Bab 4. Cemburu.....

Asmi berjalan pelan menyusuri jalan setapak depan rumahnya. Hari ini dia akan membayar biaya tagihan listrik rumah ibunya yang belum di bayar.

Dari arah belakang, dia mendengar ada suara motor yang sedang melaju ke arahnya. Asmi menepikan tubuhnya agar tidak tersenggol motor karena maklum saja jalanan itu hanya bisa dilalui oleh dua orang.

Diluar dugaannya, motor itu ternyata berhenti di sebelahnya. Pengendara motor itu lantas membuka helm dan Asmi di buat terkejut. Ternyata pengendara motor itu adalah Mas Wira.

" Mas Wira!!! " Asmi mundur beberapa langkah.

" Mau kemana, Dek? Wira turun dari motornya dan berjalan menghampiri Asmi. " Mau ke pasar, Mas, " Jawab Asmi singkat sambil kembali melanjutkan langkahnya.

Wira yang kurang puas dengan jawaban Asmi menjejeri langkah wanita itu sambil mendorong motornya.

" Ayo, Mas antar! " Wira menawarkan diri untuk mengantar Asmi. "Nggak usah, Mas. Nanti ngerepotin, " Asmi menolak dengan halus. Dia tak ingin merepotkan siapapun dan juga tak ingin menjadi bahan gosip tetangga di kampung mengingat statusnya yang kini baru saja menyandang gelar janda.

Apa nanti kata orang, dirinya yang baru dua hari bergelar janda sudah dekat dengan seorang lelaki yang notabene masih perjaka.

" Nggak ngerepotin kok, dek. Mas juga kebetulan mau ke sana. Ada yang mau di beli." Wira kekeuh mau mengantarkan Asmi ke pasar, sehingga wanita itu menjadi tak enak hati.

" Iya deh Mas. Eh, tapi apa nanti nggak ada yang marah kalau sampean ngantarin aku! " Asmi kembali merasa ragu untuk menaikan tubuhnya di jok belakang motor Wira.

" Nggak, dek! ngga ada yang bakalan marah. Kamu tenang aja! Sudah, Ayo naik! " perintah Wira pada Asmi yang segera duduk di jok belakang motor Wira.

" Pegangan yang erat ,dek! nanti jatuh! "Wira menarik tangan Asmi ke pinggangnya sehingga tubuh wanita itu kini menempel rapat di punggungnya. Asmi menjadi jengah dan malu.

" Mas, lepasin tangan aku, malu sama orang yang liat! " Namun Wira seolah tak peduli. Malahan dia menahan tangan Asmi agar tetap di pinggangnya sambil menyalakan motornya dengan tangan yang lain.

Kemudian motor itupun melaju menuju pasar diikuti oleh pandangan beberapa pasang mata yang menatap kedua pasangan itu dengan pandangan mencibir.

" Lihat tuh si Asmi, baru dua hari cerai sama si Ilham sudah main nempel aja sama Mas Wira," cibir Mega dengan raut kesal. Dia memang sudah lama menaruh hati pada Wira namun tampaknya pemuda itu tidak memperdulikannya.

" Lo kenapa sih, Mega? Nggak ada salahnya kalau Asmi jalan sama Wira. Dia kan janda, Wira itu bujangan. artinya mereka bebas mau ngapain aja, mau jalan sama siapa, kek! bukan urusan kita " Jumirah, wanita yang duduk di depan Mega berkata pada perempuan itu. Mega mendengus tak senang.

" Kok kamu malah membela dia sih, Jum! Harusnya Mas Wira itu ngajak aku, bukan janda mandul itu! " sengit Mega yang merasa Jumirah lebih membela Asmi ketimbang dia.

" Bukannya aku membela Asmi, tapi memang apa salahnya Asmi kalau jalan sama Wira. Toh keduanya juga sama - sama single. " sahut Jumirah.

Percakapan keduanya terhenti karena tiba-tiba Bu Darmi, ibunya Ilham lewat.

" Loh, ini ada apa. kok kalian ribut berdua? " tanya Bu Darmi.

" Ini loh bu, Jumirah itu membela si Asmi yang tadi boncengan sama Mas Wira" adu Mega pada Bu Darmi.

" Maksudnya Si Asmi bekas istrinya Ilham. Perempuan mandul itu? " tanya Bu Darmi tak percaya.

" Iya, Asmi bekas mantu ibu! " jawab Mega kesal.

" Huh, dasar perempuan gatel. Baru dua hari cerai sudah jalan dengan laki-laki lain. Bilang sama si Wira, cari saja perempuan lain. Asmi itu perempuan mandul. Perempuan ndak baik. Dia bakalan kecewa nanti kayak Ilham. ngga bisa punya anak, "Bu Darmi mencibir sementara Mega tersenyum karena merasa mendapat dukungan dari Bu Darmi.

" Iya, bener Bu. Mas Wira harusnya dapetin perempuan baik-baik. Bukan janda gatel kayak si Asmi! " Mega menanggapi ucapan Bu Darmi dengan berapi-api. Jumirah yang males mendengar kata - kata Mega dan Bu Darmi yang menurutnya tidak pantas, memilih pergi dari sana .

" Loh, Jum! kamu kok malah pergi? "

" Aku mau pulang masak buat suamiku. Katanya dia pulang buat makan siang! Aku ndak mau di bilangin perempuan ndak baik karena membiarkan suami kelaparan."

Bu Darmi mencibir karena merasa tersindir dengan ucapan Jumirah sedangkan Mega memilih mengikuti langkah Jumirah, pulang ke rumah.

...***...

Sesampainya di pasar Asmi langsung ke toko emas. Sebenarnya Wira bersikeras ingin menemaninya namun dia menolak dengan dalih sudah janjian mau menemui Mirna adiknya. Akhirnya terpaksa Wira mengalah, dan pergi sendiri dengan motor nya.

Asmi terpaksa harus menjual cincin peninggalan ibunya untuk membayar tagihan listrik. Dia tak punya uang lagi untuk membayar tagihan listrik bulan ini dan bulan kemarin karena memang dia tak membawa apapun saat keluar dari rumah Mas Ilham. Satu - satunya harta yang dia punya adalah cincin pemberian ibunya saat beliau masih hidup.

Setelah membayar tagihan listrik di kantor PLN, Asmi tidak langsung pulang, sesuai dengan perkataan kepada Wira dia pergi ke rumah Mirna adiknya dengan naik angkot. Dia baru pulang ke rumahnya kembali saat malam hari.

Asmi sudah sampai di teras rumahnya. Saat tangannya ingin membuka pintu, sebuah suara mengagetkannya.

" Dari mana saja kamu, apa pantas perempuan jam segini masih berkeliaran di jalan dengan laki-laki lain!!" Ilham berkata dengan intonasi yang agak tinggi. Dia kesal karena mendapati rumah Asmi kosong dan menurut informasi yang di dapatnya dari tetangga Asmi perempuan itu keluar rumah berboncengan dengan Wira.

'Lagi -lagi Wira!' sungut Ilham dalam hati. Sepertinya dia memang harus berbuat sesuatu agar lelaki itu menjauh dari Asmi karena Ilham sudah punya rencana lain terhadap mantan istrinya itu.

"Urusan apa Mas larang aku jalan. Terserah aku mau kemana, kan kita sudah cerai, urus saja istri Mas sendiri!" Asmi kesal karena mantan suaminya itu datang sambil marah- marah dan melarangnya jalan - jalan. Apa maksudnya?

Asmi masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan keras. Tak di hiraukannya Ilham yang berteriak-teriak di luar rumah agar di bukakan pintu.

Para tetangga yang kebetulan lewat menjadi heran mengapa Ilham berteriak-teriak di depan rumah mantan istrinya malam hari begini.

" Mas Ilham, kayaknya Mbak Asmi sedang tak mau di ganggu. Lebih baik sampean pulang dari pada bikin ribut di sini. Malu sama warga! " Ilham sontak menoleh dan menemukan Wira yang sedang berdiri di belakangnya. Lelaki itu menatap Ilham dengan pandangan menghujam.

" Apa hakmu ngatur- ngatur saya. Terserah saya, Asmi itu masih istri saya, ngerti kamu! " Emosi Ilham semakin naik melihat pemuda itu sekarang sudah berani menginjakkan kaki ke rumah Asmi.

" Hmm, 'Mantan' istri, Mas! Karena sampean sudah menceraikan Mbak Asmi. Jadi tidak pantas sampean masih disini. Apa nanti pandangan orang dan juga istri muda sampean kalau sampean bertindak seperti ini! " Wira berkata dengan tenang dan tanpa ekspresi menekankan kata 'mantan' agar Ilham sadar akan posisinya kini.

Ilham terdiam tak bisa menjawab perkataan Wira. Memang benar dia telah menceraikan Asmi, jadi secara agama dia tak berhak apapun juga pada wanita itu, walaupun secara hukum negara dia masih istrinya sampai berkas perceraian mereka selesai namun tetap saja dia memang tak seharusnya berada di sini.

Tapi dia ingin bertemu Asmi. Dia merindukan wanita itu. Rasa tak rela dan penyesalan membuat dia tak bisa tidur dengan nyenyak karena terus memikirkan wanita itu. Namun hari ini dia kembali dibuat kesal saat mengetahui wanita itu pergi keluar dan di bonceng oleh pemuda yang kini sedang berdiri di hadapannya.

Rasa tak rela dan cemburu membakar hatinya sehingga dia melampiaskan kekesalannya pada Asmi yang baru saja pulang.

^^^***^^^

Asmi merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Rasanya lelah sekali karena tadi waktu di rumah Mirna dia membantu adiknya itu menyusun barang dagangan di tokonya.

Mirna memang memiliki toko sembako yang lumayan rame pengunjung sehingga dia sedikit kerepotan untuk menanganinya, apalagi dia juga memiliki seorang balita yang harus di urus. Untuk itulah, adiknya itu memintanya untuk membantu pekerjaannya di toko. Lumayan hitung-hitung buat hilangin stress dan bosan.

Baru saja Asmi terlelap dalam tidur nya, tiba-tiba ...

BRUK!

kursi kecil di depan meja rias di kamarnya, rebah dengan sendirinya ke lantai.

Asmi terbangun karena suara gaduh itu. Matanya memandang nanar kearah kursi kecil yang teronggok di lantai kamar. Tak lama kemudian kursi itu bergerak sendiri kembali lagi ke posisinya semula.

" Hasyeem, kau kah itu?" Hening.Tak ada suara ataupun reaksi. Asmi kembali merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.

BRUKK!

Kembali kursi kecil itu rebah ke lantai tanpa ada sebab. Kali ini jatuhnya lebih keras sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.

"Ah, berisikkk! Hasyeem,kamu kenapa sih? ada masalah, ngomong denganku ? tampakkan batang hidungmu dan bicara, atau mau aku bikin kamu jadi jin gosong!"' teriak Asmi dengan jengkel. Dia dapat menduga semua itu pasti ulah Hasyeem. Tetapi ia tak tahu apa penyebab Hasyeem berbuat ulah seperti tadi.

"Kamu seharian pergi dengannya dan melupakan aku," sebuah suara tanpa wujud terdengar sedih.

...???...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

ada ya jin cembokur gitu
gemes deh liatnya 🤭🤣

2023-10-04

0

Rodiah Rodiah

Rodiah Rodiah

💪💪💪

2023-08-25

0

Triani

Triani

walahhh....ada jin baper...

2023-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di ceraikan
2 Bab 2. Awal bertemu
3 Bab 3. Berteman...
4 Bab 4. Cemburu.....
5 Bab. 5 Di serang....
6 Bab. 6 Komidi putar...
7 Bab. 7 Menghilang....
8 Bab. 8 Pertarungan di Hutan Larangan
9 Bab. 9 Minta rujuk kembali
10 Bab. 10 Kuyang
11 Bab. 11 Sudah di Tandai..
12 12. Kedatangan Arwah Inah
13 Bab. 13 Kedatangan Putri Bilqis...
14 Bab. 14 Pernyataan Cinta
15 Bab. 15 Mas Ardi sakit
16 Bab. 16 Karma Masa Lalu
17 Bab. 17 Karma Masa Lalu ( part2)
18 Bab. 18 Penebusan Karma ( part 1 )
19 Bab. 19 Penebusan Karma ( part 2)
20 Bab. 20 Desa Kemang Balu
21 Bab. 21 Tamu Tak di Undang
22 Bab.22 Air terjun Alas Tirta
23 Bab. 23 Kencan di Bukit Malaikat
24 Bab. 24 Tamu Tengah Malam
25 Bab. 25 Kedatangan Putri Azylla
26 Bab. 26 Memikirkan kembali
27 Bab.27 Pengantin Air terjun Alas Tirta ( part 1)
28 Bab. 28 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part. 2 )
29 Bab. 29 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part.3)
30 Bab. 30 Ingin Berteman
31 Bab. 31 Teluh
32 Bab. 32 Antara Hidup dan Mati
33 Bab. 33 Dia Ratuku....
34 Bab. 34 Pangeran Jin yang Sakti
35 Bab. 35 Tertangkap Basah
36 Bab. 36 Kemarahan Raja Haizzar
37 Bab. 37 Ujian Cinta
38 Bab. 38 Cincin Bermata Safir Biru
39 Bab. 39 Rahasia hati Putri Azylla
40 Bab. 40 Di tandai Makhluk Halus
41 Bab. 41 Di Temui Ratu Kalina
42 Bab. 42 Tafakur Rindu
43 Bab. 43 Cincin Bertuah
44 Bab. 44 Hadir Kembali....
45 Bab. 45 Jangan Pergi Lagi Dariku
46 Bab. 46 Lelaki Tampan di Rumah Asmi
47 Bab. 47 Kebersamaan Doni dan Nazwa
48 Bab. 48 Lamaran Wira
49 Bab. 49 Dendam Masa Lalu
50 Bab. 50 Tabrak Lari
51 Bab . 51 Viola
52 Bab. 52 Menggoda Sang Pangeran
53 Bab. 53 Dia Sudah Kembali
54 Bab. 54 Touring Ke Parangtritis
55 Bab. 55 Kejadian di Pantai Parangtritis
56 Bab. 56 Itu Adalah Percobaan Pembunuhan "
57 Bab. 57 Perjalanan ke Negeri Jin
58 Bab. 58 Serangan Pertama
59 Bab. 59 Menghapus Jejak
60 Bab. 60 Resmi Jadi Janda
61 Bab. 61 Janda Kembang
62 Bab. 62 Apakah Aku tidak Pantas Untukmu?
63 Bab. 63 Berpisah.....
64 Bab. 64 Balas Dendam Pak Panca
65 Bab. 65 Melamar Asmi
66 Bab. 66 Duel
67 Bab. 67 Pertanyaan Ratu Kalina
68 Bab. 68 Menjadi Tawanan Raja Haizzar
69 Bab. 69 Kemarahan Pangeran Hasyeem
70 Bab. 70 Keinginan Pangeran Hasyeem
71 Bab. 71 Tamasya
72 Bab. 72 Bantuan untuk Pangeran Anggada
73 Bab. 73 Di bawa Pergi
74 Bab. 74 Negeri atas Angin
75 Bab. 75 Kehilangan Jejak
76 Bab. 76 Negeri Bawah
77 Bab. 77 Kamu Milikku
78 Bab. 78 Kembali Hilang....
79 Bab. 79 Dia Milikku
80 Bab. 80 Yang Tertinggal....
81 Bab. 81 Maukah Kamu Menikah Denganku?
82 Bab. 82 Aku Akan selalu mencintaimu...
83 Bab. 83 Datang Melamar
84 Bab. 84 Kedatangan Keluarga Pangeran Hasyeem
85 Bab 85. Delia Ingin Bunuh Diri
86 Bab. 86 Namaku, Ammar..!
87 Bab. 87 Menjauh Pergi
88 Bab. 88 Pernikahan Dua Dunia
89 Bab. 89 Menjadi Istri Seutuhnya
90 Bab. 90 Pertolongan Ammar
91 Bab. 91 Pulang Ke Indonesia
92 Bab. 92 Siapa Kamu??
93 Bab. 93 Penyelidikan Revan
94 Bab. 94 Nenek Kuntilanak.....
95 Bab. 95 Calon Anak Sakti
96 Bab. 96 Perburuan Sang Penghancur
97 Bab. 97 Lahirnya Sang Penghancur
98 Bab. 98 Alyan Haidar
99 Bab. 99 Bayangan Siapa Itu???
100 Bab. 100 Kakak Ipar dari Bangsa Jin
101 Bab. 101 Alam Sebelah
102 Bab. 102 Mereka yang Tersembunyi
103 Bab. 103 Mengikhlaskan Kamu
104 Bab. 104 Gerhana Bulan Berdarah
105 Bab.105 Bagaimana Jika Kita Menikah ?
106 Bab. 106 Sepasang Anak Ajaib
107 Bab. 107 Alyan dan Luna Tersesat
108 Bab. 108 Dua Bocah Sakti
109 Bab. 109 Ayah Yang Terbaik
110 Bab. 110 Ciuman Pertama
111 Bab. 111 Kepergianmu
112 Bab. 112 Apa Yang Terjadi Pada Aluna
113 Bab. 113 Bayangan Transparan
114 Bab. 114 Pertarungan akan Segera di Mulai.
115 Bab. 115 Bertemu Sonia
116 Bab. 116 Pedang Naga Jiwo
117 Bab. 117 Penyerbuan Ke Istana Bukit Malaikat
118 Bab. 118 Pertempuran Kedua di Bukit Malaikat
119 Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
120 Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
121 Bab. 120 Aluna
122 Bab. 121 Apakah Kamu Bisa Menerimanya..!
123 Bab. 122 Rencana Besar
124 Bab. 123 Gerbang Oreon
125 Bab. 124 Hancurnya Gerbang Oreon
126 Bab. 125 Season 2
127 Bab. 126 Kematian Ratu Amirah
128 Bab. 127 Pembongkar Makam Amirah
129 Bab. 128 Makhluk Apa Itu
130 Bab. 129 Keinginan Arryan
131 Bab.130 Pertemuan Pertama
132 Bab. 131 Berapa Nomor Teleponmu
133 Bab. 132 Aluna di Serang
134 Bab. 133 Sumur Mata Air Keabadian
135 Bab. 134 Padepokan Pasir Hitam
136 Bab. 135 Palasik
137 Bab. 136 Sepasang Bayi Kembar
138 Bab. 137 Utusan Dari Negeri Atas Angin
139 Bab. 138 Lamaran Alyan
140 Bab. 139 Kisah Elisa
141 Bab. 140 Dewa Mautmu
142 Bab. 141 Dimana Aluna Berada???
143 Bab. 142 Menangkap Basah Sang Penculik
144 Bab. 143 Bukan Gadis Biasa
145 Bab. 144 Bertemu dengan Profesor Alfred.
146 Bab. 145 Serangan Gelap
147 Bab. 146 Kecelakaan Tragis
148 Bab. 147 H a n a
149 Bab. 148 Akhir Tragis
150 Bab. 149 Masa Lalu Yang Kembali
151 Bab. 150 Lepaskan Bundaku
152 Bab. 151 Hadiah dari Papa
153 Bab. 152 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 1)
154 Bab. 153 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 2 )
155 Bab. 154 Namaku Ammar.....
156 Bab. 155 Namaku Ammar ( part 2 )
157 Bab . 156 Lamaran Keanan
158 Bab. 157 Rumah Keluarga Keanan
159 Bab. 158 Perjanjian Ghaib ( Part 1)
160 Bab. 159 Perjanjian Ghaib ( part 2)
161 Bab. 160 Perjanjian Ghaib ( Part 3 )
162 Bab. 161 Perjanjian Ghaib ( part 4 )
163 Bab. 162 Perjanjian Ghaib ( Part 5 )
164 Bab. 163 Pertempuran Di Hutan Alas Purwo ( part 1)
165 Bab. 164 Pertarungan di Hutan Alas Purwo ( part 2 )
166 Bab. 165 Siapa yang menyambung Rambut akan......
167 Bab. 166 Siapa Yang Menyambung Rambut Akan..... ( part 2)
168 Bab. 167 Bolehkah Aku menciummu?
169 Bab. 168 Jangan Keluar Rumah Selepas Senja.
170 Bab. 169 Serangan Elathan
171 Bab. 170 Kerajaan Di Pulau Hantu.
172 Bab. 171 Kerajaan di pulau Hantu ( part 2 )
173 Bab. 172 Kerajaan di Pulau Hantu
174 Bab. 173 Perjalanan Ke Dimensi Alpa ( Part 1)
175 Bab. 174 Perjalanan ke Dimensi Alpa ( part 2)
176 Bab. 175 Perempuan Setengah Immortal
177 Bab. 176 Catatan Perjalanan Putri Arryan ( Part 1 )
178 Bab. 177 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 2 )
179 Bab. 178 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 3 )
180 Bab. 179
181 Bab. 180 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 5)
182 Bab. 181 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 1 )
183 Bab.182 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 2)
184 Bab. 183 Kecemburuan Andros
185 Bab. 184 Hantu Anak Bajang
186 Bab. 185 Hantu Anak Bajang ( Part 2 )
187 Bab. 186 Hantu Anak Bajang ( Part 3 )
188 Bab. 187 Hantu Anak Bajang ( Part 4 )
189 Bab. 188
190 Bab. 189
191 Bab. 190 Hantu Anak Bajang
192 Bab. 191 Pelet Ajian Jaran Goyang
193 Bab. 192 Ajian Pelet Jaran Goyang ( Part 2 )
194 Bab. 193 Ajian Pelet Jaran goyang ( Part3)
195 Bab. 194 Pelet Ajian Jaran Goyang ( Part 4)
196 Bab. 195
197 Bab.196
198 Bab.197. Kelahiran Arsya
199 Bab. 198
200 Bab. 199
201 Bab. 200
202 Ektra Bab. 201
203 Extra Bab. 202
204 Extra Bab. 203
205 Extra Bab 204
206 Promosi Novel
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bab 1. Di ceraikan
2
Bab 2. Awal bertemu
3
Bab 3. Berteman...
4
Bab 4. Cemburu.....
5
Bab. 5 Di serang....
6
Bab. 6 Komidi putar...
7
Bab. 7 Menghilang....
8
Bab. 8 Pertarungan di Hutan Larangan
9
Bab. 9 Minta rujuk kembali
10
Bab. 10 Kuyang
11
Bab. 11 Sudah di Tandai..
12
12. Kedatangan Arwah Inah
13
Bab. 13 Kedatangan Putri Bilqis...
14
Bab. 14 Pernyataan Cinta
15
Bab. 15 Mas Ardi sakit
16
Bab. 16 Karma Masa Lalu
17
Bab. 17 Karma Masa Lalu ( part2)
18
Bab. 18 Penebusan Karma ( part 1 )
19
Bab. 19 Penebusan Karma ( part 2)
20
Bab. 20 Desa Kemang Balu
21
Bab. 21 Tamu Tak di Undang
22
Bab.22 Air terjun Alas Tirta
23
Bab. 23 Kencan di Bukit Malaikat
24
Bab. 24 Tamu Tengah Malam
25
Bab. 25 Kedatangan Putri Azylla
26
Bab. 26 Memikirkan kembali
27
Bab.27 Pengantin Air terjun Alas Tirta ( part 1)
28
Bab. 28 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part. 2 )
29
Bab. 29 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part.3)
30
Bab. 30 Ingin Berteman
31
Bab. 31 Teluh
32
Bab. 32 Antara Hidup dan Mati
33
Bab. 33 Dia Ratuku....
34
Bab. 34 Pangeran Jin yang Sakti
35
Bab. 35 Tertangkap Basah
36
Bab. 36 Kemarahan Raja Haizzar
37
Bab. 37 Ujian Cinta
38
Bab. 38 Cincin Bermata Safir Biru
39
Bab. 39 Rahasia hati Putri Azylla
40
Bab. 40 Di tandai Makhluk Halus
41
Bab. 41 Di Temui Ratu Kalina
42
Bab. 42 Tafakur Rindu
43
Bab. 43 Cincin Bertuah
44
Bab. 44 Hadir Kembali....
45
Bab. 45 Jangan Pergi Lagi Dariku
46
Bab. 46 Lelaki Tampan di Rumah Asmi
47
Bab. 47 Kebersamaan Doni dan Nazwa
48
Bab. 48 Lamaran Wira
49
Bab. 49 Dendam Masa Lalu
50
Bab. 50 Tabrak Lari
51
Bab . 51 Viola
52
Bab. 52 Menggoda Sang Pangeran
53
Bab. 53 Dia Sudah Kembali
54
Bab. 54 Touring Ke Parangtritis
55
Bab. 55 Kejadian di Pantai Parangtritis
56
Bab. 56 Itu Adalah Percobaan Pembunuhan "
57
Bab. 57 Perjalanan ke Negeri Jin
58
Bab. 58 Serangan Pertama
59
Bab. 59 Menghapus Jejak
60
Bab. 60 Resmi Jadi Janda
61
Bab. 61 Janda Kembang
62
Bab. 62 Apakah Aku tidak Pantas Untukmu?
63
Bab. 63 Berpisah.....
64
Bab. 64 Balas Dendam Pak Panca
65
Bab. 65 Melamar Asmi
66
Bab. 66 Duel
67
Bab. 67 Pertanyaan Ratu Kalina
68
Bab. 68 Menjadi Tawanan Raja Haizzar
69
Bab. 69 Kemarahan Pangeran Hasyeem
70
Bab. 70 Keinginan Pangeran Hasyeem
71
Bab. 71 Tamasya
72
Bab. 72 Bantuan untuk Pangeran Anggada
73
Bab. 73 Di bawa Pergi
74
Bab. 74 Negeri atas Angin
75
Bab. 75 Kehilangan Jejak
76
Bab. 76 Negeri Bawah
77
Bab. 77 Kamu Milikku
78
Bab. 78 Kembali Hilang....
79
Bab. 79 Dia Milikku
80
Bab. 80 Yang Tertinggal....
81
Bab. 81 Maukah Kamu Menikah Denganku?
82
Bab. 82 Aku Akan selalu mencintaimu...
83
Bab. 83 Datang Melamar
84
Bab. 84 Kedatangan Keluarga Pangeran Hasyeem
85
Bab 85. Delia Ingin Bunuh Diri
86
Bab. 86 Namaku, Ammar..!
87
Bab. 87 Menjauh Pergi
88
Bab. 88 Pernikahan Dua Dunia
89
Bab. 89 Menjadi Istri Seutuhnya
90
Bab. 90 Pertolongan Ammar
91
Bab. 91 Pulang Ke Indonesia
92
Bab. 92 Siapa Kamu??
93
Bab. 93 Penyelidikan Revan
94
Bab. 94 Nenek Kuntilanak.....
95
Bab. 95 Calon Anak Sakti
96
Bab. 96 Perburuan Sang Penghancur
97
Bab. 97 Lahirnya Sang Penghancur
98
Bab. 98 Alyan Haidar
99
Bab. 99 Bayangan Siapa Itu???
100
Bab. 100 Kakak Ipar dari Bangsa Jin
101
Bab. 101 Alam Sebelah
102
Bab. 102 Mereka yang Tersembunyi
103
Bab. 103 Mengikhlaskan Kamu
104
Bab. 104 Gerhana Bulan Berdarah
105
Bab.105 Bagaimana Jika Kita Menikah ?
106
Bab. 106 Sepasang Anak Ajaib
107
Bab. 107 Alyan dan Luna Tersesat
108
Bab. 108 Dua Bocah Sakti
109
Bab. 109 Ayah Yang Terbaik
110
Bab. 110 Ciuman Pertama
111
Bab. 111 Kepergianmu
112
Bab. 112 Apa Yang Terjadi Pada Aluna
113
Bab. 113 Bayangan Transparan
114
Bab. 114 Pertarungan akan Segera di Mulai.
115
Bab. 115 Bertemu Sonia
116
Bab. 116 Pedang Naga Jiwo
117
Bab. 117 Penyerbuan Ke Istana Bukit Malaikat
118
Bab. 118 Pertempuran Kedua di Bukit Malaikat
119
Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
120
Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
121
Bab. 120 Aluna
122
Bab. 121 Apakah Kamu Bisa Menerimanya..!
123
Bab. 122 Rencana Besar
124
Bab. 123 Gerbang Oreon
125
Bab. 124 Hancurnya Gerbang Oreon
126
Bab. 125 Season 2
127
Bab. 126 Kematian Ratu Amirah
128
Bab. 127 Pembongkar Makam Amirah
129
Bab. 128 Makhluk Apa Itu
130
Bab. 129 Keinginan Arryan
131
Bab.130 Pertemuan Pertama
132
Bab. 131 Berapa Nomor Teleponmu
133
Bab. 132 Aluna di Serang
134
Bab. 133 Sumur Mata Air Keabadian
135
Bab. 134 Padepokan Pasir Hitam
136
Bab. 135 Palasik
137
Bab. 136 Sepasang Bayi Kembar
138
Bab. 137 Utusan Dari Negeri Atas Angin
139
Bab. 138 Lamaran Alyan
140
Bab. 139 Kisah Elisa
141
Bab. 140 Dewa Mautmu
142
Bab. 141 Dimana Aluna Berada???
143
Bab. 142 Menangkap Basah Sang Penculik
144
Bab. 143 Bukan Gadis Biasa
145
Bab. 144 Bertemu dengan Profesor Alfred.
146
Bab. 145 Serangan Gelap
147
Bab. 146 Kecelakaan Tragis
148
Bab. 147 H a n a
149
Bab. 148 Akhir Tragis
150
Bab. 149 Masa Lalu Yang Kembali
151
Bab. 150 Lepaskan Bundaku
152
Bab. 151 Hadiah dari Papa
153
Bab. 152 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 1)
154
Bab. 153 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 2 )
155
Bab. 154 Namaku Ammar.....
156
Bab. 155 Namaku Ammar ( part 2 )
157
Bab . 156 Lamaran Keanan
158
Bab. 157 Rumah Keluarga Keanan
159
Bab. 158 Perjanjian Ghaib ( Part 1)
160
Bab. 159 Perjanjian Ghaib ( part 2)
161
Bab. 160 Perjanjian Ghaib ( Part 3 )
162
Bab. 161 Perjanjian Ghaib ( part 4 )
163
Bab. 162 Perjanjian Ghaib ( Part 5 )
164
Bab. 163 Pertempuran Di Hutan Alas Purwo ( part 1)
165
Bab. 164 Pertarungan di Hutan Alas Purwo ( part 2 )
166
Bab. 165 Siapa yang menyambung Rambut akan......
167
Bab. 166 Siapa Yang Menyambung Rambut Akan..... ( part 2)
168
Bab. 167 Bolehkah Aku menciummu?
169
Bab. 168 Jangan Keluar Rumah Selepas Senja.
170
Bab. 169 Serangan Elathan
171
Bab. 170 Kerajaan Di Pulau Hantu.
172
Bab. 171 Kerajaan di pulau Hantu ( part 2 )
173
Bab. 172 Kerajaan di Pulau Hantu
174
Bab. 173 Perjalanan Ke Dimensi Alpa ( Part 1)
175
Bab. 174 Perjalanan ke Dimensi Alpa ( part 2)
176
Bab. 175 Perempuan Setengah Immortal
177
Bab. 176 Catatan Perjalanan Putri Arryan ( Part 1 )
178
Bab. 177 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 2 )
179
Bab. 178 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 3 )
180
Bab. 179
181
Bab. 180 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 5)
182
Bab. 181 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 1 )
183
Bab.182 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 2)
184
Bab. 183 Kecemburuan Andros
185
Bab. 184 Hantu Anak Bajang
186
Bab. 185 Hantu Anak Bajang ( Part 2 )
187
Bab. 186 Hantu Anak Bajang ( Part 3 )
188
Bab. 187 Hantu Anak Bajang ( Part 4 )
189
Bab. 188
190
Bab. 189
191
Bab. 190 Hantu Anak Bajang
192
Bab. 191 Pelet Ajian Jaran Goyang
193
Bab. 192 Ajian Pelet Jaran Goyang ( Part 2 )
194
Bab. 193 Ajian Pelet Jaran goyang ( Part3)
195
Bab. 194 Pelet Ajian Jaran Goyang ( Part 4)
196
Bab. 195
197
Bab.196
198
Bab.197. Kelahiran Arsya
199
Bab. 198
200
Bab. 199
201
Bab. 200
202
Ektra Bab. 201
203
Extra Bab. 202
204
Extra Bab. 203
205
Extra Bab 204
206
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!