“Daniel,,,,” Jackie melambaikan tanganya didepan
wajah Daniel yang terlihat melamun.
Daniel teringat akan kejadian waktu itu,
bagaimana ia melihat Sarah yang berbicara dengan wanita tua itu. Kemudian
Daniel dengan sengaja membawa kedua pasang suami istri itu mendengarkan
perkataan sang nenek.
Saat itu Daniel benar - benar memberi pelajaran
kepada pasangan suami istri itu agar bersikap baik kepada sang nenek. Karena
jika tidak, ia akan memperkarakan masalah ini ke hukum. Bagaimana nasib sang
nenek Daniel belum mengetahuinya, tapi uang yang ditinggal Daniel untuk mereka
sangat besar agar mereka merawat sang nenek.
Daniel masih mengingat bagaimana wajah sang putra
yang terlihat sedih mendengar cerita ibunya dan sang menantu yang tertunduk
malu karena perbuatannya.
“calon adik ipar jangan terlalu dipikirkan, adik
kecil kami tidak sulit untuk didekati seperti yang kamu pikirkan.” kata Serena sambil
berdiri menepuk pundak Daniel yang masih terlihat melamun.
Daniel tersenyum tipis dengan perkataan Serena.
“Makan yang banyak” kata Sisca sambil memberikan
sepiring buah mangga kepada Daniel.
“ini adalah makanan kesukaan adik kecil kami”
kata Serena sambil melambaikan tangan kearah Sarah Li yang kedapatan sedang
melihat kearahnya.
“kemari adik kedua...” kata Sisca sambil mengajak
Sarah Li agar mau bergabung dengan mereka.
Dengan cepat Sarah menggelengkan kepalanya
kemudian melanjutkan berbicara dengan pada orang tua.
“kamu lihat, dulu dia dan mama seperti musuh
bebuyutan. Sekarang mereka lengket seperti lem dan kertas. Aku sedikit sulit
menerima perubahan ini dengan cepat. Tapi jujur aku merasa senang, mereka
semakin baik hubungannya.” Sisca melihat kearah Sarah sekilas kemudian melihat
kearah Serena.
“semoga bukan hanya sementara.” Kata Serena
berharap banyak sambil menatap Sisca.
“tidak,,, dia akan seterusnya seperti itu.”
Sambung Daniel dengan yakin.
Sisca dan Sarah saling berpandangan dan membesarkan
pandangan mereka. Dengan serentak melihat kearah Daniel yang sedang memasukkan
mangga kedalam mulutnya.
Daniel terdiam sesaat ketika akan memasukkan
mangga kedalam mulutnya “apa ada yang salah??” tanya Daniel bingung.
“kamu berbicara seperti sudah menikah dengannya
selama ratusan tahun.” Jawab Chandra.
Sisca, Serena dan Jackie saling bertukar
pandangan dan menahan senyuman diwajahnya. Chandra adalah manusia biasa,
wajar jika ia berkata seperti itu. Ia tidak mengetahui kalau sebenarnya
hubungan keluarga Long dan Li sudah terjalin hampir seribu tahun.
“aku rasa seperti itu, aku merasa sudah lama
mengenalnya beratus tahun lamanya.” Daniel tersenyum kemudian menatap Sarah
yang sedang telihat berbicara sambil bermain mahyong bersama para orang tua.
Sikap Daniel tersebut membuat Serena dan Sisca
bersorak melihatnya...
“waaahh....”
Suara riuh dari kedua anak perempuan keluarga Li
itu membuat para orang tua dan Sarah melihat kearah mereka.
“mama...lihat la.... Daniel sepertinya menyukai
Sarah, tante anda harus segera berkunjung kerumah kami untuk melamar adik kecil
kami sebelum dia diambil pria lain.” Kata Serena dengan suara kuat penuh
semangat
Sarah melihat kearah Daniel yang memang sedang
menatapnya, jantung Sarah berdetak tidak karuan. Suasana sejuk menjadi panas.
“baiklah.... bagaimana putra ku...kita lamar
Sarah Li ??” tanya David dengan serius
Daniel tersenyum mengangguk sambil berkata
“tolong lamarkan dia untuk ku.”
Jawaban santai dari Daniel membuat darah Sarah
berdesir hebat, jantungnya berdetak lebih cepat dan pipinya kemerahan.
“sahabatku Andy Li, sepertinya kita akan menjadi
besan. Putra ku ternyata juga mencintai putri ketiga anda.” Kata David.
Para orang tua tersenyum puas dengan mendengar
perkataan Daniel. Akhirnya mereka benar – benar akan menjadi besan.
“bagaimana adik? kamu menerimanya?” tanya Sisca.
Sarah memalingkan wajahnya, jika bisa ia
melarikan diri saat ini. Ia sangat malu, pipinya mulai kemerahan sambil berkata
dengan gugup. “aku....aku...”
Perkataan Sarah belum selesai, tapi ia sudah
berdiri kemudian membungkukan tubuhnya dihadapan keempat orang tua. “aku
lelah... permisi istirahat.” Dengan gerakan cepat Sarah Li kabur dari ruang
makan dan kembali kekamarnya.
“dia malu.... baru kali ini aku melihat adik
kedua seperti itu,” kata Sisca.
“dia sangat lucu bukan,....” kata Serena.
“dia sangat cantik dan menarik.” Kata Daniel
sambi tersenyum melihat Sarah berlalu dari ruang makan.
Perkataan Daniel bisa didengar seluruh orang
diruangan makan termasuk para orang tua.
“aku rasa malam ini secara resmi kami akan
melamar putri ketiga kamu.” David berkata sambil tertawa puas.
“boleh...boleh.. kami tunggu lamarannya.” Jawab
Andy Li sambil tertawa.
Huanran dan Mayleen saling berpandangan. Mereka
pun sangat senang dengan perkembangan hubungan kedua anaknya yang begitu cepat.
“bukan kah kalian baru bertemu?? Kenapa kamu
sudah menyukainya?” tanya Chandra
“mungkin yang kamu katakan ada benarnya, kami
sudah bersama beratus tahun.” Jawab Daniel sambil tersenyum dan meminum air
mineral dihadapannya.
Sisca, Serena dan Jackie menatap serius kearah
Daniel. Mengapa berkata seperti itu kepada manusia biasa. Daniel tidak jadi
menelan air mineral dimulutnya dengan cepat karena pandangan ketiga orang
disekitarnya.
Dengan cepat ia mengkoreksi perkataannya “satu
hari mengenalnya seperti aku sudah mengenalnya selama ratusan tahun. Mungkin
ini yang dinamakan cinta.”
“ahahaaa....” ketawa para anak muda membuat riuh
ruangan makan. Para orang tua yang melanjutkan permainan mahyong tersenyum
simpul mendengar perkataan Daniel.
“kamu jangan khawatir. Daniel bukan seorang play
boy. Ia memang memiliki banyak wanita yang berdiri dibelakangnya sebagai fans
clubnya. Tapi tidak ada satu orang wanita pun yang menjadi kekasihnya. Ia
dengan tulus menjadi jomblo sepanjang hidupnya.” Kata Jackie sambil menatap
Chandra dan Daniel bersamaan.
“kalian sahabat lama....” tanya Chandra
“mereka adalah sahabat dari mulai kecil sampai
kuliah sayang, mereka bahkan memulai bisnis bersama.” Jelas Serena kepada
tunangannya yang duduk dihadapannya.
“begitukah...aku mengira kalian baru bertemu.”
“maaf karena kesibukan mempersiapkan pernikahan
kakak dan pernikahan kita aku lupa menjelaskan kepadamu.” jelas Serena.
“kami juga baru mengetahui mereka sahabat karib
ketika fiting gaun pernikahan ditempat Albert. Kebetulan kami lebih dahulu
pergi dengan Sarah dan disana kami bertemu dengan Daniel.” kata Sisca.
Sebenarnya ia berbohong, mereka adalah kenalan
lama. Lebih lama dari umur orang tua Chandra, tapi tidak mungkin menjelaskan
kepada dirinya dengan begitu jujur. Ia bisa terkejut mendengar semua penjelasan
mereka.
“calon adik ipar kamu serius?” Serena
mengklarifiasi lagi perasaan Daniel.
Daniel tersenyum sambil mengangguk perlahan. Ia
masih ingat minggu yang lalu ketika ia baru sampai dari luar negeri, demi
fiting pakain untuk pernikahan sahabatnya ia langsung ketempat Albert.
Sebenarnya tidak hanya gedung, tapi usaha bridal adalah milik dari kedua
keluarga. Huanran sangat menyukai perhiasan, sedangkan Mayleen sangat menyukai
bisnis pakaian
Dari jam 7 pagi, Daniel sudah ada dilokasi dan
kemudian pergi sarapan berdua dengan mamanya. Begitu selesai sarapan ternyata
Sarah sudah ada di dalam gedung sedang melihat gaun pengantin. Dengan wajah
tanpa riasan dan pakaian tidur tanpa dengan celana pendek. Cahaya matahari yang
menyinari kulitnya memantul sangat sempurna, seperti sisik ular yang terkena
cahaya. Ia akan berkilau dan sisiknya terlihat cantik dengan warna yang kontras
dan cerah.
Ketika mata mereka bertemu, Daniel tidak bisa
menghindari perasaannya saat itu. Ia sangat suka melihat wanita didepannya.
Kulitnya yang terespose untuk umum membuat Daniel tidak suka melihatnya.
Akhirnya dengan bantuan Huanran ia memilih baju
desain dari Mayleen dan meminta pelayan untuk memberikan kepadanya, tanpa
menyebutkan kalau itu adalah pemberian dari anak pemilik bridal.
Hubungan keluarga yang sangat erat dari zaman
dahulu sampai sekarang. Perasaan tidak akan berdusta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
BROKEN HEART
msh lempeng aja.....sampai di sini
2022-04-19
0