...Kisah kehidupan secepat kedipan mata, cerita cinta hanya sesingkat Hai dan sampai jumpa....
...Sampai bertemu lagi di penghujung waktu.....
..._Dear A...
.......
.......
.......
...****************...
Setelah membuka pintu kamar nya, Myung-jee tidak sengaja melihat keatas meja nakas di samping tempat tidur nya. Myung-jee mendekati meja itu dan menarik laci nya. Handphone yang waktu itu ia belikan untuk Alexa masih tersimpan di dalam laci itu. Hanya itu lah kenangan Alexa untuk nya.
Myung-jee berusaha untuk tetap kuat, ia membuka lipatan handphone itu dan memasukkan kata sandi nya. Tampilan menu utama adalah foto nya bersama ke-enam abang dan satu daddy.
Myung-jee tersenyum haru, ia membuka menu selanjutnya. Heran nya Myung-jee hanya melihat sedikit aplikasi, itu berarti Alexa tidak melakukan apapun dengan handphone yang ia berikan. Myung-jee terdiam menatap handphone itu.
"Alexa, " gumam nya tersenyum hambar. Terasa mendung akan datang lagi.
Myung-jee tidak sengaja menyentuh aplikasi recorder, ternyata di dalam nya terdapat beberapa file hasil rekaman. Myung-jee penasaran dengan rekaman itu, akhir nya ia membuka nya.
"Tu dudu.. du. dudu.. du. dudu, " terdengar suara Alexa yang sedang bersenandung tanpa menyadari rekaman sedang berlangsung, Myung-jee tersenyum haru mendengar suara nya.
"Ade cantik, ade manis, ade imut.. siapa dulu dong Alexa!! abang nya ada enam daddy nya ada satu. Di antara yang lain, aku paling mirip sama abang kucing. Hemh,aku gak mirip daddy sih, atau aku mirip mom? tidakkk!! daddy tidak pernah menunjukkan siap mommy ku, " Myung-jee menyeka air mata nya ia melanjutkan mendengar rekaman itu.
"O.. hidung ku berdarah lagi, bagaimana ini kalau abang sama daddy tau. Tissue tissue dimana tissue, " panik Alexa terdengar suara berisik, Myung-jee mendekap mulut nya sudah terlihat ternyata Alexa menyembunyikan nya dari mereka.
"Hah.. untung aja Abang sama daddy lagi pergi kerja, kenapa sih mereka harus kerja kan gak papa kalau gak kerja. Ade bisa cari uang untuk daddy, tiap malem aku selalu lihat daddy tidur di atas meja jarang lihat tidur di atas kasur, terus banyak banget kertas-kertas putih merah biru kuning, aahh rupa-rupa warna nya, "
"Winnie.. Winnie Winnie, beruang madu warna nya kuning kaya tai.. hehe, untung aja abang Kucing yang kasih jadi ade simpen deh sayang Winnie, "
"Humm.. ade kangen sama abang Hob Hob, berhenti berhenti gitu kata abang kucing, padahal enggak, kucing kalau gak bobo pasti kaya kesurupan monyet, " Myung-jee tertawa ringan di tengah tangis nya. Ia terkekeh mendengar kata-kata random dari mendiang Alexa.
"Ade gak deket sama abang Hob Hob, abang Hob pasti sedih. Abang juga jarang gendong ade, padahal ade pengen di ajak Jalan-jalan sama abang Hob, sedih, " Myung-jee menangis tersedu-sedu setelah mendengar keinginan Alexa yang tidak bisa ia penuhi.
"Maaf de, abang terlambat, "
"Ade pengen di cium abang Hob, pengen di peluk lamaaaaaa banget, " Myung-jee semakin terisak hingga tidak dapat mengeluarkan suara tangis nya, menangis tanpa suara lebih menyakitkan dari apapun.
"Maaf, "
"Daddy kecintaan ku, abang kesayangan ku, "
"Kan daddy pernah bilang, kalau setiap manusia itu akan meninggal kata daddy kaya om-om Berrram itu loh. Jadi nanti ade juga meninggal, jangan lupain ade yah, jangan tinggalin ade juga. Tapi abang sama daddy gak boleh nangis, nanti ade kehujanan air mata terus banjir dong, tapi kalau daddy sama abang yang meninggal... " suara Alexa terdengar berat dan ragu.
"Ade gak bisa kalau gak nangis. Ade mau ikut daddy, ade sayang sama daddy cayang juga sama abang. Biar ade yang pergi aja, abang gak boleh, " Myung-jee yang tidak kuasa untuk mendengar kan nya lagi pun memilih mematikan rekaman itu dan meringkuk di atas kasur dengan sejuta air mata yang berlomba-lomba keluar dari tempat nya.
Myung-jee melompat dari atas kasur nya, meraih mantel hitam nya dan berjalan keluar rumah dengan langkah tergesa-gesa sampai Yeon-jin memanggil nya pun Myung-jee tidak menghiraukan itu.
Sesampai nya di tempat yang ia tuju, Myung-jee terduduk lemas di hadapan makam Alexa. "Hiaaaaa!!! hiks.. hiks.. gak boleh gitu juga, abang lebih memilih abang yang pergi dari pada kamu. Maafin abang yang datang penuh dengan penyesalan, hiks-hiks, " Myung-jee berkali-kali memeluk dan mencium nisan Alexa dengan perasaan menggebu-gebu.
"Maaf, "
***
"Hyung, dari mana? " tanya Ryung-jae yang menyambut kepulangan Myung-jee di rumah mereka. Mata nya tampak bengkak dan memerah, bekas jejak air mata juga masih terlihat.
"Kau kenapa? " tanya Hye-joon heran dengan kondisi Myung-jee.
"Kau dari makam Alexa kan? " terka Yee-jun memandang Myung-jee dalam-dalam. Myung-jee melengos pergi meninggalkan mereka yang berada di ruang santai.
"Hyung, " panggil Yeon-jin tetapi Myung-jee kembali menghiraukan kan panggilan Yeon-jin. Tidak lama setelah itu, Myung-jee datang lagi sembari mengusap air mata nya memberika handphone Alexa kepada Hye-joon, awal nya mereka heran. Tetapi atas perintah Myung-jee mereka hanya bisa menurut.
"Buka rekaman dan dengarkan sampai selesai. Aku akan pergi tidur, " seru nya berjalan meninggalkan mereka yang terdiam, dan Myung-jee pun tertidur dengan air mata yang masih keluar.
Hal yang sama yang mereka dengar, Alexa bersenandung ria mereka mendengar rekaman itu dengan seksama.
Beberapa menit berlalu, "Maaf, " gumam mereka pada diri Masing-masing.
"Pada akhir nya daddy juga menangis, "
"Kalau abang sama daddy gak nangis, bayaran nya Alexa bakalan bahagia dan semakin sayang sama kita. Kalau gitu abang gak boleh nangis, gak.. gak.. gak.. enggak, " Hyun-il menggelengkan kepala nya dengan tegas agar tidak menangis namun apa? air mata nya meleleh juga.
"Myung-jee paling menyesal di sini, dia hanya memiliki sedikit kenangan tentang Alexa, tapi gak ada yang tau Alexa menginginkan itu dari Myung-jee, " ujar Yeon-jin kepada mereka, hanya Yeon-jin, Yee-jun, Dan Ryung-jae yang bertahan. Sementara Hyun-il,Hye-joon dan Dae-ho yang berhati sensitif pun masih terisak dengan pesan terakhir Alexa.
Hye-joon mengusap air mata nya, lalu menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan perlahan. "Ok, kita gak boleh seperti ini lagi, itu permintaan nya kepada kita. Ratu sedang meminta tidak mungkin kita tidak mewujudkan nya bukan? "
"Jadi, kita harus berusaha melupakan kesedihan itu, Alexa ada dia tetap ada tidak akan pergi, "
"Gak papa, semua nya akan berlalu, " Yeon-jin mengusap bahu kedua adik nya dengan lembut agar mereka merasa lebih tenang.
"Masih berat Hyung, "
"Kita pikul bersama, itu tidak akan berat. Ini semua harus di akhiri, gak boleh begini terus. Alexa akan selalu hidup di hati orang yang mencintai nya, "
"Terima kasih, Hyung, "
.......
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments