...🍀🍀🍀...
Amayra, Bu Maya dan guru lain berkumpul di ruangan kepala sekolah. Wajah guru-guru itu terlihat kesal dan tidak menyambut ramah kedatangan Amayra. Sudah jelas itu karena berita dan rekaman yang menyebar tentang kehamilan Amayra.
Dan hari itu adalah hari yang naas untuk dirinya.
"Amayra Alifya Husna, apa berita ini benar?" Pak kepala sekolah menunjukkan berita di media sosial tentang Amayra yang hamil.
"Sudah jangan ditanyakan lagi pak, bukankah semuanya sudah jelas?"tanya seorang guru wanita dengan sikap juteknya.
"Rekaman, foto, bahkan kesaksian dokter juga sudah cukup menjadi bukti bahwa siswi ini memang hamil diluar nikah!" ucap guru bimbingan konseling tegas.
Hanya satu guru yang menatap Amayra dengan kasihan, yaitu Bu Maya. Wali kelasnya sendiri yang selalu membanggakan Amayra.
"Amayra! Jawablah!" ujar kepala sekolah pada gadis yang sedang berdiri ditengah-tengah para guru itu.
Tatapan membunuh, tajam, menusuk sampai ke dalam hatinya. Ini benar-benar buruk untuk Amayra yang masih sekolah. Apalagi dia adalah anak kelas 3, dan beberapa bulan lagi dia akan menghadapi ujian nasional. Bagaimana dengan nasibnya? Masa depan? Ayahnya?
"Itu benar, saya.. saya memang hamil," jawab Amayra jujur. Dia tidak mau menyembunyikan lagi kebenaran yang akan terungkap ini.
"Astagfirullah!!" guru-guru disana terlihat kecewa dengan jawaban jujur Amayra. Bahwa berita itu memang benar adanya.
"Saya tidak menyangka Amayra, kamu menghancurkan masa depanmu sendiri!"
"Kami sangat kecewa!" kata Kepala sekolah tegas, mengatakan kekecewaan nya pada murid paling berprestasi dan paling baik menurutnya di sekolah itu.
"Bagaimana pak? Nama sekolah sudah tercoreng, kita tidak bisa mentolerir hal ini!" kata seorang guru laki-laki kesal.
"Kami sudah memutuskan untuk mengeluarkan kamu dari sekolah!" kata kepala sekolah tegas. Walau hatinya berat karena Amayra adalah murid kebanggaan di sekolah itu.
Deg!
Dikeluarkan dari sekolah? Enggak, gak bisa begini. Aku harus lulus SMA!
Sekuat tenaganya dia menahan tangis, "Pak, Bu.. saya minta maaf karena sudah mengecewakan bapak dan ibu, tapi saya mohon.. izinkan saya bersekolah sampai hari ujian.. saya masih ingin sekolah pak, Bu..," gadis itu memohon kepada kepala sekolah dan semua guru disana untuk mengizinkan nya sekolah.
Dan tentu saja pihak sekolah menolak permohonan Amayra. Amayra sudah mencoreng nama baik sekolah dan tentunya membuat malu dirinya sendiri. Tidak ada anak SMA yang sedang hamil pergi ke sekolah.
Gadis itu dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.
****
Rumah keluarga Calabria, Anna dan Satria berencana untuk berangkat bersama. Sementara Bram sudah tidak ada di rumah itu, dia mencari Alexis.
Satria mencoba berbicara pada Bu Nilam tentang Amayra, "Ma, Satria mau bicara," Ical nya.
"Ya, apa?" jawab Bu Nilam yang sedang duduk di sofa dan menyeruput teh di cangkir. Sikapnya pada Bram dan pada Satria selalu berbeda.
"Ma, kak Bram harus bertanggungjawab. Dia sudah membuat masa depan seorang gadis hancur," ucap Satria pada mama nya.
Ibu paruh baya itu langsung beranjak dari tempat duduknya, dia menatap Satria dengan kesal. "Kamu ngomong apa sih Satria?"
"Aku sudah dengar semuanya dari Anna, kak Bram memperkosa wanita itu dan sampai hamil. Tentu saja kak Bram harus bertanggungjawab, tindakan mama meminta gadis itu menggugurkan kandungan nya, itu sangat salah ma!" Satria mengingatkan mama nya.
"Ini bukan urusan kamu, Satria. Lebih baik kamu gak usah ikut campur!" seru Bu Nilam pada anak bungsunya dengan suara ketus.
"Ini jadi urusan aku ma, karena kak Bram adalah kakak ku dan dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," ucap Satria tegas.
"Biar ini jadi urusan mama dan kakak kamu, kamu gak usah ikut campur, mama akan menyelesaikan nya," kata Bu Nilam ketus.
"Mama akan tetap menggugurkan kandungan nya? Apa itu bisa menyelesaikan masalah?" tanya Satria.
"Iya, sudah puas dengan jawaban nya? Sekarang mending kamu cepat pergi bekerja sana!" usir Bu Nilam.
"Yakin mama mau menggugurkan nya? Dia mengandung anak kak Bram, penerus keluarga ini ma.. jangan lupa," ucap Satria yang mencoba mengubah pikiran mama nya.
Benar juga, jika gadis itu mengandung anak Bram. Berarti anak itu adalah keturunan keluarga ini, bagaimana bisa aku menggugurkan kandungan anak Bram? Cucuku sendiri. Ah.. tapi, anak itu berasal dari cewek kampungan.
Bu Nilam tidak merespon ucapan Satria, dia terlihat melamun dan duduk kembali di sofa nya.
Anna yang baru keluar dari kamar mandi, bergegas mengajak Satria untuk segera berangkat.
"Oma, Anna berangkat dulu ya," pamit Anna sambil mencium tangan Oma nya.
"Hati-hati ya kamu, belajar yang benar," Bu Nilam mengingatkan cucunya itu.
"Assalamualaikum Oma,"
Dreet...
Dreet..
🎶🎶🎶
Ponsel Anna berdering di saku baju seragamnya, Anna lupa mematikan dering di ponselnya. Dia mendapat telpon dari Fania dan beberapa pesan masuk ke media sosialnya yang belum dia buka.
"Kok notif nya rame gini?" tanya Anna sambil melihat ke arah ponselnya.
"Ada apa An?" tanya Satria.
🎶🎶🎶
Fania Calling...
"Ini om, bentar ya temenku nelpon," ucap Anna yang kemudian memencet tombol menerima panggilan. Dia meletakkan ponsel ke telinganya, "Halo Fan, Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam, An! Kenapa kamu baru mengangkat telpon ku?! Gawat An, gawat! Semua orang di sekolah sudah tau kalau Mayra hamil!" kata Fania terburu-buru memberitahu temannya.
"A-Apa??! Semua orang sudah tau kalau Amayra hamil?!!" teriak Anna terkejut dengan pemberitahuan yang cukup mengguncang hatinya.
Satria dan Bu Nilam saja langsung menoleh ke arah Anna dengan penasaran, bahkan sampai membuat tercengang.
"Iya, bahkan sekarang beritanya sudah viral di semua media sosial! Reina sama teman-teman nya, mereka yang udah nyebarin semuanya!" kata Fania kesal saat membicarakan Reina and the geng.
"APA??! Terus gimana?"tanya Anna penasaran.
"Karena di sekolah lagi heboh, jadi semua murid di pulangkan. Bahkan banyak wartawan disini, mereka tau kalau om kamu yang ada di foto. Tapi, mereka belum tau kalau itu adalah om Bram!" jelasnya pada sahabatnya.
"Terus dimana Mayra sekarang?"
"Dia pasti pulang ke rumahnya," jawab Fania cepat.
Setelah pembicaraan nya dengan Fania usai, Anna meminta om nya untuk mengantar nya ke rumah Amayra. Dia juga ingin oma nya ikut, karena dia harus membantu menjelaskan apa yang terjadi pada Amayra di depan pak Harun.
Tentu saja Bu Nilam menolak, dia tidak mau pergi menemui Amayra ataupun ayahnya. Betapa egoisnya sang nenek, Anna baru mengetahuinya.
Anna dan Satria pun pergi ke rumah Amayra berdua saja.
"Bram! Kamu sudah lihat beritanya?" tanya Bu Nilam menelpon Bram.
"Iya ma, pasti ayahnya akan meminta pertanggungjawaban. Mama tolong aku ma, aku tidak mau menikahi gadis kampungan itu!'
"Kamu tenang saja Bram, mama akan mengatur semuanya. Kamu fokus saja mencari calon menantu mama dan bawa dia kembali, gadis kampung itu akan jadi urusan mama," ucap Bu Nilam pada anak nya.
"Makasih ma, mama memang yang terbaik. Tapi, bagaimana dengan papa ma? Papa pasti akan marah kalau tau semua ini,"
"Ada Satria yang akan menanggung semuanya," ucap Bu Nilam sambil tersenyum menyeringai, entah apa yang dia rencanakan.
****
Sesampainya di gang menuju ke rumahnya, gadis itu berjalan gontai dengan air mata membasahi wajahnya. Semua orang menghujat dirinya, tidak netizen di dunia maya bahkan masyarakat juga menghujat dirinya. Sakit hati nya menerima semua itu, kenapa harus dia yang menanggung semuanya?
"Tuh kan pak, apa aku bilang? Penampilan tertutup bukan berarti bisa jaga diri, kalau udah kerasukan setan ya habis," ucap seorang wanita berambut panjang berwarna merah, dengan tindik di telinganya.
"Langsung tekdung tuh, kagak main-main dah," ucap seorang wanita seperti preman, berpakaian bolong-bolong. Wanita itu tersenyum mengejek Amayra yang lewat di depannya.
Pak Mamat si penjual gorengan ada disana, dia tidak menyapa Amayra seperti biasanya. Dia melihat Amayra dengan tatapan jijik dan mengejek.
"Gak nyangka, anak kebanggaan pak Harun dengan penampilan yang tertutup seperti itu bisa melakukan zina," ucap pak Mamat menyindir Amayra.
Ini sebabnya lidah tidak bertulang, apapun bisa terjadi karena lidah. Lidah ada sesuatu yang berbahaya. Amayra ingin menangkis semua ucapan dan sindiran itu, tapi dia sadar kalau itu adalah fakta. Dia memang hamil diluar nikah!
"Malu maluin aja! Cuih, berhijab tapi gak berakhlak!" salah seorang yang sedang nangkring di warung gorengan itu, meludah tepat di depan Amayra.
Ya Allah, seperti nya semua orang sudah pada tau berita nya.
Amayra berlari, dia tak kuasa lagi menahan rasa sakit dan ujaran kebencian dari semua orang padanya. Dia berlari menuju ke rumahnya.
Deg!
Di depan rumahnya terlihat sang ayah berdiri mematung disana. Dia menoleh ke arah Amayra dengan wajah kesalnya.
"A...Ayah...sudah pulang?" tanya Amayra dengan hati yang berdebar
...---***---...
Bantu support author ya 😘 caranya dengan kasih like, komen, gift atau vote nya 😊😊🙏
Maaf juga jadwal up nya belum tentu,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Desnawati
maaf kepala sekolah amayra hanya mementingkan reputasi sekolah aja
2022-10-29
0
Desnawati
buat yang membuli amayra menyedal thor
2022-10-29
1
meE😊😊
hrus y pihak skolah ga maen kluarin may gtu aja jan fmpang k hasut cma krn video n foto2..hrus y dgerin dulu pnjlasan may n saksi2 yg ad pd saat kjdian itu..aplg may murid yg berprestasi n sllu mngharumkn nm skolah hrus y klo ad sangsi ckup skolah y d rumahkan sja biar guru yg nymperin k rmh y ..
2022-08-08
0