...Karena... Aku mencintai mu tanpa 'Karena'...
..._Dear A...
.......
.......
.......
.......
...****************...
Beberapa bulan berlalu, semua berjalan baik. Saat Zoya memutuskan untuk tidak bergaul lebih dekat dengan tujuh pria itu, mereka hanya bisa pasrah menghargai keputusan Zoya tanpa menggugat nya. Meski begitu mereka tetap menepati janji nya untuk menjaga Zoya dari jauh sebagai mana menganggap Zoya seperti Alexa dahulu.
Hari itu keadaan perusahaan tidak berjalan baik, tampak situasi tidak ada tanda kehidupan. Pegawai dan beberapa orang kepercayaan mereka pun bekerja sangat lamban tanpa semangat.
Jerry dan Seeni yang mengetahui kenapa mereka tidak datang pun memilih untuk diam, beberapa Client yang menanyakan ketidak hadiran mereka pun hanya menjawab sekedar nya.
"Pak Jerry? "
"Ada apa? "
"Saya ada perlu dengan Bapak Hye-joon, " Jerry memijat pangkal hidung nya.
"Pak Kim sebaiknya tunda dulu urusan bapak dengan beliau. Karena ada urusan pribadi, "
Seeni yang berada di ruang kerja nya pun menghela nafas lelah, begitu banyak tugas yang harus ia selesai kan bila mereka tidak hadir. Seeni melihat kalender yang berdiri di atas meja nya.
"12 April, " gumam nya mengingat apa yang sebenar nya terjadi.
Zoya yang kebingungan dengan keadaan kantor pun heran, ia ingin bertanya tetapi semua pegawai tiba-tiba terdiam saat dia menanyakan kemana mereka?
"Permisi, " panggil Zoya pada Jerry dengan canggung.
"Ada apa Nona Zoya? "
"Saya.. saya ingin bertanya, Bapak Hye-joon dan yang lain nya kenapa ---
" Mereka memiliki urusan pribadi Nona, permisi, "
Sesingkat itu Jerry mengatakan nya kepada Zoya, Zoya tercengang. Jerry dan Seeni saat pertama kali bertemu dengan Zoya pun terkejut sangat-sangat terkejut karena kemiripan nya dengan Alexa hanya beda tipis. Tetapi setelah Yeon-Jin menceritakan yang sebenar nya kepada mereka berdua pun, Seeni dan Jerry menatap nanar. Sebegitu kehilangan nya mereka dan berusaha untuk dekat dengan Zoya, namun Zoya menolak nya secara mentah. Tetapi mereka memilih untuk tetap diam, karena berbicara kepada Zoya pun semakin menjauhkan mereka. Hye-joon tidak ingin itu terjadi, karena hanya dengan melihat wajah Zoya pun kerinduan Hye-joon kepada Alexa dapat teratasi.
"I.. iya, " jawab Zoya kaku, ia meremas kedua tangan nya lalu merunduk dan pergi menuju pantry. Ia bingung kenapa situasi di kantor itu terasa sangat sepi dan tidak ada tanda kehidupan. Padahal dapat terhitung total pegawai di perusahaan itu berjumlah ratusan orang.
"Yu-mi, " panggil Zoya kepada karyawan yang memiliki pekerjaan yang sama dengan nya.
"Kenapa Zoya, "
"Sudah hampir satu tahun aku bekerja di perusahaan ini sebagain Cleaning Servis. Tapi baru sekarang aku merasakan kantor ini begitu sepi dan seperti tidak ada yang memiliki semangat untuk bekerja, "
"Bahkan Pak Hye-joon dan yang lain nya secara bersamaan tidak hadir ke kantor, aku bertanya kepada pak Jerry. Tetapi beliau menjawab, mereka memiliki urusan pribadi, "
"Tap---
" Zoya, "potong Yu-mi kepada Zoya yang masih berbicara, Zoya menatap Yu-mi penuh tanya.
" Huufffhhh, "
"Kenapa Yu-mi? "
"Tahun lalu CEO dan adik-adik nya juga gak masuk kantor selama satu bulan, " Zoya menutupi mulut nya karena terkejut.
"Satu bulan? kenapa? "
"Gue denger adik perempuan nya baru aja meninggal, jadi mereka kaya terpukul gitu. Pak Seeni sih bilang, adik perempuan nya itu kesayangan mereka. Mirip kaya lo kata nya, " tugas Yu-mi membuat Zoya terdiam membeku.
"Yu-mi, pegawai lantai satu ada yang minta di buatin kopi, kamu buatin yah aku ada urusan bentar, "
"Zoya, lu mau kemana? " teriak Yu-mi ketika Zoya sudah berlari menjauh.
"Bentar aja, "
Entah apa yang ada di fikiran Zoya sekarang, tujuan nya saat ini hanya lah ruangan pribadi Seeni.
Tok tok tok
"Masuk, "
Zoya membuka pintu itu dengan perlahan, dan mengintip Seeni yang sedang terduduk di depan meja kerja nya.
"Ada apa Nona Zoya? "
"Pak, saya ingin bertanya, " Seeni menaikkan alis nya sebelah, kemungkinan apa yang ingin di tanyakan Zoya?
"Silahkan, "
Zoya *******-***** kedua tangan nya, ia begitu gugup dan takut untuk bertanya.
"Apa ini hari kematian nya ? " gumam Zoya berhati-hati. Seeni awal nya merasa sangat tidak mengerti apa yang di maksud Zoya, namun beberapa menit ia langsung faham dengan apa maksud Zoya yang sebenar nya.
Seeni mendecakkan lidah nya, "Nona,entah apa yang di fikirkan tuan Yeon-jin dan ke-enam adik nya saat melihat Nona mirip sekali dengan adik beliau yang sudah meninggal, "
"Tidak, ini bukan hari kematian Nona Alexa, " Zoya mengerutkan dahi nya.
"Jadi? "
"Hari ini mereka hanya membutuhkan waktu sendiri untuk mengenang kepergian adik nya, "
"Mengenang? " Zoya temagu diam.
"Saya ingin meminta bantuan anda, "
"Bantuan? "
"Saya harap Nona mengerti, " Zoya kebingungan, ia bergegas meninggalkan ruangan kerja Seeni dengan fikiran yang berkecamuk dan campur aduk.
"Astaghfirullah hal'adzim... Yaa Allah, apa yang harus hamba lakukan? " gumam Zoya menangkup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya. Ia bersandar pada dinding koridor dan menjatuhkan tubuh nya ke lantai.
***
"Satu tahun tanpa mu, " gumam Hye-joon menatap nanar Frame Alexa.Hye-joon memeluk frame itu dengan penuh kerinduan dan kehangatan.
"Daddy, "
"Daddy, "
"Daddy, "
Hye-joon teriang-iang dengan suara khas milik Alexa yang akan terus ia ingat sampai kapan pun.Cairan bening itu satu persatu menetes mengalir di pipi nya lalu terjatuh kepermukaan frame itu.
"Rindu, " gumam nya tersedu-sedu.
"Dasi geudael majuhandamyeon
Jika aku bertemu denganmu lagi
Nuneul bogo malhallaeyo
Aku akan menatap matamu
Bogo sipeosseoyo
Dan mengatakan, "aku merindukanmu"
Hwangholhaetdeon gieok soge
Dalam ingatanku
Na hollo chumeul chwodo biga naerijana
Hujan membasahi tubuhku
I angaega geotil ttaejjeum
Pada saat kabut ini hilang
Jeojeun ballo dallyeogal ge
Aku akan berlari dengan kaki basah
Geuttae nal anajwo
Aku berharap kau memelukku... "
Hyun-il melamun sembari bernyanyi lagu yang sering ia nyanyikan untuk Alexa. Sangat memberatkan, tetapi tanpa terasa mereka melalui ini semua selama satu tahun tanpa kehadiran Alexa.
"Abang rindu kali, " gumam nya menatap susu pisang yang sampai sekarang ia hanya bisa mengenang diri nya dan Alexa.
Sedang kan Yeon-jin dan Myung-jee duduk terdiam di gazebo yang berada di belakang mansion Hye-joon. Hening dan senyap, kedua nya juga tengah mengenang Alexa yang sudah pergi meninggalkan mereka terlebih dahulu.
Tidak ada air mata, kedua nya harus menahan nya dengan berdiam diri di tempat sunyi.
Yee-jun memandang foto Alexa di dalam handphone nya,sembari berbaring di atas sofa seorang diri. Berulang kali menggeser-geser foto Alexa bersama diri nya dan foto Alexa seorang diri.
"Rindu, " gumam nya tanpa ada yang mendengar.
Dae-ho memilih terlelap dalam ketidak sadaran, ia berdoa agar ia dapat bertemu Alexa meski pun itu hanya sekedar mimpi. Wajah nya sangat lelah dan letih sebab sebelum tertidur ia sudah menangis tanpa henti. Kondisi nya kacau, seperti tidak terawat.
"Ibu, " gumam Ryung-jae tanpa semangat saat melihat ada panggilan masuk dari Ibu nya.
"Ryung-jae, " panggil ibu nya dari seberang telepon, memastikan anak nya baik-baik saja.
"Iya ibu, "jawab nya tanpa berekspresi.
" Kau tidak apa-apa? "
"Aku baik, "
"Oppa, you jangan menangis nanti Eonnie Alexa juga akan bersedih di alam sana, " seru adik perempuan nya yang bernama Kim Da-eun.Ryung-jae yang mendengar itu tersenyum getir.
"i baik-baik aja, " hanya kalimat itu yang dapat Ryung-jae katakan.
"Ibu gak akan memaksa mu mencari cinta yang baru, ibu sangat menghargai perasaan mu. Tapi Ibu berharap kau jangan tenggelam di dalam masa lalu mu, Nak, " Ryung-jae merunduk meresapi perkataan sang ibu.Karena Ibu nya pun juga tau, cinta nya tertolak saat Alexa pergi meninggal kan dunia untuk selamanya.
"Maaf Bu, "
"Besok ibu akan datang, kita berdoa bersama untuk Alexa, "
"Terima kasih ibu, "
"Ya, jangan lupa makan yah, "
"Iya, "
Ryung-jae memutus sambungan telepon. Ia termenung lagi di balkon kamar nya. Hanya itu yang ia butuh kan. Lima menit yang lalu rintik hujan turun membasahi bumi, seolah-olah semesta juga merasakan apa yang tengah mereka rasakan.
Ryung-jae menghirup udara sedalam-dalamnya . Meresapi harum nya petrikor dan sejuk nya cuaca hari itu. Berharap hati dan isi kepala nya dapat berdamai dengan baik.
"Abang rindu sama ade, "
.......
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments