...Diwaktu nanti, jika Tuhan berkenan mempertemukan kita. Aku ku genggam erat tangan mu yang selama ini ku rindukan dan rela ku lepaskan....
...Akan ku nyanyikan lagu rindu dan ku ukir ribuan sajak cinta untuk mengungkapkan hasrat yang terpendam selama ini....
~Dae-ho
..._Dear A...
.......
.......
.......
.......
...****************...
Yee-jun menendang krikil kecil yang menghalangi jalan nya, hari ini tampak sangat membosankan kan. Panas terik menyengat ujung kepala nya, di susul oleh Ryung-jae dan Hyun-il yang sudah berlari-lari di sekitar sungai Han menyusul Yee-jun.
"Hyung dari mana aja, kok keluar gak bilang-bilang? " tanya Hyun-il berjalan beriringan dengan nya.
Yee-jun menghela nafas, lalu menengadahkan kepala nya keatas membuat kedua mata nya kian menyipit.
"Hyung lagi badmood, gak tau kenapa. Butuh udara segar aja, "
Ryung-jae memijat leher belakang nya, ia baru saja kembali dari kantor setelah pekerjaan di pabrik selesai. "Hahh.. Kurasa aku juga membutuh kan nya, " keluh Ryung-jae menghela nafas.
"Ada yang mau minum? " tanya Hyun-il saat melihat box minuman di dekat nya. Mereka berdua mengangguk dan menerima tawaran Hyun-il.
Mereka memilih berdiri di pembatas antara jalan dan sungai. "Hyung, " panggil Hyun-il tanpa melihat kearah Yee-jun.
"Apa? "
"Kenapa Hyung bisa suka sama Alexa waktu itu? tidak kah Hyung memikirkan perasaan kami, " ujar Hyun-il datar, baru sekarang Hyun-il menanyakan nya setelah sekian lama terpendam.
Yee-jun tampak tidak kaget mendengar pertanyaan Hyun-il yang seolah-olah ia ingin menggugat perasaan nya. "Jatuh cinta atau tidak nya, Alexa akan tetap pergi meninggal kan kita semua. Memang sudah jalan nya, buat apa di pertanyakan," jawab Yee-jun dengan santai nya.
"Setidak nya Hyung melihat perasaan kami saat itu," sambung Ryung-jae menundukkan kepala nya, Yee-jun membuang nafas setelah menenggak habis minuman nya.
"Semua nya juga sudah percuma, gak ada lagi yang bisa di kembalikan. Kita terlalu lama membuang air mata, "
"Hyung tau, di antara kita yang paling sakit adalah kalian yang tidak mendapat balasan cinta. Tapi ketahuilah, kita semua juga terluka dan sakit...
" Lihat Hye-joon, sudah nyaman nya dia di panggil daddy, dan sudah menganggap Alexa sebagai anak kandung nya, menyayangi nya sepenuh hati dan penuh perhatian. Tapi jika Tuhan sudah menginginkan nya, kita harus apa? yang seharus nya Hye-joon memiliki tubuh gagah dan kuat, harus terkuras habis karena air mata yang memaksa keluar... kalian lihat lah, "
Ryung-jae dan Hyun-il terdiam dalam fikiran nya Masing-masing. "Sebelum nya Hyung minta maaf karena tidak bisa mengalah, tapi mau bagaimana lagi jika Alexa memilih Hyung sebagai pasangan nya. Mungkin kalau Alexa memilih di antara kalian bertiga, Hyung akan merelakan nya. Hyung juga di tinggal kok bukan kalian aja, "
"Maaf, "
"Kalian masih terlalu muda untuk jatuh cinta, " Yee-jun menepuk bahu kedua nya dengan lembut.
"Jadi apa Hyung sudah merelakan nya? " tanya Hyun-il.
"Kalau Hyung boleh jujur, sebenar nya belum. Belum bisa, "
"Alexa itu cinta pertama buat kita. Seperti nya sulit mencari pengganti nya, "sambung Ryung-jae menatap nanar hamparan sungai Han.
" Di antara kita mungkin ada yang tidak bisa menggantikan posisi Alexa, entah siapa itu, "seru Hyun-il. Ketiga nya membuang nafas secara bersamaan.
" Haaaaaaaaa!!!"teriakan itu mengejutkan ketiga nya, mereka langsung mencari dimana asal suara itu. Ternyata ada seseorang yang berjarak 30 meter dari mereka, dan itu seorang wanita yang sedang menangis dan berteriak kepada alam.
" Sedang apa dia? "gumam Ryung-jae heran.
" Aku berharap ada seseorang yang aku pelukk!! "
"Aku berharap orang tua ku memahami ku!! "
"Aku berharap setiap pagi bangun, dan tidak merasakan sedih lagi!!! "
"Aku berharap memiliki banyak teman, tapi kenapa setiap di dekat banyak orang aku selalu gelisah!!! "
Mereka bertiga tertegun mendengar teriakan kesakitan itu, gadis itu memiliki penyakit mental hingga ia setiap saat harus merasakan tekanan namun tidak ada yang bisa mengerti nya. Mereka memperhatikan gadis itu dari kejauhan.
"I'm done!!! "
"Do you hear me? "
"I've lost everything!!! "
"I've got nothing lift!! " gadis itu terisak dengan kepedihan yang mendalam, saat ia membutuhkan seseorang menemani nya di saat kesulitan, tetapi semua nya menghilang secara Tiba-tiba.
Yee-jun mendekati nya, ia berempati saat mendengar teriakan nya itu juga berhubungan dengan orang tua nya. Lebih tepat nya, hubungan keluarga nya tidak baik dengan nya, pulang? bukan hal yang mudah untuk di lakukan. Bahkan mereka berusaha untuk menjauhi kalimat 'pulang'.
"Pakai ini, " seru Yee-jun memberikan sapu tangan nya kepada gadis itu. Ia terdiam saat mendengar seseorang tengah berbicara kepada nya.
"Dia berhijab? " gumam Hyun-il saat melihat punggung gadis itu dari belakang.
"Si.. siapa kalian? " tanya nya gugup tanpa membalik tubuh nya menatap ketiga nya.
"Aa.. kami tidak akan mengapakan mu Nona, jika kau enggan menerima sapu tangan nya karena kau seorang muslim...
" Kami tau batasan nya, pakai lah ini untuk menyeka air mata mu, "Yee-jun meletakkan sapu tangan itu di atas permukaan batu batako.
" Aku sudah meletakkan nya di atas batu, kau bisa mengambil nya, "ucap Yee-jun sungkan. Gadis itu perlahan memutar badan nya, helaian kain yang menutupi kepala hingga batas punggung nya pun melambai-lambai di terpa angin. Gadis itu memegangi hijab nya agar tidak menampakkan aurat nya, karena angin itu lumayan kencang.
" Yaa Allah, tas ku dimana? "gumam nya melihat tepian sungai itu hingga sebagian tubuh nya hampir terjungkal kedalam sungai, spontan mereka terkejut mengira gadis itu akan bunuh diri.
"Yaaa!! jangan mengambil tindakan bodoh. Kau bisa melewati ini semua, jangan mencoba untuk bunuh diri, " pekik Ryung-jae spontan, tetapi ia ragu karena wanita itu seorang muslim tentu ia tidak bisa sembarangan menyentuh nya.
"Maaf tapi saya bukan bunuh diri, tas saya jatuh tapi gak tau kemana, " seru gadis itu, seketika mereka langsung loading dan terdiam membisu.
"O.. benarkah? " Ryung-jae tersipu, mereka bertiga saling bertukar pandang.
"Benar saya tidak bohong, " jawab nya terus melihat-lihat dimana tas nya jatuh, atau mungkin tersangkut sesuatu.
"Oh, itu dia. Tolong bantu saya mengambil nya, " pekik gadis itu menunjuk-nunjuk tas nya yang terjatuh. Hyun-il dengan senang hati membatu nya, ia melewati pembatas itu dengan hati-hati.
"Hyun-il, Hati-hati kau bisa jatuh kedalam nya, " pinta Ryung-jae mewaspadai adik nya.
Karena tangan Hyun-il juga panjang, ia dengan mudah nya mengambil tas itu dan memberikan kepada gadis itu. Angin masih setia bertiup kencang, gadis itu seperti nya tersenyum saat menerima tas nya kembali. Namun mereka tidak sempat melihat wajah nya, karena hijab panjang nya terlalu ringan hingga mudah tertiup angin dan menutupi wajah nya.
"Kenapa tiba-tiba ada banyak angin? " keluh Yee-jun menatap keatas langit yang sedikit mendung.
"Terima kasih sudah mengambilkan tas saya, "
Dammmmm!!!
Hantaman keras seperti nya tengah menabrak jantung mereka bertiga setelah gadis itu memutarkan tubuh nya dengan sempurna menatap mereka.
Gadis itu heran dan bingung kenapa ekspresi tiga pria ini sangat berlebihan, wajah mereka pucat dan bergeletak kuat mematut kan kedua gigi nya saling bertautan.
"G.. gak.. gak mungkin, " gugup Yee-jun lemas tak berdaya.
"Abang nya kenapa? " tanya gadis itu semakin membuat mereka terkejut setengah mati.
"Gak.. gak mungkin, adik ku sudah meninggal, " pekik Ryung-jae panik dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Gadis itu mengerutkan dahi nya, ia tidak faham mengapa mereka mengatakan hal seperti itu.
"Saya tidak mengerti, " ucap nya sungkan dan bingung.
"Alexa? " panggil Hyun-il dengan ragu. Gadis itu semakin tidak mengerti dengan ucapan mereka.
"Saya bukan Alexa, maaf sebelum nya. Terima kasih atas bantuan nya, saya permisi. Assalamu'alaikum, " pupus gadis itu merunduk kan kepala nya dan berlalu begitu saja dari mereka yang tidak mempercayai apa yang mereka lihat.
Saat gadis itu sudah menghilang dari penglihatan mereka, Tiba-tiba Yee-jun melihat sebuah buku tergeletak di atas batako. Ia langsung mengambil nya, Yee-jun merasa itu adalah buku milik gadis itu.
Yee-jun mengusap wajah nya dengan kasar, ia melihat kedua adik nya juga diam membeku di tempat.
"Kalian juga melihat nya kan? " tanya Yee-jun di selingi tangisan perih. Ia sedang berkhayal atau memang kenyataan?
"Mustahil kalau itu reinkarnasi, "
.......
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments