu. Entah kenapa dia merasa tidak enak hati dengan kepergian putrinya.
Walaupun dalam keluarga yang kekurangan, Amayra tidak pernah merasa kekurangan apalagi dalam hal pertama orang tua, meski sudah tidak ada ibu. Dan ayahnya lah yang selalu berusaha memberikan pendidikan juga kasih sayang pada Amayra.
Dalam 2 jam perjalanan, Amayra dan kedua sahabatnya sampai di daerah puncak, Bogor. Mereka sampai di villa tempat menginap, villa itu bernama Alexisvilla.
"Woah, An.. villa om kamu besar juga ya?" Fania mengangumi kemewahannya dan keindahan villa yang letaknya dekat perkebunan teh
"Iya dong, om aku itu Presdir Calabria grup. Tapi sayangnya dia jarang nempatin villa ini"
"Loh? kenapa?" tanya Amayra penasaran
"Dia kan sering nya di Jakarta sama keluar negeri ngurusin bisnis, jadi sibuk deh" jawab Anna
"Oh gitu.. oh ya An, ngomong-ngomong kenapa nama villa nya Alexis?" tanya Amayra melihat papan nama Alexis terpampang besar di depan villa yang berlantai kan dua itu.
"Alexis itu nama tunangan nya om ku, dia sudah pacaran lama sama wanita itu" kata Anna kurang senang
"Dia pasti sayang banget sama tunangannya sampai dibuatin villa" Amayra tersenyum lebar
"Iya saking sayangnya, om aku rela ngelakuin apa aja buat wanita itu"
"Haha, Anna.. kok kedengarannya kamu kaya gak suka sama tunangan om mu itu?" tanya Fania sambil menatap sahabatnya dengan mata penuh rasa penasaran
"Nanti deh aku ceritakan di dalam, yuk ah kita masuk dulu dan beres-beres" ajak Anna pada kedua sahabatnya
"Oke" jawab Fania dan Amayra bersamaan
Tiga gadis itu masuk ke dalam villa mewah itu, udara disana sangat sejuk dan nyaman. Cocok untuk orang yang sedang stress dan menenangkan pikiran.
Setelah melaksanakan shalat ashar, mereka bertiga rebahan di atas sofa yang ada di teras belakang villa itu sambil menikmati pemandangan.
"Sejuknya" Fania menyeruput coklat hangat, dengan senyum lebarnya dia melihat pemandangan dari villa itu.
"Masyaallah, adem banget ya" Amayra juga ikut merasakan hal yang sama dengan Fania, dia merasa nyaman berada di villa itu.
"Ya kan? disini adem banget" kata Anna sambil menikmati coklat panas di cangkir.
"Enak banget coklat panas buatan kamu, May.. udah cantik, sholehah, pinter, jago masak lagi" Fania memuji sahabatnya itu
"Hem bener tuh, gak heran kak Iqbal sampai tergila-gila sama kamu" Anna tersenyum, dia menggoda Amayra yang ditaksir oleh kakak kelasnya di sekolah, seorang pria yang agamis sama seperti dirinya.
"Ih.. apaan sih kalian, gara-gara bikin coklat panas aja sampai muji muji kayak gitu dan bawa nama kak Iqbal segala" Gadis berkerudung biru itu tersipu malu.
"Cie.. sampai wajahnya merah gitu, jangan-jangan beneran ada rasa nih sama si kak Iqbal?" goda Fania pada sahabatnya
"Ra-rasa apa?" tanya Amayra sambil menahan senyumannya
"Rasa yang pernah ada, haha" jawab Anna dan Fania sambil tertawa bersama.
Mereka bertiga saling curhat, menceritakan masalah di sekolah dan masalah keluarga. Anna lah yang paling banyak bercerita, tentang masalah keluarga. Dia juga bercerita tentang kedua om nya yang memiliki sikap berbeda, yang satunya terlihat dingin dan kasar, yang satunya terlihat ramah dan penyayang. Anna sangat sayang pada kedua om nya itu, karena merekalah yang mengurus Anna sejak Anna ditinggal kedua orang tuanya.
Amayra dan Fania menyemangati Anna, karena Anna masih punya mereka sebagai sahabat nya dan akan selalu ada untuk dirinya. Anna merasa sangat beruntung memiliki teman-teman seperti Amayra dan Fania. Dua sahabat baik nya yang tidak pernah mengharap apapun dengan berteman dengan nya, tidak seperti teman-teman lain di sekolah yang berteman dengan Anna karena Anna berasal dari keluarga kaya raya.
"Gak kerasa hari udah malam, kita tidur yuk! besok kan kita mau jalan-jalan" ajak Anna pada Amayra dan Fania
"Mau kemana besok?" tanya Amayra
"Pokoknya besok kita akan bersenang-senang, jadi kalian harus siapkan tenaga kalian ya"
"Siap! mantap!" Fania dan Amayra terlihat bahagia.
Mereka bertiga kembali masuk ke dalam villa lalu masuk ke dalam kamar mereka masing-masing. Hanya ada mereka bertiga di villa itu dan seorang penjaga villa yang tidur di tenda yang ada di luar villa, dia adalah pak Anwar.
Amayra melihat kedua temannya sudah tidur pulas di kamar mereka masing-masing, hanya dia saja yang belum bisa tidur karena tidak terbiasa dengan suasana asing. Gadis itu melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, dan dia masih terjaga belum bisa menutup matanya.
"Aku shalat tahajud dulu deh, kalau udah shalat tahajud mungkin aku bisa tidur"
Saat itu sedang hujan lebat, suara hujan terdengar keras sampai masuk ke dalam villa.
Amayra berniat untuk menunaikan ibadah shalat tahajud, dia pergi keluar dari kamarnya. Pertama-tama dia ingin mengambil air minum dulu, karena dia sangat haus.
Setelah selesai mengambil air minum, dia berjalan menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sebelum mencapai kamar mandi, dia melihat siluet tubuh pria yang cukup tinggi ada di depan sebuah kamar kosong.
"Si-siapa ya itu? apa pencuri??" tanya Amayra ketakutan dan penasaran dengan siluet pria yang dilihatnya sedang berjalan ke dalam kamar kosong yang ada disebelah kamarnya.
Deg
Deg
Sambil menelan ludah, dengan hati deg degan, dia mengambil sebuah spatula di dapur.
Bismillah ya Allah.. lafadz Allah selalu dia ucapkan saat dia berada dalam keadaan apapun dan dimana pun. Dia tak pernah lupa.
Amayra berjalan mengendap-endap menuju ke arah siluet pria itu walau dia takut. Ketika dia berhadapan dengan pria itu, Amayra bersiap memukulnya dengan spatula.
"Bismillahirrahmanirrahim!!!" teriak Amayra bersiap memukul pria yang dia pikir pencuri.
Sebelum gadis itu memukul si pria, dia sudah diterkam duluan oleh pria misterius yang berada di dalam gelap itu.
Bibir pria itu mencuri bibir cantik milik Amayra yang tidak pernah tersentuh oleh pria manapun oleh siapapun juga.
"AKHP!!!" Amayra terkesiap dengan tindakan pria itu. Tindakan yang tidak pernah dia dapatkan seumur hidupnya.
Ya Allah,apa yang terjadi?!
Pria itu terus merengkuh tubuhnya dengan kuat tak mau melepaskannya, meski Amayra memberontak sekuat tenaganya.
...---***---...
Mau lanjut? kasih vote, gift, like dan komennya dulu ya 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Vita Zhao
Wow, aku baca dulu ya kak ir, komen belakangan🤣🤣
2022-10-23
2
Gwenio Abbysyah
lanjut
2022-05-12
1
delissaa
🥰
2022-04-25
2