...Dan akhir nya aku faham, sekuat dan sekeras apapun aku untuk melupakan mu, pada akhir nya hati yang menjawab. Aku merindukan mu,...
...sangat.....
..._Dear A...
.......
.......
.......
...***************...
Yee-jun memukul stir nya dengan kuat, di saat semua nya sudah kembali normal. Kenapa bayangan Alexa datang sebagai wujud orang lain, semakin sulit bagi nya untuk melepaskan kembali.
Yee-jun terisak seorang diri di dalam mobil nya, ini lah yang ia mau, Yee-jun mau menunjukkan jati diri nya ketika ia sedang sendirian tanpa ada yang melihat.
"Berusaha ku tutup semua yang ada tentang mu, tapi harus kembali di saat yang bersamaan, " gumam nya dengan pilu dan sesak nya dada memeras ribuan air mata untuk berlomba-lomba menjatuhkan kristal nya ke bumi.
Yee-jun menekan pedal gas nya, dan menambah kecepatan. Jantung nya masih memompa dengan sangat deras, apa itu tadi? hayalan? mana mungkin, Yee-jun berfikir itu benar-benar Alexa yang ia rindukan selama ini.
"Astagaaaaa!!!! "
***
" Kalian dari mana? terus Hyung Yee-jun mana?"tanya Myung-jee celingak-celinguk mencari wujud Yee-jun. Sementara Ryung-jae dan Hyun-il menunduk lesu.
"Hyung, "
"Kenapa? "
"Aku rasa kita tidak perlu mengganggu Hyung Yee," Myung-jee mengerutkan dahi nya.
"Kenapa begitu? "
Hyun-il tampak menitis kan air mata nya, hal itu membuat Myung-jee terheran-heran.
"Kau kenapa? "
"Apa Hyung Hye sibuk? " tanya Hyun-il, Myung-jee menggelengkan kepala nya pelan.
Mereka langsung berjalan menuju ruang kerja Hye-joon. "Hyung.. Hyung.. hyungg, " panggil Ryung-jae terburu-buru.
"Kalian kenapa? " tanya Yeon-jin yang tidak sengaja melihat mereka sangat terburu-buru memanggil Hye-joon. Dae-ho yang berada di belakang Yeon-jin pun juga terheran dengan kelakuan adik nya.
"Hyunggg, "Ryung-jae membuka pintu ruangan Hye-joon dengan kuat. Hye-joon yang masih bekerja di meja nya pun terkejut dengan kedatangan Ryung-jae dan Hyun-il. Dan yang lain nya yang bertanya-tanya ada apa dengan mereka berdua pun juga mengikut keruangan Hye-joon.
" Hyung, "lirih mereka berdua memanggil Hye-joon dengan sangat pedih.
" Ada apa? "
"Alexa beneran udah meninggal atau gak sih? " tanya Hyun-il di tengah isak tangis nya. Mereka yang mendengar nya pun diam membeku.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu? " tanya Dae-ho merubah mimik wajah nya dengan sangat serius.
"Hyung..kami melihat Alexa, Hyung Yee pun juga melihat nya dengan sangat jelas.. hiks.. hiks, kok bisa? " mereka tertegun dengan apa yang di katakan Ryung-jae, ada apa sebenarnya?
"Alexa udah meninggal dan kita berusaha merelakan nya, kenapa kalian berhalusinasi? " jawab Yeon-jin tidak mengerti dengan mereka berdua.
"Gak Hyung.. aku, Hyun-il dan Hyung Yee melihat nya dari jarak satu meter. Dia kembali.. hiks, tapi dia seperti bukan Alexa, " jelas Hyun-il meyakinkan semua abang nya. Myung-jee mendengus senyum.
"Memang kalian sedang berhalusinasi, "
"Enggak hyunggg!!! "
"Dia Alexa, hidung, mata, tinggi badan nya, bibir dan juga nada suara nya seperti Alexa. Tapi dia berwujud lain, Alexa yang kami lihat seorang muslim, " mereka semua ternganga mendengar penuturan Ryung-jae dan Hyun-il yang sangat yakin mereka sudah melihat Alexa.
Brakk
Hye-joon kehilangan keseimbangan hingga menyenggol tumbukan kertas jatuh dari atas meja kerja nya. Hye-joon memegangi kepala nya yang terasa sangat sakit. Sekujur tubuh nya di penuhi peluh yang bercucuran.
"Joon, lu gak papa? "
"Dimana Yee-jun? "tanya Hye-joon kepada Ryung-jae.
"Gue disini, " Yee-jun tiba-tiba datang membuka pintu ruangan Hye-joon dengan pandangan tertunduk kebawah.
"Hyung, " sahut Ryung-jae dan Hyun-il bersamaan, mereka semua melihat kondisi Yee-jun yang lumayan berantakan. Kemeja dan Jaz kerja nya tampak lusuh dan tidak rapi, jejak air mata masih terlihat jelas di pipi nya. Rambut yang berantakan dan tidak tertata rapi seperti sebelum nya.
"Hyung, kau tidak apa-apa? " tanya Dae-ho berusaha menahan bening di pelupuk mata nya.
"Harus nya aku yang bertanya, kau tidak apa-apa? " Yee-jun menatap Dae-ho dengan tatapan penuh arti.
"Tidak, aku tidak apa-apa, "
"Padahal kau yang lebih dulu jatuh cinta pada nya, kenapa bisa? aku rasa hati mu harus terkoyak lagi karena cinta yang tidak mendapatkan balasan lalu Alexa kembali lagi dalam wujud orang lain, apa kau ingin memulai nya lagi? " ucap Yee-jun dengan kalimat bertubi-tubi menghantam pertahanan Dae-ho.
"Tidak, meski pun kalian mengatakan Alexa kembali. Tapi dia bukan Alexa, dia orang lain yang mirip dengan Alexa. Mungkin aku akan bertahan di sini, " jawab nya penuh keyakinan.
"Dimana kau bertemu dengan nya? " tanya Yeon-jin seperti nya mulai mempercayai apa yang mereka sampaikan.
"Sungai Han, "
Yeon-jin mengusap wajah nya dengan gusar. Sementara Hye-joon menangkup wajah nya dengan kedua telapak tangan.Myung-jee menggigit bibir bawah nya dan mendongakkan kepala nya menatap plafon menahan air mata nya agar tidak terjatuh.
"Aku harus apa? "
***
"Apa kamu sedang mengerjai daddy? "
"Kan gak mungkin, ade kembali lagi padahal daddy dan abang yang tutup peti mati mu lalu mengantarkan mu ke kuburan, " Hye-joon menatap nanar foto Alexa. Ini bagai mimpi buruk bagi nya, benar rindu nya tidak tertahan tapi kenapa kembali sebagai orang lain?
"Tidak bisa kah ade saja yang kembali? "pertahanan nya runtuh, Hye-joon mendekap dengan erat foto Alexa beribu kepedihan nya atas kehilangan Alexa yang sangat ia sayangi hingga membutuhkan waktu yang lama untuk berusaha merelakan nya.
Sementara Yee-jun menyandarkan tubuh nya di dinding kamar nya sebagai pelampiasan bahwa bahu nya sedang lemah, ia membutuh kan sandaran yang nyaman untuk nya berdiam diri.
" Dulu abang sering banget buat kamu marah, buat kamu nangis. Abang sering marahin kamu, gak pernah abang buat kamu senang, "
"Sekarang berbanding terbalik, kamu sekarang buat abang nangis sepanjang waktu, buat abang tidak berdaya setiap kali nginget kamu. Abang rindu, tapi abang mau minta maaf karena semasa hidup mu abang gak pernah buat kamu senang, "
"Alexa, kamu udah hilang kan senyuman abang dan daddy. Boleh abang minta sesuatu? kembalikan senyuman kami semua, kenapa kehilangan mu seperti kehilangan alam semesta, "
Yee-jun menangis dalam diam, sampai kapan harus seperti ini. Alexa terlalu bermakna bagi mereka yang di tinggalkan. Yee-jun mengambil buku milik gadis itu yang ia letakkan di atas nakas.
"Shanzoya Almeera, " gumam Yee-jun membaca nama pemilik buku yang bertulis huruf.
"Seperti nya ini kitab suci milik nya, " Yee-jun menutup kembali buku itu dan meletakkan nya di atas nakas. Mungkin esok ia akan mengembalikan buku itu pada pemilik nya.
Sementara yang lain, hanya bisa termenung menatap jendela kamar nya. Entah apa yang mereka fikirkan, suasana malam itu kembali sepi dan tidak hidup. Sama seperti suasana hati mereka yang tidak tau harus bagaimana, sedih atau senang?
Keesokan pagi nya, Hye-joon meminta pada Yee-jun untuk mengantarkan mereka bertemu dengan gadis yang mirip seperti Alexa.
"Jangan berusaha untuk memeluk nya," ucap Yee-jun mengingatkan mereka agar tidak berlebihan.
"Dia seorang muslim, kita tidak boleh sembarangan memeluk nya, " sambung Hyun-il.
Sesampai nya mereka di sungai Han. Hal pertama yang mereka dapat menjadi sorotan orang-orang yang melihat mereka seperti seorang pangeran. Dari kejauhan ternyata benar gadis itu kembali lagi ke tempat kemarin ia datang, seketika mereka menghentikan langkah nya. Gadis itu termenung di pinggir pembatas sungai Han. Ia berdiri jauh dari kerumunan dan memilih mengasingkan diri.
Bola mata mereka memerah menahan air mata agar tidak tumpah.
"Benar-benar seperti Alexa, "
Hye-joon dan yang lain melanjutkan langkah mereka mendekati gadis itu dengan perlahan.
"Permisi, "
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments