Tubuh Asmi melayang melesat menembus alam dimensi ke tiga, membawa gadis itu memasuki dimensi waktu dan tempat yang belum pernah dilalui olehnya yang hanya manusia awam.
Brukkk!
Tubuh Asmi terlempar ke tanah karena dihempaskan dengan keras dan jatuh di suatu tempat yang aneh dan asing. Perlahan Asmi bangkit dengan rasa sakit di sekujur tubuh. Dia mengamati sekeliling tempat itu. 'Dimana ini ?' Asmi bertanya dengan hati bingung.
Sejauh mata memandang, yang terlihat hanya ada kegelapan dan kesunyian. Bahkan hewan malam pun enggan untuk bersuara. Rasa takut dan panik kini mulai menghampiri Asmi.
" Hasyeem! Hasyeem! Asmi berteriak memanggil Hasyeem sambil melangkah perlahan mencari jalan dalam kegelapan. Suasananya saat ini mirip sekali dengan suasana seperti yang ada dalam mimpinya. Dia sendiri, berada dalam kegelapan. Sunyi dan penuh dengan aura kegelapan yang mencekam.
Baru saja Asmi berjalan beberapa langkah, seberkas sinar kuning berkelebat muncul di hadapannya. Sinar itu secara perlahan menjelma memunculkan sosok manusia memakai jubah hitam, berjalan pelan ke arah Asmi. Dingin dan mengancam.
Asmi mundur beberapa langkah ke belakang. Instingnya mengatakan dia harus LARI, karena ada bahaya yang sedang mengancam nyawanya.
'LARI, Asmi..!! Lari, Selamatkan dirimu!!!" sebuah suara sayup-sayup terdengar di telinganya. Dan Asmi pun berlari sekencang -kencangnya. Dia berlari dan terus berlari tanpa sedikitpun menoleh ke belakang.
Dia berlari kencang persis seperti saat dalam mimpinya sampai akhirnya....Brukkk! tubuhnya menabrak sesuatu. Tubuh Asmi tersungkur jatuh ke tanah. Dan ketika dia mendongakkan kepala ke atas, manusia berjubah hitam itu sudah berdiri tepat di depannya.
Sebuah tangan dengan kuku yang panjang dan runcing terulur mencengkram leher Asmi dengan kuat dan mengangkat tubuhnya ke atas. Asmi berusaha memberontak melepaskan diri, namun cengkraman Si Jubah Hitam itu terlalu kuat membuat wanita itu menjadi kesulitan bernafas. Tubuh Asmi menjadi lemas tak bertenaga karena nyaris kehabisan nafas.
Akhirnya Asmi menyerah, dia hanya bisa pasrah jika memang takdirnya harus mati hari ini. Mata Asmi terpejam sambil berdoa...
" Blasss! " sebuah bola api yang menyala-nyala menyambar tangan dan kemudian menghantam telak di dada si Jubah Hitam membuatnya terlempar ke belakang dan jatuh terhempas dengan keras ke tanah di iringi dengan erangan yang keras. Begitu juga dengan tubuh Asmi yang jatuh terduduk lemas karena hampir mati kehabisan nafas.
" Bugh!!!"!!
" Aggghhh!!!!" Jahanam! siapa kamu yang berani mengganggu urusan ku??!!!" terdengar suara makian dari seorang wanita. Asmi terpana kaget.
Dia merasa sedikit dejavu. Wanita??? Dia ingat, saat dia sadar dari mimpi buruk dan kemudian datang bayangan hitam yang menyerang dia yang ternyata seorang wanita? Apakah wanita ini adalah wanita yang sama yang menyerangnya saat itu.??? Siapa dia? Mengapa dia ingin mencelakakan aku? pikir Asmi heran.
Bola api itu berputar- putar mengelilingi Asmi dan kemudian bergerak ke arah Si Jubah hitam. Lalu kembali lagi berputar-putar mengelilingi Asmi seakan menjadi benteng pelindung bagi wanita itu dari serangan Si Jubah Hitam.
Wanita Si Jubah Hitam itu sudah bangkit kembali dengan marah. Kedua kakinya kini di silahkan membentuk Kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang.
" Iblis Jahanam!!! kamu sudah berani mencampuri urusanku. Sekarang rasakan akibatnya!!" Kedua tangan Si Jubah Hitam terulur ke depan. Dia bersiap - siap akan mengeluarkan Ajian Tapak Geni, pemberian dari gurunya Sang Penguasa Hutan Larangan.
Tak lama kemudian seberkas sinar terang yang menyilaukan mata lalu melesat terbang menghantam bola api yang masih saja terus berputar-putar mengelilingi tubuh Asmi.
Bola api itu melesat menyongsong kelebatan sinar terang yang bergerak cepat ke arah Asmi dan...
" DUARRR " terdengar suara dentuman keras. Dua kekuatan dahsyat saling beradu, berbenturan dan pecaah di udara.
Wanita berjubah Hitam itu terpental ke belakang dengan mulut mengeluarkan darah segar sedangkan bola api itu pecah dan berhamburan lalu menjelma menjadi sosok makhluk bertubuh tinggi hitam dan berwajah kebiruan. Keadaannya pun tak jauh berbeda dengan wanita berjubah hitam. Sama-sama mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
" Yang mulia, maafkan hamba yang gagal melindungi, tuanku putri ! " makhluk itu meringis memegangi dadanya.
" Tak apa, aku berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkan nyawa ku. " Asmi menangis menatap makhluk itu. Dia duduk bersimpuh di hadapan makhluk itu dan mengusap wajahnya tanpa ada rasa takut. Walaupun berwajah menyeramkan tetapi makhluk itu telah menyelamatkan nyawanya. Makhluk itupun perlahan-lahan lenyap dari pandangan Asmi.
"Hahahaha..... , " wanita berjubah hitam itu tertawa terbahak dengan mulut yang masih berdarah.
" Sekarang tak ada lagi yang akan melindungimu! bersiap untuk mati perempuan sialan!!! wanita itu berteriak sambil kembali tangannya terulur dan bersiap kembali mengeluarkan Ajian Tapak Geni miliknya.
Asmi memejamkan matanya sambil mulutnya komat kamit membaca doa. Dia sudah benar-benar pasrah kepada Yang Maha Kuasa. Yang Maha Pencipta segala Makhluk, jika hanya sampai di sinilah ajalnya...
" *Asmi, bergeserlah ke b**elakangku* !!" sebuah suara membuat Asmi serasa bagai mendapatkan kembali kehidupannya. Dia membuka matanya dan tampaklah Hasyeem sudah berdiri di hadapannya.
" Hasyeem...," belum sempat Asmi berucap, ketika sebuah sinar terang melesat di hadapan mereka. Dengan sigap Hasyeem menangkis serangan itu hingga terjadilah adu kekuatan antara wanita berjubah hitam dan Pengeran Hasyeem Putra Raja Jin Penguasa Gunung Kayangan.
Dua buah sinar saling berbenturan di udara. Dua kekuatan ilmu kanuragan saling beradu tanding. Ilmu Ajian Tapak Geni dari wanita itu dan Ilmu kanuragan Tapak Petir dari Pangeran Hasyeem . Keduanya saling menyerang dan mengeluarkan kemampuan masing-masing.
Dua tenaga dalam yang maha dahsyat saling bersinggungan. Pertempuran itu menciptakan kilatan - kilatan cahaya yang saling menyambar membuat suasana di tempat itu mendadak menjadi terang benderang.
Asmi beringsut mundur perlahan menjauh dari arena pertempuran itu ke tempat yang agak terlindung. Dia berdiri tegang menyaksikan pertempuran yang baru kali ini di lihatnya. Mirip seperti pertempuran di film - film laga dalam sinetron.
Kembali kilatan cahaya menyambar tubuh Sang Pangeran yang tampak tenang menghadapi serangan wanita Berjubah Hitam yang semakin membabi buta dan tak mengenal ampun. Dia masih berdiri dengan penuh konsentrasi menahan dan kadang-kadang membalas serangan wanita itu.
Hingga pada suatu ketika....sebuah kelebatan cahaya menghantam telak dada wanita itu, membuat tubuh wanita itu melenting ke udara dan jatuh terhempas ke bumi dengan tanpa ampun.
Wanita itu menjerit kesakitan dengan dada yang terbakar hangus. Tubuh wanita itu tampak gosong pada bagian dada yang terlihat dari bagian jubah depan yang koyak terbakar dan menampakkan bagian dalamnya yang berwarna hitam.
Hasyeem berdiri menyilang keduanya tangannya di depan dada bersiap - siap akan mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu Ajian Halilintar Biru. Dia berniat akan melenyapkan wanita yang sudah berniat ingin menghabisi kekasih hatinya. Namun sebelum hal itu terjadi, seberkas sinar berwarna kuning berkilauan melesat cepat menyambar tubuh wanita berjubah hitam dan membawanya pergi menghilang dari hadapan Hasyeem.
" Hmm, rupanya wanita itu adalah murid dari Penguasa Hutan Larangan " Hasyeem berguman dalam hati. Kini dia tahu siapa musuh yang sedang berhadapan dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Rodiah Rodiah
lanjuuuuut
2023-08-26
1
eve martapura
iya nih.seruuuu abis ceritax😚
2023-07-20
0
Mr.VANO
seru,pertaruan mereka,,,untung asmi di bantu haseem
2023-06-04
0