BAB 11

Kedua saudara Sarah berdansa dengan pasangan

masing - masing. Sarah berdiri dialtar pernikahan sambil melihat kedua

saudaranya dengan penuh kegembiraan. Senyum di bibirnya tidak berhenti

diperlihatkan untuk keduanya. Bahagia melihat mereka berdua menemukan

cintanya.

Kaki Sarah merasa lelah karena high heels yang

digunakannya, sudah hampir setengah hari ini ia berjalan dengan sepatunya.

Sarah turun dari altar pernikahan dan mulai mencari tempat duduk khusus

keluarga di sudut ruangan.

Sarah duduk  dan melepas sepatu yang

digunakannya sambil memijat kakinya yang pegal.

Mayleen mendekati Sarah Li sambil merangkul seorang

wanita yang terlihat seumuran dengan mamanya. Wajahnya sangat manis dan

keibuan.

“Sarah, kenalkan ini tante Huanran. Kamu masih

kenal??” tanya Mayleen

“tentu saja, bagaimana mungkin aku bisa lupa

dengan tante Huanran yang sudah sangat berjasa bagi keluarga kami. Apakah anda

sehat tante?” Sarah berdiri dengan cepat sambil memeluk Huanran.

“sehat sayang, kamu cantik sekali.” puji Huanran

sambil melihat Sarah Li dari ujung kaki sampai kepala.

“kakak Huanran, maafkan aku sangat sibuk. Banyak

tamu yang harus disapa. Bisa kah aku meninggalkan kalian berdua??” tanya

Mayleen

“tentu saja, Sarah sudah seperti anak ku sendiri.

Kamu pergi sibuk saja.”

“mama tenang saja, aku akan menjaga tante dengan

baik.” kata Sarah dengan sangat lembut kepada Mayleen.

Mayleen mengangguk sambil meninggalkan

Sarah dan Huanran bersama sambil melambaikan tangan.

“mari duduk disini tante.” kata Sarah sambil

menunjuk kursi dan meja disebelahnya.

Tanpa sungkan Sarah membuka sepatu high heelsnya

kembali dihadapan Huanran.

“kamu lelah?” tanya Huanran

“hanya sepatu ini yang membuat aku lelah,

selebihnya bisa diatasi degan sangat baik,” kata Sarah sambil memajukan

bibinya.

“kata Mayleen, kamu yang membuat dekorasi ini?”

“Aku hanya memberikan konsep dan anggota yang

melakukan semuanya. Apa tante suka?”

“ia,, sangat cantik. Berada disini seperti berada

ditaman bunga. Tidak hanya cantik, aroma bunga juga membuat pikiran dan suasana

menjadi tenang.”

“benarkah?? terima kasih tante.” Sarah sangat

senang dengan pujian atas hasil kerja yang dilakukannya.

Sarah Li dan Huanran berbicara dengan santai

sesekali mereka terlihat tertawa bersama. Sepasang mata memperhatikan keakraban

mereka berdua. Tanpa disadari keduanya.

Tidak lama kemudian, David datang dan ikut

bergabung dengan pembicaraan keduanya. David adalah suami dari Huanran. Seorang

tinggi besar dengan postur tubuh seperti seorang yang bekerja di militer. Walau

sudah terlihat berumur, postur tubuhnya masih sangat terjaga dengan baik. Dari

otot tubuhnya terlihat pria ini rutin berolahraga.

Sarah melihat David datang kearah mereka berdua,

sambil tersenyum Sarah berkata

“om terlihat seperti anak muda, sepertinya tante

harus waspada karena om masih terlihat sangat menarik walau sudah tua. Tapi aku

rasa om juga harus waspada, tante memiliki kulit wajah yang masih ketat seperti

anak muda. Tubuh tante sangat bagus tidak ada terlihat gemuk seperi perutku

sekarang.” Sarah berkata sambil melihat kearah perutnya.

Huanran dan David tertawa bersama-sama "mana

mungkin... perut kamu sangat rata dan bagus seperti ini, tidak bisa dikatakan

gemuk." bela Huanran

"aku sangat senang berbicara dengan kalian

berdua, seperti bicara dengan seumuran." kata Sarah sambil menyuruh David

duduk.

David duduk disebelah Sarah, posisi Sarah tepat

ditengah - tengah suami istri ini.

“kamu ini memang bermulut manis” puji David

“aku tidak memuji, aku bicara sebenarnya. Sungguh

sangat menyenangkan bersama kalian berdua.”

“benarkah?? tapi kami orang tua yang sangat

membosankan.” jawab Huanran

“tidak sama sekali. Aku merasa senang berbicara dengan

kalian. Kalian adalah orang tua yang sangat menyenangkan” puji Sarah

“tapi.... sangat menyenangkan apabila kami

memiliki putri seperi kamu.” kata David

“aku sebenarnya tidak sebaik yang kalian

pikirkan. Selama ini aku sangat sering berdebat dengan mamaku." Sarah

terdiam dan murung sambil melihat Mayleen menyapa tamu undagan.

"bukankah berdebat dengan orang tua adalah

hal yang biasa?" kata David

"tidak kalau dengan aku, perlaku ku sangat

tidak bisa diterima. Bahkan ketika aku memikirkannya ulang... aku merasa sangat

buruk." Sarah menggelengkan kepalanya dengan bibir mengerucut.

"tidak apa - apa, setiap orang tua pasti

akan memaafkan perbuatan anaknya." Huanran merangkul pundak Sarah dan

mendekatkan kursi kearahnya.

"sebenarnya setelah pulang dari desa sulam

semalam, banyak hal yang aku pelajari. Kalian sebagai orang tua mungkin sangat

melindungi anak kalian dengan cara kalian sendiri. Tapi beberapa anak seperi

aku contohnya, malah menganggap kalau yang kalian lakukan sebagai orang tua

adalah suatu pemaksaan kehendak. Aku sangat jahat karena sering melawan

mamaku.” Sarah Li berbicara sambil menunduk meratapi perbuatannya selama ini

kepada mamanya.

Huanran mengusap pundak Sarah perlahan sambil

berkata ”setiap orang tua tidak mungkin membenci anak mereka. Kamu adalah anak

baik. Mama kamu selalu berkata kamu adalah putri yang baik dan penurut”

Sarah menaikkan pandangannya sambil melihat

Huanran setengah tidak percaya, ia tahu jelas setiap hari membuat mamanya

berteriak memanggil namanya dengan keras.

“apa yang kamu alami selama di desa sulam?” tanya

Mayleen yang sudah berdiri tepat dibelakang Sarah, ia sendiri tidak bisa

memastikan sejak kapan mamanya berdiri dibelakangnya.

"sejak kapan mama disini?" tanya Sarah

dengan wajah serba salah.

Mayleen memeluk Sarah dan dengan manja ia

menyandarkan kepalanya di lengan Mayleen yang berdiri dibelakangnya.

Sarah mulai mengingat kejadian 3 hari yang

dialaminya dan membuat hidupnya bisa berubah secara drastis.

“didesa itu lebih banyak orang tua dibandingkan

anak muda. Ketika aku berkeliling ada orang tua yang sudah sangat tua, ia

mengatakan anak perempuannya tinggal dikota dan tidak bisa menjaga dirinya.

Tetangganya yang datang setiap hari memberikan makan kepadanya. Jika

tetangganya pergi keluar kota, maka ia juga tidak makan sama sekali. Sungguh

sangat menyedihkan"

"Dihari kedua, secara kebetulan aku melihat

anaknya pulang. Ia seperti acuh tak acuh kepada orang tuanya. Ketika melihat

anaknya besikap seperti itu, aku merasa kalau itu adalah diriku. Ia Datang

sebentar meninggalkan uang makan orang tua nya untuk kepada tetangga sebelah

rumahnya kemudian pergi lagi. Ketika orang tuanya meminta ia tinggal, ia

mengatakan dia sibuk bekerja. Perilaku anak gadisnya mengingatkan ku, kalau aku

sejahat itu ketika bicara dengan mamaku.” Mata Sarah Li berkaca-kaca sambil

melihat Mayleen diatas kepalanya.

"aku merasa bersalah kepada mama..."

lanjut Sarah lagi

“mama tidak pernah marah dengan apa yang kamu

lakukan kepada mama, hanya saja kelak jika mama sudah tua jangan perlakukan

mama seperti itu ya…” kata Mayleen juga dengan mata berkaca –kaca

“tentu saja tidak akan.” Sarah menggeleng dengan

cepat

Mayleen mengusap kepala Sarah Li dengan lembut.

“sangat menyenangkan punya anak perempuan seperti

Sarah.” Huanran memiringkan kepalanya kearah pundak suaminya yang sudah pindah

tempat duduk disebelahnya.

“Sarah, istriku sangat ingin kamu menjadi

anaknya. Apakah kamu bersedia? “ tanya David terus terang

“tentu saja boleh, lebih banyak orang tua akan

lebih menyenangkan.”  kata Sarah Li sambil menatap Huanran dan Mayleen

secara bergantian. Senyum dibibirnya membuat suasana menjadi lebih akrab

seperti benar-benar sudah menjalin hubungan keluarga.

“apakah mama tidak keberatan?” tanya Sarah kepada

Mayleen

“tentu saja tidak…” jawab Mayleen.

“baiklah jika begitu, kalian adalah orang tua

kedua bagiku. “ kata Sarah Li sambil tertawa.

Sarah Li mungkin mengira perkataannya hanya

sekedar pembicaraan tanpa arti.  Tapi bagi kedua orang tua ini berarti

sesuatu yang sangat berbeda artinya.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 99
102 BAB 100
103 BAB 101
104 BAB 102
105 BAB 103
106 BAB 104
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 BAB 115
118 BAB 116
119 BAB 117
120 BAB 118
121 BAB 119
122 BAB120
123 BAB 121
124 BAB 122
125 BAB 123
126 BAB 124
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 BAB 131
134 BAB 132
135 BAB 133
136 BAB 134
137 BAB 135
138 BAB 136
139 BAB 137
140 BAB 138
141 BAB 139
142 BAB 140
143 BAB 141
144 BAB 142
145 BAB 143
146 BAB 144
147 BAB 145
148 BAB 146
149 BAB 147
150 BAB 148
151 BAB 149
152 BAB 150
153 BAB 151
154 BAB 152
155 BAB 153
156 BAB 154
157 BAB 155
158 BAB 156
159 BAB 157
160 BAB 158
161 BAB 159
162 BAB 160
163 BAB 161
164 BAB 162
165 BAB 163
166 BAB 164
167 BAB 165
168 BAB 166
169 BAB 173
170 BAB 167
171 BAB 168
172 BAB 169
173 BAB 170
174 BAB 178
175 BAB 171
176 BAB 172
177 BAB 173
178 BAB 174
179 BAB 175
180 BAB 176
181 BAB 177
182 BAB 178
183 BAB 179
184 BAB 180
185 BAB 181
186 BAB 182
187 BAB 183
188 BAB 184
189 BAB 185
190 BAB 186
191 BAB 187
192 BAB 188
193 BAB 189
194 BAB 190
195 BAB 191
196 BAB 192
197 BAB 193
198 BAB 194
199 BAB 195
200 BAB 196
201 BAB 197
202 BAB 198
203 BAB 199
204 BAB 200
205 EPILOG 1
206 EPILOG 2
207 EPILOG 3
Episodes

Updated 207 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 99
102
BAB 100
103
BAB 101
104
BAB 102
105
BAB 103
106
BAB 104
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
BAB 115
118
BAB 116
119
BAB 117
120
BAB 118
121
BAB 119
122
BAB120
123
BAB 121
124
BAB 122
125
BAB 123
126
BAB 124
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
BAB 131
134
BAB 132
135
BAB 133
136
BAB 134
137
BAB 135
138
BAB 136
139
BAB 137
140
BAB 138
141
BAB 139
142
BAB 140
143
BAB 141
144
BAB 142
145
BAB 143
146
BAB 144
147
BAB 145
148
BAB 146
149
BAB 147
150
BAB 148
151
BAB 149
152
BAB 150
153
BAB 151
154
BAB 152
155
BAB 153
156
BAB 154
157
BAB 155
158
BAB 156
159
BAB 157
160
BAB 158
161
BAB 159
162
BAB 160
163
BAB 161
164
BAB 162
165
BAB 163
166
BAB 164
167
BAB 165
168
BAB 166
169
BAB 173
170
BAB 167
171
BAB 168
172
BAB 169
173
BAB 170
174
BAB 178
175
BAB 171
176
BAB 172
177
BAB 173
178
BAB 174
179
BAB 175
180
BAB 176
181
BAB 177
182
BAB 178
183
BAB 179
184
BAB 180
185
BAB 181
186
BAB 182
187
BAB 183
188
BAB 184
189
BAB 185
190
BAB 186
191
BAB 187
192
BAB 188
193
BAB 189
194
BAB 190
195
BAB 191
196
BAB 192
197
BAB 193
198
BAB 194
199
BAB 195
200
BAB 196
201
BAB 197
202
BAB 198
203
BAB 199
204
BAB 200
205
EPILOG 1
206
EPILOG 2
207
EPILOG 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!