...Cinta adalah reaksi kimia, sebuah efek yang di timbulkan feromon, endorphin, dan serotonimyang kelak mungkin saja akan menghilang. Mungkin bagi ku tidak, jika kita saling komunikasi, berempati dan keterbiasaan. Karena pada dasar nya cinta adalah efek dari kasih sayang....
~Hye-Joon
..._Dear A...
.......
.......
.......
...****************...
pov shanzoya
Aku ingin, tapi aku tidak bisa. Aku mau tapi itu sulit. Aku suka tapi itu memberatkan. Aku ingin menikmati segala yang sudah di ciptakan, entah itu udara, tenaga, cinta dan emosi. Tak kan bisa aku bertanya-tanya? mengapa bisa seperti ini?
Haluan ku teramat jauh, aku ingin bersujud di atas lembar sajadah mu dengan helaian kain putih menutupi aurat ku. Bersimpuh memohon doa, apa ini yang di katakan takdir?
Seperti apa sekarang? harus kah aku bahagia atau aku harus memohon ampunan terus menerus? yah itu benar. Tidak benar jika aku saling berkomunikasi dengan mereka, bersenda gurau layak nya tidak mengingat akan timbunan dosa yang terus menumpuk.
Shanzoya, diri mu adalah diri mu. Ini adalah awal dari segala awal yang harus ku lalui, ini bukan sekedar takdir euforia yang hanya ku lalui begitu saja tanpa adanya rasa syukur kepada mu.
Maafkan kelancangan manusia penuh dosa ini Rabb. Lancarkan perjalanan hijrah ku dengan sepenuh hati nya aku menerima segala ujian yang sangat memberat kan. Aku memohon keridhoan mu terhadap di ku. Shanzoya, dia tidak pernah melarang mu menangis meratapi apa yang telah ku lalui dan apa yang telah ku jalani.Bagi ku ini adalah hidayah dan ujian itu adalah hidangan ku, bagaikan menikmati lezat nya ikan laut, sedap di pandang, harum tercium, lezat di lidah. Tanpa ku tau sesuatu telah menancap di geraham,gigi ,lidah dan gusi. Apa itu? duri-duri yang harus ke selesaikan demi selezat ikan dan akhir yang bahagia perut terisi dengan kecukupan yang telah ku selaikan.
Maka..
^^^فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ^^^
Fabi ayyi aalaaa'i Rabbikumaa tukazzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Nak rasa tak kuasa mengucap seribu syukur kepada mu, aku telah mendapatkan apa yang aku ingin kan. Semoga hari pertama aku bekerja dapat berjalan lancar, aku ingin engkau selalu menguatkan dan memudah kan segala yang harus ku lalui. Sebab tanpa hadir mu kehidupan ku tidak akan berarti apa-apa, teman kan aku dalam setiap kesulitan. Aku sangat yakin engkau selalu ada saat aku membutuhkan pertolongan mu.
Bismillah...
end..
***
"Hyung... Hyung!! " Ryung-jae memanggil-manggil Yee-jun di ruangan nya, tetapi kosong. Ia seperti kehilangan bila tidak bertatap muka dengan Yee-jun, padahal baru dua puluh menit yang lalu mereka tiba di kantor lalu berpisah.
"Mochi kau lihat Jun hyung tidak? " Dae-ho merotasikan bola mata nya, setelah mendengar dan melihat kepala Ryung-jae sudah mendosol di ambang pintu.
"Gak, " jawab nya singkat dan jengah.
"Oh ayolah, " rengek Ryung-jae menghentak-hentakkan kaki nya.
"Ke toilet, lu ngapain nyari dia, " rona wajah Ryung-jae berubah drastis.
"Mau minta uang, " girang menutup pintu ruangan Dae-ho dengan keras.
"Sialan!!! "
Ryung-jae bersenandung memasuki toilet pria, entah apa gerangan yang sudah membuat hati nya berbunga-bunga. Mungkin saja akan berjumpa dengan Yee-jun.
"Hyung, " Ryung-jae melebarkan kedua bola mata nya setelah melihat Yee-jun keluar dari toilet.
"Apa? " jawab nya cuek.Ryung-jae menutup mulut nya yang ternganga lebar, tampak nya Yee-jun tidak menyadari sesuatu.
"Apaan sih lu, " seru Yee-jun ketus sembari berjalan meninggalkan Ryung-jae yang masih terpelongo di belakang.
"Hyung... buwung puwuh nya mau keluar!!! " sontak Yee-jun berbalik arah berjalan ketar-ketir sembari menaikkan seleting celana yang belum terpancing sempurna.
Beberapa pegawai wanita tertawa geli melihat Yee-jun berlari ketar-ketir menahan malu sembari menaikkan resleting celana.
"Aaaa!!! "Ryung-jae terkejut saat mendengar jeritan suara Yee-jun dari dalam toilet.
Dengan cepat Ryung-jae membuka pintu toilet dengan keras, " Kenapa Hyung? "
Yee-jun menunjuk-nunjuk kebawah sembari menahan sakit di wajah nya yang terlihat dengan jelas. "Ini... aduuuhhh... punya gue kejepit, "
Ryung-jae gemetaran bagaimana cara menolong nya, "Masa aku pegang sih Hyung,"
"Enggakkk!!! "
"Atau mau di potong aja, " sontak Yee-jun melebarkan kedua bola mata nya.
"Haaaaa!!! " Yee-jun berteriak tepat di depan wajah Ryung-jae.
"Tolongin gueeee!!! " Sontak Ryung-jae memegang area resleting celana Yee-jun dan menurun kan nya kebawah dengan sekali sentakan.
"Masa depan gueee, " dramatis nya menangisi joni nya.
"Pada kenapa sih, suara nya sampe keruangan gue," Yeon-jin dan yang lain nya datang berbondong-bondong kedalam toilet, sedangkan para pegawai hanya bisa mengintip-intip dari luar.
"Hyung kenapa kok merah gitu pipi nya? dtanya Hyun-il melihat pipi Yee-jun yang merona. Ryung-jae tertawa lepas mengingat kejadian yang baru saja ia lalui.
" Ryung-jae, Jun Hyung kenapa? "tanya Hye-joon dengan sangat penasaran.
" Buwung puwuh nya kejepit, "jawab Ryung-jae di tengah-tengah tawa renyah nya.
Myung-jee meloading seketika, " Buwung puwuh? "gumam nya masih belum 'ngeh'.
Hyun-il dan Dae-ho mengangkat dagu nya keatas dengan mulut ternganga. " Oohhhhh... buwung puwuh, "beo mereka berdua.
" Ohhhhh... masa depan nya kejepit, "sambung Hye-joon dan Yeon-jin terkikik geli. Myung-jee akhir nya mengerti dengan maksud random itu.
Ryung-jae sampai mengeluarkan air mata nya menertawai kekonyolan Yee-jun yang saat ini sedang menahan malu, sakit nya sudah tidak seberapa, malu nya ini seumur hidup.
" Lebih parah nya lagi tadi---
"Ryung-jae!!!!! " pekik Yee-jun agar Ryung-jae menghentikan kalimat nya.
"Apa Hyung apa? " Hyun-il dengan semangat ingin mendengarkan kalimat selanjut nya dari Ryung-jae.
"Jun hyung... keluar dari toilet dengan PD nya gak sadar kalau resleting nya masih kebuka, "
"Wowwwww!!! " mereka semua seakan tergoda oleh Yee-jun.
"Apaan sih lu pada? " kesal Yee-jun mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkah absurd Yee-jun.
"Sialan!! " umpat Yee-jun menggumam kan diri nya sendiri yang begitu lalai.
"Udah? " tanya Ryung-jae dengan polos nya, Yee-jun membuang wajah nya ke sembarang arah.
"Malu gueee!!! " Yee-jun menangis dengan sangat dramatis.Mereka semakin menertawai Yee-jun yang tidak kuasa menahan malu.
***
Saat di dalam ruangan Hye-joon, mereka malah mengingat sebuah kenangan itu saat bersama Alexa
"Eh, gue jadi keinget saat Alm. Alexa waktu itu nimpahin masa depan Hyung Jun, " seru Hye-joon tertawa geli mengingat kenangan itu.
"Iya, waktu lu bilang ada kembang api kan? " terka Yeon-jin, Hye-joon mengangguk.
"Haiiissshhh... kenapa gue kena imbas mulu sih, " keluh Yee-jun mengusap wajah nya dengan kasar.
"Udah takdir kali Hyung, " sahut Dae-ho.
Tok tok tok
Suara ketukan itu mengalihkan perhatian mereka, Hye-joon menyahut, "Masuk, "
"Zoya, "
Zoya merundukkan kepala nya, ia memegang nampan yang berisi tujuh cangkir kopi panas.
"Maaf menganggu,saya membawakan kopi untuk Bapak, "seru nya meletakkan cangkir kopi itu di atas meja.
" Bagaimana hari pertama mu bekerja? "tanya Dae-ho kepada Zoya.
" Alhamdulillah lancar pak, "Zoya mengundurkan diri.
" Saya permisi, pak, "
"Kenapa kamu terburu-buru? " tanya Yeon-jin menghentikan langkah Zoya.Zoya merundukkan kepala nya dengan canggung.
"Maaf, saya rasa tidak ada yang perlu di bicara kan," mereka saling pandang, dan tampak heran karena Zoya berbicara dengan sangat formal.
"Kenapa kamu berbicara dengan formal? " tanya Yee-jun begitu heran.
Zoya gugup untuk mengatakan nya, "Saya dan anda bukan siapa-siapa, kita hanya sesama manusia, maaf saya permisi, " mereka begitu kecewa dengan ucapan Zoya yang begitu ketus. Namun di sisi lain mereka hanya bisa menghargai Zoya sebagai seorang muslimah yang bertaqwa.
"Huufffhhhhh, "
.......
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments