Begitu pintu kamar James tertutup, Nana langsung
bicara kepada Sarah.
“tidakkah kamu merasa kalau James itu sangat
tampan dan pintar??”
“aku tahu kamu menyukainya, mata kamu langsung
hijau kalau melihat pria tampan.” sindir Sarah
“hahaaaaa… kamu kan tahu. Setiap hari kita
bersama, sangat jarang aku bisa bertemu dengan pria tampan. Pacar saja aku
tidak punya.” kata Nana yang tadi tertawa tiba-tiba menjadi murung sambil
melihat ujung kakinya yang sedang melangkah.
“dasar manusia, kamu itu cantik dan pintar.
Setiap pria akan berburu untuk hidup bersamamu. Apa lagi yang harus kamu
khawatirkan??” kata Sarah menghibur samping merangkul Nana.
“kamu selalu berbicara dasar manusia. Memangnya
kamu bukan manusia?” Nana bicara sambil menoleh kearah Sarah yang sedang
menekan tombol lift.
“aku ini manusia ular..” jawab Sarah Li dengan
wajah serius.
“kamu ini terlalu sering membaca legenda siluman
ular putih.” Nana memalingkan wajahnya kemudian menekan angka 6 begitu mereka
masuk kedalam lift.
Sarah tertawa mendengar perkataan Nana, padahal
ia sudah sering berkata jujur kepada sahabat yang sekaligus sahabatnya. Wanita
ini tidak pernah mempercayai ceritanya sama sekali. Setiap kali berkata jujur,
Nana pasti akan merespon ‘kamu sudah bisa membuat novel.’ atau ‘kamu sudah bisa
menjadi sutradara.’ Sarah bingung bagaimana menceritakan semuanya kepada Nana
yang selalu menganggapnya sedang berkhayal tinggat tinggi.
Nana dan Sarah adalah sahabat ketika diluar
pekerjaan. Tapi ketika sudah membahas pekerjaan, hubungan mereka akan berubah
menjadi atasan dan bawahan.
“katanya Daniel Long sangat tampan, tapi katanya
dia mirip dengan kamu. Katanya wajahnya sangat dingin. Tidak sabar ingin
melihat wajahnya, asisten pribadinya saja sangat tampan. ” mata Nana berbinar
ketika berbicara dengan Sarah.
“hari ini kamu harus bersiap-siap, besok pagi
kita pergi ke desa sulam. Disana sangat terkenal dengan sulaman Xiang. Aku
mendengar dari orang-orang disana banyak ahli yang sudah menyulam selama
berpuluh-puluh tahun. Hasil karya mereka juga sangat hidup seperti lukisan, aku
pernah membaca artikel tentang mereka. Jujur aku juga penasaran dengan karya
mereka.” puji Sarah.
“baiklah, malam ini aku akan tidur bersama mu.
Besok pagi-pagi kita akan pergi bersama. Aku juga akan hubungi supir kantor
agar bersiap-siap.”
Sarah Li mengangguk, menyetujui perkataan Nana.
Mereka sudah sampai dalam kamar Sarah dan koper pakaiannya masih berada
disebelah pintu masuk.
“aku rasa, tidak perlu membereskan pakaianku.”
kata Sarah sambil menghela nafas panjang sambil melirik koper pakaiannya.
****
Sementara itu diruangan Daniel Long, ia baru
terbangun dari tidurnya. Daniel langsung berjalan menuju kamar mandi untuk
mencuci muka.
“apakah nona ketiga Li sudah datang??” tanya
Daniel kepada James yang sedang membaca ulang poroposal Sarah
“sudah…. baru sekitar 15 menit yang lalu kami
selesai. membahas pekerjaan”
“kenapa kamu tidak membangunkan ku?” protes
Daniel dengan tatapan tidak senang
“bagaimana mungkin aku tega. Kamu terlihat sangat
lelah. Perjalanan yang kamu tempuh itu hampir satu kali dua puluh empat jam.
Ini hasil pembicaraan kami tadi” kata James sambil memberikan recorder diatas
meja kepada Daniel Long
“sejak kapan kamu menjadi sangat perhatian
seperti itu kepadaku?” Daniel mengerutkan keningnya memandang James dengan
tatapan tidak percaya. Kemudian Daniel duduk disofa panjang dengan mengambil
recorder yang terletak dimeja.
James tertawa, barisan gigi rapinya
ditunjukkannya dengan sempurna.
“baju yang aku lihat kamu bawa tadi pagi,
sepertinya aku melihat dengan model yang sama dengan nona ketiga Li.
Jangan-jangan itu memang baju yang kamu persiapkan untuknya?” James menatap
Daniel dengan penuh tanda tanya sambil memainkan alisnya mencoba menggoda
atasannya.
“itu hanya kebetulan saja. Kamu terlalu banyak
berpikir.” Daniel duduk, membuka proposal dan mulai mendengarkan recorder kerja
sama yang dibuat perusahaan Li.
“oh… aku lupa memberi tahukan kepadamu. Proposal
ini masih perlu perbaikan, aku sudah meminta mereka menambahkan beberapa hal
penting. Mungkin mereka akan melakukan survey besok. ” James berbicara sambil
mengelus dagunya dan melihat Daniel disebelahnya dengan melipat satu kaki di
sofa.
“terima kasih, aku akan mempelajarinya malam
ini." kata Daniel sambil mematikan recorder dan menutup propasal kerja
sama, kemudian melakukan hal yang sama seperi James.
Tapi, tidak kah kamu terlalu kejam kepada nona
ketiga Li?? Beberapa hari lagi kakak pertamanya akan menikah. Mereka pasti akan
sangat sibuk. Kamu hanya menambah beban hidupnya.” lanjut Daniel dengan menatap
James tidak senang.
“Tuan muda Long sepertinya sangat perhatian
dengan nona Sarah Li. Ini adalah pertama kali nya kamu seperti ini. Apa amu
menyukainya?” James menaikkan alisnya sambil menggoda Daniel yang kembali sibuk
membaca proposal kerja sama, karena tidak mau menjadi bulan - bulanan asisten
pribadinya.
“berhentilah mengangguku. Urus saja urusanmu atau
jangan-jangan kamu perlu pekerjaan tambahan??” Daniel menaikkan alisnya melihat
kearah James.
“ampun bos, aku tidak akan menganggu lagi. Silahkan
anda membaca dengan baik isi dokumen.” James segera menghidupkan laptopnya dan
pura-pura menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
Daniel melirik James yang sudah mulai sibuk
dengan pekerjaannya.
“besok apa jadwal ku??” tanya Daniel
“anda tidak ada kegiatan apapun bos. Jadwal anda
kosong sesuai dengan permintaan anda. Kesibukan anda hanya dengan perusahaan Li
ini saja. Bukan kah ini jadwal anda cuti??” James mendadak ragu apakah ia salah
dengan jadwal Daniel, pria ini tidak pernah menanyakan jadwal kerjanya kepada
James seperti ini.
Kesehariannya adalah melakukan semua kegiatan
sesuai dengan jadwal yang dibuat James. Dan ia tidak pernah menayakan akan
menemui siapa, tujuannya kemana bahkan pembahasan mengenai kerja sama apa yang
akan dibahas ketika menemui klien. Karena ia sudah hapal betul semua jadwal
yang diberikan james pada satu minggu sebelumnya.
Daniel memiliki indera keenam yang luar biasa. Ia
biasanya hanya melihat sekilas proposal atau berita acara yang ada dimejanya.
Selebihnya ketika ia ditanya mengenai apapun isi dalam proposal kerja sama ia
akan tahu, bahkan detail angka yang ada didalamnya ia ingat semua.
James sudah lama bersama dengan Daniel. James
juga sama dengan keluarga Li, ia berasal dari klan ular. Sudah berpuluh-puluh
tahun mereka bersama dan sudah sangat paham dengan watak masing-masing.
“apa ada yang salah dengan wajahku??” kata Daniel
sambil tetap mendengar recorder pembicaraan kerja sama perusahaan Li. Ia sadar
James menatap dirinya terus - menerus.
“maaf bos.” James tersadar dari lamunannya.
“aku tahu aku sangat tampan, tapi kamu tidak
perlu mengagumi diriku sampai seperti itu. Biasa saja.” Daniel berbicara acuh
tak acuh kepada James
“kamu ini, terlalu lama hidup tanpa pasangan
selama beratus-ratus tahun. Sesekali nikmati masa muda muda tuan Long, diluar
sana banyak manusia cantik yang bisa kamu kencani. “ goda James
“aku tidak ada waktu.” Daniel menjawab dengan
singkat
“kamu mempunyai banyak waktu, hanya tidak mau
mempergunakannya. Kamu lihat aku, sudah sepuluh kali menikah.” James berkata
dengan bangga kepada Daniel sambil menepuk dadanya.
“kamu menikah berkali-kali selama hampir 200
tahun terakhir apakah menemukan cinta sejatimu?” sindir Daniel sambil melirik
James
“cinta??” James menutup kedua bibirnya yang merah
sambil memegang dagunya. Ia berfikir keras. Sejauh ini James menikahi
istri-istrinya dahulu karena menyukai mereka dan mereka memiliki wajah yang
cantik dan tubuh yang bagus. Walau masih belum memiliki keturunan, tapi ia
menikmati hubungan pernikahannya. Tapi apakah ia mencintai mereka?? James juga
tidak bisa memastikannya.
Daniel Long memperhatikan James yang terlihat
bingung sambil menggelengkan kepalanya.
"sudah... tidak perlu bahas lagi."
Daniel dan James mulai menyibukkan diri mereka
dengan pekerjaan mereka masing - masing tanpa bersuara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments