Bab 2. Awal bertemu

Asmi terbangun ketika hari sudah malam. Dia menatap nanar ke sekelilingnya. Keadaan di dalam rumah itu gelap gulita. Hanya seberkas cahaya dari lampu penerangan jalan di depan rumahnya saja yang menerobos masuk lewat jendela kaca depan rumahnya yang tidak tertutup tirai.

" Aduh, gelap sekali. Hapeku mana, ya? " Asmi meraih tas jinjing miliknya dan merogoh ke dalamnya mencari- cari sesuatu. Setelah dapat dia berseru tertahan.

" Ah.. dapat. Ini dia hapeku. Semoga saja masih bisa menyala! " Asmi segera menekan tombol power di belakang handphone miliknya dan tak lama kemudian hapenya menyala. Tampaknya ada beberapa pesan yang masuk melalui WhatsApp. Namun Asmi tak berniat untuk membukanya.

Asmi menekan tombol senter untuk menghidupkan lampu senter. Dia mau ke kamar mandi karena sudah kebelet pipis.

Asmi berjalan pelan menyusuri lorong rumah menuju kamar mandi yang letaknya sudah di hapalnya di luar kepala dengan hanya berbekal senter di hapenya. Sebelumnya Dia sudah menekan tombol sakelar listrik di dinding rumahnya tapi rupanya listrik di rumah itu mati. 'Mati, mungkin aku lupa belum bayar tagihan listrik untuk bulan ini.' pikirnya.

Dia menghela nafas, dia baru sadar semenjak kematian ibunya beberapa bulan yang lalu, rumah ini menjadi terbengkalai. Sampai tagihan listrik saja tidak di bayar.

Ibunya meninggal beberapa bulan yang lalu karena penyakit jantung yang dideritanya, menyusul ayahnya yang sudah lebih dulu meninggalkan mereka ketika dia masih duduk di bangku SMA.

Asmi masuk ke kamar mandi, membasuh wajahnya dengan air. Sejuknya air membuat wajah Asmi yang kuyu menjadi sedikit segar. Diapun segera menuntaskan hasratnya untuk buang air.

Tanpa dia sadari ada sepasang mata yang terus memperhatikan dirinya semenjak dia memasuki rumah itu. Sepasang mata itu berbinar-binar dan masih saja terus memperhatikan segala tingkah laku Asmi di rumah itu. Mengikuti Asmi kemanapun wanita itu melangkah tanpa disadarinya.

Asmi kembali ke ruang tamu. Dia membuka dompetnya dan mengambil selembar pecahan dua puluh ribuan. Asmi berniat untuk keluar rumah pergi ke warung mbok Ati, tetangga almarhum ibunya untuk membeli mie instant, lilin, telur serta air minum mineral.

Beruntung dia karena warung Mbok Ati masih buka sampai malam hari sehingga dia bisa membeli semua barang yang di butuhkannya.

Baru saja kakinya melangkah meninggalkan warung Mbok Ati, sebuah suara menyapanya.

" Dari mana, Dek Asmi? " Asmi menoleh dan mendapati Mas Wira tetangga sebelah rumah ibunya itu sedang berdiri menatapnya dengan pandangan iba. Mungkin gosip tentang dia yang diceraikan oleh suaminya sudah menyebar di kampung ini.

Asmi menghela nafas seraya menundukkan wajahnya enggan membalas pandangan Mas Wira.

" Ini beli lilin, mie instan, telur dan air minum, Mas" Asmi menunjukkan barang - barang yang tadi dibelinya dari warung Mbok Ati kepada Mas Wira.

" Oh iya, listrik di rumah almarhum ibumu padam sejak seminggu yang lalu, dlek"

" Iya mas, saya lupa membayar tagihan bulan lalu" Asmi semakin menunduk. Dia jengah karena Wira masih saja terus menatapnya.

Sungguh dia benci tatapan itu. Tatapan iba yang ditujukan padanya. Cih! dia tak butuh dikasihani. Biarlah dunia tahu bahwa Asmi wanita yang diceraikan oleh suaminya karena mandul. Wanita yang diselingkuhi oleh suaminya karena tidak bisa memberikan seorang anak. Asmi merasa miris sendiri.

Mas Wira bergerak maju kearahnya. Berdiri tepat di hadapan Asmi, lalu memegang pundaknya seraya berkata, " Mas turut prihatin dengan apa yang terjadi padamu, Dek. Mas harap kamu bisa bersabar menghadapi cobaan ini. Jangan ragu untuk minta tolong jika kamu membutuhkan pertolongan." Asmi mengangguk pelan.

" Iya, makasih ya Mas, kalau begitu saya permisi dulu." pamit Asmi seraya berlalu dari hadapan Mas Wira. Dia tak ingin lama - lama berbincang dengan Mas Wira karena takut menjadi gosip mengingat status dirinya kini yang baru saja jadi janda dengan embel-embel mandul.

Asmi tak tahu bahwa ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya. Orang itu menampakan ekspresi tak suka ketika melihat Asmi berbicara dengan Mas Wira. Tangannya terkepal menahan geram.

Dia tak suka Asmi ngobrol dengan lelaki itu. Dan Dia juga benci melihat tatapan iba namun juga mendamba dari laki-laki itu kepada Asmi.

Cih! Ilham membuang ludah dengan kasar. Lelaki itu mengurungkan niatnya ingin menemui Asmi.

Awalnya dia berniat ingin mengantarkan sedikit uang belanja untuk Asmi karena walau bagaimanapun Asmi masih istrinya sampai surat talak resmi dari pengadilan datang. Dia sudah tahu dari cerita tetangganya tadi sore jika Asmi menempati rumah bekas almarhum mertuanya.

Dalam pikirannya Asmi pasti terpukul sekali dan pastilah sekarang sedang bersedih, sehingga dia berinisiatif untuk menemui Asmi sekaligus untuk minta maaf. Jujur di hatinya ada secuil penyesalan karena telah menceraikan Asmi. Namun karena desakan ibunya dan Ayu, dia terpaksa menceraikan Asmi karena Ayu yang sedang hamil anaknya tak mau punya madu. Dia juga sempat kesal pada Asmi yang menghajar Ayu padahal perempuan itu sedang hamil anaknya.

Namun yang di dapatinya Asmi tengah berbicara dengan Wira. Lelaki yang dia tahu telah lama memendam rasa untuk perempuan yang sebentar lagi akan jadi mantan istrinya itu.

Rasa cemburu bergolak di dadanya. Membakar keinginannya untuk bertemu dengan Asmi dan memilih pulang dengan hati yang kesal diliputi amarah. Dia tak menyangka secepat itu Asmi bisa bersama laki-laki lain.

Mie instan campur telur itu sudah ludes tak bersisa sedikit pun di mangkok. Dia memang lapar sekali karena dari pagi perutnya belum terisi apapun. Dia beruntung karena kompor gas dirumah almarhum ibunya itu masih berfungsi dengan baik dan juga masih ada persediaan gas di tabungnya.

" Ah, kenyangnya. Setelah ini aku mau beresin koper dulu."

Asmi membersihkan mangkok bekas makannya. Kemudian dia pergi ke ruang tamu untuk membereskan koper dan juga tas bawaannya ke kamarnya. Dia sengaja memilih kamarnya yang dulu dia tempati, meskipun masih ada lagi dua kamar yang masih kosong yaitu kamar ibunya dan kamar Mas Ardi kakak tertuanya yang kini ada di Kalimantan Tengah bersama istri dan anak-anaknya.

Asmi meletakkan baju-bajunya di lemari pakaian dan kemudian mengganti sprei lama dengan yang baru.

Asmi yang merasa sedikit lelah lantas menyenderkan tubuhnya di sandaran ranjang sambil membuka handphone miliknya. Dia bermaksud ingin melihat pesan-pesan yang masuk melalui Whatsapp pribadinya. Namun baru beberapa saat tiba-tiba matanya menangkap sebuah bayangan hitam bergerak di sudut kamarnya. "Siapa disana? "

Bayangan itu berhenti bergerak. Asmi merasa bulu kuduknya berdiri, ada rasa takut yang tiba-tiba menyergap namun dia mencoba untuk mengusir rasa takutnya dengan membaca beberapa ayat suci yang dia hapal.

Asmi melihat bayangan hitam itu sudah tak ada lagi. Dia kembali melanjutkan membuka Whatsapp-nya.

Namun saat Asmi sedang sibuk memeriksa chat dari teman-temannya, dari sudut matanya Asmi melihat sesuatu bergerak di sudut kamarnya. Kali ini bukan berupa bayangan hitam tetapi lebih berbentuk seperti bayangan manusia.

"Jika kamu datang kemari hanya untuk mengganguku, maka kamu salah orang Hai, iblish jahanam! " Bentak Asmi pada bayangan itu.

Sejak kecil Asmi memang sering melihat berbagai penampakan makhluk ghaib, karena dia dikaruniai mata yang bisa melihat alam supranatural. Untuk itulah waktu kecil dulu, Asmi giat belajar mengaji supaya bisa mengusir makhluk-makhluk itu jika mereka berniat mengganggunya.

Asmi duduk bersila di tempat tidur sementara mulutnya komat kamit merapalkan doa-doa suci sambil mengeluarkan tenaga dalamnya. Tak sia-sia dia juga belajar ilmu kanuragan pada almarhum kakeknya dulu. Tentulah semuanya itu kini berguna untuk dirinya saat terjepit untuk membela diri.

" Allahu akbar!!! " teriak Asmi sambil mengarahkan tenaganya ke arah bayangan itu.

Bayangan itu bergerak menghindari serangan Asmi. Desiran angin berhembus menerpa wajahnya dibarengi dengan suara halus terdengar seiring dengan berpindahnya bayangan itu ke sisi kamar yang lain.

" Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menakuti kamu, aku hanya ingin berkenalan denganmu" Bayangan itu kini bergerak ke arah Asmi. Asmi siap waspada. Dia turun ke lantai dan mulai memasang kuda-kuda untuk serangan berikutnya.

" Hai kamu yang di sana, siapapun atau apapun kamu. Tampakkan wujud asli kamu sekarang juga!" Titah Asmi pada bayangan itu.

"Hmm, Apa kamu yakin dengan ucapanmu? Apa kamu tidak takut denganku? " bayangan itu kini bergerak semakin dekat ke arah Asmi.

" Aku tidak takut dengan makhluk sepertimu! Tampakkan saja wujudmu sekarang" jawab Asmi dengan sorot mata tajam.

" Baiklah, jika itu maumu!" Seketika itu juga bayangan tadi perlahan-lahan berubah menjadi asap yang kemudian berubah bentuk menjadi seorang pemuda yang sangat tampan parasnya.

Asmi mundur beberapa langkah menyadari makhluk seperti apa yang tengah berdiri dihadapkan. "Rupanya kamu dari golongan bangsa jin" desis Asmi sambil tangannya bersidekap di depan dada, bersiap memasang jurus untuk menyerang.

...????...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

haa... ismi serius kamu berani sama hantu bentak² pula 🤭

2023-10-03

0

Rodiah Rodiah

Rodiah Rodiah

lanjut thoor💪

2023-08-25

0

Agustina Dag Agustina Dag

Agustina Dag Agustina Dag

semoga tidak terjadi padaku🤭🤭

2023-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di ceraikan
2 Bab 2. Awal bertemu
3 Bab 3. Berteman...
4 Bab 4. Cemburu.....
5 Bab. 5 Di serang....
6 Bab. 6 Komidi putar...
7 Bab. 7 Menghilang....
8 Bab. 8 Pertarungan di Hutan Larangan
9 Bab. 9 Minta rujuk kembali
10 Bab. 10 Kuyang
11 Bab. 11 Sudah di Tandai..
12 12. Kedatangan Arwah Inah
13 Bab. 13 Kedatangan Putri Bilqis...
14 Bab. 14 Pernyataan Cinta
15 Bab. 15 Mas Ardi sakit
16 Bab. 16 Karma Masa Lalu
17 Bab. 17 Karma Masa Lalu ( part2)
18 Bab. 18 Penebusan Karma ( part 1 )
19 Bab. 19 Penebusan Karma ( part 2)
20 Bab. 20 Desa Kemang Balu
21 Bab. 21 Tamu Tak di Undang
22 Bab.22 Air terjun Alas Tirta
23 Bab. 23 Kencan di Bukit Malaikat
24 Bab. 24 Tamu Tengah Malam
25 Bab. 25 Kedatangan Putri Azylla
26 Bab. 26 Memikirkan kembali
27 Bab.27 Pengantin Air terjun Alas Tirta ( part 1)
28 Bab. 28 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part. 2 )
29 Bab. 29 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part.3)
30 Bab. 30 Ingin Berteman
31 Bab. 31 Teluh
32 Bab. 32 Antara Hidup dan Mati
33 Bab. 33 Dia Ratuku....
34 Bab. 34 Pangeran Jin yang Sakti
35 Bab. 35 Tertangkap Basah
36 Bab. 36 Kemarahan Raja Haizzar
37 Bab. 37 Ujian Cinta
38 Bab. 38 Cincin Bermata Safir Biru
39 Bab. 39 Rahasia hati Putri Azylla
40 Bab. 40 Di tandai Makhluk Halus
41 Bab. 41 Di Temui Ratu Kalina
42 Bab. 42 Tafakur Rindu
43 Bab. 43 Cincin Bertuah
44 Bab. 44 Hadir Kembali....
45 Bab. 45 Jangan Pergi Lagi Dariku
46 Bab. 46 Lelaki Tampan di Rumah Asmi
47 Bab. 47 Kebersamaan Doni dan Nazwa
48 Bab. 48 Lamaran Wira
49 Bab. 49 Dendam Masa Lalu
50 Bab. 50 Tabrak Lari
51 Bab . 51 Viola
52 Bab. 52 Menggoda Sang Pangeran
53 Bab. 53 Dia Sudah Kembali
54 Bab. 54 Touring Ke Parangtritis
55 Bab. 55 Kejadian di Pantai Parangtritis
56 Bab. 56 Itu Adalah Percobaan Pembunuhan "
57 Bab. 57 Perjalanan ke Negeri Jin
58 Bab. 58 Serangan Pertama
59 Bab. 59 Menghapus Jejak
60 Bab. 60 Resmi Jadi Janda
61 Bab. 61 Janda Kembang
62 Bab. 62 Apakah Aku tidak Pantas Untukmu?
63 Bab. 63 Berpisah.....
64 Bab. 64 Balas Dendam Pak Panca
65 Bab. 65 Melamar Asmi
66 Bab. 66 Duel
67 Bab. 67 Pertanyaan Ratu Kalina
68 Bab. 68 Menjadi Tawanan Raja Haizzar
69 Bab. 69 Kemarahan Pangeran Hasyeem
70 Bab. 70 Keinginan Pangeran Hasyeem
71 Bab. 71 Tamasya
72 Bab. 72 Bantuan untuk Pangeran Anggada
73 Bab. 73 Di bawa Pergi
74 Bab. 74 Negeri atas Angin
75 Bab. 75 Kehilangan Jejak
76 Bab. 76 Negeri Bawah
77 Bab. 77 Kamu Milikku
78 Bab. 78 Kembali Hilang....
79 Bab. 79 Dia Milikku
80 Bab. 80 Yang Tertinggal....
81 Bab. 81 Maukah Kamu Menikah Denganku?
82 Bab. 82 Aku Akan selalu mencintaimu...
83 Bab. 83 Datang Melamar
84 Bab. 84 Kedatangan Keluarga Pangeran Hasyeem
85 Bab 85. Delia Ingin Bunuh Diri
86 Bab. 86 Namaku, Ammar..!
87 Bab. 87 Menjauh Pergi
88 Bab. 88 Pernikahan Dua Dunia
89 Bab. 89 Menjadi Istri Seutuhnya
90 Bab. 90 Pertolongan Ammar
91 Bab. 91 Pulang Ke Indonesia
92 Bab. 92 Siapa Kamu??
93 Bab. 93 Penyelidikan Revan
94 Bab. 94 Nenek Kuntilanak.....
95 Bab. 95 Calon Anak Sakti
96 Bab. 96 Perburuan Sang Penghancur
97 Bab. 97 Lahirnya Sang Penghancur
98 Bab. 98 Alyan Haidar
99 Bab. 99 Bayangan Siapa Itu???
100 Bab. 100 Kakak Ipar dari Bangsa Jin
101 Bab. 101 Alam Sebelah
102 Bab. 102 Mereka yang Tersembunyi
103 Bab. 103 Mengikhlaskan Kamu
104 Bab. 104 Gerhana Bulan Berdarah
105 Bab.105 Bagaimana Jika Kita Menikah ?
106 Bab. 106 Sepasang Anak Ajaib
107 Bab. 107 Alyan dan Luna Tersesat
108 Bab. 108 Dua Bocah Sakti
109 Bab. 109 Ayah Yang Terbaik
110 Bab. 110 Ciuman Pertama
111 Bab. 111 Kepergianmu
112 Bab. 112 Apa Yang Terjadi Pada Aluna
113 Bab. 113 Bayangan Transparan
114 Bab. 114 Pertarungan akan Segera di Mulai.
115 Bab. 115 Bertemu Sonia
116 Bab. 116 Pedang Naga Jiwo
117 Bab. 117 Penyerbuan Ke Istana Bukit Malaikat
118 Bab. 118 Pertempuran Kedua di Bukit Malaikat
119 Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
120 Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
121 Bab. 120 Aluna
122 Bab. 121 Apakah Kamu Bisa Menerimanya..!
123 Bab. 122 Rencana Besar
124 Bab. 123 Gerbang Oreon
125 Bab. 124 Hancurnya Gerbang Oreon
126 Bab. 125 Season 2
127 Bab. 126 Kematian Ratu Amirah
128 Bab. 127 Pembongkar Makam Amirah
129 Bab. 128 Makhluk Apa Itu
130 Bab. 129 Keinginan Arryan
131 Bab.130 Pertemuan Pertama
132 Bab. 131 Berapa Nomor Teleponmu
133 Bab. 132 Aluna di Serang
134 Bab. 133 Sumur Mata Air Keabadian
135 Bab. 134 Padepokan Pasir Hitam
136 Bab. 135 Palasik
137 Bab. 136 Sepasang Bayi Kembar
138 Bab. 137 Utusan Dari Negeri Atas Angin
139 Bab. 138 Lamaran Alyan
140 Bab. 139 Kisah Elisa
141 Bab. 140 Dewa Mautmu
142 Bab. 141 Dimana Aluna Berada???
143 Bab. 142 Menangkap Basah Sang Penculik
144 Bab. 143 Bukan Gadis Biasa
145 Bab. 144 Bertemu dengan Profesor Alfred.
146 Bab. 145 Serangan Gelap
147 Bab. 146 Kecelakaan Tragis
148 Bab. 147 H a n a
149 Bab. 148 Akhir Tragis
150 Bab. 149 Masa Lalu Yang Kembali
151 Bab. 150 Lepaskan Bundaku
152 Bab. 151 Hadiah dari Papa
153 Bab. 152 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 1)
154 Bab. 153 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 2 )
155 Bab. 154 Namaku Ammar.....
156 Bab. 155 Namaku Ammar ( part 2 )
157 Bab . 156 Lamaran Keanan
158 Bab. 157 Rumah Keluarga Keanan
159 Bab. 158 Perjanjian Ghaib ( Part 1)
160 Bab. 159 Perjanjian Ghaib ( part 2)
161 Bab. 160 Perjanjian Ghaib ( Part 3 )
162 Bab. 161 Perjanjian Ghaib ( part 4 )
163 Bab. 162 Perjanjian Ghaib ( Part 5 )
164 Bab. 163 Pertempuran Di Hutan Alas Purwo ( part 1)
165 Bab. 164 Pertarungan di Hutan Alas Purwo ( part 2 )
166 Bab. 165 Siapa yang menyambung Rambut akan......
167 Bab. 166 Siapa Yang Menyambung Rambut Akan..... ( part 2)
168 Bab. 167 Bolehkah Aku menciummu?
169 Bab. 168 Jangan Keluar Rumah Selepas Senja.
170 Bab. 169 Serangan Elathan
171 Bab. 170 Kerajaan Di Pulau Hantu.
172 Bab. 171 Kerajaan di pulau Hantu ( part 2 )
173 Bab. 172 Kerajaan di Pulau Hantu
174 Bab. 173 Perjalanan Ke Dimensi Alpa ( Part 1)
175 Bab. 174 Perjalanan ke Dimensi Alpa ( part 2)
176 Bab. 175 Perempuan Setengah Immortal
177 Bab. 176 Catatan Perjalanan Putri Arryan ( Part 1 )
178 Bab. 177 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 2 )
179 Bab. 178 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 3 )
180 Bab. 179
181 Bab. 180 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 5)
182 Bab. 181 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 1 )
183 Bab.182 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 2)
184 Bab. 183 Kecemburuan Andros
185 Bab. 184 Hantu Anak Bajang
186 Bab. 185 Hantu Anak Bajang ( Part 2 )
187 Bab. 186 Hantu Anak Bajang ( Part 3 )
188 Bab. 187 Hantu Anak Bajang ( Part 4 )
189 Bab. 188
190 Bab. 189
191 Bab. 190 Hantu Anak Bajang
192 Bab. 191 Pelet Ajian Jaran Goyang
193 Bab. 192 Ajian Pelet Jaran Goyang ( Part 2 )
194 Bab. 193 Ajian Pelet Jaran goyang ( Part3)
195 Bab. 194 Pelet Ajian Jaran Goyang ( Part 4)
196 Bab. 195
197 Bab.196
198 Bab.197. Kelahiran Arsya
199 Bab. 198
200 Bab. 199
201 Bab. 200
202 Ektra Bab. 201
203 Extra Bab. 202
204 Extra Bab. 203
205 Extra Bab 204
206 Promosi Novel
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bab 1. Di ceraikan
2
Bab 2. Awal bertemu
3
Bab 3. Berteman...
4
Bab 4. Cemburu.....
5
Bab. 5 Di serang....
6
Bab. 6 Komidi putar...
7
Bab. 7 Menghilang....
8
Bab. 8 Pertarungan di Hutan Larangan
9
Bab. 9 Minta rujuk kembali
10
Bab. 10 Kuyang
11
Bab. 11 Sudah di Tandai..
12
12. Kedatangan Arwah Inah
13
Bab. 13 Kedatangan Putri Bilqis...
14
Bab. 14 Pernyataan Cinta
15
Bab. 15 Mas Ardi sakit
16
Bab. 16 Karma Masa Lalu
17
Bab. 17 Karma Masa Lalu ( part2)
18
Bab. 18 Penebusan Karma ( part 1 )
19
Bab. 19 Penebusan Karma ( part 2)
20
Bab. 20 Desa Kemang Balu
21
Bab. 21 Tamu Tak di Undang
22
Bab.22 Air terjun Alas Tirta
23
Bab. 23 Kencan di Bukit Malaikat
24
Bab. 24 Tamu Tengah Malam
25
Bab. 25 Kedatangan Putri Azylla
26
Bab. 26 Memikirkan kembali
27
Bab.27 Pengantin Air terjun Alas Tirta ( part 1)
28
Bab. 28 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part. 2 )
29
Bab. 29 Pengantin Air Terjun Alas Tirta ( Part.3)
30
Bab. 30 Ingin Berteman
31
Bab. 31 Teluh
32
Bab. 32 Antara Hidup dan Mati
33
Bab. 33 Dia Ratuku....
34
Bab. 34 Pangeran Jin yang Sakti
35
Bab. 35 Tertangkap Basah
36
Bab. 36 Kemarahan Raja Haizzar
37
Bab. 37 Ujian Cinta
38
Bab. 38 Cincin Bermata Safir Biru
39
Bab. 39 Rahasia hati Putri Azylla
40
Bab. 40 Di tandai Makhluk Halus
41
Bab. 41 Di Temui Ratu Kalina
42
Bab. 42 Tafakur Rindu
43
Bab. 43 Cincin Bertuah
44
Bab. 44 Hadir Kembali....
45
Bab. 45 Jangan Pergi Lagi Dariku
46
Bab. 46 Lelaki Tampan di Rumah Asmi
47
Bab. 47 Kebersamaan Doni dan Nazwa
48
Bab. 48 Lamaran Wira
49
Bab. 49 Dendam Masa Lalu
50
Bab. 50 Tabrak Lari
51
Bab . 51 Viola
52
Bab. 52 Menggoda Sang Pangeran
53
Bab. 53 Dia Sudah Kembali
54
Bab. 54 Touring Ke Parangtritis
55
Bab. 55 Kejadian di Pantai Parangtritis
56
Bab. 56 Itu Adalah Percobaan Pembunuhan "
57
Bab. 57 Perjalanan ke Negeri Jin
58
Bab. 58 Serangan Pertama
59
Bab. 59 Menghapus Jejak
60
Bab. 60 Resmi Jadi Janda
61
Bab. 61 Janda Kembang
62
Bab. 62 Apakah Aku tidak Pantas Untukmu?
63
Bab. 63 Berpisah.....
64
Bab. 64 Balas Dendam Pak Panca
65
Bab. 65 Melamar Asmi
66
Bab. 66 Duel
67
Bab. 67 Pertanyaan Ratu Kalina
68
Bab. 68 Menjadi Tawanan Raja Haizzar
69
Bab. 69 Kemarahan Pangeran Hasyeem
70
Bab. 70 Keinginan Pangeran Hasyeem
71
Bab. 71 Tamasya
72
Bab. 72 Bantuan untuk Pangeran Anggada
73
Bab. 73 Di bawa Pergi
74
Bab. 74 Negeri atas Angin
75
Bab. 75 Kehilangan Jejak
76
Bab. 76 Negeri Bawah
77
Bab. 77 Kamu Milikku
78
Bab. 78 Kembali Hilang....
79
Bab. 79 Dia Milikku
80
Bab. 80 Yang Tertinggal....
81
Bab. 81 Maukah Kamu Menikah Denganku?
82
Bab. 82 Aku Akan selalu mencintaimu...
83
Bab. 83 Datang Melamar
84
Bab. 84 Kedatangan Keluarga Pangeran Hasyeem
85
Bab 85. Delia Ingin Bunuh Diri
86
Bab. 86 Namaku, Ammar..!
87
Bab. 87 Menjauh Pergi
88
Bab. 88 Pernikahan Dua Dunia
89
Bab. 89 Menjadi Istri Seutuhnya
90
Bab. 90 Pertolongan Ammar
91
Bab. 91 Pulang Ke Indonesia
92
Bab. 92 Siapa Kamu??
93
Bab. 93 Penyelidikan Revan
94
Bab. 94 Nenek Kuntilanak.....
95
Bab. 95 Calon Anak Sakti
96
Bab. 96 Perburuan Sang Penghancur
97
Bab. 97 Lahirnya Sang Penghancur
98
Bab. 98 Alyan Haidar
99
Bab. 99 Bayangan Siapa Itu???
100
Bab. 100 Kakak Ipar dari Bangsa Jin
101
Bab. 101 Alam Sebelah
102
Bab. 102 Mereka yang Tersembunyi
103
Bab. 103 Mengikhlaskan Kamu
104
Bab. 104 Gerhana Bulan Berdarah
105
Bab.105 Bagaimana Jika Kita Menikah ?
106
Bab. 106 Sepasang Anak Ajaib
107
Bab. 107 Alyan dan Luna Tersesat
108
Bab. 108 Dua Bocah Sakti
109
Bab. 109 Ayah Yang Terbaik
110
Bab. 110 Ciuman Pertama
111
Bab. 111 Kepergianmu
112
Bab. 112 Apa Yang Terjadi Pada Aluna
113
Bab. 113 Bayangan Transparan
114
Bab. 114 Pertarungan akan Segera di Mulai.
115
Bab. 115 Bertemu Sonia
116
Bab. 116 Pedang Naga Jiwo
117
Bab. 117 Penyerbuan Ke Istana Bukit Malaikat
118
Bab. 118 Pertempuran Kedua di Bukit Malaikat
119
Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
120
Bab. 119 Ruang Bawah Tanah Rahasia
121
Bab. 120 Aluna
122
Bab. 121 Apakah Kamu Bisa Menerimanya..!
123
Bab. 122 Rencana Besar
124
Bab. 123 Gerbang Oreon
125
Bab. 124 Hancurnya Gerbang Oreon
126
Bab. 125 Season 2
127
Bab. 126 Kematian Ratu Amirah
128
Bab. 127 Pembongkar Makam Amirah
129
Bab. 128 Makhluk Apa Itu
130
Bab. 129 Keinginan Arryan
131
Bab.130 Pertemuan Pertama
132
Bab. 131 Berapa Nomor Teleponmu
133
Bab. 132 Aluna di Serang
134
Bab. 133 Sumur Mata Air Keabadian
135
Bab. 134 Padepokan Pasir Hitam
136
Bab. 135 Palasik
137
Bab. 136 Sepasang Bayi Kembar
138
Bab. 137 Utusan Dari Negeri Atas Angin
139
Bab. 138 Lamaran Alyan
140
Bab. 139 Kisah Elisa
141
Bab. 140 Dewa Mautmu
142
Bab. 141 Dimana Aluna Berada???
143
Bab. 142 Menangkap Basah Sang Penculik
144
Bab. 143 Bukan Gadis Biasa
145
Bab. 144 Bertemu dengan Profesor Alfred.
146
Bab. 145 Serangan Gelap
147
Bab. 146 Kecelakaan Tragis
148
Bab. 147 H a n a
149
Bab. 148 Akhir Tragis
150
Bab. 149 Masa Lalu Yang Kembali
151
Bab. 150 Lepaskan Bundaku
152
Bab. 151 Hadiah dari Papa
153
Bab. 152 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 1)
154
Bab. 153 Pertolongan Untuk Sang Juragan ( Part 2 )
155
Bab. 154 Namaku Ammar.....
156
Bab. 155 Namaku Ammar ( part 2 )
157
Bab . 156 Lamaran Keanan
158
Bab. 157 Rumah Keluarga Keanan
159
Bab. 158 Perjanjian Ghaib ( Part 1)
160
Bab. 159 Perjanjian Ghaib ( part 2)
161
Bab. 160 Perjanjian Ghaib ( Part 3 )
162
Bab. 161 Perjanjian Ghaib ( part 4 )
163
Bab. 162 Perjanjian Ghaib ( Part 5 )
164
Bab. 163 Pertempuran Di Hutan Alas Purwo ( part 1)
165
Bab. 164 Pertarungan di Hutan Alas Purwo ( part 2 )
166
Bab. 165 Siapa yang menyambung Rambut akan......
167
Bab. 166 Siapa Yang Menyambung Rambut Akan..... ( part 2)
168
Bab. 167 Bolehkah Aku menciummu?
169
Bab. 168 Jangan Keluar Rumah Selepas Senja.
170
Bab. 169 Serangan Elathan
171
Bab. 170 Kerajaan Di Pulau Hantu.
172
Bab. 171 Kerajaan di pulau Hantu ( part 2 )
173
Bab. 172 Kerajaan di Pulau Hantu
174
Bab. 173 Perjalanan Ke Dimensi Alpa ( Part 1)
175
Bab. 174 Perjalanan ke Dimensi Alpa ( part 2)
176
Bab. 175 Perempuan Setengah Immortal
177
Bab. 176 Catatan Perjalanan Putri Arryan ( Part 1 )
178
Bab. 177 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 2 )
179
Bab. 178 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 3 )
180
Bab. 179
181
Bab. 180 Catatan Perjalanan Arryan ( Part 5)
182
Bab. 181 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 1 )
183
Bab.182 Ada Asmara di Hutan Larangan ( Part 2)
184
Bab. 183 Kecemburuan Andros
185
Bab. 184 Hantu Anak Bajang
186
Bab. 185 Hantu Anak Bajang ( Part 2 )
187
Bab. 186 Hantu Anak Bajang ( Part 3 )
188
Bab. 187 Hantu Anak Bajang ( Part 4 )
189
Bab. 188
190
Bab. 189
191
Bab. 190 Hantu Anak Bajang
192
Bab. 191 Pelet Ajian Jaran Goyang
193
Bab. 192 Ajian Pelet Jaran Goyang ( Part 2 )
194
Bab. 193 Ajian Pelet Jaran goyang ( Part3)
195
Bab. 194 Pelet Ajian Jaran Goyang ( Part 4)
196
Bab. 195
197
Bab.196
198
Bab.197. Kelahiran Arsya
199
Bab. 198
200
Bab. 199
201
Bab. 200
202
Ektra Bab. 201
203
Extra Bab. 202
204
Extra Bab. 203
205
Extra Bab 204
206
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!