.......
.......
...Mungkin bertemu dengan mu di alam mimpi adalah cara semesta mengobati rinduku pada mu...
..._Dear A...
...****************...
.......
.......
.......
Aku menutup buku harian itu, Dear A. Kisah kami di mulai setelah aku bertemu dengan nya, awal yang sangat tidak bisa di lupakan. Aku bukan lah gadis yang menarik di hati nya, namun entah bagaimana bisa aku adalah gadis yang menempati posisi kedua. Cinta pertama nya telah pergi jauh meninggalkan nya, saat awal berjumpa. Dia pria yang dingin dan keras hati, tetapi saat ku lihat bola mata nya. Jauh di ujung palung hati terdalam, ia sangat terluka, terluka separah-parah nya.
Yee-jun, manis senyuman nya, lembut alunan suara nya, namun dingin sifat nya. Aku menyukai nya, setelah Alexa!!
"Zoya, dimana baju kerja ku, " suara nya yang selalu ku tandai di setiap pagi ku, dapat mengalihkan perhatian ku, ya dia adalah suami ku.
"Kan udah aku letak di atas kasur, " jawab ku pada nya. Hari ini gerimis melanda kota Seoul, secangkir teh hangat menemani pagi ku bersama nya.
"Sayang, kamu hujan-hujan begini mau pergi ke kantor? " tanya ku pada nya yang sedang mengganti pakaian nya.
"Cuma bentaran doang, aku ada rapat dengan Hye-Joon, " aku mendengus geli, sebenar nya tidak sepenuh nya percaya betul ia benar-benar rapat di kantor atau sekedar mengobrol dengan ke-enam teman nya yang bekerja di kantor yang sama.
"Gak percaya aku mas, "
"Tau aja kamu yaa, " aku beranjak dari duduk ku menyalami nya sebagai seorang istri kepada suami, Yee-jun mencium dahi ku dan pergi meninggalkan ku yang berada di kamar.
"Massss, jangan lupa kewajiban nya yaaa!! "
"Oke sayangggg!! "
Aku tersenyum cerah meski pun awan pagi ini tidak mendukung, aku kembali menatap buku harian itu, Yee-jun mengijinkan ku membaca isi buku harian nya, padahal isi nya sama sekali bukan tentang diri ku. Yee-jun mengenang sosok Alexa di dalam buku ini, di saat pernyataan cinta nya kepada Alexa di saat itu juga dia pergi meninggalkan sejuta perih bagi yang di tinggal kan.
Aku tidak tau seperti apa sosok Alexa di mata ketujuh pria yang dapat ia taklukkan dengan mudah, Yee-jun bilang.
'Alexa bagi ku hanya gadis biasa,
dia tidak sempurna kapan saja dia bisa sakit, dan kapan saja dia bisa meninggalkan ku. Saat dia pergi aku mengikhlaskan tubuh nya menjauh dari ku untuk selama nya, tetapi tidak untuk jiwa dan hati nya. Dia tidak memiliki sihir atau semacam nya, di antara ribuan gelap, dia adalah pelita bagi kami meski tidak banyak kenangan yang tertinggal. Kehilangan nya adalah luka terdalam bagi kami'
Terima kasih Alexa berkat diri mu aku bisa mengenal Yee-jun sampai kami menikah.
Tentang Kamu, Dear A.
.......
.......
.......
.......
.......
...FLASHBACK 5 TAHUN YANG LALU...
.......
.......
.......
.......
.......
Satu bulan setelah kepergian Alexa, masih belum bisa mereka menyembuhkan kepedihan itu. Mereka sangat kehilangan Alexa yang begitu mereka cintai.
"Daddy kangen sama kamu Al, " gumam Joon memandangi frame Alexa yang tersenyum indah. Joon menangis tersedu-sedu, ia sering murung sendirian di dalam kamar nya. Hari-hari nya terasa sepi tanpa Alexa.
"Hye-Joon, " panggilan itu membuat Joon menoleh kebelakang. Ternyata itu adalah Yee-Jun yang sudah berdiri di ambang pintu kamar nya.
Yee-jun menghela nafas sesak, ia juga belum bisa melupakan Alexa. "Sampai kapan kita harus begini? " tanya nya merebahkan tubuh nya di atas kasur milik Joon.
"Entahlah, mungkin aku tidak akan bisa melupakan nya, " Joon memeluk frame itu dengan hati pilu.
"Lo yang paling deket sama Alexa, karena lo daddy nya, "
"Gue kangen di panggil abang kucing, gue kangen debat sama dia, gue kangen juga Alexa, " Yee-jun menitihkan air mata nya. Bagaimana cara mereka melewati masa sulit ini, merindukan seseorang yang sudah meninggal itu sangat menyakitkan.
"Hiks hiks.. Al, daddy rindu, " parau Joon terisak penuh air mata.
Yee-jun beranjak dan meninggalkan kamar Joon, entah pergi kemana diri nya hingga tiba-tiba pergi begitu saja.
Sementara Dae-ho tertidur tidak beraturan di atas karpet bulu nya, kamar Dae-ho tampak kacau tidak di bersihkan. Pakaian tidak tersusun rapi, gorden kaca yang lepas dan sprei kasur sudah tidak terpasang, piring kotor ada di mana-mana. Dalam tidur lelap nya tiba-tiba tanpa kesadaran nya Dae-ho meeneyeskan air mata nya di sudut mata. Sudah jelas terlihat ia jarang tidur, kantung mata nya sangat jelas di lihat.
"Abang, abangg!! "
"Alexaaa!! " Dae-ho tersentak dari tidur nya memanggil nama Alexa yang sedang memanggil nya. Tampak nya Dae-ho mengalami halusinasi yang begitu berat.
Dae-ho melipat kedua tangan nya bertumpu dengan lutut, ia menangis lagi di dalam lipatan tangan itu.
"Jika tidak bisa membalas cinta, paling tidak jangan pergi meninggalkan abang selama nya, " gumam nya menangis tersedu-sedu.
Yeon-Jin dan Myung-hae mendengar gumaman Dae-ho, meskipun tidak jelas tetapi mereka merasakan Dae-ho belum merelakan kepergian Alexa.
"Mereka kacau sekali, bagaimana ini? " tanya Myung-Hae pada Yeon-Jin. Tiba-tiba terdengar suara seseorang sedang menyanyi dari kamar Hyun-il.
"Harureul geu sunganeul
Ireoke doel geol aratdamyeon
Deo damadwosseul tende
Eonjejjeumilkka
Dasi geudael majuhandamyeon
Nuneul bogo malhallaeyo
Bogo sipeosseoyo
Hwangholhaetdeon gieok soge
Na hollo chumeul chwodo biga naerija
I angaega geotil ttaejjeum
Jeojeun ballo dallyeogal ge
Geuttae nal anajwo
Nal baraboneun huimihan miso dwipyeone
Areumdaun boratbicheul geuryeobollaeyo
Seoro balgeoreumi an majeul sudo itjiman
Geudaewa hamkke i gireul geotgo sipeoyo
Still with you
Agar tetap bisa bersamamu.. hiks hiks, " di akhir lagu nya Hyun-il menangis tersedu-sedu. Myung-Hae menyeka air mata nya, itu lagu milik nya yang ia persembahkan untuk Alexa sebagai tanda kerinduan nya terhadap Alexa.
"Hyung, aku lapar.Boleh buat kan aku makanan? " tanya Ryung-jae yang spontan membuka pintu kamar nya, kedua nya sama-sama tersentak dengan kehadiran Ryung-jae yang tiba-tiba.
Tidak kalah dari yang lain Ryung-jae ternyata habis menangis juga, area mata nya membengkak dan merah. Pipi Ryung-jae tampak tirus dan tidak berisi, mereka banyak mengurung diri dari pada mengembangkan badan.
"Aa.. Hyung udah siapkan makanan untuk kalian, tapi kalian tidak ada yang mau keluar, " jawab Yeon-Jin lesu melihat saudara-saudara nya tida memiliki semangat untuk hidup setelah di tinggal oleh Alexa.
"Maaf, " jawab Ryung-jae singkat dan berlalu pergi ke meja pantry.
Desiran angin laut menerpa kulit Yee-jun, ia terdiam memandangi hamparan laut luas dari bibir pantai. Yee-jun duduk di atas batu karang, ia termenung di atas nya.
..."Abang kucing!! "...
..."Enggak!! abang diem aja deh, mending kucing bobok aja di sini biar gak ribut, "...
..."Meaawww, "...
..."Daddy, abang kucing bodoh, "...
..."Abangggg!!! cium ade, "...
..."Nama nya kita bersaudara makanya kulit nya sama putih cerah nya, "...
..."Huaaaaaa!!! abangggg!!! "...
Yee-jun menyeka air mata nya, entah sampai kapan mereka terpuruk dalam kesedihan yang berlanjut, tidak memiliki alasan apapun lagi. Kerinduan terhadap Alexa tidak memiliki obat lagi selain bertemu dengan nya.
"De.. abang rindu, rindu kali, "
"Kamu tau? abang tu gak pernah nangis, gak pernah nahan rindu selama ini. Tapi kamu malah buat abang terpuruk, bahkan lebih dari yang abang bayangkan, "
"Huuufffhhh... abang nyesel udah pernah bersifat cuek ke kamu, nyesel, "
"Abang dan yang lain rindu kamu Alexa, "
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments